Sahabat Hikmah...
Kita telah dilahirkan oleh Ibu kita
dengan perjuangan antara hidup dan mati...
Sudahkah kita BERBUAT sesuai yang diharapkannya. ..
untuk orang tua, untuk keluarga, untuk bangsa, negara dan agama?
Apakah KEBERADAAN kita sudah sebanding dengan perjuangannya ...?
Ataukah sebaliknya kita sudah mengecewakannya?
Marilah kita mengambil sebuah tulisan berikut...
IBU
Suatu ketika seorang anak menghampiri ibunya di dapur..
ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. ..
Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan lap.
Ia pun mebacanya dan inilah tulisannya :
Untuk memotong rumput 5.000 rupiah
Untuk membersihkan tempat tidur 1.000 rupiah
Untuk pergi ke toko disuruh ibu 1.000 rupiah
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja 3.000 rupiah
Untuk membuang sampah 1.000 rupiah
Untuk nilai bagus 10.000 rupiah
Untuk membersihkan dan menyapu halaman 5.000 rupiah
Jadi total jumlah hutang ibu adalah 26.000 rupiah
Sang Ibu memandangi anaknya dengan penuh harap..
berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu..
lalu ia mengambil pulpen,
membalikan kertasnya dan inilah yang ia tuliskan :
Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan airmata dalam mengurus kamu, gratis
Untuk semua mainan, makanan dan baju, gratis
Kalau dijumlahkan semuanya..
harga cinta ibu adalah gratis..
semuanya GRATIS...
Seusai membaca apa yang ditulis ibunya,
Sang anak pun BERLINANG AIR MATA dan menatap ibunya dan berkata :
”Bu, aku SAYANG SEKALI sama ibu”
Kemudian ia mengambil pulpen
dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar ”LUNAS”
Masih senantiasa teringat dalam benak kami...
Ketika kami muda betapa Ibunda ingin MEMELUK kami ...
tapi kami MENGUNCI kamar kami.....
Ketika sebagian dari kami lulus SMA Ibu MENANGIS TERHARU.....
tapi kami malah BERPESTA dengan teman-teman kami...
Ketika mereka membayar uang kuliah dan MENGANTAR kami kuliah pertama...
tapi kami malah minta diturunkan di gerbang kampus karena MALU sama teman-teman kami...
Ketika beliau bertanya”dari mana saja seharian pergi...”
sebagai jawaban..”Ah Ibu cerewet amat sih, mau tahu aja urusan orang”
Ketika mereka MEMBANTU biaya pernikahan.. .
akan tetapi malah kami menjauh pindah beratus kilometer darinya ...
Ketika dia memberi nasehat cara merawat bayi...
tetapi kami berkomentar ”Maaf Bu zaman sudah berubah...”
Ketika mereka memendam rindu ingin bertemu kami...
akan tetapi apa jawaban kami ”Maaf Bu kami sibuk dengan urusan kami.....”
Ketika di Usia mereka LANJUT dan SAKIT-SAKITAN
sehingga memerlukan PERAWATAN... .
sebagai gantinya kami malah membaca pengaruh negatif orangtua yang menumpang di rumah cucu-cucunya. ..
Sehingga ketika sebagian dari orangtua kami Engkau Panggil....
Baru terasa seperti sebuah PALU GODAM yang meremukan hati kami...
ternyata kami BELUM MELAKUKAN APAPUN untuk kedua orangtua kami...
Jika beliau masih ADA,
jangan lupa memeberikan KASIH SAYANGMU lebih dari yang pernah kau berikan selama ini...
Dan jika beliau sudah TIADA,
ingatlah kasih sayang dan cintanya yang tulus tanpa syarat kepadamu..
janganlah lupa untuk senantiasa melantunkan DOA kepadanya disetiap waktumu...
Untuk itu...
Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami...
Ya Allah senantiasa perbaiki akhlak kami...
Ya Allah rahmatillah senantiasa orangtua kami.
Ya Allah cintailah... kasihilah. ..sayangilah mereka
sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami sewaktu kami kecil....... ..
(Dari milis sebelah)
Demikian semoga kita tersadarkan. ..
KEBERADAAN kita di dunia harus BERARTI...
Terutama untuk IBU TERCINTA....
Sumber: Unknown (Kiriman Asep Surya via Email)
.::.
Kita telah dilahirkan oleh Ibu kita
dengan perjuangan antara hidup dan mati...
Sudahkah kita BERBUAT sesuai yang diharapkannya. ..
untuk orang tua, untuk keluarga, untuk bangsa, negara dan agama?
Apakah KEBERADAAN kita sudah sebanding dengan perjuangannya ...?
Ataukah sebaliknya kita sudah mengecewakannya?
Marilah kita mengambil sebuah tulisan berikut...
IBU
Suatu ketika seorang anak menghampiri ibunya di dapur..
ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. ..
Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan lap.
Ia pun mebacanya dan inilah tulisannya :
Untuk memotong rumput 5.000 rupiah
Untuk membersihkan tempat tidur 1.000 rupiah
Untuk pergi ke toko disuruh ibu 1.000 rupiah
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja 3.000 rupiah
Untuk membuang sampah 1.000 rupiah
Untuk nilai bagus 10.000 rupiah
Untuk membersihkan dan menyapu halaman 5.000 rupiah
Jadi total jumlah hutang ibu adalah 26.000 rupiah
Sang Ibu memandangi anaknya dengan penuh harap..
berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu..
lalu ia mengambil pulpen,
membalikan kertasnya dan inilah yang ia tuliskan :
Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan airmata dalam mengurus kamu, gratis
Untuk semua mainan, makanan dan baju, gratis
Kalau dijumlahkan semuanya..
harga cinta ibu adalah gratis..
semuanya GRATIS...
Seusai membaca apa yang ditulis ibunya,
Sang anak pun BERLINANG AIR MATA dan menatap ibunya dan berkata :
”Bu, aku SAYANG SEKALI sama ibu”
Kemudian ia mengambil pulpen
dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar ”LUNAS”
Masih senantiasa teringat dalam benak kami...
Ketika kami muda betapa Ibunda ingin MEMELUK kami ...
tapi kami MENGUNCI kamar kami.....
Ketika sebagian dari kami lulus SMA Ibu MENANGIS TERHARU.....
tapi kami malah BERPESTA dengan teman-teman kami...
Ketika mereka membayar uang kuliah dan MENGANTAR kami kuliah pertama...
tapi kami malah minta diturunkan di gerbang kampus karena MALU sama teman-teman kami...
Ketika beliau bertanya”dari mana saja seharian pergi...”
sebagai jawaban..”Ah Ibu cerewet amat sih, mau tahu aja urusan orang”
Ketika mereka MEMBANTU biaya pernikahan.. .
akan tetapi malah kami menjauh pindah beratus kilometer darinya ...
Ketika dia memberi nasehat cara merawat bayi...
tetapi kami berkomentar ”Maaf Bu zaman sudah berubah...”
Ketika mereka memendam rindu ingin bertemu kami...
akan tetapi apa jawaban kami ”Maaf Bu kami sibuk dengan urusan kami.....”
Ketika di Usia mereka LANJUT dan SAKIT-SAKITAN
sehingga memerlukan PERAWATAN... .
sebagai gantinya kami malah membaca pengaruh negatif orangtua yang menumpang di rumah cucu-cucunya. ..
Sehingga ketika sebagian dari orangtua kami Engkau Panggil....
Baru terasa seperti sebuah PALU GODAM yang meremukan hati kami...
ternyata kami BELUM MELAKUKAN APAPUN untuk kedua orangtua kami...
Jika beliau masih ADA,
jangan lupa memeberikan KASIH SAYANGMU lebih dari yang pernah kau berikan selama ini...
Dan jika beliau sudah TIADA,
ingatlah kasih sayang dan cintanya yang tulus tanpa syarat kepadamu..
janganlah lupa untuk senantiasa melantunkan DOA kepadanya disetiap waktumu...
Untuk itu...
Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami...
Ya Allah senantiasa perbaiki akhlak kami...
Ya Allah rahmatillah senantiasa orangtua kami.
Ya Allah cintailah... kasihilah. ..sayangilah mereka
sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami sewaktu kami kecil....... ..
(Dari milis sebelah)
Demikian semoga kita tersadarkan. ..
KEBERADAAN kita di dunia harus BERARTI...
Terutama untuk IBU TERCINTA....
Sumber: Unknown (Kiriman Asep Surya via Email)
.::.
tak bisa berkomentar apa-apa...
ReplyDeleteberlinang air mata ane...