Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Monday 17 December 2012

Sebuah Strawberry Untukku

Bedugul, 16/12/2012 - Iya, satu strawberry ranum warna merah diberikan seorang petani strawberry di Bedugul.

Dengan senang hati pak Ngurah, nama petani itu mempersilahkan saya memetik strawberry itu langsung dari pohonnya.

Seperti photo di atas pohon strawberry umur 2 bulan dengan hanya beberapa buah dan satu yang berwarna merah menggoda yang sudah saatnya untuk dipetik.

Tidak hanya buahnya, sensasi memetik langsung buah strawberry adalah pengalaman yang sangat indah dan menarik. Ditambah rasanya yang manis dan segar karena dimakan langsung sesaat setelah memetiknya. Subhanalloh.. Trimakasih pak Ngurah atas strawberrynya.

Tuesday 11 December 2012

Humor: Nikmatnya Kopi Kucing (Versi dua bahasa)

Wkwkwkwk... bener-bener gak nahan pengen ketawa, Langsung saja Humor Kocak dari milist tetangga.

Kopi Luwak Vs Kopi Kucing?

Slamet mertamu nang omahe Faisol disuguhi kōpi. Jarene kōpine énak tenan, soalé Faisol ngelem kōpi sing disuguhno. Slamet akhire nyruput kōpine ampir entek, soale penasaran karo rasané.
Slamet bertamu ke rumah Faisol dan disuguhi secangkir kopi. Kopinya sangat enak dan nikmat, kata Faisol si tuan rumah. Akhirnya karena penasaran Slamet pun gak tahan dan nyeruput kopi tersebut sampai .

Slamet, karo merem2 ngrasakno : Iki kōpi opo thō Sol? Kōk rasané rodo kecut?
Slamet: dengan memejamkan mata dan menahan nafas mencoba merasakan nikmatnya kopi tersebut. “Ini Kopi apa tho Sol? Kok rasanya agak kecut?”.

Faisol : Iku kōpi istimewa, mèh podo karo kōpi luwak sing larang iku.
Faisol: Itu kopi istimewa, hampir sama dengan Kopi Luwak yang mahal itu.

Slamet : Woo ngono thō, kōpi opo jenengé?
Slamet: Waw... gitu tho, Kopi apa namanya?

Faisol : Kōpi kucing, aku gawé déwé iki.
Faisol: Kopi Kucing, Aku sendiri yang buatnya

Slamet : Opo'o kok jenenge kōpi kucing??
Slamet: Apa itu, kok namanya Kopi Kucing??

Faisol : Soale diolah lewat kucing. Kōpi luwak kan kōpine dipangan luwak ndisik sakdurunge diolah, kōpi kucing iki yo dipangan kucing ndisik sakdurungé diolah dadi kōpi bubuk.
Faisol : Karena diolah melalui kucing. Kopi Luwak kan kopinya dimakan luwak sebelum diolah, nah Kopi Kucing ini ya dimakan kucing terlebih dahulu sebelum diolah menjadi kopi bubuk.

Aku terinspirasi karo kōpi luwak, cuman bèn gampang aku gawe kucing ae.
Aku terinspirasi dengan Kopi Luwak, Cuma supaya gampang aku pake tahu kucing saja.

Slamet : Lah opo kucing doyan kōpi to Sol??
Slamet: Lah apakah kucing doyan Kopi toh Sol??

Faisol : Sakjane yow ora, kōpine tak gerus rodo kasar ndisik, trus tak campur iwak asin, mari ngono tak pakakno kucing.
Faisol: Sebenernya tidak sih, Kopinya aku gerus (dihaluskan) agak kasar terlebih dahulu, terus aku campur ikan asin, kemudian tak kasih makan kucing.

Slamet wetengé wis mulai rodo mules : Terus piye prosese Sol..??!
Perut Slamet mulai mules: Terus piye cara prosesnya Sol...??!

Faisol : Kopine khan metu bareng tαèk kucing, gerusan kōpiné disaring, dikumbah, terus dipépé sampek garing, trs digiling manèh sampek alus dadi kopi bubuk.
Faisol: Kopinya kan keluar bersama tahi kucing, kemudian gerusan kopinya disaring, dicuci dan dijemur sampai kering, terus digiling lagi sampai halus sampai jadi Kopi bubuk.

Lha iki yo kebetulan awakmu sing pertama nyubak kōpi kucing iki, ωōng yo durung onok sing tak suguhi kōpi kucing iki, aku déwé arep nyoba kok yo gak kolu..
Lha ini kebetulan kamu yang pertama coba Kopi Kucing ini, belum ada orang lain yang aku suguhi Kopi Kucing ini, aku sendiri mau coba kok gak kolu (gak tega = jijik)..

Yo'opo Met, rasané..?
Gimana Met, rasanya..?

Slamet: Azzuu....:Dª>:O:'(:ª=))
Slamet: Azzuu..... (asu = anjing)  Dª>:O:'(:ª=))

Azuuuuu tenaaann.... Kowe aazzzuuuuuu.................=D
Bener-bener Azuuuuu....... Kamu azuuuuuu.......... :D

Iki duduk Kopi Kucing jenenge Sol, tapi nek iki yo Taek Kucing jenenge....:Dª>:O:'(:ª=))
Ini bukan Kopi Kucing namanya Sol, tapi ini yo Tahi Kucing namanya.... : Dª>:O:'(:ª=))>>>

***Akhirnya Faisol dan yang dengar cerita inipun koprol dan guling-guling di lantai****

Sunday 25 November 2012

Dalam Lindungan Ghorqod (sebuah kisah)

Angin senja Tel Aviv tercampur debu. Kencang melintas di sela-sela empat orang yang sedang berdiri di halaman sebuah rumah di suatu sudut kota itu. Dua pasang suami istri -sepasang tua dan sepasang muda - beberapa saat saling bertukar pelukan penuh haru.

Seorang wanita muda kedua tangannya menggenggam lengan wanita tua. “Pergilah Ma! Ikut bersama kami. Di New Jersey kalian akan hidup bahagia dengan cucu kalian dan terhindar dari peperangan yang melelahkan ini.” Ujar wanita muda kepada wanita tua yang ia memanggilnya mama.

Wanita tua itu berlinangan air mata. Mengalihkan pandangan pada laki-laki tua yang ada di sampingnya.

“Papa dan Mama sudah bertekad untuk menghabiskan hidup di sini. Di tanah yang telah dijanjikan tuhan pada kita.” Ujar lelaki tua.

“Setidaknya untuk menghindari perang yang semakin buruk ini, Pa. Ikutlah bersama kami. Setelah perang ini selesai, kalian bisa kembali ke sini.” Kali ini laki-laki muda yang angkat bicara.

Lelaki tua menggeleng.

Dan angin senja yang tercampur debu itu mengirimkan suara dentuman pada mereka. Tertangkap di sudut mata mereka kilasan api yang meluncur ke bumi menghantam sebuah gedung tinggi sekitar 500 meter jauhnya dari tempat mereka berdiri. Ledakan besar dan bunga api bertaburan laksana dedaunan Pohon Ghorqod yang dilempar kesana kemari oleh angin musim dingin.

Suara sirine meraung-raung sejak semenit lalu. Banyak orang berlarian menuju bunker menyelamatkan diri. Dan ada juga yang memacu kendaraannya keluar kota. Namun di luar pagar rumah itu, sebuah mobil terparkir menanti ke-empat insan selesai melepas haru.

“Kalian pergilah! Taksi sudah menunggu. Lalu lintas sedang kacau dan macet sekarang. Ada begitu banyak orang yang eksodus meninggalkan kota ini melalui bandara dan pelabuhan. Jangan sampai kalian terlambat dan ditinggal pesawat.” Ujar pria tua.

“Ayolah Ma, tinggalkan Tel Aviv hingga perang selesai.” Wanita muda mengangkat kedua tangan mamanya kedadanya. Memelas.

“Tidak. Pergilah sekarang!” Tegas pria tua.

Dan suara klakson taksi berbunyi memanggil mereka. Hampir tak terdengar akibat tersisipi suara dentuman lain dari suatu tempat. Sang supir pun sudah bergidik ngeri ingin segera meninggalkan tempat itu.

Lelaki muda kemudian mengangkat dua koper besar di tangan kanan dan kirinya. Ia memasukkan barang bawaannya ke bagasi, lalu kembali menghampiri istrinya untuk mengajaknya pergi.

Pasutri muda itu menyempatkan diri melambaikan tangan sembari masuk ke dalam mobil. Hingga setelah semuanya siap, sang supir menginjak gas dengan kecepatan tinggi menuju bandara.

Gilad, seorang lelaki Yahudi tua, orang yang dipanggil Papa oleh pasutri muda tadi memandang ke sekelilingnya dengan mata berkaca. Hasrat ingin menyelamatkan diri memang ada, tapi kecintaannya pada tanah Israel lebih utama. Ia lebih ingin bertahan di tanah yang ia tempati sejak lama.

Menjadi yatim piatu setelah menyelesaikan studinya di University of Nevada 40 tahun lalu, Gilad yang hampir sebatang kara berjuang hidup untuk dirinya dan adik perempuannya. Dan Gilad masih bujangan saat beberapa lama kemudian adiknya dinikahi oleh seorang lelaki Yahudi asal Inggris yang mengajaknya tinggal di Israel, tanah yang diidam-idamkan oleh umat Yahudi.

Gilad adalah seorang insinyur mesin, bekerja di sebuah perusahaan otomotif. Adiknya telah tinggal dua tahun di Yerussalem saat mengirimkan surat pada Gilad untuk mengajaknya membangun negara kebanggaan umat Yahudi. “Pemerintah telah memperluas tanah pendudukan dan membangun pemukiman-pemukiman baru di Tepi Barat,” dalam surat itu. “Dan bangsa kita sekarang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja untuk membangun negara. Hiduplah di sini, hingga akhir hayatmu!”

Diyakinkan oleh surat itu, Gilad hijrah ke Yerussalem menempati sebuah rumah di kota Be’er Sheva. Kota yang indah yang menempanya menjadi pekerja keras dengan penuh kecintaan pada Negara Yahudi.

Karir Gilad cukup mentereng. Kerja kerasnya berbuah rezeki yang melimpah sampai ia dibutuhkan untuk bekerja di ibu kota Israel, Tel Aviv. Di sana lah ia bertemu jodohnya, Golda, seorang wanita Yahudi asal Inggris. Mereka berdua hidup dengan mapan dan memiliki dua orang anak.

Anak kedua mereka, seorang putri bernama Hagar, adalah orang yang tadi mengajak mereka tinggal di New Jersey bersama suaminya. Sedangkan putra pertamanya tinggal di kota Haifa, sebelah utara kota Tel Aviv.

*****

Suara baku tembak terdengar sangat dekat saat pasangan suami istri Yahudi tua sedang menyantap makan malam mereka, mengalahkan suara sirine yang meraung di penjuru kota. Golda, sang istri, berbicara pada suaminya, “tunggu apa lagi? Ayo, sembunyi di bunker!”

“Tidak. Aku tidak mau kesana lagi. Terlalu kotor. Bahkan kotoran manusia bisa berserakan di sana.” Jawab Gilad, suaminya.

“Kita kemana?”

Gilad menunjuk ke arah sebuah pohon yang rindang yang telah ditanam di pekarangannya sejak 20 tahun lalu. “Kesana! Ghorqod akan melindungi kita.”

Mereka berdua menyudahi makan malam mereka dengan segera dan terburu-buru menyelinap ke dalam Pohon Ghorqod. Tapi begitu sampai di Pohon itu, mereka terkejut melihat seseorang bersembunyi di dalamnya.

“Noam, sedang apa kamu di sini?” Tanya Gilad kepada tetangganya.

“Izinkan aku bersembunyi di sini. Di sini masih lapang untuk kalian berdua.” Pinta Noam.

“Tidak. Kami tidak mau berbagi dengan orang lain. Pergi!”

“Aku tidak mau pergi dari sini.”

Mendengar sikap keras kepala Noam, Gilad mengeluarkan sepucuk pistol dari saku bajunya. “Pergi!” ujarnya.

Melihat sepucuk pistol itu, Noam terburu-buru keluar dari persembunyian. “Aku harus sembunyi di mana? Aku tak mau mati!” Teriaknya sembari menangis.

“Mengapa kamu tidak sembunyi di bunker? Terserah kamu sembunyi di mana. Di sana ada puing reruntuhan rumah. Batu-batu itu akan menyembunyikanmu dengan aman. Segera pergi!” Gilad menunjuk ke suatu tempat.

Berlari Noam menuju arah yang ditunjuk Gilad. Dan masing-masing orang sudah berada di tempat persembunyiannya.

Sementara itu suara baku tembak terdengar lebih dekat. Pasukan Palestina berhasil memasuki kota Tel Aviv. Bahkan mereka sudah mengirimkan pesan kepada setiap penduduk Tel Aviv melalui SMS untuk segera meninggalkan kota karena mereka akan merebutnya melalui pertempuran bersenjata.

Dari balik Pohon Ghorqod, Gilad melihat tank Merkava di persimpangan jalan tak jauh dari rumahnya.

“Kita akan aman. IDF akan menghabisi tentara Palestina.” Bisiknya pada Golda yang wajahnya terlihat pucat. Mencoba menenangkan.

Tapi baru selesai Gilad mengucap kata-kata itu, sebuah tembakan terlihat menuju sebuah reruntuhan puing, tempat bersembunyi Noam, disusul dengan suara jeritan.

Mulut Golda menganga. “Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Noam tertembak padahal ia sudah bersembunyi di tempat yang tak terlihat?” Tanya Golda pada suaminya.

“Diamlah. Saat ini tak ada tempat yang lebih aman selain pohon ini. Batu dan pohon lain tidak bisa dipercaya saat ini. Mereka akan memberitahu pasukan Palestina bahwa ada yang bersembunyi di balik mereka.” Ujar Gilad penuh kepanikan.

Suasana sangat mencekam. Di depan mata mereka kemudian terlihat Merkava berhasil diledakkan oleh sebuah Rocket Propelled Grenade (RPG) anti tank. Dan tak lama kemudian rumah mereka pun terkena ledakan. Runtuh di salah satu sisinya meski tak mengenai pasangan suami istri Yahudi tua itu yang sedang bersembunyi di balik Pohon Ghorqod.

Gilad dan Golda bergetar menyaksikan pemandangan itu. Berpelukan, mereka berdua menangis sejadi-jadinya. Rumah yang mereka bangun dan tempati bertahun-tahun lamanya hancur sudah. Dan pasangan suami istri Yahudi tua itu hanya bisa pasrah melihat api melalap rumah dan isinya. Sementara suasana di luar semakin tak menentu. Api menyala di mana-mana. Dentuman di mana-mana. Pesawat F-16 dan Helikopter Apache milik Israel berjatuhan. Malam itu, saat awan mendung menelan bulan, begitu terang oleh api yang dilentikkan oleh mesiu.

“Kita tak akan selamat. Sampai kapan kita bersembunyi di pohon ini?” teriak Golda yang menangis meratap. “Orang-orang Palestina itu akan merebut kembali tanah yang sudah kita rebut dari mereka.”

Gilad melihat ke atas pada sebuah batang. Telah tergantung dua utas tali di sana.

“Istriku, kita telah berjanji untuk mati di tanah ini. Kita berjanji untuk tidak akan pernah pergi dari tanah ini walaupun harus mati. Tapi bukan mati dengan cara dibunuh oleh muslim,” ujar Gilad.

Golda mengerti maksud suaminya. Berdua mereka menggapai tali yang menjuntai yang membentuk simpul dengan sebuah lubang sebesar kepala manusia. Mereka memasukkan kepalanya ke dalam tali itu, dan memenuhi janjinya: mati di tanah harapan.

******

Keterangan:
* Ghorqod adalah pohon milik umat Yahudi, sebagaimana yang Rasulullah sabdakan: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga muslimin memerangi yahudi. Mereka diperangi oleh muslimin sehingga orang yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon. Batu dan pohon itu berkata: Wahai muslim, wahai hamba Allah, Ini dia yahudi berada dibelakangku, kemarilah dan bunuhlah dia. Melainkan pohon Ghorqod. Sesungguhnya ia adalah daripada pohon Yahudi”

(HR. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah meramalkan tentang peperangan antara Umat Muslim melawan Yahudi di penghujung zaman, sampai-sampai Yahudi bersembunyi di pohon dan batu atas serangan Umat Muslim. Namun hanya Pohon Ghorqod yang sedikit aman buat mereka.

Saat ini pemerintah Israel tengah menggalakkan penanaman Pohon Ghorqod di negara mereka dengan berkedok reboisasi. (sumber: islamedia.web.id)

Pohon Ghorqod, Pohonnya Kaum Yahudi?

Pohon Ghorqod memang dikenal sebagai pohonnya kaum Yahudi. Hal tersebut secara tegas dinyatakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya mengenai peperangan hari akhir yang berbunyi :
Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi  bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon Ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi.” (HR. Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lulu ‘wal-Marjan III/308)
Pohon Gorqod (Nitraria Retusa) merupakan tanaman sejenis semak berdaun kecil-kecil dan lebat, dengan ranting yang juga banyak. Ketika kecil pohon ini hanya berupa semak yang kecil, mustahil untuk dijadikan tempat bersembunyi. Namun ketika sudah besar, tanaman ini memiliki batang yang cukup kokoh untuk bisa dipanjat dan rerimbunan dedaunannya sangat lebat sehingga bisa dipakai sebagai tempat bersembunyi, walau pohon ini tidak tinggi-tinggi amat.
Zionis-Israel telah melakukan penanaman pohon Ghorqod sejak lama. Bahkan Yahudi seluruh dunia sangat dianjurkan untuk berpartisipasi secara aktif menanami pohon jenis ini di wilayah pendudukan Zionis-Israel di tanah Palestina. Website Jewish National Fund (jnf.org) dalam bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate) di akhir tahun 2007 telah mengumumkan jika di tanah Palestina yang dikuasai Israel telah ditanami tak kurang dari 220 juta batang pohon ghorqod.
Situs tersebut juga mengiklankan bahwa siapa saja bisa untuk membeli phon ghorqod dan menyumbangkannya untuk ditanami di wilaya pendudukan. Satu batang pohon dihargai US $18, dan barang siapa membeli dua batang seharga US $36 akan diberi bonus satu batang. Sistem pembayarannya bisa lewat kartu kredit. Dan pengepakan serta pengirimannya pun bisa dipilih lewat metode apa.
Adakah pohon Yahudi tersebut di Indonesia? Sejauh ini saya belum mendengar adanya pohon Ghorqod di negeri ini, walau bukan hal yang mustahil jika Ghorqod ternyata juga ada di sini. Sebab itu, dalam halaman ini saya sertakan pic dari pohon ghorqod yang telah dibenarkan oleh dua tokoh HAMAS saat saya bertemu dengan mereka di Jakarta tahun lalu. Wallahu’alam bishawab. (Sumber: http://zarrav.blogspot.com)

Proyek Pohon Ghorqod Yahudi Dimulai Sejak 1984

WASHINGTON Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.
Kepada Tom Dine, Reagan yang merupakan mantan Gubernur Negara Bagian California ini dengan serius berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani.” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.

Presiden Reagan merupakan Presiden Amerika Serikat pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, dimana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh Gereja Evangelikal Amerika sering diadakan. Di masa Reagan-lah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri, khususnya untuk wilayah Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.

Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Menurut keyakinan mereka, abad milenium merupakan zaman akhir dimana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan mengalahkan Anti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.

Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam Injil Darby, para Presiden Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari dimana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.

Kaum Zionis, apakah mereka yang berada di Tanah Palestina maupun yang tersebar di Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era milenium ketiga ini merupakan pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 911, dimana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era baru bagi keyakinan ini.

Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia.
Namun ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin dunia, namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah, dengan pohon ghorqod (nama latin: Nitraria retusa).

Ada sebuah hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini: “Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: ‘Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka, itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi,” (HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/30).

Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, dimana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dijadikan tempat persembunyian (perlindungan) kaum Yahudi. (zilzaal/salam-online.com).

Wednesday 21 November 2012

Aku Menangis untuk Adikku

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. 

Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun- tahun telah lewat,tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru
kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama,saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi,telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!” Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!” “Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.

Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Sumber: Diterjemahkan dari “I cried for my brother six times”

Sunday 28 October 2012

Makna Warna Dalam Design

Dalam proses pembuatan desain website, desain identitas perusahaan, ataupun desain lainnya seorang desainer biasanya sering berkutat dengan beberapa pilihan warna. Nah, kali ini kami akan berbagi tentang arti-arti warna dalam desain.

Menurut tingkatannya, warna dibagi menjadi warna primer (merah-biru-kuning), warna sekunder (hijau-ungu-orange), dan warna tersier (semua warna diluar warna primer dan skunder)

Sekarang kita akan membahas mengenai arti dari warna primer dan sekunder, dan bagaimana penggunaannya dalam desain.

Warna merah
Warna ini melambangkan keadaan psikologi yang berhubungan dengan tenaga, dan mampu berefek pada makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini mempunyai pengaruh terhadap produktivitas, perjuangan, persaingan dan keberanian. Contoh-contoh penggunaan warna merah dalam desain : Produk-produk yang berhubungan dengan kesan sexy dan cinta (parfum,lipstik), desain-desain oriental, dan produk makanan.

Warna biru :
Warna ini melambangkan ketenangan dan kepercayaan, karena pada kehidupan, warna biru banyak dijumpai di langit dan lautan. Pemakaian warna biru yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan kesan ‘dingin’ dan kaku. Contoh-contoh penggunaan warna biru dalam desain : Warna-warna dalam sistem identitas bank (karena melambangkan kepercayaan dan profesionalitas, contohnya BCA), produk minuman, dan produk aromatheraphy.

Warna kuning :
Warna ini melambangkan sifat spontan yang eksentrik. Sifatnya : Toleran, Investigatif, Menonjol. Warna kuning yang terang, dapat menjadi penarik perhatian, oleh karena itu rambu-rambu lalu lintas banyak memakai warna kuning. Warna kuning tidak dapat menggambarkan stabilitas dan kepercayaan. Contoh-contoh penggunaan warna kuning dalam desain : Produk mainan anak-anak, produk-produk fastfood, dan pada rambu-rambu lalu-lintas.

Warna hijau :
Warna hijau merupakan warna kedua yang mempunyai efek menenangkan setelah biru. Warna hijau mempunayi kesan harmonis, ketabahan, pembaharuan, dan juga kepercayaan diri. Contoh-contoh pengggunaan warna hijau dalam desain: Produk-produk yang berhubungan dengan alam dan relaksasi (teh, aromateraphy), dan warna-warna dalam sistem identitas rumah sakit.

Warna orange :
Orange, kerabat dekat merah, memancarkan kehangatan dan energi. Secara mental dan fisik, warna orange dapat merangsang nafsu makan, mendorong sosialisasi, dan merangsang kegiatan. Contoh-contoh pengggunaan warna orange dalam desain: Banyak terdapat pada produk-produk makanan (contoh : A&W), banyak dipakai sebagai pelengkap untuk warna lainnya.

Warna ungu :
Ungu sering dihubungkan dengan loyalitas dan kemewahan. Selain itu, warna ungu juga banyak dihubungkan dengan sihir, misteri, kebijaksanaan, dan kreativitas. Ungu merupakan warna yang unik, tapi sedikit sekali produk yang cocok dengan warna ungu. Contoh-contoh pengggunaan warna ungu dalam desain: Produk-produk yang berhubungan dengan erotisme, produk-produk sulap atau sesuatu yang berhubungan dengan dunia mistis.
(Oleh : Kristoforus Marvino)

====================================================

Arti-arti warna diatas merupakan arti secara dasar, pada akhirnya dalam mendesain, kita perlu memperhitungkan percampuran warna, karena arti sebuah warna dapat berubah saat dicampur dengan warna lainnya, tapi kalau ingin out of the box, maka kita perlu tahu dulu "box" nya kan?

Wednesday 17 October 2012

Seri Keunggulan Usaha ber-SOP: Usaha Lebih Efisien (#2)

Dalam artikel sebelumnya kita bahas seri Keunggulan Usaha ber -SOP yang pertama adalah yang bersistem pasti Lebih Rapi.
Nah!.. Keunggulan yang kedua adalah, Usaha yang bersistem yang memakai SOP itu pasti Lebih Efisien dibandingkan deng an usaha yang dikelola apa adanya.

Bayangkan jika kita mengelola usaha yang tidak tertata rapi, lalu bandingkan jika mengelola usaha yang semrawut?
Saat kita masuk minimarket modern, kita bisa berbelanja dalam hitungan menit. Kita bisa mengambil barang secara cepat dan transaksinya juga cepat. Kalaupun dibutuhkan bantuan pramuniaga ia hanya membutuhkan waktu singkat untuk mencari barang di gudang dan menyerahkannya pada kita.

Sebaliknya, di warung kelontong konvensional, kita harus menunggu antrean karena pemiliknya sedang melayani pembeli lainnya. Saat membutuhkan barang, si pemilik harus mengambilkan terlebih dahulu. Transaksi tidak bisa cepat, belum lagi bila tidak punya kembalian, ia harus menukar uang terlebih dahulu ke warung tetangga.

Seorang pengusaha konvensional membutuhkan waktu 5 menit untuk menyelesaikan satu kali transaksi. Sedangkan pramuniaga modern hanya membutuhkan 2,5 menit dalam satu transaksi. Mana yang lebih untung?

Minimarket modern lebih berpotensi mendulang keuntungan lebih banyak. Dalam 5 menit ia bisa melayani dua kali transaksi, sedang usaha konvensional baru sekali transaksi.

Jika dibuat sunguh-sungguh, sistem operasional (SOP) itu bisa meningkatkan efisiensi usaha Anda. (Alim Mahdi)

****************
Anda ingin buat SOP? Kami bisa membantu Anda....!!! Hubungan: www.contohsop.com HP: 08124683055. Tersedia juga Kumpulan contoh-contoh SOP!

Tuesday 16 October 2012

Seri Keunggulan SOP: Usaha Lebih Rapi

Kali ini saya akan bahas tentang “Keunggulan Usaha yang mempunyai SOP”. Supaya tidak terlalu banyak dan enak bacanya, saya akan uraian satu persatu.
Adapun keunggulan yang pertama dari Usaha yang sudah mempunyai SOP sebagi berikut:

Yang pertama adalah Lebih Rapi
Usaha bersistem (SOP) lebih rapi segala-galanya. Coba lihat dan bandingkan warung kelontong dengan jaringan minimarket waralaba. Apa yang kita lihat?

Perbedaan yang mencolok adalah kerapihan dan kabersihan. Usaha konvensional (tradisional) tidak mempunyai SOP, tidak ada unsur kerapihan. Kalaupun ada, itu adalah versi pemiliknya yang belum tentu menarik calon konsumen.

Sedangkan pada Usaha bersistem seperti minimarket waralaba, akan kita jumpai dengan tempat yang bersih, rapi dan harum.
Selain itu ada kemudahan mendapatkan barang dan harga serta kemudahan transaksi yang menjadi dambaan semua konsumen.

Pada restoran juga demikian, pada restoran biasa, sering kita dibuat jengkel dengan pelayanan yang sama sekali tidak rama, pelayanan lama, serta salah saji. Sedangkan pada restoran bersistem, kita dapati pelayanan yang ramah dengan transaksi yang cepat dan menu yang kita pesan bisa kita nikmati segera.

Jadi, kerapihan itu adalah bagian dari kualitas usaha kita. Yang dimaksud rapi adalah rapi mulai dari produk, kemasan, distribusi, tempat jualan, display, layanan, personel hingga administrasi.

Nah!.. Sudahkan kita memiliki ini semua? Jika belum, sekaranglah saatnya untuk membuat sistem yang dapat merapikan usaha kita.

****************
Anda ingin buat SOP? Kami bisa membantu Anda....!!! Hubungan: www.contohsop.com HP: 08124683055

Thursday 11 October 2012

Menebar Benih Kebaikan Dari Pohon Kersen

Misalkan saja Anda berada di sebuah lingkungan yang perilaku kerjanya buruk. Bukan perilaku satu atau dua orang oknum. Melainkan perilaku umum yang sudah menjadi kebiasaan dan budaya kerja. Mereka juga tahu perilaku itu buruk. Namun mereka terus menjalankannya. Dan atasannya pun seperti tutup mata saja. Apa yang akan Anda lakukan?

Anda mengingatkan mereka. Itu betul. Setelah Anda ingatkan satu atau dua kali, mereka mengatakan;”Siapa sih elu? Anak kemarin sore. Sudah diam saja lu!” Apakah Anda masih akan menyerukan untuk melakukan kebaikan lagi? Masih. Itu bagus. Dan ketika Anda melakukannya lagi; mereka tidak marah lagi. Melainkan ramai-ramai mengucilkan diri Anda. Mereka akan menerima Anda kembali, jika Anda mau ’insyaf’ a.k.a berhenti mengusik mereka dan bersedia menjadi bagian dari mereka. Apakah Anda akan tetap mengajak mereka melakukan perbaikan, ataukah Anda akan berhenti seperti yang mereka minta?

Cukup banyak orang muda. Pendatang baru. Fresh blood, jika Anda ingin menyebutnya demikian. Yang masuk kedalam sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan. Kehadiran mereka diharapkan membawa angin segar untuk memperbaiki suasana. Menebarkan nilai-nilai yang lebih baik. Menjadi contoh bagi gerakan perubahan dalam organisasi. Namun, idealisme itu hanya bertahan beberapa saat. Setelah berbaur, justru Fresh Blood itu menjadi bagian dari sistem lama yang sudah mengakar. Hal ini tidak hanya berlaku di instansi atau lembaga pemerintah saja. Di perusahaan swasta juga tidak jauh berbeda. Tidak mudah memang untuk melakukan sebuah perubahan. Khususnya mengubah keburukan perilaku yang sudah terasa nikmatnya selama bertahun-tahun. Lalu diganti dengan kebiasaan baru yang meskipun lebih baik, lebih terhormat, dan lebih mulia; tapi lebih sedikit nikmat duniawinya.

Sekalipun begitu. Kita masih bisa melihat orang-orang yang tetap gigih berjuang untuk melakukan perubahan. Bahkan ketika lingkungannya tidak memberi respon positif. Mereka terus saja menjaga diri, dan menyerukan ajakan kepada kebaikan. Layak untuk kita bertanya; bagaimana orang-orang itu bisa tetap istikomah dalam kebaikan ditengah lingkungan kerja yang sedemikian buruknya?

Ditanah kosong samping rumah saya, tumbuh pohon ceri. Sebenarnya pohon kersen, buka ceri. Tapi orang-orang disini menyebutnya demikian. Padahal, dimasa kecil kami menyebutnya kersen. Buahnya yang merah dan melimpah, seolah menantang kami untuk memanennya. Hampir setiap hari anak-anak memanjat pohon itu untuk memetik buahnya. Namun, buah kersen itu tidak ada habis-habisnya. Bekerjasama dengan burung pun tidak menjadikan kami berhasil menaklukkan kegigihan pohon kersen itu. Dia terus saja berbuah. Sampai akhirnya kami menyerah. Terlalu banyak dan melimpah ruah. Sehingga buah-buah itu berjatuhan, berserakan diatas tanah.

Oh, sia-sia saja dia berbuah. Karena tidak ada lagi yang sanggup memakannya. Seperti ajakan kepada kebaikan yang sering kita tebarkan. Sia-sia saja. Karena tampaknya tidak ada lagi orang yang mau mendengarkan. Mari perhatikan sekali lagi. Pohon kersen yang gigih terus berbuah itu. Dia mempunyai sedemikian banyak buah sehingga seberapa banyak pun yang mengambilnya pohonnya senantiasa dihiasi oleh warna merah yang indah. Kita, ketika berbuat dan mengajak orang lain melakukan kebaikan lainnya sering dihadapkan pada sekelompok orang yang ingin meredupkan cahaya kebaikan yang kita tebarkan. Tetapi, selagi ajakan kebaikan yang kita tebarkan itu jumlahnya lebih banyak dari yang sanggup mereka abaikan, maka nilai kebaikan itu akan tetap menghiasi keindahan karakter pribadi kita.

Anak-anak ditempat kami yang sudah pada bosan dengan buah kersen. Memanjat pohon. Memetik buahnya. Kemudian menginjak-injak buah itu sambil tertawa-tawa. Mereka berlomba. Siapa yang paling banyak menginjaknya, dialah pemenangnya. Di lingkungan tertentu, ajakan dan seruan kepada kebaikan itu sering menjadi bahan olokan, tertawaan bahkan injakan. Mereka mendengarkannya. Namun bukan untuk mengikutinya. Melainkan untuk balik mengejeknya. Persis seperti anak-anak yang menginjak-injak buah kersen itu. Anehnya, pohon kersen tidak sakit hati. Apalagi sampai mutung hingga kapok untuk berbuah lagi. Sepertinya pohon kersen itu sedang mengajari kita agar tidak patah hati ketika seruan kita kepada kebaikan malah direspon dengan keburukan. Sikap kasar orang lain. Bahkan penghinaan. Kata pohon kersen itu; ”Teruslah berikan buah manis kepada lingkunganmu, maka engkau tidak akan sakit hati lagi....” Teruslah tebarkan ajakan dan nilai-nilai kebaikan disekitarmu. Maka engkau tidak lagi terpengaruh oleh respon buruk lingkunganmu.

Bertahun-tahun sudah pohon kersen itu menemani keseharian kami. Buahnya tidak pernah berkurang. Sekalipun semakin banyak orang dan burung yang mengambilnya. Setiap sore hari, banyak orang berkumbul di pos satpam RT yang letaknya persis dibawah pohon kersen itu. Tak sehari pun sepi. Dan tak sehari pun orang tidak mengambil buahnya. Tapi teruuuus saja pohon kersen itu berbuah. Dan tak pernah sekalipun pohon kersen itu mengganti buahnya yang manis dengan sebutir kersen yang pahit. Kita kadang tergoda untuk membalas keburukan respon orang lain, dengan keburukan lagi. Makanya, sesekali kita mengganti kebaikan perangai kita dengan satu yang buruk. Misalnya. Balas memaki. Kalau perlu memberi pelajaran agar orang itu kapok. Pohon kersen itu tidak begitu. Dia. Terus saja memberikan buahnya yang manis. Sekalipun diperlakukan buruk, dia tidak mengubah rasa buahnya menjadi pahit. Kita. Sedang diajari untuk istikomah a.k.a. konsisten dalam mengajak orang lain kepada kebaikan. Meskipun terkadang respon yang mereka berikan sungguh sangat menyakitkan.

Suatu ketika di awal musim hujan. Tanah kering itu disapu guyuran air yang menyegarkan. Setelah berbulan-bulan tak tersiram, tiba-tiba saja tetes demi tetes anugerah langit membasahinya. Tak tampak lagi sebutir debu pun disitu. Sekarang tanahnya menjadi lembab lagi lembut. Beberapa hari kemudian, tumbuhlah rumput-rumput liar, dan... beberapa pohon kersen mungil. Dug. Jantung saya seperti ada yang menumbuk. Ternyata buah kersen yang berserakan itu telah tumbuh menjadi pohon-pohon baru. Pohon kersen itu telah menunjukkan kepada saya bahwa; sungguh tidak ada kesia-siaan atas setiap ajakan kepada kebaikan yang kita tebarkan. Meskipun kadang kita melihatnya terbengkalai tanpa seorang pun memperdulikannya. Sekalipun seruan yang kita lakukan itu seperti tidak ada yang mengindahkan.

Teman-temanku. Jika kita menebarkan ajakan kepada kebaikan. Tanpa kita ketahui, boleh jadi dibelahan dunia lain ada satu atau dua orang yang mendengarkan. Merenungkan. Lalu melaksanakan. Kemudian, pada saatnya nanti mereka meneruskan ajakan itu kepada orang lain. Mereka itu laksana pohon kersen mungil yang tumbuh dari buah yang terserak ditanah. Mereka adalah jiwa-jiwa murni yang tumbuh dari benih-benih kebaikan yang selama ini Anda tebarkan. Jadi, jangan bosan. Jangan bersedih hati. Jangan berhenti mengajak orang lain kepada kebaikan. Karena orang yang paling beruntung didalam hidupnya adalah yang ”Saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran....”. Itu bukan kalimat penghiburan dari saya. Melainkan firman Tuhan dalam surah 103 ayat 3.  Apakah Anda ingin menjadi orang yang beruntung? Kalau begitu; ayo kita tebarkan benih-benih kebaikan ini. Insya Allah. Kita akan menjadi orang yang beruntung itu. Melalui benih-benih kebaikan yang kita tebarkan. (Dadang Kadarusman)
  ANDA memerlukan SOP (Standard Operating Procedur) untuk Perusahaan ANDA!  Konsultasi Gratis... Hub. 08124683055
www.contohsop.com

Sunday 7 October 2012

BIKIN Sistem Akuntansi Usaha ANDA

Bagi rekan-rekan PENGUSAHA atau yang punya USAHA tapi belum punya sistem Akuntansi.
Kami akan buatkan khusus untuk usaha ANDA!

Dengan sistem Akuntansi ini, Anda (atau staff Anda) bisa bikin Laporan Keuangan dengan mudah: meliputi Neraca, Laba/Rugi, Perubahan Modal, Cash Flow dan lain-lain.

Cocok untuk Usaha Dagang dan Jasa.. Konsultasi Gratis Langsung di Tempat Usaha Anda!

Mudah - Murah - Simple - Harga Ukhuwah | Hubungi: 08124683055 

***Bahkan banyak PENGUSAHA yang tidak tahu Berapa Nilai ASET usahanya!!!
Bagi ANDA!yang memerlukan SOP (Standard Operating Procedure) untuk USAHA Anda,  Kunjungi www.contohsop.com atau PIN BB: 216568CD.

Friday 21 September 2012

Curhat: Punya Online Shop Tidak Gampang

Tulisan ini bukan dari saya pribadi tapi 'Copas' dari BC BBM yang berisi curhat dari Komunitas Online Shop.
Isinya: Online Shop (OS)  juga manusia bkn mesin, butuh makan minum tidur mandi, refreshing, family time,

1. Ga bs hrs bls bbm terus2an.kdg balas lama, atau bbm kelewat, hrp maklum ga perlu nge PING berkali2 atau marah.

2. OS bkn kurir yg bs krm brg cepat tnp hambatan, mslh pengiriman telat sllu kesalahan pd OS, cb cekk ke JNE/TIKI/ekspedisi lain, 80% brg yg mrka antar adlh dr transaksi OS, hrp maklum kl kdg pengiriman mengalami kendala, bs disebabkan over load.

3. OS jg bkn pabrik uang yg pnya modal tnp batas, jd tlg yg sdh pesan brg tggjwb sm orderan jgn main cancel n keep brg kelamaan. "BARANG MAU CEPAT TAPI BAYAR SUSAH" Kami ga pnh memaksa anda utk membeli kan...

4. Jika kalian bilang pembeli adalah raja, lalu penjual apa? Yg paling penting itu "saling menghargai , saling bekerja sama dan slg mengerti" terutama utk sesama OS (suplier dan reseller) ({}) Kalo moto jne bilang "help us to help you"

Bantu BM Jng berhenti disini Bagus nih, buat customers yg suka rewel, resek, bossy dan g menghargai OS...KOS

(Komunitas Online Shop)
NB: Kalo nurut gue pribadi sih, tergantung dengan Sistem yang kita punya... karena selama ini gue tidak ada masalah apalagi setelah punya SOP (Standart Operating Procedure. So.. Karena itu pastikan Agan yang menekuni bisnis online untuk baut SOP, ane kasih rekomendasi untuk dapat contoh2 SOP nya di www.contohsop.com __________________________________________________________________________________

Bagi ANDA! yang berlibur ke BALI, yang susah cari penginapan atau hotel murah dan nyaman??? Jangan Galau.!!! Untuk Anda ada alternatif yang tepat, murah dan nyaman, Kost Exclusive Harian. Kunjungi www.carikamarkos.com atau PIN BB: 216568CD.

Thursday 13 September 2012

Mengapa Usaha Biasa Selalu Kalah Bersaing dengan Usaha Bersistem?

"Mengapa Usaha Biasa Selalu Kalah Bersaing dengan Usaha Bersistem?"

Jika kita perhatikan akhir-akhir ini, disekitar rumah kita bermunculan usaha-usaha baru yang terlihat lebih profesional. Tempat usahanya terlihat lebih bersih, nyaman untuk pengunjung dan sistem transaksinya sangat singkat. Usaha-usaha baru ini disatu sisi disayang masyarakat konsumen karena memanjakan konsumen, namun disisi lain dibenci pemilik usaha biasa dan pemerintah setempat yang cara berpikirnya ketinggalan jaman karena dianggap menggusur eksistensi pengusaha kecil. Benarkah demikian? Anda pasti menemukan jawabannya.

Karena Usaha Bersistem memakai SOP (Standart Operating Procedure). Kemudian apakah Anda tahu  apa yang dimaksud usaha biasa, usaha bersistem, beserta keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Bagi ANDA! yang memerlukan SOP!.. silakan SMS ke 08124683055 | PIN BB: 216568CD atau kunjungi www.contohsop.com.

Thursday 9 August 2012

Mahkamah Agung: Kehilangan Kendaraan Saat Parkir Wajib Diganti Pengelola

Jakarta - Angin segar berhembus dari Jalan Medan Merdeka Utara. Bagi masyarakat yang pernah kehilangan kendaraan, baik sepeda motor atau mobil bisa menggunakan dasar putusan Mahkamah Agung (MA) ini untuk minta ganti rugi pengelola parkir.

Lewat putusan Peninjauan Kembali (PK) tertanggal 21 April 2010, setiap penyedia layanan parkir wajib mengganti kendaraan yang hilang dengan sejumlah uang senilai kendaraan yang hilang.

Putusan yang baru keluar baru-baru ini berdasarkan permohonan PK perkara 124 PK/PDT/2007 yang diajukan oleh PT. Securindo Packatama Indonesia (SPI) yang mengelola Secure Parking. PT SPI meminta PK atas putusan kasasi yang memenangkan konsumennya, Anny R Gultom untuk dibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugi.

Sayangnya, putusan PK yang dibuat oleh 3 hakim agung yaitu M Imron Anwari (ketua majelis hakim), Timur Manurung, Hakim Nyakpha menguatkan putusan Kasasi yaitu PT SPI harus mengganti kendaraan yang hilang.

“Dengan putusan tersebut maka pengelola parkir tidak dapat lagi berlindung
dengan klausul baku pengalihan tanggung jawab yang berbunyi 'segala kehilangan bukan tanggung jawab pengelola parkir'," kata kuasa hukum Anny, David Tobing kepada detikcom, Seni (26/7/2010).

PK ini otomatis menguatkan 3 putusan di bawahnya yaitu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, putusan Pengadilan Tinggi Jakarta serta Putusan Mahkamah Agung.

"Artinya, PT SPI harus membayar mobil hilang senilai Rp 60 juta. Dengan
putusan ini maka telah menjadi yurisprudensi dan harus diikuti oleh pengelola parkir dimana pun," tambahnya.

Nah, bagi masyarakat apabila kehilangan kendaraan d tempat parkir, bisa segera dimintakan ganti rugi. Apabila pengelola ingkar dan berdalih tak bertanggung jawab, putusan MA ini bisa jadi landasan hukum menggugat.

Bagi ANDA! yang memerlukan alat fines murah berkualitas tinggi. bisa contak Pin BB: 216568CD atau hubungi: www.alatfitnesbali.com

Thursday 2 August 2012

Info mudik gratis

"Kita mendapatkan informasi ada 15 perusahaan yang mengadakan mudik gratis," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Agus Rianto kepada detikcom, Selasa (31/7/2012).
Inilah lokasi-lokasi mudik gratis untuk warga Jakarta yang diterima Kepolisian:

1. Mudik Bareng Sido Muncul

Berangkat: Minggu (12/8) Pukul 09.00
Lokasi: Area Parkir Barat PRJ Kemayoran, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 11.000 orang/189 bus
Tujuan: Kuningan, Cirebon, Tegal, Solo, Yogyakarta, Wonogiri, Banjarnegara
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

2. Mudik Bareng PT Jasa Raharja

Berangkat: Senin (13/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan Blok Selatan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 12.000 orang/210 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

3. Mudik Bareng Kantor Perwakilan Jawa Tengah

Berangkat: Senin (13/8) Pukul 10.00
Lokasi: Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII, Jaktim
Jumlah Penumpang/Bus: 10.260 orang/190 bus
Syarat: KTP (asli dan Fotokopi)

4. Mudik Bareng PT Astra Honda Motor

Berangkat: Selasa (14/8) Pukul 05.00
Lokasi: Kantor Astra Honda Motor Sunter, Jakut
Jumlah Motor/Bus: 1.250 Motor diangkut truk/26 Bus angkut penumpang
Tujuan: Kota-kota di Pulau Jawa
Syarat: KTP dan STNK (Asli dan Fotokopi)

5. Mudik Bareng Bank BRI

Berangkat: Selasa (14/8) Pukul 10.00
Lokasi: Plaza Utara Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 3.068 orang/52 bus
Tujuan: Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Wonogiri
Syarat: KTP dan Buku Tabungan (Asli dan Fotokopi)

6. Mudik Bareng PT Petro Jaya Board

Berangkat: Rabu (15/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 1.560 orang/30 bus
Tujuan: Tegal, Purwokerto, Solo, Yogyakarta
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

7. Mudik Bareng PT Yamaha Motor Manufacturing Indonesia

Berangkat: Rabu (15/8) Pukul 08.30
Lokasi: Cempaka Putih, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 500 orang/10 bus
Tujuan: Yogyakarta, Semarang
Syarat: KTP dan STNK (Asli dan Fotokopi)

8. Mudik Bareng PT Carrefour

Berangkat: Rabu (15/8) Pukul 09.00
Lokasi: Plaza Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 5.000 orang/100 bus
Tujuan: Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

9. Mudik Bareng PT Telkom Group

Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 06.00
Lokasi: PRJ Kemayoran, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 2.500 orang/65 bus
Tujuan: Yogyakarta, Semarang, Surabaya
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

10. Mudik Bareng Semen Holcim

Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 3.500 orang/100 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

11. Mudik Bareng PT Indosat

Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 08.00
Lokasi: Pondok Indah, Jaksel
Jumlah Penumpang/Bus: 1.000 orang/18 bus, 20 Mobil Pribadi
Tujuan: Kota-kota di Jawa Tengah
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

12. Mudik Bareng PT Giant Hypermart

Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 11.000 orang/200 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

13. Mudik Bareng Bank BNI

Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 10.00
Lokasi: Stasiun Gambir, Jakpus
Jumlah Penumpang: 400 orang
Tujuan: Solo
Syarat: KTP dan Buku Tabungan (Asli dan Fotokopi)

14. Mudik Bareng PT Pertamina

Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 10.00
Lokasi: Silang Monas Barat Daya (Lap.IRTI), Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 3.000 orang/57 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

15. Mudik Bareng PT Wahana Makmur Sejati

Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 16.00
Lokasi: Lapangan Parkir Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 1.500 orang/50 bus
Tujuan: Yogyakarta, Sumedang, Surabaya
Syarat: KTP dan STNK (Asli dan Fotokopi

----------------------------------------------