
Suatu siang aku melihat-lihat pemandangan yang membentang luas di sepanjang jalan dari rumahku di pinggiran ibukota, hingga kantor gubernur di Balai Kota. bendera-bendera beraneka warna, indah dipandang mata, kuhitung satu per satu dan kureka-reka, ada tiga puluh empat jumlahnya, kutanyai ibu, yang berjalan gontai di sebelahku; “bu, ibu. bendera partaikah itu?” “bukan, bukan. itu bendera pabrik kecap manis, anakku” (Arif Mahmudi)Sang Ibu dalam sajak-sajak...