Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Sunday 28 October 2012

Makna Warna Dalam Design

Dalam proses pembuatan desain website, desain identitas perusahaan, ataupun desain lainnya seorang desainer biasanya sering berkutat dengan beberapa pilihan warna. Nah, kali ini kami akan berbagi tentang arti-arti warna dalam desain.

Menurut tingkatannya, warna dibagi menjadi warna primer (merah-biru-kuning), warna sekunder (hijau-ungu-orange), dan warna tersier (semua warna diluar warna primer dan skunder)

Sekarang kita akan membahas mengenai arti dari warna primer dan sekunder, dan bagaimana penggunaannya dalam desain.

Warna merah
Warna ini melambangkan keadaan psikologi yang berhubungan dengan tenaga, dan mampu berefek pada makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini mempunyai pengaruh terhadap produktivitas, perjuangan, persaingan dan keberanian. Contoh-contoh penggunaan warna merah dalam desain : Produk-produk yang berhubungan dengan kesan sexy dan cinta (parfum,lipstik), desain-desain oriental, dan produk makanan.

Warna biru :
Warna ini melambangkan ketenangan dan kepercayaan, karena pada kehidupan, warna biru banyak dijumpai di langit dan lautan. Pemakaian warna biru yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan kesan ‘dingin’ dan kaku. Contoh-contoh penggunaan warna biru dalam desain : Warna-warna dalam sistem identitas bank (karena melambangkan kepercayaan dan profesionalitas, contohnya BCA), produk minuman, dan produk aromatheraphy.

Warna kuning :
Warna ini melambangkan sifat spontan yang eksentrik. Sifatnya : Toleran, Investigatif, Menonjol. Warna kuning yang terang, dapat menjadi penarik perhatian, oleh karena itu rambu-rambu lalu lintas banyak memakai warna kuning. Warna kuning tidak dapat menggambarkan stabilitas dan kepercayaan. Contoh-contoh penggunaan warna kuning dalam desain : Produk mainan anak-anak, produk-produk fastfood, dan pada rambu-rambu lalu-lintas.

Warna hijau :
Warna hijau merupakan warna kedua yang mempunyai efek menenangkan setelah biru. Warna hijau mempunayi kesan harmonis, ketabahan, pembaharuan, dan juga kepercayaan diri. Contoh-contoh pengggunaan warna hijau dalam desain: Produk-produk yang berhubungan dengan alam dan relaksasi (teh, aromateraphy), dan warna-warna dalam sistem identitas rumah sakit.

Warna orange :
Orange, kerabat dekat merah, memancarkan kehangatan dan energi. Secara mental dan fisik, warna orange dapat merangsang nafsu makan, mendorong sosialisasi, dan merangsang kegiatan. Contoh-contoh pengggunaan warna orange dalam desain: Banyak terdapat pada produk-produk makanan (contoh : A&W), banyak dipakai sebagai pelengkap untuk warna lainnya.

Warna ungu :
Ungu sering dihubungkan dengan loyalitas dan kemewahan. Selain itu, warna ungu juga banyak dihubungkan dengan sihir, misteri, kebijaksanaan, dan kreativitas. Ungu merupakan warna yang unik, tapi sedikit sekali produk yang cocok dengan warna ungu. Contoh-contoh pengggunaan warna ungu dalam desain: Produk-produk yang berhubungan dengan erotisme, produk-produk sulap atau sesuatu yang berhubungan dengan dunia mistis.
(Oleh : Kristoforus Marvino)

====================================================

Arti-arti warna diatas merupakan arti secara dasar, pada akhirnya dalam mendesain, kita perlu memperhitungkan percampuran warna, karena arti sebuah warna dapat berubah saat dicampur dengan warna lainnya, tapi kalau ingin out of the box, maka kita perlu tahu dulu "box" nya kan?

Wednesday 17 October 2012

Seri Keunggulan Usaha ber-SOP: Usaha Lebih Efisien (#2)

Dalam artikel sebelumnya kita bahas seri Keunggulan Usaha ber -SOP yang pertama adalah yang bersistem pasti Lebih Rapi.
Nah!.. Keunggulan yang kedua adalah, Usaha yang bersistem yang memakai SOP itu pasti Lebih Efisien dibandingkan deng an usaha yang dikelola apa adanya.

Bayangkan jika kita mengelola usaha yang tidak tertata rapi, lalu bandingkan jika mengelola usaha yang semrawut?
Saat kita masuk minimarket modern, kita bisa berbelanja dalam hitungan menit. Kita bisa mengambil barang secara cepat dan transaksinya juga cepat. Kalaupun dibutuhkan bantuan pramuniaga ia hanya membutuhkan waktu singkat untuk mencari barang di gudang dan menyerahkannya pada kita.

Sebaliknya, di warung kelontong konvensional, kita harus menunggu antrean karena pemiliknya sedang melayani pembeli lainnya. Saat membutuhkan barang, si pemilik harus mengambilkan terlebih dahulu. Transaksi tidak bisa cepat, belum lagi bila tidak punya kembalian, ia harus menukar uang terlebih dahulu ke warung tetangga.

Seorang pengusaha konvensional membutuhkan waktu 5 menit untuk menyelesaikan satu kali transaksi. Sedangkan pramuniaga modern hanya membutuhkan 2,5 menit dalam satu transaksi. Mana yang lebih untung?

Minimarket modern lebih berpotensi mendulang keuntungan lebih banyak. Dalam 5 menit ia bisa melayani dua kali transaksi, sedang usaha konvensional baru sekali transaksi.

Jika dibuat sunguh-sungguh, sistem operasional (SOP) itu bisa meningkatkan efisiensi usaha Anda. (Alim Mahdi)

****************
Anda ingin buat SOP? Kami bisa membantu Anda....!!! Hubungan: www.contohsop.com HP: 08124683055. Tersedia juga Kumpulan contoh-contoh SOP!

Tuesday 16 October 2012

Seri Keunggulan SOP: Usaha Lebih Rapi

Kali ini saya akan bahas tentang “Keunggulan Usaha yang mempunyai SOP”. Supaya tidak terlalu banyak dan enak bacanya, saya akan uraian satu persatu.
Adapun keunggulan yang pertama dari Usaha yang sudah mempunyai SOP sebagi berikut:

Yang pertama adalah Lebih Rapi
Usaha bersistem (SOP) lebih rapi segala-galanya. Coba lihat dan bandingkan warung kelontong dengan jaringan minimarket waralaba. Apa yang kita lihat?

Perbedaan yang mencolok adalah kerapihan dan kabersihan. Usaha konvensional (tradisional) tidak mempunyai SOP, tidak ada unsur kerapihan. Kalaupun ada, itu adalah versi pemiliknya yang belum tentu menarik calon konsumen.

Sedangkan pada Usaha bersistem seperti minimarket waralaba, akan kita jumpai dengan tempat yang bersih, rapi dan harum.
Selain itu ada kemudahan mendapatkan barang dan harga serta kemudahan transaksi yang menjadi dambaan semua konsumen.

Pada restoran juga demikian, pada restoran biasa, sering kita dibuat jengkel dengan pelayanan yang sama sekali tidak rama, pelayanan lama, serta salah saji. Sedangkan pada restoran bersistem, kita dapati pelayanan yang ramah dengan transaksi yang cepat dan menu yang kita pesan bisa kita nikmati segera.

Jadi, kerapihan itu adalah bagian dari kualitas usaha kita. Yang dimaksud rapi adalah rapi mulai dari produk, kemasan, distribusi, tempat jualan, display, layanan, personel hingga administrasi.

Nah!.. Sudahkan kita memiliki ini semua? Jika belum, sekaranglah saatnya untuk membuat sistem yang dapat merapikan usaha kita.

****************
Anda ingin buat SOP? Kami bisa membantu Anda....!!! Hubungan: www.contohsop.com HP: 08124683055

Thursday 11 October 2012

Menebar Benih Kebaikan Dari Pohon Kersen

Misalkan saja Anda berada di sebuah lingkungan yang perilaku kerjanya buruk. Bukan perilaku satu atau dua orang oknum. Melainkan perilaku umum yang sudah menjadi kebiasaan dan budaya kerja. Mereka juga tahu perilaku itu buruk. Namun mereka terus menjalankannya. Dan atasannya pun seperti tutup mata saja. Apa yang akan Anda lakukan?

Anda mengingatkan mereka. Itu betul. Setelah Anda ingatkan satu atau dua kali, mereka mengatakan;”Siapa sih elu? Anak kemarin sore. Sudah diam saja lu!” Apakah Anda masih akan menyerukan untuk melakukan kebaikan lagi? Masih. Itu bagus. Dan ketika Anda melakukannya lagi; mereka tidak marah lagi. Melainkan ramai-ramai mengucilkan diri Anda. Mereka akan menerima Anda kembali, jika Anda mau ’insyaf’ a.k.a berhenti mengusik mereka dan bersedia menjadi bagian dari mereka. Apakah Anda akan tetap mengajak mereka melakukan perbaikan, ataukah Anda akan berhenti seperti yang mereka minta?

Cukup banyak orang muda. Pendatang baru. Fresh blood, jika Anda ingin menyebutnya demikian. Yang masuk kedalam sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan. Kehadiran mereka diharapkan membawa angin segar untuk memperbaiki suasana. Menebarkan nilai-nilai yang lebih baik. Menjadi contoh bagi gerakan perubahan dalam organisasi. Namun, idealisme itu hanya bertahan beberapa saat. Setelah berbaur, justru Fresh Blood itu menjadi bagian dari sistem lama yang sudah mengakar. Hal ini tidak hanya berlaku di instansi atau lembaga pemerintah saja. Di perusahaan swasta juga tidak jauh berbeda. Tidak mudah memang untuk melakukan sebuah perubahan. Khususnya mengubah keburukan perilaku yang sudah terasa nikmatnya selama bertahun-tahun. Lalu diganti dengan kebiasaan baru yang meskipun lebih baik, lebih terhormat, dan lebih mulia; tapi lebih sedikit nikmat duniawinya.

Sekalipun begitu. Kita masih bisa melihat orang-orang yang tetap gigih berjuang untuk melakukan perubahan. Bahkan ketika lingkungannya tidak memberi respon positif. Mereka terus saja menjaga diri, dan menyerukan ajakan kepada kebaikan. Layak untuk kita bertanya; bagaimana orang-orang itu bisa tetap istikomah dalam kebaikan ditengah lingkungan kerja yang sedemikian buruknya?

Ditanah kosong samping rumah saya, tumbuh pohon ceri. Sebenarnya pohon kersen, buka ceri. Tapi orang-orang disini menyebutnya demikian. Padahal, dimasa kecil kami menyebutnya kersen. Buahnya yang merah dan melimpah, seolah menantang kami untuk memanennya. Hampir setiap hari anak-anak memanjat pohon itu untuk memetik buahnya. Namun, buah kersen itu tidak ada habis-habisnya. Bekerjasama dengan burung pun tidak menjadikan kami berhasil menaklukkan kegigihan pohon kersen itu. Dia terus saja berbuah. Sampai akhirnya kami menyerah. Terlalu banyak dan melimpah ruah. Sehingga buah-buah itu berjatuhan, berserakan diatas tanah.

Oh, sia-sia saja dia berbuah. Karena tidak ada lagi yang sanggup memakannya. Seperti ajakan kepada kebaikan yang sering kita tebarkan. Sia-sia saja. Karena tampaknya tidak ada lagi orang yang mau mendengarkan. Mari perhatikan sekali lagi. Pohon kersen yang gigih terus berbuah itu. Dia mempunyai sedemikian banyak buah sehingga seberapa banyak pun yang mengambilnya pohonnya senantiasa dihiasi oleh warna merah yang indah. Kita, ketika berbuat dan mengajak orang lain melakukan kebaikan lainnya sering dihadapkan pada sekelompok orang yang ingin meredupkan cahaya kebaikan yang kita tebarkan. Tetapi, selagi ajakan kebaikan yang kita tebarkan itu jumlahnya lebih banyak dari yang sanggup mereka abaikan, maka nilai kebaikan itu akan tetap menghiasi keindahan karakter pribadi kita.

Anak-anak ditempat kami yang sudah pada bosan dengan buah kersen. Memanjat pohon. Memetik buahnya. Kemudian menginjak-injak buah itu sambil tertawa-tawa. Mereka berlomba. Siapa yang paling banyak menginjaknya, dialah pemenangnya. Di lingkungan tertentu, ajakan dan seruan kepada kebaikan itu sering menjadi bahan olokan, tertawaan bahkan injakan. Mereka mendengarkannya. Namun bukan untuk mengikutinya. Melainkan untuk balik mengejeknya. Persis seperti anak-anak yang menginjak-injak buah kersen itu. Anehnya, pohon kersen tidak sakit hati. Apalagi sampai mutung hingga kapok untuk berbuah lagi. Sepertinya pohon kersen itu sedang mengajari kita agar tidak patah hati ketika seruan kita kepada kebaikan malah direspon dengan keburukan. Sikap kasar orang lain. Bahkan penghinaan. Kata pohon kersen itu; ”Teruslah berikan buah manis kepada lingkunganmu, maka engkau tidak akan sakit hati lagi....” Teruslah tebarkan ajakan dan nilai-nilai kebaikan disekitarmu. Maka engkau tidak lagi terpengaruh oleh respon buruk lingkunganmu.

Bertahun-tahun sudah pohon kersen itu menemani keseharian kami. Buahnya tidak pernah berkurang. Sekalipun semakin banyak orang dan burung yang mengambilnya. Setiap sore hari, banyak orang berkumbul di pos satpam RT yang letaknya persis dibawah pohon kersen itu. Tak sehari pun sepi. Dan tak sehari pun orang tidak mengambil buahnya. Tapi teruuuus saja pohon kersen itu berbuah. Dan tak pernah sekalipun pohon kersen itu mengganti buahnya yang manis dengan sebutir kersen yang pahit. Kita kadang tergoda untuk membalas keburukan respon orang lain, dengan keburukan lagi. Makanya, sesekali kita mengganti kebaikan perangai kita dengan satu yang buruk. Misalnya. Balas memaki. Kalau perlu memberi pelajaran agar orang itu kapok. Pohon kersen itu tidak begitu. Dia. Terus saja memberikan buahnya yang manis. Sekalipun diperlakukan buruk, dia tidak mengubah rasa buahnya menjadi pahit. Kita. Sedang diajari untuk istikomah a.k.a. konsisten dalam mengajak orang lain kepada kebaikan. Meskipun terkadang respon yang mereka berikan sungguh sangat menyakitkan.

Suatu ketika di awal musim hujan. Tanah kering itu disapu guyuran air yang menyegarkan. Setelah berbulan-bulan tak tersiram, tiba-tiba saja tetes demi tetes anugerah langit membasahinya. Tak tampak lagi sebutir debu pun disitu. Sekarang tanahnya menjadi lembab lagi lembut. Beberapa hari kemudian, tumbuhlah rumput-rumput liar, dan... beberapa pohon kersen mungil. Dug. Jantung saya seperti ada yang menumbuk. Ternyata buah kersen yang berserakan itu telah tumbuh menjadi pohon-pohon baru. Pohon kersen itu telah menunjukkan kepada saya bahwa; sungguh tidak ada kesia-siaan atas setiap ajakan kepada kebaikan yang kita tebarkan. Meskipun kadang kita melihatnya terbengkalai tanpa seorang pun memperdulikannya. Sekalipun seruan yang kita lakukan itu seperti tidak ada yang mengindahkan.

Teman-temanku. Jika kita menebarkan ajakan kepada kebaikan. Tanpa kita ketahui, boleh jadi dibelahan dunia lain ada satu atau dua orang yang mendengarkan. Merenungkan. Lalu melaksanakan. Kemudian, pada saatnya nanti mereka meneruskan ajakan itu kepada orang lain. Mereka itu laksana pohon kersen mungil yang tumbuh dari buah yang terserak ditanah. Mereka adalah jiwa-jiwa murni yang tumbuh dari benih-benih kebaikan yang selama ini Anda tebarkan. Jadi, jangan bosan. Jangan bersedih hati. Jangan berhenti mengajak orang lain kepada kebaikan. Karena orang yang paling beruntung didalam hidupnya adalah yang ”Saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran....”. Itu bukan kalimat penghiburan dari saya. Melainkan firman Tuhan dalam surah 103 ayat 3.  Apakah Anda ingin menjadi orang yang beruntung? Kalau begitu; ayo kita tebarkan benih-benih kebaikan ini. Insya Allah. Kita akan menjadi orang yang beruntung itu. Melalui benih-benih kebaikan yang kita tebarkan. (Dadang Kadarusman)
  ANDA memerlukan SOP (Standard Operating Procedur) untuk Perusahaan ANDA!  Konsultasi Gratis... Hub. 08124683055
www.contohsop.com

Sunday 7 October 2012

BIKIN Sistem Akuntansi Usaha ANDA

Bagi rekan-rekan PENGUSAHA atau yang punya USAHA tapi belum punya sistem Akuntansi.
Kami akan buatkan khusus untuk usaha ANDA!

Dengan sistem Akuntansi ini, Anda (atau staff Anda) bisa bikin Laporan Keuangan dengan mudah: meliputi Neraca, Laba/Rugi, Perubahan Modal, Cash Flow dan lain-lain.

Cocok untuk Usaha Dagang dan Jasa.. Konsultasi Gratis Langsung di Tempat Usaha Anda!

Mudah - Murah - Simple - Harga Ukhuwah | Hubungi: 08124683055 

***Bahkan banyak PENGUSAHA yang tidak tahu Berapa Nilai ASET usahanya!!!
Bagi ANDA!yang memerlukan SOP (Standard Operating Procedure) untuk USAHA Anda,  Kunjungi www.contohsop.com atau PIN BB: 216568CD.