Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Wednesday 31 December 2008

300 NGO Internasional Dukung Palestina

Dakwatuna.com - Lebih dari 300 NGO internasional sepakat untuk segera menyelamatkan bangsa Palestina dari kehancuran dan blokade anti kemanusiaan di Gaza yang dilakukan Israil. Itulah yang berlangsung di Konferensi Internasional untuk Kemanusiaan Palestina, di Jakarta mulai hari Jum’at 31 Oktober 2008 ini.

Adalah Gretta Duisenberg, Chariman “Stop the Occupation” Foundation yang bermarkas di Belanda menegaskan: “Israil harus mematuhi resolusi-resolusi PBB yang telah ada, yang intinya adalah perdamaian dan menghormati hak-hak bangsa Palestina. Tapi yang terjadi adalah, mereka tidak pernah satu pun mematuhi resolusi itu. Oleh karena itu, lembaga kami akan terus mengangkat issu kemanusiaan Palestina di dunia internasional, karena infrastruktur Palestina dihancurkan, mulai dari listrik, air, bangunann, kebun dan lainnya. Karena itu Palestina harus diselamatkan oleh dunia. Dan perlu diwaspadai adanya gerakan Zionisme ineternasional yang disokong penuh oleh Amerika. Sokongan dana yang tidak terkira, juga senjata, bahkan sennjata nuklir.”

Ia menambahkan: “Israil harus membayar kerugian yang diderita Palestina. Dan media massa dunia hendaknya menghadirkan informasi yang objektif dan faktual atas apa yang terjadi di Palestina. Ada pelanggaran HAM di Palestina, pembunuhan massal, penghancuran infrasturktur, penistaan kesehatan dan pengkerdilan pendidikan. Media harus membantu memperjuangkan kemerdekaan Palestina.”

Kehadiran beliau dalam konferensi internasional ini bukan tanpa resiko. Ia tahu persis resiko atas dukungannya terhadap bangsa Palestina, karena negerinya sendiri, Belanda berada dalam bayang-bayang lobi Yahudi yang sangat kuat.

Sedangkan Mr. Ibrahim Hewitt, Chairman of The Board of Trustees London menekankan bahwa: “Bencana yang menimpa Palestina adalah bencana kemanusiaan yang seharusnya dicegah dan dihentikan, bukan bencana alam yang tidak bisa dicegah. Karena itu, setiap NGO di manapun berada di dunia ini agar membantu menyelamatkan Palestina, bantuan emergency, recovery dan pembangunan kembali, sampai akhirnya Palestina bangkit kembali menjadi negara merdeka.”

Beliau mengingatkan bahwa permasalahan yang sedang terjadi bukan sekedar permasalahan agama dan wilayah Palestina semata, namun lebih besar lagi, ini adalah permasalahan krusial di dunia internasional, yaitu permasalahan gerakan Zionisme internasional. Gerakan yang ingin menguasi dunia.

Sementara Dr. Ikrimah Shabri, Mufti Besar Al Aqsha menegaskan: “Perkembangan di Palistina sekarang ini tidak mengalami kemajuan berarti, karena Israil selalu mengulur waktu dalam penindasan, penghancuran dan pembunuhan, mereka mengharapkan dari itu semua agar bangsa Palestina menyerah dan mau berunding dengan mereka, berunding atau berdamai dengan Israil, sesuai dengan kepentingan mereka. Padahal dalam sejarahnya mereka tidak pernah memenuhi janji dan perundingan. Karena itu media massa internasional hendaknya berlaku adil dalam memberitakan apa yang terjadi dengan sebenarnya di Palestina secara umum, dan Gaza secara khusus.”

Dalam kesempatan menjawab pertanyaan wartawan tentang kemungkinan pergantian pemimpin Israil dengan adanya pemilu dini, beliau menegaskan: “Kelompok-kelompok yang ada di Israil dan pemimpim-pemimpin mereka boleh jadi berbeda dalam hal yang teknis, namun secara prinsip mereka sama, bahwa Yerusalem adalah wilayah mereka, dan Haikal Sulaiman di bawah masjid Al Aqsha adalah nyata. Sehingga siapapun yang memimpin Israil, tidak akan banyak merubah kebijakan tentang Palestina.

Karena itu, bangsa Palestina harus bersatu dalam rangka membela hak-hak rakyatnya dan dalam membebaskan tanah suci para Nabi dari kehancuran dan penodaan Zionis.” (ut)

Sumber: dakwatuna.com

Wednesday 24 December 2008

Alfin Al Hamdani, Busung Lapar dan Penderita Epilepsi di Karang Bedil, Karangasem - Bali

Menanti Uluran Tangan ANDA!
Duka di Karangasem terkuak lagi. Kali ini seorang anak di dusun Karang Bedil Lingkungan Belong Kecamatan Karangasem bernama Alfin Al Hamdani tergolek lunglai tak berdaya. Tubuhnya lemas. Sementara di dadanya terlihat cekungan yang cukup dalam dari penyakit yang dideritanya. Orang-tua dan tetangganya bilang, Alfin terkena busung lapar atau gizi buruk. Sejak kecil Alfin memang sering sakit-sakitan. Dari diare hingga kejang-kejang ia pernah mengidapnya. Ia sering bolak-balik ke UGD. Namun rupanya tak hanya itu, karena seringnya kejang, Alfin didiagnosa mengalami kelainan saraf. Dokter RSAD Karangasem yang sering menangani sakit-sakitnya Alfin tak berani menyimpulkan. Maka dirujuklah Alfin untuk berobat ke Denpasar.

Berangkatlah orang tua Alfin, Sariyati (28) dan Suhaini (31) ke Denpasar. Bukan ke RSU Sanglah yang dituju, melainkan sebuah klinik bernama Tumbuh Kembang. Dari sana didapat kesimpulan bahwa ternyata Alfin juga mengidap Epilepsi. Epilepsi itulah yang juga membuat dirinya tak bisa berdiri. Bahkan untuk sekedar dudukpu tak bisa. Jadilah Alfin hanya bisa menengok ke kanan dan ke kiri. Merespon setiap yang dekat dengannya.

Sariyati maupun Suhaini meresa terpukul karenanya. Mereka tak ingin Alfin terus menderita. Dengan segala keterbatasannya, sekuat biaya mereka mengantarkan Alfin berobat dan dan melakukan terapi penyembuhan. Menurut dokter, terapi agar Alfin bisa baik kembali dilakukan selama 2 tahun. Setiap bulannya Alfin harus berobat. Namun sayang, biaya obat sangat menyulitkan Sariyati dan Suhaini. Menurutnya, yang sangat memberatkan adalah obat gejala epilepsi yang mencapai 200 ribu rupiah. Sedangkan untuk menebus kalsium agar tulang Alfin kembali kuat dan bisa duduk / berdiri mereka harus membayar 196 ribu rupiah. Lain halnya dengan biaya dokter, yang mencapai 80 ribu rupiah per sekali tebus.

Tentu saja Suhaini yang seorang Cleaning Service Bank Sari Parta kelimpungan. Honornya yang telah bekerja selama 11 tahun di Bank Tersebut dihargai 700 ribu perbulannya. Tak cukup? Tentu saja. Apa lagi Sariyati juga tidak bekerja. Sebagai ibu, ia hanya bisa menjaga dan merawat Alfin di rumah. Tak bayak yang ia bisa kerjakan di dusun Karang Bedil. Di dusun tersebut, susah baginya untuk membuka usaha, walau sekedar usaha kecil-kecilan.

Sebagai orang tua yang melahirkan dan menyayangi Alfin, keduanya, baik Suhaini maupun Sariyati berharap Alfin bisa segera sembuh. Mereka juga berharap bisa menebus biaya berobat rutin setiap bulannya untuk Alfin yang mencapai 450 ribu rupiah. Barangkali dari kita ada yang igin berbagi?! (Hanafi - DSM Bali).

Dompet Peduli Untuk Alfin Al Hamdani
DSM Bali
Jalan Diponegoro No.175 Denpasar
Telp. +62361 7445221, +62361 241376
Email: dsmbali@yahoo.com
www.dsmbali.or.id

Rekening Donasi:
Bank Muamalat Indonesia, Acc.No. 751 000 1315
Bank Syariah Mandiri, Acc.No. 085 000 8797
BCA (an. Hendry Sulistiono) Acc. No. 6110 211 901

Saturday 20 December 2008

Ebiet G.Ade Live In Concert Bersama Habiburahman di BALI

Dompet Sosial Madani Bali (DSM Bali) akan menghadirkan Ebiet G Ade dan Habiburahman El Shirazy (Penulis Buku Best Seller Ayat-ayat cinta dan Ketika Cinta Bertasbih) dalam tema: ”Malam Amal Ebiet G Ade Live In Concert & Execlusif With Habiburahman El Shirazy” yang akan digelar pada Sabtu, 03 Januari 2009 di Sanur Beach Hotel Denpasar Bali.

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka penggalangan dana untuk melanjutkan pembangunan Rumah Asuh Madani yang sedang di bangun di Bali.

Dalam acara ini juga akan diadakan lelang diantaranya gitar kesayangan milik Ebiet G Ade, beberapa lukisan dan masih banyak lagi, semua dana yang terkumpul dari acara ini akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan asrama dan sarana pendidikan untuk anak anak terlantar dari keluarga kurang mampu berasal dari pelosok Bali yang dibina Rumah Asuh Madani.

Tiket hanya sebesar Rp. 300.000,- (Termasuk dinner dengan raound table) langsung bisa dipesan di DSM Bali.

Apabila Anda penggemar Ebiet G Ade dan Habiburahman El Shirazy. Jangan sampai ketinggalan. Beli tiketnya di sini! (Hanya tersedia 300 seat).

Hubungi DSM Bali :
Jl. Diponegoro 157 Denpasar Bali
Telpon: 0361 7445221
Website: www.dsmbali.or.id
Email: dsmbali@yahoo.com


Dapat juga di sini:
Ticket BOX:
TB. Gramedia Mall Bali Galeria. Telp. 758072
TB. Gramedia Pusat Kota Denpasar. Telp. 221026
De Surau Rumah Makan Keluarga. Telp. 8053165 (Pipit)
Radar Bali. Telp. 417153/41356
Muna Tour. Telp. 7872976 (Gunawan)
Talita Tour & Travel. Telp. 263548 (Hj. Farida Hanum)
Pradnyagama. Telp. 7416491 (Susi)
Global FM. Telp. 812994
Duta FM. Telp. 426782
Rumah Syukur. Telp. 8003341 (Hasan Sazali)
Anak Emas. Telp. 227922
Reihan Moslem Fashion. Telp. 7965046
Harapan Mulian School. Telp. 081 558763332 (Hj. Mahmudah Kun)
TB. Gunung Agug, Ramayana Bali Mall, Diponegoro Denpasar


Sampai jumpa di Sanur Beach Hotel Denpasar Bali

Tuesday 16 December 2008

Concern Greetings For Donors DSM Bali

The year of two thousand eight end soon, it means: 8 years we have together, the range is 8 years old that is not so long from the age of mankind. Thanks to Allah SWT building called the DSM Bali is not alone anymore. Many, even thousands of you always accompany together with sincerity.

Your support is so amazing and you also get the DSM Bali inspiration for creative and innovative work. Always keep the spirit of trust and professionalism in managing your donation for the sake of concern to the poverty people.

The range of activities is to become part of the solution. Facing the problem of poverty, unemployment, school dropouts, health issues, humanitarian disaster and dynamically the steps of DSM Bali to contribute actively help solve problems in people, especially in the field of social humanity.

DSM Bali as a public institution assets remain the synergy with the public as synergy with the government. And made public as a major stakeholder of this institution. Various be synergy with various parties such as corporations, institutions and communities is a form of collective concern.

Together with DSM Bali picked a message of concern and certainly stir the spirit to continue to work for the humanity. The happiness when it can share with each other, and when amanah and trust well done.

Together with you the souls of noble and care, DSM Bali with the sincere earnest efforts to continue the struggle without stopping to give smile again and happiness.

Akh. Alim Mahdi
Director LAZ DSM Bali

Sunday 14 December 2008

Salam Kepedulian Untuk Donatur DSM Bali

Tahun Dua Ribu Delapan segera berakhir, itu berarti: 8 tahun kita telah bersama, 8 tahun adalah rentang yang tidak begitu panjang dari usia manusia. Puji syukur kepada Allah SWT bangunan yang bernama DSM Bali itu tidak sendiri lagi. Banyak, bahkan ribuan dari Anda selalu bersama menemani dengan keikhlasan.

Sungguh dasyat dukungan Anda selama ini dan dari Anda pula DSM Bali mendapat inspirasi untuk selalu bekerja kreatif dan inovatif. Selalu semangat menjaga amanah dan profesionalisme dalam mengelola donasi Anda demi untuk kepedulian kepada sesama.
Rentang aktivitas pun dijalani untuk menjadi bagian dari solusi. Menghadapi masalah kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, masalah kesehatan, bencana dan kemanusiaan semakin mendinamiskan langkah DSM Bali untuk berkontribusi aktif turut memecahkan masalah umat khususnya dalam di bidang sosial kemanusiaan.

DSM Bali sebagai lembaga asset publik tetap mengedepankan sinergi dengan publik sebagaimana sinergi dengan pemerintah. Dan menjadikan publik sebagai stakeholder utama lembaga ini. Berbagai sinergi yang dirangkai dengan berbagai pihak seperti korporasi, institusi dan masyarakat merupakan wujud kepedulian kolektif.

Bersama DSM Bali menebar pesan kepedulian dan tentunya menggelorakan semangat untuk terus bekerja demi kemanusiaan. Sejatinya ketenangan itu ketika dapat berbagi dengan sesama, dan saat amanah tertunaikan dengan baik.

Bersama Anda para jiwa-jiwa mulia nan peduli, DSM Bali dengan upaya tulus bertekad melanjutkan perjuangan tanpa henti untuk mengadirkan kembali senyum dan keceriaan.

Wassalam,
Akh. Alim Mahdi
Direktur LAZ DSM Bali

Wednesday 10 December 2008

Kurban Terakhir

Pada Idul Kurban tahun lalu, saya masih ingat ada sebuah dusun bernama Karang Sasak di kabupaten Karangasem. Waktu itu informasi yang saya terima, pada Idul Kurban tahun 1427 H, Karang Sasak adalah salah satu dusun dari 5 dusun yang mendapatkan daging kurban dari 1 sapi yang di bagi 5 dusun. Padahal, kalau tidak salah Karang Sasak dihuni oleh 113 kepala keluarga. Secara logika matematis, jika satu keluarga minimal punya dua anak, maka di Karang Sasak terdapat 565 jiwa. Bisa jadi lebih dari itu. Bisa dibayangkan betapa sedikitnya bagian mereka, karena setiap dusun hanya mendapatkan 1/5 bagian dari seekor Sapi Bali yang tidak begitu besar. Namun pada Idul Kurban 1428 H, dengan kepercayaan para donatur kurban tahun tersebut, alhamdulillah DSM bisa memberikan jumlah daging kurban lebih banyak dari sebelumnya.

Tahun ini, tentu kita bertekad untuk bisa mendistribusikan daging-daging kurban yang biasanya berlimpah di perkotaan dialihkan lebih banyak ke warga miskin di dusun-dusun di berbagai kabupaten di Bali. Merekapun sangat mengharapkan hal itu. Walau hanya sekerat daging atau tulang belulang yang bisa dijadikan sup pelezat aroma, namun hanya itukah yang bisa mereka harapkan bila bulan kurban tiba. Tak lebih, karena untuk menjadi seorang pekurban tentulah sangat berat bagi mereka, kecuali dengan kehendak Allah.

Tahun ini pula kita juga berharap, masyarakat muslim di Bali mengalami peningkatan finansial dan ekonomi. Para dhuafa juga sudah pasti mendoakan hal itu. Sehingga dengan peningkatan itu akan meningkat pula keinginan untuk menyambut seruan ibadah haji dan berkurban. Maka dari sinilah hukum keberkahan berlaku. Bahwa kelimpahan kekayaan haruslah menjadi jalan kebaikan untuk membantu orang lain dan memberikan rona kebahagiaan dengan berbagi daging kurban. Pada taraf yang lebih rasional dalam keberkahan berkurban, maka para orang kaya bisa menyisihkan dananya untuk mengangkat para dhuafa. Bentuknya bisa berupa pendanaan untuk usaha ternak penyiapan hewan kirban. Jadi bila tahun depan para pekurban ingin berkurban lagi, maka mereka tinggal membeli hewan kurban kepada pada ”dhuafa” yang telah berdaya tadi.

Mengesankan memang, bila setiap Bulan Kurban kita menyaksikan peningkatan jumlah pekurban dan penurunan jumlah dhuafa yang biasanya menerima daging kurban. Artinya, persoalan kemiskinan yang menempatkan para dhuafa selalu diberi benar-benar terkikis. Namun realitanya sekarang berbicara lain. Butuh waktu yang cukup panjang untuk memimpikan hal itu. Sebab saat ini diberbagai daerah di Bali dusun-dusun miskin yang jumlahnya ratusan, masih menyebar di mana-mana. Sulitnya menjangkau wilayah mereka adalah persoalan tersendiri yang juga sama rumitnya untuk merealisasikan sebuah pembahagiaan dan pemberdayanan.

Namun bila tekad kita sudah bulat, masalah seberat apapun yang kita hadapi pasti akan menuai hasil akhir yang mengesankan. Apa lagi bila kita sudah sepaham tentang konsep kebersamaan dalam setiap amal kebajikan. Anda sebagai sumber harapan, DSM sebagai fasilitator penyaluran dan pendistribusian daging kurban. Satu hal yang tak bisa kita ketahui, bisa jadi Idul Kurban kali ini adalah yang terakhir bagi kita. Maka itu berkurbanlah dengan segenap kemampuan dan keimanan yang kita miliki. Selamat membahagiakan dhuafa!



.::.Alim Mahdi.::.

Saturday 6 December 2008

Kurban: Dari Ritual Ibadah kepada Ritual Pemberdayaan

Pada Idul Qurban tahun lalu, sungguh kami sangat berterima kasih atas kepercayaan Anda yang menitipkan hewan kurban kepada LAZ DSM Bali untuk disalurkan kepada yang berhak. Jumlahnya mencapai 400-an pekurban. Bagi kami hal itu adalah capaian yang fenomenal. Pendistribusianpun kami lakukan. Kami mendata-daerah-daerah pelosok yang memang jarang mendapatkan daging kurban. Atau daerah yang sering mendapatkan daging kurban, namun jumlahnya hanya beberapa kerat. Bahkan tak jarang berupa kumpulan tulang belulang yang hanya berbalut daging-daging tipis. Maka tak ada pilihan lagi bagi mereka selain hanya membuat sop tulang yang mengandung sumsum.

Hampir terjadi pada setiap tahun, berpuluh-puluh tahun kita telah mewarisi model penghimpunan dan penyaluran hewan kurban dengan sistem: penerimaan-pemotongan-penyaluran dengan ratusan bahkan ribuan kantung-kantung kecil. Praktis dan cepat selesai. Secepat pula orang –orang miskin menerima dan mengonsumsinya. Daging itu paling lama akan habis rata-rata 3 hari. Bagaimana setelah itu? Hanya tinggal kenangan, cerita. ’ Menunggu tahun depan lagi’, pikir mereka.

Jika begitu, artinya kita atau mereka memastikan diri mereka sendiri akan tetap miskin sampai tahun depan. Sesuatu yang memprihatinkan terjadi disini. Boleh saja kita mengelola dengan cara yang praktis sebagaimana diatas, karena semua tetap dalam bingkai ritual ibadah kurban kita kepada Allah. Perolehan pahala amal dari hasil kurban kita dan membahagiakan para dhuafa. Atau metode pembelajaran efektif semangat berkurban untuk kepentingan kaum papa.Namun mari kita sedikit mendalami dan arahkan pada sebuah upaya pengentasan kemiskinan. Bahwa kemiskinan masyarakat kita sudah sampai pada kondisi yang mengkhawatirkan. Mari kita mencoba mentransformasi dari sekedar ritual ibadah menjadi ritual pemberdayaan.

Sederhananya, dana infak berpotensi besar untuk bisa diberdayakan. Dana tersebut bila cukup besar diterima, bisa kita gunakan untuk membeli kambing atau sapi yang masih kecil untuk diternak. Istilahnya bersiap lebih awal sebelum Idul Qurban tahun depan tiba. Kita bisa memilih sebuah kampung miskin dan meminta warganya untuk menggembala hewan-hewan calon kurban tersebut hingga cukup dewasa.

Minimal ada dua manfaat besar yang bisa terlihat, pertama, penitipan ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga setempat. Mereka mendapatkan honor dari pekerjaan menggembala. Kedua, jika hewan-hewan ternak tersebut beranak pinak, maka secara sederhana pula, bisa saja anak-anak ternak tersebut kita berikan kepada mereka atau masyarakat miskin yang lain secara cuma-cuma. Boleh saja mereka nantinya akan menjualnya kembali atau ingin menggembangbiakkannya. Dari sini, mereka akan mendapatkan daging kurban atau hewan kurban lebih banyak.Upaya ini memang sedikit lebih ekstra dibanding sekedar ritual ibadah sebagaimana diatas. Bukan sekedar satu kresek tapi satu kambing atau satu sapi yang kita bagikan. Jika upaya ini akan menpercepat proses pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan kaum tak berpunya, maka tak ada salahnya kita upayakan, bukan?! **DSM Bali

Friday 5 December 2008

Haji Lebih Satu Kali Haram?

Al Qaradhawi: Kapan Ibadah Haji Menjadi Haram?
Oleh: Ulis Tofa, Lc
dakwatuna.com - Kembali cendekiwan muslim dunia, Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi menegaskan bahwa ada sejumlah syarat dan koridor secara syariat yang membatasi pelaksanaan ibadah haji bagi yang sudah melaksanakan sebelumnya, baik haji yang ke dua atau seterusnya. Di antarannya adalah, bahwa Allah swt. tidak menerima ibadah sunnah –haji kedua dan seterusnya tergolong ibadah sunnah, yang wajib sekali seumur hidup, jika mengarah pada perbuatan haram.

Karena ada kaidah “menghindar dari terjerumus pada yang haram di dahulukan dari pada meraih pahala sunnah.” Seperti misalnya, jika pengulanngan berangkat haji sunnah justeru menyakiti banyak orang, menyebabkan padat dan sesak sehingga menambah beban berat, tersebarnya suatu penyakit, banyak orang jatuh kurban, berdesak-desakan, tidak bisa maju dan mundur, terinjak-injak kaki dan kondisi bahaya lainnya. Padahal yang wajib adalah meminimalisir kesemrawutan, dan bahaya.

Dr. Al Qaradhawi menjelaskan, bahwa Allah swt. tidak menerima ibadah nafilah –tambahan atau sunnat- sehingga yang wajib ditunaikan dengan baik. Kami melihat bahwa setiap orang yang melaksanakann haji atau umrah sunnah –bukan wajib-, namun ia ternyata pelit mengeluarkan zakat yang wajib, baik zakat secara keseluruhan atau sebagiannya, maka haji dan umrahnya tertolak. Lebih baik baginya untuk menyalurkan biaya haji dan umrah untuk mensucikan dirinya terlebih dahulu dengan menunaikan zakat.

Contoh lain adalah pedagang yang menjalankan transaksinya dengan sistem angsuran atau tempo, namun ia tidak atau belum membayarnya sesuai waktunya. Atau ia menerima suatu hutang dan belum ia bayar sesuai batas waktunya, dalam kondisi demikian tidak diperkenankan baginya menunanikan ibadah haji dan umrah sunnah, sebelum melunasi hutangnya. Beliu mengisyaratkan baginya agar orang yang demikian -ia sudah menunaikan haji, boleh jadi beberapa kali-, hendaknya ia tidak diperkenankan melaksanakan haji lagi, untuk memberi peluang kepada selainnya yang belum menunaikan ibadah haji wajib.

Beliau menjelaskan bahwa mengantisipasi kerusakan didahulukan dari pada mendapatkan kemanfaatan, lebih lagi jika kerusakan itu berdampak pada khalayak umum.

Beliau juga menegaskan bahwa pintu-pintu ibadah sunnah sangatlah banyak dan luas. Allah swt. tidak mempersulit terhadap hambanya-Nya dalam hal ini. Seorang mukmin yang cerdas adalah yang mampu memilih amal ibadah yang sesuai dengan kondisinya, lebih tepat dalam waktunya, dan lingkungannya. Jika melaksanakan haji dan umrah sunnah membawa dampak keburukan, bahaya bagi sebagian umat muslim, maka Allah swt. membuka seluas-luasnya kesempatan yang bisa dilaksanakan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, tanpa harus menyakiti dan membahayakan orang lain.

Contohnya, bersedekah bagi yang membutuhkan dan yang papa, terutama bagi kerabat dan yang punya tali persaudaraan, sebagaimana yang ditegaskan dalam sebuah hadits.

“Sedekah bagi orang yang miskin bernilai satu sedekah, sedakah terhadap orang yang masih ada hubungan saudara bernilai dua: sedekah dan shilah –pererat hubungan-.” Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim.

Boleh jadi memberi sedekah kepada mereka menjadi sebuah kewajiban, jika mereka dalam kondisi kesulitan. Begitu juga terhadap tetangga yang fakir, karena mereka memiliki hak bertetangga setelah hak Islam, dan bisa jadi bantuan bagi mereka berubah menjadi kewajiban. Rasulullah saw. bersabda:

“Bukanlah termasuk orang yang beriman, orang yang tertidur dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan.” At Thabrani.

Ia juga menambahkan bahwa membantu lembaga-lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, yayasan sosial Islam yang tidak bisa menjalankan kegiatannya dan terancam bubar karena tidak ada dana dan donatur. Padahal lembaga-lembaga misionaris memiliki berjuta dollar yang digunakan untuk misinya, menebar keraguan terhadap Islam, memecah belah persatuan Islam, gerakan pemurtadan.

Beliau menjelaskan bahwa minimnya kegiatan-kegiatan Islam bukan karena sedikitnya harta umat muslim. Di sebagian negara Islam hari ini, ada yanng terhitung paling kaya di dunia. Dan bukannya minimnya orang yang baik dan dermawan. Umat muslim masih sangat banyak yang dermawan, namun masih banyak bantuan, donatur yang didistribusikan bukan pada tempatnya. Seandainya ratusann ribu orang yang berangkat haji dan umrah sunnah, biaya mereka digunakan untuk sebuah proyek Islam, dengan pengelolaan yang bagus, maka proyek dan kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi umat muslim, seperti rumah sakit gratis, sekolah gratis dan lain-lain.

Beliau juga menghimbau bagi para aktivis dakwah Islam untuk profesional dalam mengelola dana-dana umat, agar digunakan untuk mengantisipasi gerakan misionaris, sekular dan komunis dan yang lainnya dari pergerakan misionaris di Barat dan Timur.

Dr. Al Qaradhawi menasehati bagi setiap muslim yang taat beragama, yang bersemangat menjalankan haji dan umrah, hendaknya mencukupkan diri dengan ibadah yang sudah dilaksanakan. Jika mengharuskan menjalankannya lagi, hendaknya setiap lima tahun sekali. Dengan demikian, ia mendapatkan dua manfaat besar yang berpahala: pertama pahala mendistribusikan harta yang hendak digunakan berangkat haji bagi kegiatan dakwah dan sosial. Kedua pahala memberi kesempatan bagi orang lain yang belum berangkat haji untuk menjalankan proses ibadah haji dengan nyaman dan aman.

Inilah langkah cerdas seorang muslim dalam beragama, ia mendekat kepada Tuhannya sesuai dengan amal prioritas dan kondisional. Karena itu baginya pelipatan pahala. “Dan bagi setiap orang apa yang ia niatkan.” Allahu a’lam




Monday 1 December 2008

Bingung Makanan Halal di Bali?

Banyak pertanyaan yang masuk ke email saya, komentar maupun pesan singkat di blog yang menanyakan tentang dimana mendapatkan makanan halal di Bali. Dan rata-rata mereka tidak mudah percaya dengan kehalalan masakan yang ada di hotel dan restaurant di Bali akibatnya paket makanan yang disediakan hotel tidak termakan dan mereka mencari alternatif makanan halal di luar hotel. Maka berawal dari situlah masalah mulai timbul karena mereka juga tidak tahu, mencari makanan halal dimana?
Itulah kenyataan yang terjadi, makanan Halal di Bali menjadi sangat penting, karena Bali masih sebagai tujuan favorit wisatawan domestik dari luar Bali. Dan notabene kebanyakan mereka adalah wisatawan muslim yang concern dengan masakan halal. Bertambah parah lagi tentang image Bali bahwa mendapatkan makanan halal di ‘pulau dewata’ ini masih sangat sulit sehingga bisa mengurangi kenyamanan wisatawan.

Kebutuhan makanan halal (bersertifikat halal) semakin penting semenjak dibukanya penerbangan Doha - Denpasar melalui Kuala Lumpur (Malaysia) dengan jadwal penerbangan setiap hari mulai bulan Maret 2008 lalu. Bahkan Qatar Airways sudah membuka penerbangan Doha-Denpasar melalui Kualalumpur empat kali seminggu sejak setahun lalu. Tentu ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan dari Malaysia dan Timur Tengah yang selama ini sudah cukup baik. Dari negara penyumbang wisatawan ke Bali, Malaysia saja menembus lima besar.

Baiklah kembali ke makanan halal di Bali… tulisan ini sengaja saya buat karena selama ini banyak pertanyaan via email atau di blog saya http://alimmahdi.blogspot.com, bahkan tidak jarang pertanyaan berlanjut via HP dan YM. Dengan tulisan ini diharapkan lebih informatif dan bermanfaat bagi pembaca yang hendak berlibur dan mendapatkan makanan halal di Bali.

Sebenarnya tidak terlalu sulit mencari makanan halal di Bali terutama bagi penduduk muslim yang sudah menetap di Bali. Warung-warung muslim relatif mudah ditemui di sepanjang jalan Denpasar, Sanur, Tuban dan Kuta. Secara tampilan mudah dikenali dengan atribut ‘warung jawa’, ‘warung muslim’, ‘masakan halal’ atau cari masakan padang yang bertebaran di tempat-tempat strategis kota Denpasar dan Badung.

Di bawah ini beberapa refrensi yang dapat membantu Anda:

Denpasar:
De Surau Resto & Lounge
Lokasi: Rumah Makan Keluarga. Jl. Mahendradata No. 9C Teuku Umar Barat
Makanan: Sedia Makanan Nusantara, Fasilitas Free Hot Spot.

Wong Solo Denpasar.
Lokasi: Jl. Merdeka Denpasar
Makanan: Menu khas Ayam bakar dan Ikan Bakar

Warung Ibu Tinuk
Lokasi: Jl. Teuku Umar Denpasar
Makanan: Sedia pecel, aneka sayur, ayam goreng.

Ikan Bakar Cianjur
Lokasi: Jl. Tjok Agung Tresna - Renon (Depan TVRI)
Makanan; Gurame pesmol, tahu sumedang, lalap, sayur asin.

Warung Sederhana
Lokasi: Jl. Tjok Agung Tresna – Renon
Makanan: Berbagai macam menu Jawa dan Nusantara

Depot Pecel Madiun
Lokasi: Jl. Tjok Agung Tresna – Renon
Makanan: Khas nasi pecel Madiun dan menu nusantara

Ranah Minang
Lokasi: Jl. WR. Supratman Denpasar dan Jl. By Pass Ngurah Rai Denpasar
Makanan: Masakan Padang

Ayam Bakar Taliwang
Lokasi : Jl. Teuku Umar Denpasar
Makanan : Ayam Bakar Kampung

Pawon Pasundan
Lokasi: Jl Kediri Kuta
Makanan: Khas Sunda

Warung Bu Fauziah
Lokasi: Jl Nusakambangan
Makanan: nasi campur, ada mie goreng, sate, ati sapi, elor asin, suwir, ayam goreng

Warung Pak LikLokasi: Jalan Raya Puputan Renon (Depan Musium Braja Sandi)
Makanan: Lontong Sayur, Siomay, Soto, Nasi Goreng

Bumbu Desa
Lokasi: Jl. Raya Puputan Renon- Depan Gedung Diknas
Makanan: Khas Sunda - Nusantara


Kuta:
Wong Solo Kuta
Lokasi: Jl. Raya kuta kalo dari arah bandara sesudah jogger,
Makanan :Dengan menu special adalah ayam bakar.

Warung Ibu Tinuk
Lokasi: Jalan Raya Kuta deket apotik kimia farma
Makanan: Sedia pecel, aneka sayur, ayam goreng etc.

Madania Restaurant
Lokasi: Jl. By Pass Ngurah Rai – Tuban
Makanan: Masakan Nusantara dan Internasional Halal.

Warung Hamdalah
Lokasi: Jl. Kubu Anyar – Kuta
Makanan: Masakan kas jawa, pecel, pepes, sayur dll.


Jimbaran:
McDonalds
Lokasi : Jl. By Pass Ngurah Rai – Jimbaran (pojok pertigaan kampus unud bukit)
Makanan : Ayam Goreng

Ikan Bakar Jimbaran
Lokasi : Sepanjang Pantai Jimbaran
Makanan : Ikan Bakar


Sanur:
Natrabu Padang
Lokasi : Jl. By Pass Ngurah Rai Sanur
Makanan : Khas Padang

Warung Sederhana
Lokasi : Jl. Danau Tambilangan - Sanur
Makanan : Nasi Campur - Nusantara


Kintamani:
Restaurant Kintamani
Lokasi : Jl. Raya Penelokan, Kintamani - Bangli
Makanan: Menu Nusantara

Semoga refrensi ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menikmati makanan halal di Bali. Walaupun begitu, saya (penulis) belum pernah mencoba semuanya, karena itu Anda tetap memeriksa atau menanyakan di lokasi sebelum memesannya siapa tahu sudah berubah atau salah informasi.

Insya Allah akan diupgrade terus daftar ini, bagi siapa saja yang ingin menambahkan kami persilahkan asal memang benar-benar masakan halal terutama yang bersertifikat LPPOM MUI. Wallahu ‘alam.

Buku Tamu

Silakan Isi Buku di Bawah ini:
Sign dan Add Foto Anda di Guestbook



Terima kasih Anda telah mengisi buku tamu saya.