Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Tuesday 25 December 2007

Kampanye Zakat: Karena Zakat Membahagiakan

Unsur penting sebagai prasyarat untuk menjadikan lembaga yang dipercaya dan dicintai oleh umat adalah Profesional dan Amanah, sebagaimana telah tertuang dalam Visi DSM sejak awal berdirinya. Yaitu sebagai lembaga pengelola Zakat berdasarkan prinsip-prinsip amanah dan profesional guna meningkatkan manfaat nyata bagi kesejahteraan umat. Prinsip-prinsip profesional adalah transparan, accountable, efektif dan efisien.

Berkaitan dengan pengelolaan zakat, DSM berupaya merancang program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya sekedar dibutuhkan tapi juga tepat sasaran, efisien, transparan dan accountable. Dan telah kami hadirkan ditengah masyarakat beberapa program-program unggulan, antara lain Layanan Kesehatan Madani, Rumah Asuh Madani dan Program Beasiswa SIGMA.

Kami sadar Lembaga yang credible lah yang akan dipercaya dan dicintai oleh umatnya. Dan syaratnya harus Amanah dan Profesional.Ramadhan Tahun 1428 H. ini DSM Bali mencanangkan target penghimpunan ZIS sebesar Rp. 1 Milyar untuk melengkapi target sebesar Rp. 2 Milyar dalam tahun 2007/1428H ini. Angka sebesar ini tidaklah berlebihan karena tahun 1427H./2006 DSM Bali berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 1.5Milyar. Apalagi jika dibandingkan dengan angka potensi zakat di Bali yang tidak kurang Rp. 1 Milyar per bulan.

Kami optimis angka ini akan tercapai dengan cara peningkatan Kemudahan Layanan ZIS, Program penyaluran yang tepat, Laporan yang jelas dan Sinergi Kemitraan yang handal. Sehingga Zakat benar-benar membahagiakan sebagaimana tema besar kami Ramadhan tahun ini. “Karena Zakat Memang Membahagiakan”. Membahagiakan bagi Mustahik karena dengan zakat mereka bisa berdaya. Bahagia bagi Muzakki karena sebagian hartanya bisa bermanfaat untuk sesama, harta lebih berkah dan hidup semakin bahagia.Insya Allah, Karena Zakat membahagiakan… bahagia bagi mustahik, bahagia bagi muzakki dan bagi Anda tentunya. Amin

Thursday 20 December 2007

Qurban: Dari Ritual Ibadah kepada Ritual Pemberdayaan

Pada Idul Qurban tahun lalu, sungguh kami sangat berterima kasih atas kepercayaan Anda yang menitipkan hewan kurban kepada DSM untuk disalurkan kepada yang berhak. Jumlahnya mencapai 400-an pekurban. Bagi kami hal itu adalah capaian yang fenomenal. Pendistribusianpun kami lakukan. Kami mendata-daerah-daerah pelosok yang memang jarang mendapatkan daging kurban. Atau daerah yang sering mendapatkan daging kurban, namun jumlahnya hanya beberapa kerat. Bahkan tak jarang berupa kumpulan tulang belulang yang hanya berbalut daging-daging tipis. Maka tak ada pilihan lagi bagi mereka selain hanya membuat sop tulang yang mengandung sumsum.

Hampir terjadi pada setiap tahun, berpuluh-puluh tahun kita telah mewarisi model penghimpunan dan penyaluran hewan kurban dengan sistem: penerimaan-pemotongan-penyaluran dengan ratusan bahkan ribuan kantung-kantung kecil. Praktis dan cepat selesai. Secepat pula orang –orang miskin menerima dan mengonsumsinya. Daging itu paling lama akan habis rata-rata 3 hari. Bagaimana setelah itu? Hanya tinggal kenangan, cerita. ’ Menunggu tahun depan lagi’, pikir mereka.

Jika begitu, artinya kita atau mereka memastikan diri mereka sendiri akan tetap miskin sampai tahun depan. Sesuatu yang memprihatinkan terjadi disini. Boleh saja kita mengelola dengan cara yang praktis sebagaimana diatas, karena semua tetap dalam bingkai ritual ibadah kurban kita kepada Allah. Perolehan pahala amal dari hasil kurban kita dan membahagiakan para dhuafa. Atau metode pembelajaran efektif semangat berkurban untuk kepentingan kaum papa.Namun mari kita sedikit mendalami dan arahkan pada sebuah upaya pengentasan kemiskinan. Bahwa kemiskinan masyarakat kita sudah sampai pada kondisi yang mengkhawatirkan. Mari kita mencoba mentransformasi dari sekedar ritual ibadah menjadi ritual pemberdayaan.

Sederhananya, dana infak berpotensi besar untuk bisa diberdayakan. Dana tersebut bila cukup besar diterima, bisa kita gunakan untuk membeli kambing atau sapi yang masih kecil untuk diternak. Istilahnya bersiap lebih awal sebelum Idul Qurban tahun depan tiba. Kita bisa memilih sebuah kampung miskin dan meminta warganya untuk menggembala hewan-hewan calon kurban tersebut hingga cukup dewasa.

Minimal ada dua manfaat besar yang bisa terlihat, pertama, penitipan ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga setempat. Mereka mendapatkan honor dari pekerjaan menggembala. Kedua, jika hewan-hewan ternak tersebut beranak pinak, maka secara sederhana pula, bisa saja anak-anak ternak tersebut kita berikan kepada mereka atau masyarakat miskin yang lain secara cuma-cuma. Boleh saja mereka nantinya akan menjualnya kembali atau ingin menggembangbiakkannya. Dari sini, mereka akan mendapatkan daging kurban atau hewan kurban lebih banyak.Upaya ini memang sedikit lebih ekstra dibanding sekedar ritual ibadah sebagaimana diatas. Bukan sekedar satu kresek tapi satu kambing atau satu sapi yang kita bagikan. Jika upaya ini akan menpercepat proses pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan kaum tak berpunya, maka tak ada salahnya kita upayakan, bukan?! **DSM Bali

Monday 17 December 2007

Semangat ber-Zakat setelah Ramadhan

Ramadhan memang bulan penuh berkah. Sungguh karena ratusan kali lipat ganjaran kebajikannya. Maka tiap muslim berlomba meningkatkan ibadah. Yang tadinya makan cuma paket hemat, untuk berbuka puasa menjadi paket istimewa. Lebih beragam, lebih bergizi dan lebih banyak. Yang tadinya shalat wajib ditunda-tunda, di Ramadhan masjid kantor penuh sesak dipadati jamaah. Yang tadinya enggan dzikir kini usai shalat tafakkur pun dicoba berjam-jam.. Yang tadinya al-Quran jarang disentuh, di Ramadhan disimak lebih khusyu. Singkatnya Ramadhan adalah penuh kegembiraan. Bahkan tidurpun berpahala kata mereka tersenyum sambil merebahkan diri

Kita lihat di masjid-masjid besar Denpasar, Tikar dan kertas koran dibentang di samping jalan masuk, anak isteri pun duduk menyertai. Apa yang mereka lakukan? Semua meminta sedekah. Mengapa? Karena di Ramadhan orang-orang kaya lebih banyak menyisihkan rezeki. Tradisi baru di pertengahan Ramadhan telah dimulai, berduyun-duyun orang-orang miskin dan yang merasa miskin. Ramadhan jadi saat terbaik, saat paling sah dan saat tidak ada lagi rasa sungkan untuk meminta sedekah.

Fenomena seperti ini bisa baik dan juga buruk. Baik karena sedekah dianjurkan di perbanyak di Ramadhan. Tetapi jadi buruk karena itu indikasi bahwa di luar Ramadhan, sedekah amat minim. Di Ramadhan sebagian muzaki mengeluarkan uang bukan lagi ratusan ribu bahkan hingga puluhan juta rupiah. Sementara di luar Ramadhan, mereka Cuma bersedekah recehan seribu dua ribu rupiah. Sedang di lapis masyarakat jelata, mereka dibiarkan disiksa kemiskinan 11 bulan lamanya.Maka bagaimana Allah ridho, jika hamba-hamba-Nya yang miskin hanya menjadi obyek pahala kalangan orang kaya. Orang miskin makin menderita karena muzaki menahan ZIS-nya hingga Ramadhan, karena berharap pahala beratus kali lipat. Tanpa iming-iming pahala beratus kali lipat, apakah muzaki mau ber-ZIS di bulan Ramadhan?

Jika hanya ridho Allah yang dicari, apapun keputusan Allah, kita ikhlas menerima. Dengan menomorsatukan ridho Allah, tentu bukan hanya pahala melainkan rahmat dan berkah yang akan dikucurkan. Itulah kebahagiaan sejati. Kini Ramadhan telah berlalu. So, Bagaimana ZIS kita berikutnya?