Bali – Paguyuban Mojokerto Seduluran Bali melaksanakan Halal Bi Halal bertempat di Sekolah Insan Mulia Jalan Goa Gong Jimbaran, Bali pada Minggu (29/05/2022).
Acara tersebut mengundang keluarga besar paguyuban Mojokerto dan para perantau Mojokerto yang tinggal di Bali.
Acara halal bihalal tersebut bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi sesama warga perantauan Mojokerto yang ada di Bali.
Hal itu disampaikan oleh ketua Paguyuban Mojokerto H Jefri Wahyu Firmasyah, ST saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
“Tujuan acara halal bihalal ini adalah untuk menyambung tali silaturahmi sesama saudara Mojokerto yang sedang merantau di Bali”, kata Jefri.
Jefry menambahkan, acara halal bihalal tersebut adalah acara perdana sejak dibentuk kepengurusan, apalagi sejak adanya pandemi Covid-19.
Ia pun berharap Paguyuban Mojokerto semakin maju dan terus dapat membantu sesama warga perantauan di Bali.
“Kedepannya kita berharap Paguyuban Mojokerto mempunyai legal Standing, sehingga dapat memperkuat program – program yang dicanangkan dalam rangka memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi warga Mojokerto perantauan di Bali”, jelas Jefri.
Selain dihadiri anggota dan pengurus Paguyuban Mojokerto, Acara halal bihalal tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum Forum Komunikasi Paguyuban Jawa Timur (FKPJ) Anton Wahyudi, dan beberapa perwakilan paguyuban dari Jawa Timur yaitu dari Magetan dan Madiun.
Dalam sambutannya, Ketua FKPJ Anton Wahyudi berpesan agar Paguyuban dapat memberikan kontribusi kepada kabupaten / kota Mojokerto untuk meningkatkan ekonomi, pariwisata dan budaya untuk kemajuan Bali dan Mojokerto.
“Kelebihan Mojokerto dibanding paguyuban yang lain adalah kebudayaan dan adat Mojopahit mempunyai kemiripan dengan Bali. Mojokerto atau Mojopahit lebih dikenal oleh warga Bali. Karena itu tingkatkan silaturahmi dengan warga yang ada di Bali”, kata Anton.
Nampak hadir pula Pembina Paguyuban Mojokerto seduluran Bali antara lain Sholihan Arif dan H. Mawardi.
Dalam kesempatan tersebut, Pembina Paguyuban Sholihan Arif mengajak anggota paguyuban untuk memiliki 5 karakter agar sukses di perantauan.
“Di manapun berada, Perantau harus mempunyai 5 karakter yaitu pekerja keras, amanah, hemat, bisa menitipkan diri dan bisa membawa diri. Dan yang kelima adalah menghormati tradisi dan budaya setempat”, ajak Sholihan dalam nasihatnya.
Selain nasihat, Sholihan juga menyampaikan sejarah kilas balik terbentuknya Paguyuban Mojokerto Seduluran Bali.
Acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman dan makan siang serta hiburan dan ditutup dengan do’a oleh ustadz H Mawardi dari Pembina Paguyuban. (AM)