Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Tuesday 27 May 2008

KESEMPATAN HARI INI, MEMPERBAIKI ARAH KIBLAT

Pada pekan terakhir bulan Mei ini terbuka kesempatan bagi kaum Muslimin di seluruh wilayah Indonesia Barat dan Tengah untuk mengamati langsung arah kiblat. Ketika itu, mulai tanggal 26 sampai 30 Mei, sekitar pukul 16.18 WIB, matahari tepat di atas Makkah.
Jika kita menghadap ke arah matahari pada waktu itu, kita menghadap ke arah kiblat. Ini mudah dipahami dengan membayangkan ada menara yang sangat tinggi menjulang dari Kabah ke langit mencapai matahari. Kesempatan mengamati langsung arah kiblat ini dapat dimanfaatkan untuk mengecek apakah arah kiblat yang kita pakai selama ini sudah tepat atau perlu dikoreksi.

Matahari telah digunakan sejak berabad-abad lalu oleh kaum muslimin di seluruh dunia untuk menentukan arah kiblat. Teknik memakai matahari ini mengharuskan cuaca cukup cerah dan terkadang harus dilakukan di ruang terbuka. Itulah mungkin yang menjadi penyebab mengapa teknik ini kalah populer dibandingkan dengan menggunakan kompas.

Namun, tidak banyak orang menyadari bahwa kompas memiliki kelemahan dari sisi akurasi. Pertama, kompas dipengaruhi benda-benda logam, seperti perabotan rumah, dinding bangunan, atau tertanam di bawah tanah. Kedua, sudut arah kiblat (yang harus diperhitungkan untuk memperoleh arah kiblat yang benar) hanya dapat ditentukan dari arah utara sebenarnya (utara geografis) dan arah ini tidak dapat ditentukan dengan kompas. Artinya penentuan arah kiblat dengan mengunakan kompas sering tidak akurat.

Dan hari ini menjadi kesempatan yang mudah untuk mengoreksi arah kiblat yang lebih tepat dan akurat. Selain di atas, masih ada waktu lain ketika matahari berada di atas Makkah, yakni mulai tanggal 14 sampai 18 Juli sekitar pukul 16.27 WIB tiap tahun.

Dewasa ini banyak program telah dikembangkan orang untuk menghitung sudut arah kiblat, misalnya program Accurate Times yang dibuat Mohammad Odeh dan dapat diperoleh di http://www.jas.org.jo/accut.html. Ada pula situs yang menyediakan fasilitas menghitung sudut arah kiblat secara online, misalnya, http://www.qibla.com.br/

Sumber: Abdul Rachman, Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dimuat dalam OPINI di harian Republika, Selasa, 27 Mei 2008.

Free Animasi Flash: Kaligrafi


Banner: BISMILLAH (SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:



Copy code di bawah ini atau Download di sini:


Banner KALIGRAFI: Marhaban Yaa Ramadhan (SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Kaligrafi: ALLAH dan RASUL-NYA (SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Kaligrafi: ALLAH SWT(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Kaligrafi: RASULULLAH SAW.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Kaligrafi: Fastabiqul Khoirot.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:

______________________________________________________________
Anda tidak perlu repot memikirkan membuat code-codenya. Anda tinggal copy codenya dan paste ke elemen html widget blog anda maupun dalam postingan artikel anda. Gampang kan...

Nantikan banner cantik berikutnya. Dan terima kasih atas kunjungannya.

BAGAIMANA CARA MEMASANGNYA?
Anda bisa memasang Banner tersebut di blog Anda, baik dipostingan maupun di widget/gadget blog Anda.

Caranya, dengan copy code/script di atas. Kemudian Add Element/Add Gadget pilih TEKS atau HTML, kemudian paste code/script yang telah Anda copy tadi.

MENGATUR UKURAN DAN WARNA BACKGROUND?
Apabila ukuran animasi kurang pas dengan tampilan blog Anda. Maka ukuran bisa Anda sesuaikan dengan merubah ukuran panjang dan lebarnya, yaitu width dan height pada code/scriptnya.
Contoh : width="500" height="125". Adalah ukuran dengan Lebar=500px, dan tingi=125px rubah angka tersebut (warna merah) sesuai ukuran Anda, heiii... ukuran blog Anda maksudnya.

Warna background dapat Anda rubah sesuai warna background blog Anda. Kode yang menunjukkan warna background adalah "wmode". Contoh: wmode="transparent". Berarti warna background bannernya transparan. Rubah sesuai selera anda misalnya wmode="black'atau wmode="green" bisa juga seperti ini: wmode="#ffffff".
Contoh-contoh warna beserta kodenya bisa dilihat di sini: "Kode Warna Teks dan Background"

Selamat Mencoba! Dan terima kasih atas kunjungannya...


Sunday 25 May 2008

Siapakah 50 Rabbi Zionis Paling Berpengaruh di AS?

Setiap tahun, Michael Lynton (CEO Sony Picture Entertainment), Gary Ginsberg (News Corp), dan Jay Sanderson (CEO JTN Production), membuat daftar 50 Rabi paling berpengartuh di Amerika Serikat. Untuk tahun 2008, mereka mendapat nama-nama yang cukup mengagetkan, antara lain masuknya Rabi Sharon Kleinbaum dalam urutan ke 17, padahal Rabi Sharon dikenal luas sebagai Rabi Senior Pemimpin Sinagoga Terbesar Dunia khusus untuk kaum Yahudi homoseksual, biseksual, dan heteroseksual lainnya.

Berada di puncak, urutan nomor satu, adalah Rabi Marvin Hier, pendiri LSM Zionis Simon Wiesenthal Center (LA), di mana di bulan Mei 2008 ini menganugerahkan The Jewish Varlor Medal, Medali Pelindung Yahudi Dunia, kepada Abdurrahman Wahid, seorang Ghoyim yang memang dikenal sebagai pelayan kaum Zionis. Inilah daftarnya:

1. Marvin Hier (Orthodox)
(2007 Ranking #1) Pendiri Simon Wiesenthal Center, Los Angeles.

2. Eric Yoffie (Reform)
(2007 Ranking #12) President of the Union for Reform Judaism

3. Robert Wexler (Conservative)
(2007 Ranking #7) President of the American Jewish University.

4. Yehuda Krinsky (Lubavitch)
(2007 Ranking #2) Pemimpin Tertinggi The Chabad-Lubavitch movement, cabang dari Hasidism.

5. David Saperstein (Reform)
(2007 Ranking #16) Director of the Religious Action Center and the co-chair of the Coalition to Preserve Religious Liberty.

6. Uri D. Herscher (Reform)
(2007 Ranking #3) Pendiri dan CEO of the Skirball Cultural Center in Los Angeles.

7. Irwin Kula (Conservative)
(2007 Ranking #8) Co-president of the National Jewish Center for Learning and Leadership and bestselling author.

8. David Ellenson (Reform)
(2007 Ranking #6) President of Hebrew Union College-Jewish Institute of Religion, the nation’s oldest institution of higher Jewish education.

9. Shmuley Boteach (Orthodox)
(2007 Ranking #9) Penulis buku "The Broken Male and How to Fix Him."

10. Mark Charendoff (Orthodox)
NEW! President of the Jewish Funders Network, an international organization of family foundations, public philanthropies and individual funders.

11. Yehuda Berg (Orthodox)
(2007 Ranking #4) Salah satu tokoh tertinggi Kabbalah Dunia.

12. David Wolpe (Conservative)
(2007 Ranking #18) Tops the list of pulpit rabbis in America.

13. J. Rolando (Roly)Matalon (Conservative)
(2007 Ranking #17) The spiritual leader of Congregation B’nai Jeshurun in New York City.

14. Harold Kushner (Conservative)
(2007 Ranking #5) Penulis ternama, pulpit rabbi, and speaker.

15. Peter J. Rubinstein (Reform)
(2007 Ranking #11) Spiritual leader of New York’s Central Synagogue.

16. Zalman Teitelbaum (Hasidim)
(2007 Ranking #15) Leader of the Satmar Hasidic community in Williamsburg, Brooklyn.

17. Sharon Kleinbaum (Reform)
(2007 Ranking #19) Rabi Senior Pemimpin Sinagoga Terbesar Dunia khusus untuk kaum Yahudi homoseksual, biseksual, dan heteroseksual lainnya.

18. Jeffrey Wohlberg (Conservative)
NEW! Rabbi at Washington, D.C.’s Adas Israel Congregation.

19. Harold M. Schulweis (Conservative)
(2007 Ranking #13) Rabbi of Congregation Valley Beth Shalom in Encino, CA.

20. Dan Ehrenkrantz (Reconstructionist)
(2007 Ranking #20) President of the Reconstructionist Rabbinical College.

21. Joseph Telushkin (Conservative/Orthodox)
(2007 Ranking #21) Penulis Ternama dan Ahli Pidato.

22. Haskel Lookstein (Orthodox)
NEW! Head of New York’s Ramaz School and Rabbi at Congregation Kehilath Jeshurun.

23. Art Green (Renewal)
NEW! Dean of Hebrew College’s Rabbinical School.

24. M. Bruce Lustig (Reform)
(2007 Ranking #10) Leader of Washington Hebrew Congregation, the largest congregation in Washington, D.C.

25. Abraham Cooper (Orthodox)
(2007 Ranking #29) Associate dean of the Simon Wiesenthal Center.

26. David Stern (Reform)
NEW! Stern’s congregation, Temple Emanu-El in Dallas, is the largest in the Southwest.

27. Zalman Schachter-Shalomi (Renewal)
(2007 Ranking #22) Founded the Jewish renewal movement in America.

28. Arthur Schneier (Orthodox)
NEW! Founder and president of the Appeal of Conscience Foundation.

29. David M. Posner (Reform)
(2007 Ranking #23) Spiritual leader of New York’s Temple Emanuel.

30. Sharon Brous (Conservative)
NEW! Founder of IKAR, a Los Angeles-based community focused sharply on social justice.

31. Bradley Shavit Artson (Conservative)
NEW! Dean of the Ziegler School of Rabbinic Studies at the American Jewish University.

32. Kerry M. Olitzky (Reform)
(2007 Ranking #27) One of the leading rabbinical advocates for outreach to interfaith and unaffiliated families in America.

33. Saul J. Berman (Orthodox)
(2007 Ranking #14) Scholar, author and proponent of Modern Orthodox Judaism.

34. Marc Gellman (Reform)
(2007 Ranking #31) Author and cohost of “The God Squad” television program.

35. Elliot Dorff (Conservative)
(2007 Ranking #30) Leader of the top lawmaking body in Conservative Judaism.

36. Avi Weiss (Orthodox)
(2007 Ranking #25) Senior rabbi at the Hebrew Institute of Riverdale in the Bronx.

37. Michael Greenbaum (Conservative)
NEW! Vice chancellor and COO of the Jewish Theological Seminary.

38. Nachum Braverman (Orthodox)
(2007 Ranking #36) Prominent leader in Aish Hatorah, a Jerusalem-based educational and heritage organization.

39. Bradley Hirschfield (Orthodox)
(2007 Ranking #37) Co-president of the National Jewish Center for Learning and Leadership (CLAL).

40. Hayim Herring (Conservative)
(2007 Ranking #38) Executive director of STAR (Synagogues: Transformation and Renewal).

41. Naomi Levy (Conservative)
(2007 Ranking #40) Popular author and a leading woman in the Conservative movement.

42. Harold Loss (Reform)
(2007 Ranking #47) Loss has more than 12, 000 members in his congregation at Temple Israel in Detroit.

43. Norman Lamm (Orthodox)
(2007 Ranking #44) Chancellor of Yeshiva University.

44. Ephraim Buchwald (Orthodox)
(2007 Ranking #24) Founder of the National Jewish Outreach Program.

45. Toba Spitzer (Reconstructionist)
(2007 Ranking #44) Became the first openly lesbian rabbi to head a national rabbinic association in March 2007.

46. Nosson Scherman (Orthodox)
(2007 Ranking #45) General editor for ActScroll/Mesorah Publications.

47. Stephen Pearce (Reform)
(2007 Ranking #46) Leader of San Francisco’s largest congregation with 2, 700 families.

48. Michael Paley (Conservative)
(2007 Ranking #49) Scholar in residence and director of the Jewish Resource Center of the UJA-Federation of New York.

49. Steven Leder (Reform)
NEW! Senior rabbi at Los Angeles’s Wilshire Boulevard Temple.

50. Michael Lerner (Reform)
(2007 Ranking #28) Editor of Tikkun and a leading progressive political activist.

(rizki/NEW)
Sumber : Eramuslim.com

Saturday 24 May 2008

Muhammad SAW - The Super Leader Super Manager

_____Muhammad SAW_____
The Super Leader Super Manager
Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec

(Nio Gwan Chung)

Bagi Anda para Leader! Buku ini memang untuk Anda... Belajar dari kearifan leadership dan manajemen dari suri tauladan terbaik dalam self development, bisnis dan kewirausahaan, kehidupan rumah tangga, dakwah, tatanan sosial dan politik, sistem hukum, pendidikan dan strategi militer.

Muhammad SAW adalah manusia yang luar biasa namun bukan tidak mungkin untuk diteladani dan diikuti jejak-jejak kesuksesannya yang multidimensi. Salah seorang guru leadership menyatakan bahwa pemimpin yang baik memberikan inspirasi. Itulah yang membedakan pemimpin dengan yang bukan.

Muhammad SAW disamping meninggalkan teladan yang bisa kita copy-paste juga meninggalkan banyak inspirasi dan kebijaksanaan (wisdom) tentang banyak hal. Tugas kita lah mengembangkan inspirasi tersebut sesuai dengan dimensi waktu dan ruang serta dalam radius kekhalifahan yang kita emban.

JPMI, Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia akan mengupas isi buku Muhammad SAW The Super Leader Super Manager, langsung dari penulisnya Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec (Nio Gwan Chung). Pada hari Sabtu, 24 Mei 2008, pukul 19.00 Wita di PLAZA Sanur Paradise Hotel - Bali. Acara yang akan diikuti oleh para pengusaha muslim Bali ini dipersembahkan oleh JPMI dan T-Organizer.

Dalam testimoninya tentang buku ini, Dr. Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR-RI mengatakan: “Buku pertama yang ditulis cendekiawan Indonesia yang mengkaitkan secara padu dan sistematis antara suri tauladan Muhammad SAW dengan disiplin leadership dan manajemen modern. Satu pencerahan yang dinanti Indonesia dan dunia.”

Buku ini saya beli pada 1 Januari 2008, memang sangat luar biasa dan sangat istimewa... dan Anda layak membacanya.

Biografi:
Antonio (Nio Gwan Chung) lahir di Sukabumi 12 Mei 1967 dari pasangan Liem Soen Nio dan Nio Sem Nyau seorang Shinse dan Biksu Budha Tridharma. Lulus dari Fakultas Syariah Universitas of Jordan (S1) Program Islamic Studies Al Azhar Cairo, Master of Economic International Islamic University Malaysia (S2), University of Melbourne (S3) dan melakukan visiting research di Oxford Univirsity.

Saat ini menjadi Komisaris dan Dewan Pengawas di Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Takaful, Bank Export Indonesia, dan PNM. Antonio juga memimpin Batasa Tazkia Consulting, STEI Tazkia dan diamanati sebagai Komite Ahli Bank Indonesia. Tahun 2006 Antonio diangkat Perdana Menteri Malaysia sebagai Shariah Advisory Council Bank Central Malaysia. Antonio telah menulis 10 buah buku tentang Perbankan, Leadership dan Manajemen. Atas kiprahnya Antonio dianugrahi “Syariah Award” oleh MUI, BMI dan Bank Indonesia.

Monday 19 May 2008

Kekuatan Cinta

Di pegunungan Andes hidup dua suku. Satu tinggal di lembah, sedangkan satunya lagi diatas gunung. Suatu hari suku gunung menyerang suku lembah dan menjarah seluruh isi desa. Mereka menculik seorang bayi dari suku lembah dan membawanya ke atas gunung.
Orang-orang suku lembah tidak tahu bagaimana mendaki gunung. Mereka tidak tahu jalan mana yang digunakan oleh suku gunung. Mereka juga tidak tahu di mana letak desa suku gunung. Juga tidak tahu bagaimana mengikti jejak-jejak suku gunng di tebing-tebing gunung itu. Meski begitu, mereka mengirim prajurit-prajurit terbaik mereka untuk memanjat gunung dan membawa pulang bayi mereka.

Prajurit pertama mencoba memanjat tebing diikuti yang lain. Ketika prajurit pertama gagal, mereka semua pun gagal. Mereka mencoba lagi dengan cara lain. Namun, gagal. Setelah berhari-hari mereka mendaki, mereka hanya bisa memanjat beberapa ratus kaki saja. Suku lembah kehilangan harapan dan putus asa. Akhirnya mereka semua memutuskan untuk kembali ke desa saja. Semua upaya dilakukan namun gagal.

Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk kembali ke desa, tiba-tiba mereka melihat ibu bayi yang diculik itu sedang menuruni tebing gunung melewati mereka, sambil menggendong bayinya. Mereka terkejut sekali, bagaimana si ibu itu bisa menuruni tebing yang justru mereka sendiri gagal untuk mendakinya? Bagaimana si ibu itu bisa memanjat tebing-tebing itu mengalahkan mereka. Terlebih lagi, mereka melihat si bayi itu telah terselamatkan. Bagaimana mungkin ?

Seorang prajurit menyambut ibu itu dan bertanya, “Wahai ibu, kami gagal mendaki tebing ini. Bagaimana kau melakukan semua ini, mengalahkan seluruh prajurit terkuat? Bagaimana bisa? Engkau belum pernah menjadi prajurit!”
Ibu itu mengangkat bahu dan berkata, “Sebab bayi yang diculik itu bukanlah bayimu. Dan, kalian semua belum pernah menjadi ibu.”

Teman, burung tak pernah diajari untuk terbang dan ikan tak pernah belajar untuk berenang. Semuanya alami. Semua berasal dari naluri. Hal itu akan hadir pada setiap mahluk yang percaya akan kebesaran Allah. Hanya Allah lah yang memberikan kita kekuatan itu.

Teman, cinta memberikan kekuatan. Bahkan cinta adalah kekuatan itu sendiri. Cinta seorang ibu adalah naluri dan alami. Sesuatu yang hadir dalam jiwa-jiwa yang penuh rasa cinta. Setiap ibu, tak akan pernah diajari bagaimana mengasihi buah hatinya. Rasa itu akan hadir dengan sendirinya. Kita pun punya rasa itu. Asal kita mau menjalani semua garis-garis yang telah ditentukan-Nya. (Irfan Toni Herlambang)

Sunday 18 May 2008

Wali Kota Berumur 19 Tahun

Washington - Rupanya trend terpilihnya calon pemimpin muda dalam sebuah pemilihan langsung tidak hanya terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Seorang mahasiswa ilmu politik, umur 19 tahun terpilih menjadi wali kota. John Tyler Hammons, remaja itu, mengalahkan saingannya yang berumur 70 tahun, untuk menduduki posisi wali kota Muskogee, Oklahoma, AS.
Dengan kemenangannya, mahasiswa tahun pertama di University of Oklahoma, itu bakal memimpin kota berpenduduk 40.000 jiwa. Dalam pilkada di Muskogee, Hammons meraup 70 persen suara mengalahkan mantan walikota. Sedang wali kota Wren Stratton yang akan habis masa jabatannya tidak mencalonkan kembali dalam pilkadi tersebut.

“Kampanyenya hebat, asyik, dan kami memenangkan masyarakat,” ungkap Hammons kepada wartawan. “Saya menginginkan pemerintahan yang terbuka. Saya tak memonopoli atas gagasan-gagasan bagus.”
"Masyarakat telah memberi kepercayaan besar kepada kami, dengan kepercayaan itu sekaligus kami akan dapat menyelesaikan banyak masalah."

Bagi Hammons, yang akan mulai bekerja Senin mendatang untuk periode dua tahun menjadi wali kota hanyalah awal dari sebuah karier politik. ”Saya ingin menjadi gubernur dan presiden AS,” kata dia.

Thursday 15 May 2008

BLT, Rawan Konflik Sosial

Bantuan Langsung Telas, Itulah bahasa plesetan orang Bali dari kalimat Bantuan Langsung Tunai kepanjangan dari BLT. Bahkan dari beberapa spanduk demo menolak kenaikan BBM ada yang bertuliskan “Bantuan Langsung Tewas”. Dan banyak yang meragukan efektifitas BLT. “Apakah tidak ada cara lain selain BLT?” para pengamat mempertanyakan. Jika data yang diberikan oleh pemerintah tidak akurat, maka akan menimbulkan masalah baru dan berpotensi terjadi keributan dan konflik sosial.

Sebagai aktifis zakat dan sosial di Bali, dan sering berhadapan dengan orang miskin atau rumah tangga miskin, saya masih tidak yakin tentang keakuratan data orang miskin penerima BLT yang disodorkan pemerintah. Sembilan puluh persen (90%) dari orang miskin Bali yang dibantu oleh yayasan yang saya aktif di dalamnya (Dompet Sosial Madani Bali) adalah orang miskin yang lepas dari perhatian pemerintah alias tidak masuk data orang miskinnya pemerintah.

Rencana baru pemberian BLT sebagai kompensasi kenaikan harga BBM saat ini terkesan terburu-buru sehingga data penyaluran BLT adalah data lama yang belum sempat diperbaruhi, sehingga banyak keluarga miskin yang belum tercover. Dan fenomena ini terjadi hampir diseluruh Indonesia, terbukti dalam wawancara terhadap beberapa kepala daerah yang ditayangkan di setation TV baru-baru ini menyatakan bahwa mereka ragu terhadap data penyaluran BLT yang telah dibuat dan khawatir terjadinya konflik sosial. "Sebab kalau tak direncanakan secara matang malah menjadi potensi ribut," kata Camat Detusoko Johanes Vitalis Tote, Minggu (18/5), di Kabupaten Ende, Flores , Nusa Tenggara Timur (NTT).

Banyak masyarakat yang tidak memahami kriteria miskin dan yang berhak menerima dana BLT yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena itu perlu sosialisasi terutama untuk memberikan pemahaman kepada warga tentang kriteria keluarga miskin yang ditetapkan sebagai penerima BLT.

Dan sosialisasi yang cukup efektif adalah bekerja sama dengan kepala desa atau klian banjar dengan menempel data penerima dana BLT di bale banjar masing-masing seperti halnya sosialisasi Data Pemilih dalam Pilkada atau Pemilu. Dengan begitu diharapkan masyarakat akan bisa melihat langsung siapa saja yang terdaftar menerima dana BLT sehingga jika terjadi kekeliruan dan kekurangan warga langsung bisa merespon dan melaporkannya.

Duuhh…, Jika yang menerima Bantuan saja bisa Langsung TELAS, apalagi yang berhak tapi tidak terdaftar alias orang miskin tapi tidak dapat BLT?. Maka bisa-bisa mereka Langsung TEWAS!. Wallahu'alam.

Friday 9 May 2008

KPI Umumkan 10 Program TV Bermasalah

KPI Umumkan 10 Program TV Bermasalah (Masyarakat Diminta Waspada)
09/05/2008

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menetapkan sepuluh tayangan siaran TV bermasalah dan meminta publik untuk mewaspadainya. Tayangan-tayangan tersebut mencakup sinetron serial, variety show, dan tayangan anak.

Adapun tayangan-tayangan yang bermasalah tersebut adalah, Cinta Bunga (SCTV), Dangdut Mania Dadakan 2 (TPI), Extravaganza (Trans TV), Jelita (RCTI), Mask Rider Blade (ANTV), Mister Bego (ANTV), Namaku Mentari (RCTI), Rubiah (TPI), Si Entong (TPI), dan Super Seleb Show (Indosiar).


Penetapan ini didasarkan atas hasil evaluasi tim panelis yang diketuai oleh Prof. Dr. Arief Rahman, wakil ketua Dedy Nur Hidayat Ph.D, dan anggota Dr. Seto Mulyadi, Dra. Nina Armando MSi, Bobby Guntarto, MA, dan Ir. Razaini Taher serta dibantu oleh 11 orang analis.

Menurut anggota KPI Pusat bidang isi siaran, Yazirwan Uyun, dasar pertimbangan dianalisanya tiga jenis acara tersebut adalah laporan pengaduan tayangan bermasalah yang paling banyak menurut masyarakat ke KPI. Dan, tayangan-tayangan yang dianalisa oleh KPI yakni periode antara tanggal 1 sampai tanggal 13 April 2008.

“Jumlah tayangan yang ada pada periode tersebut ada 198 tayangan atau episode dari 75 judul dan ditayangkan oleh 9 stasiun TV yaitu Indosiar, SCTV, TPI, RCTI, Global TV, ANTV, TVRI, Trans TV dan Trans 7,” ujar Uyun ketika mengumumkan tayangan-tayangan bermasalah tersebut di hadapan para wartawan dan undangan di kantor KPI Pusat, Jumat (9/5).

Dalam kesempatan itu, Ketua KPI Pusat, Sasa Djuarsa Sendjaja menerangkan, suatu tayangan dinilai bermasalah apabila mengandung unsur kekerasan (fisik, sosial, dan psikologis) baik dalam bentuk tindakan verbal maupun non verbal, pelecehan terhadap kelompok masyarakat maupun individual, penganiayaan terhadap anak serta tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan dan kesusilaan.

Sementara itu, mewakili tim panelis, Nina Armando menjelaskan, hasil dari evaluasi secara umum tim panelis menyimpulkan bahwa banyak acara yang tidak mencantumkan klasifikasi acara sesuai usia khalayak. Kemudian, banyak acara non-anak ditayangkan pada jam anak-anak biasa menonton. “Banyak juga acara yang tidak memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan,” ungkapnya.

Selain itu, kata Nina Armando, dari hasil eveluasi terdapat banyak tayangan menampilkan aksi kekerasan. Aksi kekerasan tersebut ditampilkan sebagai komedi dan juga terdapat penampilan kekerasan terhadap anak. Adapun yang terakhir, kata Nina, banyak tayangan menampilkan kata-kata kasar, merendahkan, melecehkan orang lain dan sebagian besar aksi tersebut ditampilkan sebagai komedi.

Dalam kesempatan itu, Ketua KPI Pusat, Sasa Djuarsa Sendjaja juga menyatakan, akan terus memantau secara periodik tayangan-tayangan TV bermasalah tersebut dan berjanji akan memberikan sanksi, apabila stasiun TV tidak melakukan perbaikan terhadap acara tersebut.

Source http://www.kpi.go.id/

HUMOR SUROBOYOAN

ANGON WEDHUS
Bunali pethuk Wonokairun lagi angon wedhus.
"Mbah, waduh wedhus sampeyan akeh yo ?" jare Bunali
"Yo lumayan " jare si Mbah
"Pira kabehe, Mbah ?" takon Bunali maneh

"Sing putih opo sing ireng ?"
"Sing putih, wis"
"Selawe"
"Wik, cik akehe!. "Lha sing ireng?'"
"Podho..." jare Wonokairun ambek ngarit suket
Bunali takon maneh.
"Mangan sukete yo akeh pisan, Mbah.."
"Yo.."
"Pirang kilo mangane sakdino ?"
"Sing putih opo sing ireng ?"
"Sing ireng, wis"
"Yo kiro-kiro limang kiloan"
"Lha sing putih?"
"Podho . . ."

Bunali bingung, laopo lek ditakoni kok kudu mbedakno sing putih tah ireng, wong jawabane yo podho ae.
"Mbah, opoko lek tak takoni perkara wedusmu, sampeyan mesti leren takon sing putih tah sing ireng barang. Padahal masiyo putih utawa ireng, jawabanmu podho terus. Sakjane ngono onok opo?"

"Ngene lho, sing putih iku wehusku..."
"Lha sing ireng ?"
"Podho . . ."
________________


Semongko Diracun
Bunali lagi pusing soale kebon semongkone ben bengi dijarahi wong, padahal lagi wayahe panen.
Wis diakali macem-macem sik pancet ae akeh sing ilang.
Jarene wong sing nyolong iku Wonokairun, tapi Bunali gak wani nangkep.

Akhire Bunali nemokno cara cik malinge kapok.
Sore-sore sak durunge mulih, Bunali masang papan peringatan sing onok tulisane ngene, "Awas !!! Ati-ati lek arep nyolong. Salah siji semongkoku iki wis tak suntik racun"

Mari ngitung semongkone sing mateng, kabeh onok limolas, Bunali mulih.

Sisuke Bunali nyambangi kebone maneh, pas di ijir semongkone sik pancet limolas.
"Wah tibake malinge gocik, tak bujuki ambek pengumuman ae wis wedhi " pikire Bunali.

Mari ngono Bunali ndhelok papan pengumumane ambruk, wah paling ketiup angin, pikire Bunali maneh.

Pas diwalik, tibake papan pengumumane ditambahi tulisan ambek malinge,
"Awas !!! saiki onok loro".
________________


Wedhi karo Bojo
Mari pegatan muntiyadi terus rujukan maneh karo romlah.Masalahe muntiyadi cinta pol karo romlah.
Kapanane ndek kesatuanne muntiyadi, tentara diperintah baris.Tapi komandan njaluk barisanne dibagi loro.
Barisan sing pertama tentara sing wedi karo bojone.Barisan sing kedua tentara sing gak wedi karo bojone.
Pas komandan ngecek barisan.Barisan sing pertama akeh pol…Barisan sing kedua cuman siji yo muntiyadi
Komandanne takok nang muntiyadi :
Opo’o peno kok gak wedi karo bojo?.

“Lho aku iki ndek barisan kedua, dikongkon karo bojoku” Jare muntiyadi.
________________


Numpak Taksi
Muntiyadi mari mulih jogo kiro-kiro jam rolas bengi.
Embong wis suepi, gak onok bemo sing lewat, ojek yo gak onok.
Muntiyadi malih merinding disko opo maneh ketepakan saiki malem Jum'at kliwon.
Mari ngenteni sui, akhire onok taksi liwat, waduh lumayan pikire.

Mari mlebu taksi lungguh ndhik mburi, Muntiyadi terus ngandani supir taksine njaluk diterno mulih nang Wiyung.
Mergo kekeselen, gak sui Muntiyadi langsung keturon pules.

Pas enak-enak turu, Muntiyadi moro-moro keroso taksine kok tambah alon.
Bareng didelok dhadhak supir taksine wis gak onok, tibake montore mlaku dhewe.
Muntiyadi tambah gemeter pas ndhelok tibake taksine lagi ngeliwati kuburan.

Mergo gak kuat nahan wedhi, Mutiyadi bengok-bengok ambek kepuyuh-puyuh "Tolong !!. . .tolong !!".

Moro-moro seko jendelone taksi, onok endhase supir taksi njengongok.

Muntiyadi tambah pucet gak karuan, tibake supir taksine ngomong ngene.
"Hee cak . .ojok turu ae . .Ewangono nyurung, montore mogok iki lho. ."
_________________


Sayang Anak
Muntiyadi oleh tugas penyerbuan nang sarange GAM.
Repote, anake Muntiyadi sing jenenge Tole umure sik sepuluh taun gak gelem
ditinggal njaluk melok.
Mergo sayang anak, akhire Tole dijak pisan, mari mulih sekolah langsung
melok numpak pesawat.
Nang pesawat wis onok koncone Muntiyadi jenenge Togog ambek Gempil.

Pas nang awang-awang, dhadhak mesin pesawate mbrebhet terus mati.
Wong papat iku mau mulai pucet kepoyoh-poyoh royokan parasut.
Lha masalae parasute iku mek telu, padahal wonge onok papat termasuk Tole
anake Muntiyadi.

Mergo wedhi kedisikan, Togog langsung nyaut parasut terus terjun metu pesawat.
Mari ngono Gempil gak gelem kalah, melok nyaut parasut terus terjun pisan.

Muntiyadi terus rundingan ambek anake, sopo sing kudhu ngalah soale parasute
kari sithok.

"Le anakku, parasut iki gawe awakmu ae, masa depanmu sik dhowo. Bapak mek
titip salam gawe mbokmu yo Le."

"Pak, sampeyan wis gak usah mbrebes mili, ngisin-ngisini markas besar ae.
Iki lho parasute sik onok loro. " jare Tole.

"Lho kok isok ngono, lak mau wis disaut Togog ambek Gempil ?" Muntiyadi heran.

"Sing disaut Om Togog iku mau tas sekolahku . . ."
_________________


Mat Pithi pensiunan marinir
Tepak Mat Pithi dadi marinir mbiyen, tau dines nang Kalimantan Utara.
Operasi Dwikora, eling gak peno-peno kabeh?
Pas mlebu-mlebu alas, wong mungsuhe yo gak main-main, pasukan Gurkha, jare, Mat Pithi kepeksa ngorban-no sikile sing ngidhek ranjau darat.
Yo ambyar, rek, sikil sing sebelah tengen. Untung kanca-kancane cepet nggawa Mat Pithi nang barak, dadi jik isok ketulungan nyawane.
Perkara sikile sing tengen, yok opo maneh, wong ancur mulai ngisore pupu thithik sampek ngisor.
Cobak rodok munggah thithik, isok kantong menyan sing gondal gandul iku katut bablas.
Begitu tekan barak, langsung diupokoro mbarek dokter-dokter bedah sing ahli.
Sikile sing karek thithik jik isok ditulung, tapi disambung mbarek sikil liya, sing wonge wis mati.
Kanibal, ngono, lah… Cumak, wong situasi darurat, yo oleh sikil sak kecandake.
Dawane rodok kacek kira-kira 2 cm. Wis gak opo-opo.
Rodok pincang thithik lak malah tambah gaya, lah, wong tentara mulih saka perang.
Isok digawe crita. Jugak kelire kulite sing rodok gak patek podo.
Mat Pithi ireng, sikil gajulane rodok putih. Wis, yo gak opo-opo.
Wong yo nek dines kan nggawe clono. Nek ndik omah, ya sarungan.
Sing penting sikilan, gak nggawe kruk.
Mat Pithi onok meh sewulan ndik rumah sakit (wis diusung saka barak sing ndik garis depan).
Durung isok mudhun, ngenteni sambungan sikile waras.
Mat Pithi ya wis lumayan marem, gak perlu nggawe kruk engkuk-e.
Bareng wis waras, Mat Pithi wis mulai dines maneh.
Mlakune tambah gagah, masiyo rodok pincang thithik.
Tapi jik tetep tegap.
Marinir, rek…. Cumak, onok sing aneh mbarek Mat Pithi sak iki.
Nek katene nguyuh mesti tiba, nggluntung. Mak glundung….
Wis pirang-pirang dina iki Mat Pithi nek nguyuh mesti golek nggen sing rodok sepi.
Lha lak isin, se. Wong angger nguyuh mesti ngglundhung, kok…
Gak kuat nandhang wirang koyok ngono, Mat Pithi njaluk ketemu mbarek dokter sing ngoperasi sikile mbiyen.
Wong wis suwi, ya rodok kanglena ketemune.
Barang ketemu, Mat Pithi nyritakno nasibe sing dialami sak iki.
Doktere terus mbukak arsipe. Ndeleki data-data sing tau dinggo ngoperasi Mat Pithi mbiyen.
Ketemu, wis …. Tibak-e critane ngene.
Sikil sing dinggo nggajuli sikile Mat Pithi sing ancur mbiyen iku sikile arek wedok.
Lha nek pas katene nguyuh, sikil tengen sing sikile arek wedok iku njaluk ndodok….
__________________


Nontok bioskop
Mat Pithi, arek mbethik, hobbyne nontok bioskop. Paling seneng filem India.
Gak ilok. Pokok bioskop Golden Gate, cidek jembatan Pethekan, Ujung, main filem india, gak kathik akeh pikiran, masiyo duwik bayaran sekolah, yo digawe.
Tapi sak iki Mat Pithi kepothokan. Lha yok opo, wong duwik sing kate digawe nontok bioskop iku katene gigawe nambakno untune sing lara. Bioskop mbayare sewu. Digawani bapake rong ewu, pas kanggo mbayar dokter gigi.
Ndik jalan Sasak, onok dokter gigi sing omahe gak patek adoh. Sing siji dokter gigi Nursalim, sijine Awad Dahdah. Mat Pithi marani dokter gigi Nursalim.
Pas tekan njero dek e takon, ‘pak dokter, cabut gigi mbayar pinten?’ Dokter Nursalim kanda ‘Rong ewu, cung’ ‘Oleh gak sewu?’
Dokter Nursalim kanda mbarekl mbanyol ‘Oleh ae, pokok gak kathik dibius’. Batine Nursalim, endi onok wong sing kuat dicabut untune gak kathik dibius.
Mari takon Mat Pithi metu saka ruangane dokter Nursalim. Doktere nerusno ngladeni pasien liya.
Mat Pithi, mari saka dokter Nursalim, mara nang dokter Awad. Ndaftar, njaluk dicabut. Gak suwe Mat Pithi dipanggil, terus dikongkon lungguh nang kursi pasien. Sak wise dipriksa, terus dijupukna suntikan bius. Mat Pithi disuntik. Pipine krasa abuh, kandel. Bar disuntik, Mat Pithi kongkon metu ruangan, ngenteni dipanggil maneh, kate dicabut untune.
Mat Pithi metu. Tapi gak ngenteni ndik ruang tunggu, malah mlayu nang dokter Nursalim, kanda nek siap dicabut.
Dokter Nursalim wis kadhung kemakan omongane dewe, yo kepeksa gelem ngladeni
Mat Pithi. Dicabut nggak gawe bius. Nursalim ya bingung, arek iki cik kuate dicabut gak dibius kok meneng ae. Mari dicabut, Mat Pithi mbayar sewu, terus lunga nontok bioskop. Nursalim gedheg-gedheg.
Bareng wis dirasa wayahe, dokter Awad metu ruangan, kate njabut untune Mat Pithi. Didelok ndik ruang tunggu, endi arek iki. Ya, uwis…. Kapan-kapan, Nursalim mbarek Awad ketemu, wong pancen sak tonngoan ae. Sering ketemu. Awad crita, nek dek-e tahu ngopeni pasien sing kuat banget.
Tak cabut untune padahal gak tak bius iku, lho, Wad, gak ketok lara’.
Awad kaget, ‘Arek-e ireng, klambi kotak-kotak?’
‘Iya’
‘Lha, iku lak pasienku. Mari tak suntik bius, dadak gak balik’.
_________________


Lara mata
Mat Pithi lara mata, matane kepeksa diperban loro-lorone.
Lunga nang dokter mata dituntun anake mergo gak eruh dalan.
Teko ndhik dokter mata langsung lingguh ndhik ruang tunggu,
anake dikongkon mulih “Wis kono muliho, koen ngrewangi ibumu. Mari ditambani mengko aku isok mulih dhewe”,
anake langsung nggeblas mulih. Bojone ndhik omah nunggu suwe Mat Pithi gak balik-balik.
Akhire bojone nyusul nang dokter mata. Teko kono bojone eruh Mat Pithi ndhik ruang tunggu lungguh dhewekan.
Mbasan eruh tulisan ndhik lawange ruang praktek dokter mata, bojone kaget,
Mat Pithi diseneni “Ealah Pak, pak..lha koen nunggoni sampek jam-jaman ya gak bakal dipriksa.
Lha iku ndhik lawang onok tulisane “HARI INI TIDAK PRAKTEK”.

Mat Pithi akhire ketemu ambek Doktere mata.
Jare pak Dokter, matane Mat Pithi lara mergo kelenjar air matane gak berproduksi maneh.
Pak Dokter mata duwe akal, matane Mat Pithi dioperasi, saluran air mata disambungno ambek kelenjar air liur.
Mari dioperasi Mat Pithi kerasa enak, matane gak pedhes maneh.
Tapekno Mat Pithi tambah soro.
Yo’opo gak soro lha nek eruh panganan dudu cangkeme sing ngiler tapi matane sing mbrebes mili.
_________________


Mat Pithi, sales sabun deterjen
Pengalamane Mat Pithi blusukan nang rumah tangga ndik kampung-kampung, merga dadi sales sabun deterjen, isok nggandeng Saropah, arek kemayu Kaliasin gang Pompa.
Gak urung, sing jenenge pacarane arek sak iki, gak cumak dulat-dulit, tapi yo dulak-dulek. Kathik milih enggon ae yo ndik losmen barang. Cobak, opo maneh sing didulek-i nek wis ndik kamar arek loro.
Pisanan kedadeyan, abuk-abukan sampek lali, ngantek wong loro uda bareng, terus dulinan mama-mama-an, papa-papa-an. Jenenge wong lali, yok opo se….,kedadeyan, wis.
Bareng wis mari, saropah kaet eling, nek wis melakukan perbuatan sing kudune durung oleh.
Saropah nangis ngguguk. “Onok opo dik, kok awakmu nangis?’, pitakone MatPithi.”
“Yok opo katene gak nangis, cak, awakku iki sak iki wis gak suci, wis kenek noda”, kanda ngono ambek tambah banter nangise. Mat Pithi langsung nyaut
“Perkara noda ojok kuatir,dik. Aku duwe produk sing jenenge deterjen anti noda. Bahkan, noda bandel sekalipun”
“Saropah yo tambah get olehe nangis, rek….. !
_______________


Pikun
Sore-sore Wonokairun nangis gerung-gerung ndhik pinggir embong ambek napuki sirahe.
Gak sui Bunali liwat, begitu ndhelok onok wong tuwek nangis langsung mandhek nakoni.
“Mbah, laopo sampeyan nangis ndhik pinggir embong ?” takok Bunali.
“Aku ndhuwe bojo anyar ndhik omah, sik tas ae tak rabi, umure 20 taun, sik enom, ayu, semlohe. ” jare Wonokairun ambek nangis.
“Lho lak enak se sampeyan, laopo kok nangis lho ?. “
Bunali mulai bingung. “Ngene lho cak, wis ayu, bojoku iku yo pinter masak. Opo ae kari njaluk, jangan asem, rawon, brengkes, sembarang sing enak-enak pokoke. ” jare Wonokairun.
“Lha kurang opo maneh sampeyan Mbah. Ngono kok sik mewek ae. ” Bunali tambah bingung.
“Mari ngono yo, bojoku iku setia pol ambek aku. Lek onok sing nggudho langsung dikandhakno aku. ” jare Wonokairun maneh.
“Lek ngono ceritane, lha terus opoko sampeyan kok nangis gerung-gerung gak mari-mari ?” Bunali wis gak sabar meneh.
“Masalae aku lali ndhik endhi omahku . . . .”
________________


Mancing
Sore-sore mari udhan, Wonokairun mancing nang got cilik ndhik ngarepe warunge Mbok Ten.
Ambek rokokan klobhot, Wonokairun ndhodhok sarungan nyekeli pancinge.
Wong-wong sing katene andhok mesti ndhelok Wonokairun.
Onok sing sakno, onok sing kudhu ngguyu, onok sing ngiro wong gendheng yo onok sing cuek ae.
Gak sui Bunali teko katene andhok pisan. Bareng ndhelok Wonokairun koyok ngono langsung gak mentolo.
“Mbah, ayok melok aku mangan, wis tah tak bayari ojok kawatir. ” jare Bunali.
Pertama Wonokairun isin-isin gak gelem, tapi mari dibujuk-bujuk akhire gelem.
“Sampeyan pesen panganan opo ae sak senenge,” jare Bunali.
Mari mangan warek, Bunali ngejak Wonokairun ngobrol.
“Sampeyan mancing ndhik peceren kono mau mosok onok iwake ?” takok Bunali.
“Yo onok rek !! Lek gak, lha lapo tak belani ndhodhok sarungan sak uwen-uwen. ” jare Wonokairun.
“Mosok se Mbah. Wis oleh iwak piro Sampeyan ?” jare Bunali gak percoyo.
“Awakmu sing ke limo . . .”
__________________


Purik
Sumar lagi enak-enak nontok bal-balan ndhik tv, moro-moro bojone ngeriwuki.
“Cak, lampu terase pedhot, tulung pasangno sing anyar po’o”.
“Masang lampu ?!!!. Kon kiro aku iki PLN tah…!!! ” jare Sumar muring-muring.
“Yo wis lek gak gelem, ngene ae cak, tulung benakno kran banyu ndhik jeding po’o cak, eman banyune amber-amber” takok bojone maneh.
“Mbenakno kran ?!!!. Kon kiro aku iki PDAM tah …!!! ” jare Sumar ambek menteleng.
“Lengo gase yo entek pisan cak, lek sampeyan tuku rokok aku tulung tukokno pisan po’o cak..”
“Dikandani jek nambeng ae arek iki, kon kiro aku iki PERTAMINA tah ..!!! “
Sumar tambah mangkel.
Mergo mangkel diriwuki terus, Sumar minggat nontok bal-balan ndhik omah koncone.
Mulih jam loro isuk, Sumar kaget terase wis padhang. Pas wisuh ndhik jeding banyune yo wis gak amber maneh.
Sumar yo ndhelok lek jerigen lengo gase wis diisi full.
Isuke Sumar takok ambek bojone sopo sing nulungi.
“Ngene lo cak, mari sampeyan minggat mau, aku nuangis ndhik ngarep omah. Mari ngono onok arek lanang ngganteng teko. De’e takok opoko kok nangis. Aku yo cerito lek lampuku pedhot, kranku bocor,lengo gasku entek, bojoku purik. Lha de’e nawakno kate nulungi cumak onok sarate…. ” bojone cerito.
“Opo sarate ?” Sumar mulai curiga.
“Sarate iku aku isok milih, nggawekno roti utowo nglencer karo de’e ” jare bojone.
“Lha terus kon nggawekno roti opo..? ” Sumar takok maneh.
“Nggawekno roti ?!!!. Kon kiro aku iki Pabrik Roti tah !!!…”
___________________


Bakul Bakwan
Enak-enak turu tengah wengi, anake cak Srondhol nuangis koyok wong kewedhen.
“Aku ngimpi mbah Kakung mati …” jare anake.
“Wis gathik mewek, turuo maneh, iku ngono mek ngimpi” jare cak Srondhol.
Isuke onok interlokal ngabari lek Bapake Cak Srondhol kenek serangan jantung, mati.
Minggu ngarepe, anake nangis maneh tengah wengi.
“Aku ngimpi mbah Putri mati….” jare anake.
“Wis tha percoyo aku, iku ngono mek ngimpi, age ndhang turuo maneh” jare cak Srondhol.
Menene onok interlokal maneh lek ibuke cak Srondhol tibo kepleset ndhik jedhing, mati pisan.
Mari pitung dhinone ibuke, anake nangis maneh tengah wengi.
“Aku mimpi bapakku mati… ” jare anake.
“Koen ojok percoyo ambek ngimpi, wis kono turuo maneh” jare cak Srondhol.
Mari anake turu maneh, genti cak Srondhol sing gak isok turu.
Ketap-ketip, pucet kewedhen dhewe, pas temenan aku kate mati pikire.
Isuke bojone cak Srondhol genti sing nangis berok-berok.
“Opoko koen iku isuk-isuk wis mbrebes mili ?” jare cak Srondhol.
“Iku lho Cak…. bakul bakwan langgananku mati….”
________________


Babaran
Bojone Turkan mbobhot guedhe, wis kari ngitung dino.
Jare konco-koncone, onok dukun sekti jenenge Wak So sing isok mindahno lorone wong ngelairno seko ibuke ndhik bapake jabang bayi.
Mergo kepingin nyenengno bojo, Turkan manut opo jare konco-koncone.
Pas wis wayahe, Turkan ngeterno bojone ndhik nggone Wak So.
Karo Wak So, Turkan ditakoni kiro-kiro sak piro kuate nanggung lorone wong babaran.
Gawe permulaan Turkan njaluk seprapat dhisik.
Ambek Wak So, Turkan sikile dicancang tali rapia terus dikongkon cekelan amben sing kuat, soale masio mek seprapat, lorone wis gak ketulungan.
Mari moco aji-aji, Wak So mulai mindahno lorone bojone Turkan sing wis tambah mules.
Tibake Turkan menter gak bengok-bengok blas. Wak So bingung, cik kuate arek iki.
Malah Turkan njaluk ditambah maneh lorone.
Ambek Wak So dipindahno maneh lorone sampek separo.
Tibake Turkan tetep menter gak keroso loro blas.
Mergo sik keroso kuat, Turkan njaluk ditambah maneh lorone sampek telung prapat.
Masio bingung Wak So tetep nuruti panjaluke Turkan iku.
Tibake Turkan sik pancet menter, cumak rodhok pucet sitik.
Jarene Turkan, “Wis Wak So, lorone kekno aku kabeh ae, cik bojoku gak usah ngerasakno loro blas”.
Mari ambekan dhowo, Wak So ngepolno tenogone gawe mindahno lorone ndhik Turkan kabeh.
Gak sui ngono bayeke langsung lahir.
Bojone Turkan ketok seger mergo gak loro blas, bayeke yo seger, Turkan yo sik isok mesam-mesem.
Ambek Wak So, Turkan disalami, “Hebat awakmu nak”.
Gak sui Turkan sak keluarga pamitan mulih.
Bareng katene mlebu montor, supire Turkan digugah mueneng ae, tibake wis mati …..
_______________


Rp. 200,000
Sore-sore jam 3 onok tamu teko omahe Cak No.
“Kulo nuwun. Aku Kusen ning. Cacakmu onok tah ?” jare tamune.
“Sik durung mulih.. diluk ngkas paling, pinarak sik cak..” jare bojone Cak No.
Mari ngono arek loro malih asik ngobrol ambek ngenteni Cak No mulih.
“Sik tah ning, lek tak sawang-sawang sampeyan iku ayu lho athik seksi pisan” Kusen mulai ngerayu.
“Peno jok macem-macem lho, tak kandakno bojoku tebhal sampeyan” jare bojone Cak No.
“Ngene lho ning, aku wis gak tahan maneh. Lek aku oleh sun pipi sampeyan pisan ae, dhuwik satus ewu iki jupuken” jare Kusen ambek ngetokno seket ewuan loro.
Pikire bojone Cak No, mek disun thok ae, gak bakal konangan, opomaneh jamane krismon lak lumayan tah.
“Yo wis, tapi diluk ae yo”. jare bojone Cak No. Mari ngesun, Kusen ngekekno dhuwike.
“Tapi ning, aku sik gak lego lek gak ngesun karo-karone. Lek oleh ngesun sitoke, tak kei satus ewu maneh” jare Kusen.
Pikire bojone Cak No, yo gak opo-opo se, paling mek diluk koyok mau. Mari ngesun, Kusen ngetokno satus ewu maneh.
Bojone Cak No sueneng gak karuan, “Sing iki pisan cak… gae bonus”, jarene.
Mari ngono Kusen terus pamitan alasane kesuwen ngenteni Cak No gak teko-teko soale katene arep onok urusan liyo.
Gak sui, Cak No mulih. “Cak mau onok konco sampeyan teko jenenge Kusen, wonge antik pol..” bojone cerito.
“Oh iyo pancen mbethik arek iku.. Jarene kate nyaur utang rongatus ewu, wis dibayar tah ?.”
_________________


Mulih Gasik
Munawar, Sapari ambek Kelik kerjo ndhik pabrik paralon.
Arek telu iki wis sui koncoan apik, cumak sayang Kelik wonge rodhok ndlahom sitik.
Arek telu iki niteni, ben dino bosse mesti mulih ndhisiki, jam loro awan ngono wis amblas.
Sui-sui arek telu iki mangkel kate melok-melok.
“Wis ngene ae rek, mene lek boss moleh awan, kene yo melok mulih awan pisan” jare Munawar.
Menene temenan, jam loro awan bosse wis mulih. Langsung ae arek telu iku melok amblas.
Munawar gak moleh tapi langsung nang bengkel mbenakno sekok sepeda montore.
Lek Sapari mek salin thok terus budhal mancing.
Kelik thok sing mulih omah, langsung njujug kamar.
Lawang kamare dibukak alon-alon, karepe kate ngageti bojone.
Dhadhak malah Kelik dhewe sing kaget.
Masalae pas lawange dibukak Kelik ndhelok bojone lagi turu ambek bosse.
Mari ndhelok ngono, Kelik nutup lawange maneh alon-alon terus minggat.
Menene Sapari ngejak mulih gasik maneh, “Lumayan rek aku wingi oleh tombro gedhe-gedhe”.
“Ayok wis, aku tak melok kon mancing ae” jare Munawar.
Kelik thok sing gak gelem “Gak wis, gathik!!!. Kapok aku”.
“Lho opoko kon iku.?” takok konco-koncone.
“Soale wingi aku meh konangan..”
_________________


Kaspo thok !!!
Sudjak pamitan ambek bojone kate tuku rokok sedhiluk.
Mari tuku rokok, dhadhak Sudjak kepethuk bekas pacare biyen.
Gak keroso enak-enak sir siran dhadhak wis jam rolas bengi.
“Waduh blaen iki, isok mencak-mencak bojoku. Aku njaluk wedhakmu sithik.” jare Sudjak ndhik bekas pacare.
Mari njaluk wedhak, Sudjak pamitan mulih.
“Ndhik endhi ae peno iku Cak, tuku rokok nang Hongkong tah ?” bojone mulai purik.
“Ngene lho dhik, mari tuku rokok aku pethuk cewek ayu terus dijak sir siran sampek lali mulih” jare Sudjak.
“Cak.. cak.. modelmu ae athik sir siran barang.. sik ndhelok tanganmu !!!” jare bojone Sudjak.
Pas didhelok, tangane Sudjak putih kabeh.
“Kaspo thok . .!!! Mene sampek konangan karambol maneh awas kon yo !!!”
_______________


Mbah Jo
Mbah Jo dirawat ndhik rumah sakit. Jare doktere asmane wis kronis, irunge sampek dipasangi selang.
Wis pirang-pirang dino iki mbah Jo meneeng ae koyok wong koma, mripate thok sing ketap-ketip.
Dikiro wis wayahe mangkat, anake nyelukno mudhin ben didungakno.
Pas mudhine enak-enak ndungo, moro-moro Mbah Jo megap-megap gak isok ambekan, raine pucet, tangane gemeter.
Nganggo bahasa isyarat mbah Jo nirokno wong nulis.
Anake ngerti maksute, langsung dijupukno kertas ambek pulpen. Ambek megap-megap, mbah Jo nulis surat.
Karo siso-siso tenogone mbah Jo ngekekno surate iku mau nang pak Mudhine.
Ambek Pak Mudhine kertase iku mau langsung disaki, rasane kok gak tepak moco surat wasiat saiki, pikire pak Mudhin.
Mari ngesaki surat pak Mudhin nerusno ndungone.
Gak sui mari ngono mbah Jo mangkat. Akeh wong sing kelangan, soale masio sangar, mbah Jo iku wonge apikan.
Pas selametan pitung dinane Mbah Jo, Pak Mudhin diundang maneh.
Mari mimpin ndungo, Pak Mudhin lagek iling lek dhe’e nganggo klambi batik sing digawe pas mbah Jo mangkat.
Lha ndhik sake lak onok titipan surate Mbah Jo tah, waduh selamet iling aku rek, pikire pak Mudhin.
“Derek-derek sedoyo, onok surat seko almarhum Mbah Jo sing durung tak sampekno nang peno kabeh. Lek ndhelok mbah Jo pas uripe, isine mestine nasehat kanggo anak putune kabeh. Ayok diwoco bareng-bareng isi surate”.
Mari ngono pak Mudhin ngerogoh surat ndhik sake, bareng diwoco tibake munine..
HE.. NGALIO DHIN !!! OJOK NGADHEK NDHIK SELANG OXIGENKU !!!
________________


Avtur
Uwar ambek Joko koncoan apik, karo-karone kerjo ndhik Lanud Juanda bagian pengisian BBM Pesawat.
Bengi-bengi pas udhan deres, Juanda sepi gak onok pesawat sing wani mudhun, wong loro iku malih nganggur gak onok gawean.
“Adem-adem ngene enake ngombe yo” jare Uwar.
“Wah iyo tepak iki. Awakmu tau krungu tah lek avtur iku isok diombe ?” jare Joko.
“Yo tau se, jarene lek ngombe avtur isok mak busss !!..kon wani nyobak tah?” Uwar mulai gunggungan.
Mari ngono arek loro mbukak krane truk tanki avtur.
Wis tuwuk ngombe arek loro iku mulih terus keturon.
Isuke pas Uwar tangi, rasane awake sueger kuat.
Moro-moro onok tilpun muni, tibake Joko sing nilpun.
“Yok opo kon War..?” jare Joko
“Wah whuenak, kon yok opo ?” jare Uwar.
“Awakku yo sueger pisan. Kon gak teler tah ?” jare Joko.
“Gak blas, aku yo gak ngelu blas. Wis pokoke enak. Mene nyobak maneh tah ?” jare Uwar.
“Yo setuju, cumak aku kate takok, kon wis ngentut dhurung ?” takok Joko.
“Dhurung..” jare Uwar.
“Wah gawat iki. Wis pokoke kon ojok sampek ngentut yo. Diempet ae sak kuatmu. .” jare Joko.
“Lho opoko masalae ..?” Uwar bingung.
“Soale aku saiki ndhik Banjarmasin..”
_______________


Lobang
Sakri ambek Nasip mlaku budhal mancing. Moro-moro Nasip ndhelok onok lobang guedhe.
“Eh ayok dites jerune sak piro se lobang iki” jare Nasip.
Sakri njupuk watu kali terus diuncalno ndhik lobang mau. Sui gak onok suorone blas…
“Whuik jerune…,” jare Sakri
“Watune kurang gedhe be’e, cobak kelopo” jare Nasip.
Sakri njupuk kelopo terus diuncalno maneh ndhik lobang.
Sepiii gak onok suorone….
“Whuik jerune…,” jare Sakri
“Sik golek sing luwih gedhe maneh,” jare Nasip.
Mari golek-golek, arek loro iku akhire nemu beton bekas bantalane rel sepur.
Berhubung abhot, betone digotong wong loro terus disurung mlebu lobang.
Tapi yo ngono, suiii gak onok suorone…
“Cik jerune lobang iki..” jare Sakri
Moro-moro seko semak-semak, onok wedhus mlayu katene nubruk arek loro.
Selamete arek loro iku isok ngelesi, tapi sakno wedhuse sing kecemplung lobang.
Kagete jik durung ilang, moro-moro onok Wak Dri nggowo arit takok nang arek loro iku.
“He rek, kon ndhelok sing nyolong wedhusku tah ? Tak bacoke wonge !!!”, takok Wak Dri.
“Wah gak ngerti Wak Dri, cumak sik tas ae onok wedhus kecemplung lobang iku” jare Nasip.
“Oo gak mungkin.. dhudhuk wedhusku lek sing iku, wedhusku mau tak cancang ndhik betone rel sepur “
________________


Rasa Stroberi tah . . .?
Pas acara perpisahan arek TK, setiap murid nggowo kado gawe bu gurune. Sing pertama maju anake pedagang bunga. Bu gurune ngambung kadone ambek mbedhek,Pas acara perpisahan arek TK, setiap murid nggowo kado gawe bu gurune. Sing pertama maju anake pedagang bunga. Bu gurune ngambung kadone ambek mbedhek,
“Isine kembang yo….”.
“Seratus buat bu guru..” jare anake pedagang bunga.
Sing kedua maju anake wong dhodhol mracang. Ambek bu gurune kadone dikocok-kocok. Wah iki rodok angel mbedheke, pikire.
“Isine permen yo…”.
“Pinter bu guru..” jare anake wong dhodhol mracang.
Mari ngono, maju anake wong dhodhol es krim. Pas kadone diangkat, dhadhak netes. Ambek bu gurune tetesane diincipi.
“Es krime rasa anggur yo…” jare bu gurune kemeruh.
“Salah…” jare areke.
“Rasa stroberi tah…?” bu gurune kemeruh maneh.
“Salah ..” jare areke.
“Wis aku nyerah, rasa opo sih iku” takok bu gurune.
“Isinya anak anjing kok bu guru…”
_________________


Salesman
Kapanane onok Salesman Vaccum Cleaner teko nhik omahku. Ewangku durung sempet ngomong opo-opo moro-moro salesman iku mau langsung nyebarno tembelek wedhus ndhik karpet.
Jarene ngene ”Wis pokoke buk, lek sampek vaccum cleanerku iki gak isok nyedot, tak jamin tak emploke sithok-sithok tembeleke wedhus iku.”
Jare ewangku “Peno kepingin didhulit sambel tha ngemploke ?”.
“Lho opoko masalae ?” salesmane takok.
“Lha peno gak ndhelok tha saiki lampu mati …”

Sumber: dari Dudi Gurnadi

Tuesday 6 May 2008

Pendidikan... Oh Pendidikan

Pendidikan adalah mutlak bagi generasi kita. Karena mutlaknya itu, maka tak satupun dari generasi itu boleh terlantar hingga tak sekolah. Hal ini adalah tanggung jawab kita sebagai orang yang melihat fenomena terpuruknya pendidikan kita. Bangkitnya pembangunan sosial dari arus bawah tidak boleh terhenti pada langkah-langkah normatif, empati dan semangat memperbaiki an sich. Tapi harus masuk pada tataran eksekusi program yang dirasakan langsung oleh kalangan miskin baik yang bersifat instan maupun pengentasan.

Pendidikan di negeri ini tumbuh dan berkembang layaknya debu di musim kemarau. Banyak, namun semakin ke atas, ke atas dan tak tersentuh oleh kalangan tak berpunya. Menjadikan sebuah angan yang kian meredub dikikis oleh ketiadaan penghasilan. Seorang kawan pernah menunda pendidikan anaknya untuk masuk ke sekolah dasar. Lantaran biaya yang harus dibayarnya tak mampu dijangkau oleh cucuran keringat kerjanya. Ironis, karena ia bekerja pada sebuah lembaga penyedia beasiswa. Bukan sebab oleh tak ada alokasi, namun lebih dari pada harga diri yang tak tergadaikan. Namun sesungguhnya yang dipertanyakan adalah, mengapa kini bianya sekolah jadi berlipat-lipat hingga sulit terjamah?!

Pendidikan kini dikelola dengan sangat modern. Fasilitas gedung dan alat-alat peraga serba representatif dan hightech. Tata kelolanya dibuat senyaman mungkin bagi anak didik untuk belajar. Ruangan ber AC. Halaman luas lengkap dengan fasilitas bermain. Katanya, inilah sebab mengapa pendidikan mahal. Seorang ayah berfikir, oh, rupanya pendidikan sekarang sudah menjadi lahan bisnis yang menjanjikan bagi para pemilik modal. Bisnis pendidikan, istilahnya. Kalau bisnis, berarti sangat kecil peluang untuk bisa berempati terhadap masuknya anak dhuafa agar bisa merasakan fasilitas pendidikan elit itu. Bahkan bisa jadi tidak ada sama sekali peluangnya. Akhirnya, anak-petani sekolah apa adanya di sekolah yang kurang bermutu. Yang belajarnya ala kadarnya. Atau bahkan memilih tidak sekolah. Saya jadi teringat sekolahnya lintang dan kawan-kawan di cerita Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Miris.

Pendidikan oh pendidikan. Di Bali, kata banyak berita di televisi dan koran lokal, banyak anak remaja melakukan aksi bunuh diri dengan cara gantung diri atau menenggak racun serangga. Sebabnya ada yang frustasi dengan pacar, nunggak biaya sekolah dan tak kunjung diberi oleh orang tua, dan ada juga karana tak diberi uang jajan. Memilukan. Pendidikan di negeri ini kurang memperhatikan pembentukan mental anak didiknya. Bahkan lebih banyak memarginalkan pendidikan mental-spiritual. Apakah sudah sedemikian timpang pendidikan kecerdasan dan pendidikan moralitas?

Pendidikan mutlak harus dibenahi. Tidak untuk diperingati harinya saja setiap setahun sekali. Tapi siapapun yang hari ini merasa tidak puas dengan pendidikan anak-anak kita, ayo kita lawan momok-momok pendidikan: mahalnya biaya, kualitas rendah, rendahnya perhatian pendidikan mental spiritual. Partisipasi masyarakat dalam meminimalkan momok-momok itu adalah modal sosial yang menjadi senjata ampuh kebangkitan pendidikan di negeri ini. (Direktur DSM Bali)

Friday 2 May 2008

Hello, is it me you're looking for?

HELLO
By Leonel Richie

I've been alone with you inside my mind
And in my dreams I've kissed your lips a thousand times
I sometimes see you pass outside my door
Hello, is it me you're looking for?

I can see it in your eyes
I can see it in your smile
You're all I've ever wanted, (and) my arms are open wide
'Cause you know just what to say
And you know just what to do
And I want to tell you so much, I love you ...

I long to see the sunlight in your hair
And tell you time and time again how much I care
Sometimes I feel my heart will overflow
Hello, I've just got to let you know

'Cause I wonder where you are
And I wonder what you do
Are you somewhere feeling lonely, or is someone loving you?
Tell me how to win your heart
For I haven't got a clue
But let me start by saying, I love you ...

Hello, is it me you're looking for?
'Cause I wonder where you are
And I wonder what you do
Are you somewhere feeling lonely or is someone loving you?
Tell me how to win your heart
For I haven't got a clue
But let me start by saying ... I love you

Download Syair Hello, Leonel Richie.MP3 di sini
Download Syair lagu Hello, Leonel Richie. Word