Monday, 9 March 2009

MAULID NABI: Tidak Sekedar Memperingati..!

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah". (Qur’an Surat: Al Ahzab: 21)
Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang luar biasa, namun bukan tidak mungkin untuk diteladani dan diikuti jejak-jejak kesuksesannya.

Rasulullah meninggalkan teladan yang bisa langsung dicopy paste, dan ada yang harus kita kembangkan karena banyak berupa inspirasi dan kebijaksanaan.
Dengan cara mengkaji dan mendalami serta tarbiyah yang instensif terhadap Islam dan keteladanan Rasulullah Saw yang lengkap dan holistik, sehingga kita menjadi pribadi muslim yang beraqidah lurus, ibadah yang benar sampai kemudian menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, umat, bangsa dan Negara.

Sebagai bahan renungan, berikut adalah sebuah iklan Lowongan yang ditulis pada masa Pemerintahan Sultan Sulaiman Basya al Qanuni, Sultan Turki:

LOWONGAN IMAM MASJID ISTAMBULSyarat-syarat :
1. Menguasai bahasa Arab, Latin, Turki, dan Persia
2. Menguasi Al Qur’an, Injil dan Taurat
3. Menguasai Ilmu Syari’at
4. Menguasai Ilmu Alam, Matematika, & mampu mengajarkannya.
5. Pandai menunggang kuda, bermain pedang, dan berperang
6. Bernampilan menarik
7. Bersuara indah

Iklan lowongan masjid Istambul itu kurang lebih 400 tahun lalu. Walaupun sangat sulit, bahkan mustahil dipenuhi untuk ukuran sekarang, kala itu merupakan syarat yang biasa dan wajar. Islam ketika itu tengah mencapai puncak kejayaannya. Tak ada dikotomi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, tidak ada pemisahan antara ulama dan mujahid. Imam masjid adalah jabatan prestisius karena peran yang harus dimainkan sangat penting dalam penyebaran dakwah. Bila masyarakat Islam kita umpamakan dengan satu tubuh, maka sel tubuh pertama yang menjadi inti kehidupannya adalah masjid.

Adakah ini menjadi bahan pelajaran bagi kita?. Wallahu'alam

.::. Alim Mahdi.::.

Photo1 = benteng Shalahuddin Al-Ayyuby, di Mesir
Photo2 = Masjid Amru Bin Ash, di Mesir.

Related Posts:

  • Tahun ke 1429: Rabun dekat kaum muslim"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."(Qur’an Surat: Al Ahzab: 56)1. Krisis keteladanan… Read More
  • MAULID NABI: Tidak Sekedar Memperingati..! "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah". (Qur’an Surat: Al Ahzab: 21) Rasul… Read More
  • Andai Pahlawan Penakluk ‘DAVOS’ itu SBY, Presiden kita!Rakyat Indonesia sambut kepulangan SBY atas keberaniannya melawan kecongkakan Perez di Davos. Maka, negara mana lagi yang akan meniru keberanian Indonesia?Itulah bentuk dukungan kepada Perdana Menteri Turki , Recep Tayep Erd… Read More
  • Tahun 2008: Angka Kemiskinan Menurun? Fantastik…, angka kemiskinan menurun menjadi 15,42 persen. Kita perlu memberikan apresiasi kepada pemerintah atas hal ini. Sebagaimana pada Selasa (1/7/08), BPS melansir angka kemiskinan per Maret 2008 mencapai 34,96 juta ji… Read More
  • Qurban: Dari Ritual Ibadah kepada Ritual PemberdayaanPada Idul Qurban tahun lalu, sungguh kami sangat berterima kasih atas kepercayaan Anda yang menitipkan hewan kurban kepada DSM untuk disalurkan kepada yang berhak. Jumlahnya mencapai 400-an pekurban. Bagi kami hal itu adalah … Read More

4 komentar:

  1. sudah berabad-abad lamanya, maulid nabi dirayakan di Indonesia khususnya, namun prilaku rosulullah tetap belum mampu diejawantahkan dalam kehidupan anak bangsa. sepertinya hobi kita memang baru bisa buat acara ya mas?.
    saya sepakat seorang imam itu memiliki kualitas intelektual yang menyeluruh. apalagi peranan masjid saat ini memiliki peranan yang terdistorsi. hanya hanya sebagai tempat ibadah tok, shg hasilnya ya seperti ini saja. padahal jaman rosul masjid adalah tempat multi fungis, dan hasilnya, begitu luar biasa. maaf agak panjang, maklum terlalu bersemangat. semoga indonesia dapat berubah

    ReplyDelete
  2. To:Ibnusy... Bener pak, Kita seringkali mengukur keberhasilan syiar dan dakwah kita hanya pada gebyar dan banyaknya yang hadir pada perayaan-perayaan tsb. Bukan pada inti dari peringatannya. Begitu juga dg peran masjid, masih banyak yang jauh dari fungsi sebenarnya... "Pak pernahkah dengar ada keributan antar pengurus masjid?"

    ReplyDelete
  3. Saya jadi teringat perjalanan 5 tahun lalu ke Istambul Turki. Melihat Masjid Sultan Sulaiman dan istana yang megah dan canggih namun bersahaja terasa kedigjayaan Islam masa lalu. Generasi penakluk Romawi Bizantium Turki adalah shahabat Ayub r.a, para tabiin dan tabiuttabiin. Pantas mereka adalah generasi terbaik.

    ReplyDelete
  4. dengan semakin banyaknya umat muslim dimuka bumi ini, ternyata tidak menjadi jaminan mutlak bahwa mereka dpt meneladani rasulullah. terbukti semakin banyaknya KTP-KTP yg bertuliskan agama islam namun si empunya bukan tidak mungkin sangat awam terhadap islam. mengapa saya tulis begini, karena jujur... saat melihat kriteria umum u/ mnjadi imam masjid istanbul cukup mmbuat ternganga. seperfect itukah? padahal itu 400th lalu. itu ckup menjadi catatan bhwa islam 400th lalu jelas lebih berjaya dibanding sekarang. pelajaran bagi kita, bagaimanakah agar umat muslim sekarang bisa sejaya atau bahkan lebih jaya dibanding dulu? pe eR besar bagi umat muslim.

    ReplyDelete

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"