Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Wednesday 23 February 2011

Salafi Ingin Merubah Pandangan Politiknya

Revolusi Mesir kemarin rupanya tidak hanya merubah peta politik di Mesir dan Timur Tengah, tapi mulai menggoyahkan pandangan kalangan salafi dalam masalah sosial politik.

Dai salafi Mesir ternama, Ahmad Hassan, meminta para syaikh salafi meninjau ulang kembali sejumlah pemikiran dan pandangannya untuk masuk dalam kancah politik dan bepartisipasi dalam pemilihan presiden dan anggota parleman yang akan datang.

Hal tersebut disampaikan dalam muktamar Salafi di Manshurah Mesir yang sedianya ditujukan untuk mempertahankan pasal 2 UUD Mesir agar tidak diamandemen, berubah menjadi momen untuk meninjau kembali sejumlah pandangan baku di kalangan salafi. Muktamar mereka kali ini dari segi pengorganisasian dan tampilan menyerupai Ikhwanul Muslimin.

(UUD Mesir pasal 2 menyatakan, Islam adalah agama negara. Arab adalah bahasa resmi, dan sumber legislasinya adalah yurisprudensi Islam. Kalangan sekularis mengatakan, Pasal 2 ini tidak cocok di negara yang sepersepuluh populasinya beragama kristen. Mereka berencana untuk mengamandemen-ed)

Pada hari Jumat lalu, Hasan berkata, "Saya memohon para masyaikh (guru) kami untuk meninjau ulang kembali sejumlah pandangan yang telah dimiliki sejak sekian tahun lalu, seperti pencalonan anggota DPR dan MPR, serta pencalonan presiden. Saya memohon kepada para masyaikh untuk berkumpul merumuskan dasar-dasar agar para pemuda kita dapat keluar dari fitnah dan simpang siur yang mereka hadapi beberapa hari yang lalu. Para pemuda kita dibuat bingung, syaikh ini berkata begini, sedangkan syaikh yang itu berkata begitu. Pandangan dan ijtihad yang banyak tersebut membuat para pemuda kita menjadi bingung." Demikian ungkap Hasan seperti dikutip oleh harian Al-Yaum As-Sabi.

Dia juga menambahkan, "Jika sekarang kita tidak berkumpul untuk merumuskan hakekat dan prinsip-prinsip, saya tidak tahu, kapan lagi kita akan dapat berkumpul."

Hassan menekankan, "Wajib bagi kita untuk saling tolong menolong. Negeri ini sedang dibangun dari awal lagi, sementara kita selalu bersikap pasif. Saya tidak katakan di tepi jurang, tapi kita berada jauh di belakang sejarah. Kita tidak membuat sejarah. Fiqih dan pemahaman macam apa seperti ini? Sungguh berbeda antara pemahaman realita dengan pemahaman tentang kewajiban."

Hassan juga menekankan bahwa seharusnya para ulama menampilkan keberadaannya saat krisis dan ujian terjadi di tengah para pemuda kita di Tahrir Square dan semua medan yang ada, untuk mengendalikan perasaan dan meluruskan emosi mereka sesuai Kitabullah Ta'ala.

Beliau tambahkan, "Saya mohon para ulama kami dan masyaikh kami, jika sekarang kita tidak berkumpul, kapan lagi kita akan berkumpul. Tidak mengapa saya salah dan tidak mengapa saya tergelincir, ini adalah masalah ijtihad. Dan masalahnya akan semakin buruk jika orang-orang mulianya menjauh. Boleh jadi orang yang memiliki ghirah terhadap agamanya dan terhadap bangsanya berupaya namun keliru dalam ijtihadnya, itu tidak mengapa, yang penting kita anggap mereka tetap saudara dan para ulama serta para tokohnya tetap berkumpul. Hendaknya kita buang fanatisme jahiliah yang tercela terhadap partai, jama'ah, syaikh dan pandangan serta fatwa pribadi."

"Kita telah tinggalkan medan tersebut (sosial politik) diisi oleh mereka yang tidak cakap berbicara atas nama Allah dan Rasul-Nya, dan kita tinggalkan medan untuk mereka yang di antaranya ada yang tidak dapat membaca satu pun ayat dalam Kitabullah, atau kita tinggalkan medan untuk mengingatkan kumpulan manusia dengan hadits-hadits Rasulullah."

Kami tegaskan bahwa kami tidak akan membiarkan seorang pun mengusik UUD pasal 2. Tidak layak kita selalu bersikap pasif. Kini kita wajib bergerak untuk berdakwah. Jangan sampai sekarang pada masa membangun, justru kita bermental merusak atau merobohkan. Wajib bagi warga Mesir yang terhormat untuk tidak menjadi sebab terhalangnya program pembangunan."

Di lain pihak, DR. Hazim Syauman berkata, "Kejadian di Alexandria (pemboman gereja) terlaksana dengan tujuan untuk menimbulkan ketakutan di kalangan salafi, dan langkah berikutnya adalah mengikis habis kalangan salafi dengan berbagai cara. Revolusi ini butuh disikapi dengan sujud syukur kepada Allah. Jika anda ingin merubah keadaan, hendaknya anda bersikap realistis."

*sumber: www.islamedia.web.id

Wednesday 9 February 2011

Jangan Engkau Sadar Secara Terpaksa

Dikisahkan, ada seorang raja yang mengalami kegemukan. Dan karena itu pula, ia sering sakit-sakitan. Hampir semua dokter dan tabib telah di datangkan untuk mengobati penyakit sang Raja. Tapi, penyakit itu tak kunjung sembuh juga.

Tinggal satu orang tabib yang belum di panggil, itupun karena ia dikenal berfikiran beda dan kadang dianggap tidak wajar. Tapi, karena tidak ada pilihan lain lagi, maka di panggillah tabib yang dianggap setengah gila ini.

Maka datanglah tabib itu kepada Raja. Ketika sang tabib masuk dan memeriksa, ia langsung berlari keluar kamar dengan wajah ketakutan. Maka, ia di kejar oleh pengawal istana, dan ditanya tentang penyait sang Raja. Tapi, tabib setengah gila ini tak mau menjawabnya, meski telah di bujuk sedemikian rupa.

Setelah ia diancam akan mendapatkan hukuman barulah ia memberitahu, bahwa umur Raja tinggal 28 hari lagi. Sang Raja sedang menunggu ajalnya. Mendengar jawaban tabib, sang Raja sangat kaget. Iapun menangis tersedu.

Sejak itu, Raja yang gemuk itu tidak bisa makan enak dan tak lagi tidur nyenyak. Sejak mendengar perkataan tabib, Rajapun mulai melaksanakan ibadah. Namun sampai pada hari ke 28, sang raja belum meninggal, maka di panggillah tabib tadi unntuk menghadap. Dengan enteng, tabib aneh itu hanya menjawab “Sri Raja memang tidak mati, tapi berat badan baginda turun drastiS dari sebelumnya”.

Ditulis kembali dari buku Engkau Lebih Cantik Dari Bulan Purnama_Muhamad Yasir.

Sahabat..

Tentunya kita tidak mau dikatakan melakukan ibadah karena terpaksa seperti yang dilakukan oleh Raja dalam kisah diatas..Namun kita bisa menilai sendiri apakah diri kita selama ini melaksanakan ibadah karena cinta padaNya atau terpaksa karena kewajiban semata. Keterpaksaan ini biasanya muncul karena ketidakpahaman kita akan makna dan manfaat kita beribadah.

Sesungguhnya, apabila kita mau memahami perintah Allah dan aturan yang telah ditetapkanNya, maka kita akan menyadari bahwa ia begitu indah. Keindahan agama merupakan suatu hal yang sulit untuk didapatkan apabila kita masih saja beribadah karena terpaksa atau memiliki tujuan yang sifatnya duniawi, bukan karena mengharap ridhoNya.

Sahabat..

Allah tidak punya kepentingan terhadap ibadah kita...yang berkepentingan justru kita sendiri... So….berhentilah menunda-nunda ketaatan pada Allah...Mari beribadah padaNya dengan kesungguhan, penuh keikhlasan dan kesabaran semata karena kecintaan padaNya bukan dengan keterpaksaan..Karena pada akhirnya kita semua akan kembali kepadaNya dengan rela atau terpaksa..

Kisah-kisah motivasi

.::.