Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Thursday, 28 May 2009

Manhaj Haraki


Apa itu Manhaj Haraki?
Manhaj Haraki ialah langkah langkah terprogram atau manhajiah yang ditempuh Nabi dalam gerakan dakwahnya, semenjak awal kenabiannya sampai berpulang kepada Allah.

Setiap gerakan dakwah atau gerakan Islam harus mengacu tahapan pergerakan yang ditempuh oleh Rasulullah saw. Jika ingin gerakan dakwah yang kita lakukan berjalan secara benar.

Manhaj haraki adalah merupakan taujih Rabbani (arahan Illahi). Allah sajalah yang menuntun Nabi-Nya dalam seluruh langkah langkahnya. Ia bukan sekedar reaksi spontan terhadap situasi yang menghadangnya. Selain itu, ia merupakan panduan bagi gerakan Islam dalam langkah politisnya guna mencapai sasaran menegakkan pemerintahan Allah di muka bumi.

Gerakan dakwah yang dilakukan Rasulullah terbagi beberapa periode dan setiap periode mempunyai rentang waktu tersendiri. Rentang waktu bukan sesuatu yang penting. Tetapi yang penting adalah hasil operasional da’wah dan kemampuannya untuk menghadapi masyarakat yang ada melalui para pendukung, tokoh tokoh dan lembaga lembaganya.

Periode manhaj ini ditentukan beberapa periode:

Periode pertama :
Sirriyatu ad-Da’wah dan Sirriyatu at-Tanzhim
Dimulai dari Bi’tsah Nabawiyah (pengangkatan sebagai Nabi) sampai dengan turunnya firman Allah: ‘Wa andzirn’asyiratakal Aqrabi’ (QS Asy Syu’ara’ {42} : 214) dan firman Allah ‘Fashda bimaa tu’mar ‘aridh ‘anil musyirik’ (Al Hijr {15} : 94)

Periode kedua :
Jahriyatu ad-Da’wah dan Sirriyatu at-Tanzhim
Berakhir pada tahun ke 10 kenabian.

Periode ketiga :
Iqamatu ad-Daulah
Pembentukan daulah di Madina dan berakhir pada awal tahun pertama Hijrah.

Periode keempat :
ad-daulah wa Tatsbiti Da’amiha
Penguatan negara dan pilar-pilarnya sampai wafatnya Rasulullah.


.::.Alim Mahdi.::.

MANHAJ HARAKI: Strategi Pergerakan dan Perjuangan Politik

MANHAJ HARAKI
Strategi Pergerakan dan Perjuangan Politik dalam Siroh Nabawiyah
(Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban)

Buku Manhaj Haraki terbitan Robbani Press ini mengupas secara rinci gerakan dakwah Rasulullah sejak masa kenabihan sampai masa wafatnya beliau.
Terdiri dari 2 jilid, jilid satu mengupas strategi dakwah mulai dari periode sembunyi-sembuyi sampai periode pendirian negara dan penguatan pilar-pilarnya.

Bahasan buku yang diterbitkan dengan kata pengantar K.H. Rahmat Abdullah (almarhum) memuat pokok-pokok sbb:


Pendahuluan — 1
Apa yang Dimaksud dengan Manhaj Haraki — 10

BAGIAN PERTAMA
PERIODE PERTAMA
BERDA'WAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI DAN MERAHASIAKAN STRUKTUR ORGANISASI

Karakteristik Periode Pertama
• Karakteristik Pertama: Da'wah Secara Rahasia
• Karakteristik Kedua: Pelaksanaan Da'wah atas Dasar Pilihan
• Karakteristik Ketiga: Berda'wah Melalui Intelektualitas Da'i dan Status Sosialnya
• Karakteristik Keempat: Da'wah Secara Umum
• Karakteristik Kelima: Peranan Wanita pada Periode Sirriyah
• Karakteristik Keenam: Shalat
• Karakteristik Ketujuh: Pengetahuan Orang Quraisy tentang Da'wah
• Karakteristik Kedelapan: Hidup Berdampingan antara Kaum Muslimin dan Orang Lain
• Karakteristik Kesembilan: Memfokuskan pada Pembinaan Aqidah
• Karakteristik Kesepuluh: Berda'wah secara Terang-terangan Setelah Terbentuk Kader-Kader Inti yang Kuat

PERIODE KEDUA
BERDA'WAH SECARA TERANG-TERANGAN
DAN MERAHASIAKAN STRUKTUR ORGANISASI
Beberapa Nash tentang Periode Ini
• Di Atas Bukit Shafa

Karakteristik Periode Kedua
• Karakteristik Pertama: Da'wah kepada Keluarga Dekat
• Karakteristik Kedua: Berpaling dari Kaum Musyrikin
• Karakteristik Ketiga: Rambu-Rambu Da'wah Baru
• Karakteristik Keempat: Da'wah Secara Umum
• Karakteristik Kelima: Sirriatu at-Tanzhim
• Karakteristik Keenam: Al-Qur'an Sumber Penerimaan
• Karakteristik Ketujuh: Pertemuan Rutin dan Kontinu
• Karakteristik Kedelapan: Shalat Secara Tersembunyi di Berbagai Lorong
• Karakteristik Kesembilan: Menekankan Aspek Spiritual
• Karakteristik Kesepuluh: Membela Diri dalam Keadaan Darurat
• Karakteristik Kesebelas: Sabar Menanggung Siksaan dan Penindasan di Jalan Allah
• Karakteristik Kedua Belas: Orang-Orang Lemah Boleh Menampakkan “Kemurtadan”
• Karakteristik Ketiga Belas: Usaha Menyelamatkan Orang-Orang Lemah dengan Segala Sarana yang Memungkinkan
• Karakteristik Keempat Belas: Jalan Kedua untuk Melindungi Melalui Jalan Hijrah
• Karakteristik Kelima Belas: Mencari Tempat yang Aman bagi Da'wah dan Basis Baru sebagai Titik Tolak Pergerakan
• Karakteristik Keenam Belas: Memanfaatkan Undang-Undang Masyarakat Musyrik (Undang-Undang Perlindungan dan Jaminan Keamanan)
• Karakteristik Ketujuh Belas: Usaha-Usaha Negatif yang Dilakukan Musuh dalam Menghadapi Da'wah
• Karakteristik Kedelapan Belas: Usaha-Usaha Negatif dalam Peperangan; Upaya Pembunuhan para Qiyadah (Pemimpin)
• Karakteristik Kesembilan Belas: Jahriyah Kedua: Islamnya Hamzah dan Umar serta Mengumumkan Tantangan kepada Masyarakat Jahiliyah
• Karakteristik Kedua Puluh: Mengumumkan Tantangan dan Peranan Orang-Orang yang Punya Pribadi Kepemimpinan
• Karakteristik Kedua Puluh Satu: Pengejaran Musuh terhadap Komunitas Islam dan Keberhasilan Kaum Muslimin dalam Menggagalkannya
• Karakteristik Kedua Puluh Dua: Kecerdasan Utusan
Islam dalam Berdialog dengan Raja
• Karakteristik Kedua Puluh Tiga: Tidak Ada Toleransi dalam Soal Aqidah
• Karakteristik Kedua Puluh Empat: Mengobarkan Peperangan di Barisan Sekutu Kaum Muslimin dan Gagalnya Makar ini karena Keteguhan dan Kerahasiaan
• Karakteristik Kedua Puluh Lima: Perundingan Langsung antar Rasulullah saw. dan Quraisy: Alternatif Perdamaian
• Karakteristik Kedua Puluh Enam: Netralnya Sebagian Tokoh dan Kabilah Akibat Perundingan
• Karakteristik Kedua Puluh Tujuh: Solidaritas Kesukuan untuk Melindungi Pimpinan (Abu Thalib, Bani Hasyim, dan Bani Muthalib
• Karakteristik Kedua Puluh Delapan: Blokade Ekonomi dan Pemboikotan Umum untuk Menghancurkan Da'wah dan Para Sekutunya
• Karakteristik Kedua Puluh Sembilan: Letupan-Letupan Jahiliah Menghancurkan Blokade dan Pemboikotan
• Karakteristik Ketiga Puluh: Peranan Wanita dalam Jihad, Da'wah, dan Sirriyah pada Periode ini
• Karakteristik Ketiga Puluh Satu: Perlawanan secara Damai
• Karakteristik Ketiga Puluh Dua: Memanfaatkan Unsur-Unsur Persamaan antara Islam dan Ideologi Lain
• Karakteristik Ketiga Puluh Tiga: Tidak Melepaskan Satu Bagian Ajaran Sekalipun Demi Perlindungan

PERIODE KETIGA
MENDIRIKAN NEGARA

Karakteristik Periode Ketiga

• Karakteristik Pertama: Mencari Pembelaan di Luar Mekah
• Karakteristik Kedua: Mencari Jaminan Keamanan dari Musuh di Mekah
• Karakteristik Ketiga: Mencari Pembelaan dan Perlindungan dari Kabilah-Kabilah untuk Menyampaikan Da'wah
• Karakteristik Keempat: Kegagalan Perundingan
• Karakteristik Kelima: Mengarahkan Pandangan kepada Markas Bertolaknya Gerakan
• Karakteristik Keenam: Bai'at Pertama dan Nilai-nilainya yang Baru
• Karakteristik Ketujuh: Izin untuk Melakukan Peperangan
• Karakteristik Kedelapan: Persiapan Pembahasan Tegaknya Negara
• Karakteristik Kesembilan: Manifesto Politik (Bai'at)
• Karakteristik Kesepuluh: Memperkokoh dan Mempertegas Bai'at
• Karakteristik Kesebelas: Pembentukan Pemerintahan Islam Melalui Pemilihan
• Karakteristik Kedua Belas: Pemimpin Menentukan Pertempuran
• Karakteristik Ketiga Belas: Pimpinan Menentukan Kelahiran Negara Islam
• Karakteristik Keempat Belas: Dimulainya Perang Informasi Antara Kedua Negara
• Karakteristik Kelima Belas: Memilih Tempat Hijrah dan Membentuk Komunitas di dalamnya secara Sirriyah
Karakteristik Keenam Belas: Konspirasi Musuh untuk Membunuh Qiyadah
• Karakteristik Ketujuh Belas: Kecerdasan Perencanaan Manusia dalam Hijrah
• Karakteristik Kedelapan Belas: Basis Baru Bergabung kepada Islam
• Karakteristik Kesembilan Belas: Pengumuman Pertama untuk Syi'ar-Syi'ar Ibadah
• Karakteristik Kedua Puluh: Keberhasilan Khittah dan Sampainya Pimpinan Tertinggi ke Puncak Pimpinan

BAGIAN KEDUA
PERIODE KEEMPAT
NEGARA DAN PENGUATAN PILAR-PILARNYA
Karakteristik Periode Keempat
• Karakteristik Pertama: Gencatan Senjata Bersama Musuh-Musuh Selain Kaum Quraisy dan Sekutu-Sekutunya
• Karakteristik Kedua: Membangun Basis yang Kokoh
• Karakteristik Ketiga: Deklarasi Negara Islam
• Karakteristik Keempat: Opsi Perang
• Karakteristik Kelima: Komunitas Kaum Paganis di Madinah
• Karakteristik Keenam: Menceraiberaikan Komplotan Itu dengan Sentimen Nasionalisme dan Kekeluargaan Karakteristik Ketujuh: Upaya Pemecahbelahan Barisan Islam
• Karakteristik Kedelapan: Musuh Meremehkan Norma-Norma Demi Kepentingan Sendiri
• Karakteristik Kesembilan: Bahaya Mengancam Qiyadah
• Karakteristik Kesepuluh: Kondisi Perang dan Bersatunya Semua Kekuatan Melawan Islam
• Karakteristik Kesebelas: Mengumumkan Perang kepada Musuh
• Karakteristik Kedua Belas: Pengukuhan Jati Diri Islam Menjelang Konfrontasi
• Karakteristik Ketiga Belas: Konfrontasi Fisik dalam Perang Badar dan Furqan yang Ada padanya
• Karakteristik Keempat Belas: Kubu Orang-Orang Munafik, Kemunculannya, Bahayanya, dan Penyusutannya
• Karakteristik Kelima Belas: Keberadaan Yahudi di Madinah dan Pembersihannya
Karakteristik Keenam Belas: Malam Tribulasi Panjang dan Bahayanya
• Karakteristik Ketujuh Belas: Berita Gembira di Tengah Tribulasi
• Karakteristik Kedelapan Belas: Aksi Sabotase dan Pengaruhnya dalam Menebarkan Rasa Takut dalam Barisan Lawan
• Karakteristik Kesembilan Belas: Peran Media Massa dalam Perang
• Karakteristik Kedua Puluh: Meningkatnya Jumlah Personil dan Sarana Perang
• Karakteristik Kedua Puluh Satu: Pengerahan Upaya Manusia
• Karakteristik Kedua Puluh Dua: Peran Serta Wanita dalam Perang
• Karakteristik Kedua Puluh Tiga: Strategi Jenius Seorang Pimpinan
• Karakteristik Kedua Puluh Empat: Pertolongan Allah di Tengah Tribulasi
• Karakteristik Kedua Puluh Lima: Tarbiyah Ilahiyah pasca-Perang



Indeks


.::.Alim Mahdi.::.

Wednesday, 27 May 2009

Free Animasi Flash: Hari Besar Islam

Banner Flash: Selamat Idul Adha 1432 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:



Banner Flash: Selamat Remadhan 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Flash: Selamat Remadhan 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Flash: Selamat Idul Adha 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Flash: Selamat Idul Fitri 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Flash: Selamat Remadhan 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Flash: Selamat Remadhan 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Flash: Selamat Remadhan 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Flash: Selamat Remadhan 1430 H.(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner: Selamat Idul Fitri (SWF & EXE)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini atau Download di sini:


Banner KALIGRAFI: Marhaban Yaa Ramadhan (SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner: Ramadhan. QS.Al Baqarah:183 (SWF & EXE)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini atau Download di sini:


Banner: Ibadah Haji (SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner: Selamat Idul Adha (SWF & EXE)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini atau Download di sini:


Banner: Selamat Tahun Baru Muharram (GIF)
______________________________________________________________
Photobucket
Copy code di bawah ini:

______________________________________________________________

Anda tidak perlu repot memikirkan membuat code-codenya. Anda tinggal copy codenya dan paste ke elemen html widget blog anda maupun dalam postingan artikel anda. Gampang kan...

Nantikan banner cantik berikutnya. Dan terima kasih atas kunjungannya.

BAGAIMANA CARA MEMASANGNYA?
Anda bisa memasang Banner tersebut di blog Anda, baik dipostingan maupun di widget/gadget blog Anda.

Caranya, dengan copy code/script di atas. Kemudian Add Element/Add Gadget pilih TEKS atau HTML, kemudian paste code/script yang telah Anda copy tadi.

MENGATUR UKURAN DAN WARNA BACKGROUND?
Apabila ukuran animasi kurang pas dengan tampilan blog Anda. Maka ukuran bisa Anda sesuaikan dengan merubah ukuran panjang dan lebarnya, yaitu width dan height pada code/scriptnya.
Contoh : width="500" height="125". Adalah ukuran dengan Lebar=500px, dan tingi=125px rubah angka tersebut (warna merah) sesuai ukuran Anda, heiii... ukuran blog Anda maksudnya.

Warna background dapat Anda rubah sesuai warna background blog Anda. Kode yang menunjukkan warna background adalah "wmode". Contoh: wmode="transparent". Berarti warna background bannernya transparan. Rubah sesuai selera anda misalnya wmode="black'atau wmode="green" bisa juga seperti ini: wmode="#ffffff".
Contoh-contoh warna beserta kodenya bisa dilihat di sini: "Kode Warna Teks dan Background"

Selamat Mencoba! Dan terima kasih atas kunjungannya...

Monday, 25 May 2009

Free Animasi Flash: Al Qur'an


Banner: DEMI MASA (Al-ASHR)(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner NIKMAT ALLAH (SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner AYAT Pilihan: Bersegera Dalam Kebaikan(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Hadits: TAUBAT (SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Ayat Al-Qur'an: Ar Ra'd:11(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Ayat Al-Qur'an: Al Baqarah:216(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner: Ramadhan. QS.Al Baqarah:183 (SWF & EXE)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini atau Download di sini:


Anda tidak perlu repot memikirkan membuat code-codenya. Anda tinggal copy codenya dan paste ke elemen html widget blog anda maupun dalam postingan artikel anda. Gampang kan...

Nantikan banner cantik berikutnya. Dan terima kasih atas kunjungannya.

BAGAIMANA CARA MEMASANGNYA?
Anda bisa memasang Banner tersebut di blog Anda, baik dipostingan maupun di widget/gadget blog Anda.

Caranya, dengan copy code/script di atas. Kemudian Add Element/Add Gadget pilih TEKS atau HTML, kemudian paste code/script yang telah Anda copy tadi.

MENGATUR UKURAN DAN WARNA BACKGROUND?
Apabila ukuran animasi kurang pas dengan tampilan blog Anda. Maka ukuran bisa Anda sesuaikan dengan merubah ukuran panjang dan lebarnya, yaitu width dan height pada code/scriptnya.
Contoh : width="500" height="125". Adalah ukuran dengan Lebar=500px, dan tingi=125px rubah angka tersebut (warna merah) sesuai ukuran Anda, heiii... ukuran blog Anda maksudnya.

Warna background dapat Anda rubah sesuai warna background blog Anda. Kode yang menunjukkan warna background adalah "wmode". Contoh: wmode="transparent". Berarti warna background bannernya transparan. Rubah sesuai selera anda misalnya wmode="black'atau wmode="green" bisa juga seperti ini: wmode="#ffffff".

Selamat Mencoba! Dan terima kasih atas kunjungannya...


Sunday, 24 May 2009

Free Animasi Flash: Al Hadits

Banner Hadits: CERMIN SAUDARA(SWF) Hijau
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Hadits: CERMIN SAUDARA(SWF)Magenta
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Hikmah: NIKMAT WAKTU(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Banner Hikmah: NIKMAT WAKTU(SWF)
______________________________________________________________

Copy code di bawah ini:


Anda tidak perlu repot memikirkan membuat code-codenya. Anda tinggal copy codenya dan paste ke elemen html widget blog anda maupun dalam postingan artikel anda. Gampang kan...

Nantikan banner cantik berikutnya. Dan terima kasih atas kunjungannya.

BAGAIMANA CARA MEMASANGNYA?
Anda bisa memasang Banner tersebut di blog Anda, baik dipostingan maupun di widget/gadget blog Anda.

Caranya, dengan copy code/script di atas. Kemudian Add Element/Add Gadget pilih TEKS atau HTML, kemudian paste code/script yang telah Anda copy tadi.

MENGATUR UKURAN DAN WARNA BACKGROUND?
Apabila ukuran animasi kurang pas dengan tampilan blog Anda. Maka ukuran bisa Anda sesuaikan dengan merubah ukuran panjang dan lebarnya, yaitu width dan height pada code/scriptnya.
Contoh : width="500" height="125". Adalah ukuran dengan Lebar=500px, dan tingi=125px rubah angka tersebut (warna merah) sesuai ukuran Anda, heiii... ukuran blog Anda maksudnya.

Warna background dapat Anda rubah sesuai warna background blog Anda. Kode yang menunjukkan warna background adalah "wmode". Contoh: wmode="transparent". Berarti warna background bannernya transparan. Rubah sesuai selera anda misalnya wmode="black'atau wmode="green" bisa juga seperti ini: wmode="#ffffff".

Selamat Mencoba! Dan terima kasih atas kunjungannya...


Tuesday, 19 May 2009

Anggaplah teguran sebagai cermin memperindah diri

Ego manusia selalu mengatakan kalau ia serba sempurna. Tidak ada cacat. Tidak ada noda. Semua bagus. Kalau ada orang yang menilai lain, pasti si penilai yang teranggap salah.

Begitu pun yang mungkin terjadi dalam diri seorang mukmin. Dengan penuh percaya diri, ia yakini kalau semua langkahnya sempurna. Tidak ada yang salah. Yang salah adalah jika ada yang menganggapnya salah.

Dalam sudut pandang Islam, manusia adalah tempat salah dan lupa. Jadi, akan ada saja kemungkinan kalau seorang mukmin pun bisa khilaf. Kalau seorang ulama pun bisa salah. Kalau seorang pemimpin pun bisa kepeleset. Saat itu, ia butuh teguran sebagai cermin yang bisa menyadarkan.

Rasulullah saw. mengatakan, “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya.” (HR. Al-Bukhari)


.::.Alim Mahdi.::.

Monday, 18 May 2009

Sample of Flash Animation

Sample: Ukuran Asli 350 x 115 pixel, 47kb


Sample: Ukuran Asli 850 x 280 pixel, 194kb

Muhammad adalah Nabi umat Hindu ?

Muhammad adalah Nabi umat Hindu ?
Nabi Muhammad adalah nabi umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Mungkinkah nabi Muhammad adalah nabi dari kedua agama itu?

Hindu dan Islam Ternyata Sama ?
Hindu dan Islam ternyata memang sama ? Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca kalimat tersebut. Tulisan ini memang dibuat sebagai kelanjutan dari tulisan itu yg memang sudah dijanjikan oleh penulisnya.

Tulisan ini dibuat oleh “RKH” dalam blognya. Tulisan ini sangat penting dan bagus untuk menambah wawasan dalam mencari kebenaran sejati. Tulisan yang didasarkan pada sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama kelas dunia yg berasal dari India dan saya sendiri pernah menonton VCD nya yang berjudul "Similarities Between Islam and Hinduism/Persamaan Antara Islam dan Hindu". Saya lihat VCD-nya ada di jual di toko buku Gunung Agung - Ramayana Bali Mall.

Tidak ada salahnya untuk membaca tulisannya atau menonton VCD-nya. Atau langsung saja ke blognya RKH di sini. Selamat membaca! Semoga mendapat kedamaian…
.::.

Sunday, 17 May 2009

Harun Yahya : Cerita Untuk Anak Cerdas

Harun Yahya banyak menyumbangkan idea dan kritikan yang bernas dalam membangunkan pemikiran yang global bahkan diterima oleh segenap masyarakat dunia.

Harun Yahya - Cerita Untuk Anak Cerdas 2

.::.

Monday, 11 May 2009

ILTIZAM DALAM ISLAM

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Rabb kami ialah Allah,' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka [dengan mengatakan], 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan [memperoleh] surga yang telah dijanjikan Allah 'kepadamu.' [Fushshilat: 30]

Rasulullah saw dan para sahabat adalah orang-orang yang memiliki jiwa militansi sangat tinggi, mereka patut untuk kita jadikan panutan dalam hal iltizam. Apakah pantas orang-orang yang mengikuti jalan mereka selaku umat terbaik justru dicap negatif sebagaimana yang sering terjadi sekarang ini?

ltizam adalah suatu kata yang umum yang menunjukkan makna menetapi dan sungguh-sungguh terhadap syariat atau selainnya. Akan tetapi, dalam konteks sekarang ini lebih cenderung banyak dipakai untuk istilah orang yang berpegang teguh terhadap syariat dan termasuk [memegang erat] agama [Islam]. Dari sini kita katakan bahwa orang yang bersungguh-sungguh dalam agama [iltizam] adalah seorang lurus dan istiqamah [mustaqim], memagang syariat [al mutamassik bisy syari'ah], taat kepada Allah [al muthi' lillah], atau menjalankan syariat Allah dan ittiba kepada Rasulullah saw ['amilan bisyari'atillah wa muttabi'an lirasulillah].

Dari definisi [ta'rif] di atas, iltizam pada prinsipnya adalah memegang teguh syariat, mengamalkannya dan ittiba kepada sunah Rasulullah saw: inilah hakikat iltizam. Kita akan melihat bahwa seorang yang multazim aktivitas kesehariannya akan berkisar pada amalan-amalan wajib, ataupun sunah, mungkin juga tambahan [nawafil] dari bentuk-bentuk ibadah dan ketaatan, bisa juga fardu kifayah. Demikianlah tuntutan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan memposisikan dirinya sebagai orang yang multazim.
Allah SWT berfirman yang artinya, 'Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali [agama] Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.' [Ali Imran: 103]. Dalam konteks ini iltizam bermakna menetapi sesuatu dan berpegang teguh kepadanya [I'tisham].
'Maka wajib atas kalian semua berpegang teguh dengan sunahku dan sunah khulafaur rasidin yang telah mendapatkan petunjuk, gigitlah sunah tersebut dengan gigi geraham.' [maksudnya berpegang teguhlah dengan sunah sekuat tenaga, red] [HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan ad Darimi].

Apa yang dilakukan seorang multazim? Seorang yang benar-benar multazim harus melakukan amalan-amalan yang menjadi bukti konkrit atas kesungguhan dan komitmennya terhadap Islam.

Pertama, Berpegang teguh dengan as Sunah. Seorang yang multazim sudah barang tentu harus memegang as Sunah dengan sungguh-sungguh, atau dengan kata lain mereka adalah ahlus sunah dan ahlus syariah. Dia juga al jamaah [kelompoknya Nabi dan para sahabat], meskipun minoritas dalam umat manusia, tetapi mayoritas untuk pengikut Muhammad; akan tetapi, mereka yang benar-benar pengikut sejati yang kuat dan berada di baris terdepan adalah minoritas dari yang mayoritas pengikut Muhammad saw.

Kedua, seorang yang multazim giat menuntut ilmu. Muslim yang multazim haruslah selalu menuntut ilmu sehingga ia beribadah kepada Allah di atas dasar cahaya dan hujjah yang jelas, bukan di atas prasangka dan dugaan, meniru dan ikut-ikutan, kejahilan dan kesesatan. Masalah ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, sebab seorang yang iltizam dengan ajaran Islam otomatis akan menjadi da'i yang menyeru ke jalan Allah. Ia akan mengajak orang lain untuk beristiqamah, iltizam dan menjalankan syariat Allah dalam kehidupan. Dengan ilmu [syar'i] inilah, ia akan mengajak orang ke jalan Allah dengan berlandaskan hujah yang terang [bashirah].

Ketiga, multazim adalah seorang yang meninggalkan bid'ah, maksiat dan kesia-siaan [lahwu]. Seorang yang istikamah harus selalu bersemangat untuk senantiasa melakukan apa-apa yang disyariatkan Allah, belajar dan mengajarkan Islam. Ia selayaknya juga harus berusaha sekuat tenaga menjauhi segala bentuk yang bisa mencoreng harga dirinya, menodai keadilannya, dan apa saja yang bisa menuurunkan martabat dan kedudukannya. Hal itu dapat dilakukan dengan cara meninggalkan bid'ah, maksiat, dan segala bentuk kesia-siaan.

Keempat, ia berdakwah menyeru ke jalan Allah, juga berjihad menegakkan kalimatullah. Setelah seseorang diberi rahmat oleh Allah berupa kemampuan untuk beriltizam dan beristiqamah, maka ia tidak boleh berhenti sampai di sini. Akan tetapi, ia masih mempunyai kewajiban yang sangat penting, yaitu berdakwah mengajak orang ke jalan Allah. Mengajak siapa saja, baik itu saudara, sahabat, teman kerja, keluarga, dan siapa saja yang ada di sekelilingnya. Ini merupakan salah satu kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya seiman, sebab jika ia tidak berdakwah kepada kebaikan tentu mereka yang buruk dan sesat akan mengajak kepada keburukan dan kesesatan yang mereka kerjakan. Bukankah kita akan senang jika banyak orang yang mengikuti jejak kebaikan yang kita lakukan? Bukankah kita senang jika banyak orang yang menolong dan membantu kita? Kita juga akan merasa senang jika banyak orang yang senantiasa berbuat kebajikan dan meniti agama yang lurus, baik itu kalangan pemuda, remaja, maupun anak-anak. (Abu Anas Ali bin Husani*) Abu Luz.::.

Kiriman dari Nawawi Muhammad, members of " NGAJI, BIKIN KEREN."


Friday, 8 May 2009

"Aku Mencintaimu Ibu"

Sahabat Hikmah...
Kita telah dilahirkan oleh Ibu kita
dengan perjuangan antara hidup dan mati...
Sudahkah kita BERBUAT sesuai yang diharapkannya. ..
untuk orang tua, untuk keluarga, untuk bangsa, negara dan agama?
Apakah KEBERADAAN kita sudah sebanding dengan perjuangannya ...?
Ataukah sebaliknya kita sudah mengecewakannya?

Marilah kita mengambil sebuah tulisan berikut...

IBU

Suatu ketika seorang anak menghampiri ibunya di dapur..
ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. ..
Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan lap.
Ia pun mebacanya dan inilah tulisannya :


Untuk memotong rumput 5.000 rupiah
Untuk membersihkan tempat tidur 1.000 rupiah
Untuk pergi ke toko disuruh ibu 1.000 rupiah
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja 3.000 rupiah
Untuk membuang sampah 1.000 rupiah
Untuk nilai bagus 10.000 rupiah
Untuk membersihkan dan menyapu halaman 5.000 rupiah
Jadi total jumlah hutang ibu adalah 26.000 rupiah

Sang Ibu memandangi anaknya dengan penuh harap..
berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu..
lalu ia mengambil pulpen,
membalikan kertasnya dan inilah yang ia tuliskan :

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan airmata dalam mengurus kamu, gratis
Untuk semua mainan, makanan dan baju, gratis
Kalau dijumlahkan semuanya..
harga cinta ibu adalah gratis..
semuanya GRATIS...

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya,
Sang anak pun BERLINANG AIR MATA dan menatap ibunya dan berkata :

”Bu, aku SAYANG SEKALI sama ibu”
Kemudian ia mengambil pulpen
dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar ”LUNAS”

Masih senantiasa teringat dalam benak kami...
Ketika kami muda betapa Ibunda ingin MEMELUK kami ...
tapi kami MENGUNCI kamar kami.....

Ketika sebagian dari kami lulus SMA Ibu MENANGIS TERHARU.....
tapi kami malah BERPESTA dengan teman-teman kami...

Ketika mereka membayar uang kuliah dan MENGANTAR kami kuliah pertama...
tapi kami malah minta diturunkan di gerbang kampus karena MALU sama teman-teman kami...

Ketika beliau bertanya”dari mana saja seharian pergi...”
sebagai jawaban..”Ah Ibu cerewet amat sih, mau tahu aja urusan orang”

Ketika mereka MEMBANTU biaya pernikahan.. .
akan tetapi malah kami menjauh pindah beratus kilometer darinya ...

Ketika dia memberi nasehat cara merawat bayi...
tetapi kami berkomentar ”Maaf Bu zaman sudah berubah...”

Ketika mereka memendam rindu ingin bertemu kami...
akan tetapi apa jawaban kami ”Maaf Bu kami sibuk dengan urusan kami.....”

Ketika di Usia mereka LANJUT dan SAKIT-SAKITAN
sehingga memerlukan PERAWATAN... .
sebagai gantinya kami malah membaca pengaruh negatif orangtua yang menumpang di rumah cucu-cucunya. ..

Sehingga ketika sebagian dari orangtua kami Engkau Panggil....
Baru terasa seperti sebuah PALU GODAM yang meremukan hati kami...
ternyata kami BELUM MELAKUKAN APAPUN untuk kedua orangtua kami...

Jika beliau masih ADA,
jangan lupa memeberikan KASIH SAYANGMU lebih dari yang pernah kau berikan selama ini...

Dan jika beliau sudah TIADA,
ingatlah kasih sayang dan cintanya yang tulus tanpa syarat kepadamu..
janganlah lupa untuk senantiasa melantunkan DOA kepadanya disetiap waktumu...

Untuk itu...
Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami...
Ya Allah senantiasa perbaiki akhlak kami...
Ya Allah rahmatillah senantiasa orangtua kami.
Ya Allah cintailah... kasihilah. ..sayangilah mereka
sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami sewaktu kami kecil....... ..
(Dari milis sebelah)

Demikian semoga kita tersadarkan. ..
KEBERADAAN kita di dunia harus BERARTI...
Terutama untuk IBU TERCINTA....

Sumber: Unknown (Kiriman Asep Surya via Email)
.::.

Diri Kita Tatkala Di Dalam Perut Ibunda

Kali ini kita akan memundurkan waktu sejenak dan melihat apa yang terjadi pada diri kita tatkala kita berada di dalam rahim ibunda kita. Sungguh begitu Agungnya Sang Ilahi membentuk, menjaga dan memelihara diri kita. Kasih Sayang-Nya meliputi seluruh alam semesta. Sungguh Engkau-lah TUHAN kami Yang Maha Pengasih.

Foto-foto di bawah ini memperlihatkan proses apa saja yang terjadi pada sang janin hingga pada akhirnya ia menjadi seorang manusia. Prosesnya dijelaskan secara bertahap dimulai dari minggu ke 8. Mari kita mulai perjalanan ini.
“Dengan menyebut nama TUHAN Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki- Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

1small
2s
Dimulai pada minggu ke 4-8:
Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah memiliki sistim vaskuler (peredaran darah). Jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan.Pada fase ini pun sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban tempat bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari cedera akibat benturan dari luar selama masa kehamilan.
3s
Pada minggu ke 8-12:
Organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Bentuk kepalanya pun kini lebih besar dibandingkan dengan badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut.
Pada minggu ke 12-16:
Paru-parunya janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu, dan di matanya mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. Bahkan kakinya pun sudah tumbuh lebih panjang dari tangannya.
4s
Pada minggu ke 16-20:
Hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya.
Pada minggu ke 20-24:
Pada saat ini, alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
5s
Berkat teknologi 3D Ecography, anda bisa melihat sang janin dengan jelas, bahkan ekspresi wajahnya
6s
Pada minggu ke 24-28:
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk. Di kulit kepala rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan) . Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara
7s
Pada minggu ke 28-32:
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip akibat melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna.
Pada minggu ke 36:
Sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang dan badannya menjadi lebih bulat. Bayi yang dikandung oleh sebagaian wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke rongga panggul (bayi sudah “turun”).
Pada minggu ke 38:
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, siap untuk dilahirkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Kini, sang bayi seolah-olah “mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke dunia.
10s
Pada minggu ke 40 [9 Bulan]:
Apa yang dulunya hanyalah sebuah sel, sekarang telah menjadi manusia. Dalam beberapa hari, plasenta akan mengambil alih dan memberi sinyal bahwa bayi telah siap untuk dilahirkan. Sang bayi masih tidur dengan tenang di dalam rahim ibunya. Ia tidak mengetahui bahwa sesaat lagi ia akan meninggalkan “rumah”nya untuk melewati proses terbesar dalam kehidupannya yaitu KELAHIRAN! Walaupun proses ini menyakitkan bagi sang ibu dan sang bayi tetapi melalui hal inilah…
KEAJAIBAN KEHIDUPAN TERJADI!

Sumber: Unknown (Kiriman email dari Asep Surya)

Thursday, 7 May 2009

Tragedi dan Skandal Pendidikan Kita

By Zaim Saidi*
Entah apa reaksi Anda membaca berita ini: biaya pendidikan tinggi kita sampai strata 1 (sarjana), segera mencapai di atas Rp 500 juta. Mulai dari Universitas Indonesia di Jakarta sampai Universitas Hassanudin (Unhas) di Makasar, seolah berlomba mematok tarif tinggi. Uang pangkalnya saja, untuk Fak. Kedokteran UI, misalnya, adalah Rp 400 juta, sedang SPP Fak Kedokteran Unhas total Rp 100 juta. Memang ini untuk jalur “nonsubsidi”, tapi biaya kuliah jalur biasa pun akan mencapai puluhan juta rupiah.

Padahal, biaya mahal pendidikan ini bukan hanya di tingkat perguruan tinggi. Banyak sekolah, termasuk ’Sekolah-Sekolah Islam’, di sekitar kita kini menjajakan dagangan bertarif premium. Sudah biasa kalau uang pangkal yang dipasang untuk jenjang dari Pra-TK, TK, SD, SLTP, sampai SLTA, secara total mencapai Rp 100-Rp 150 juta. SPP sudah tergolong standar kalau dipatok Rp 750 ribu-Rp 1.5 juta/bulan. Maka, untuk meluluskan seorang anak sampai SLTA, orang tua harus membayar sampai Rp 200-300 juta. Untuk sampai sarjana pun total biaya bisa mencapai Rp 700 – Rp 800 juta/anak! Bagaimana kalau dua, tiga, atau lebih banyak anak lagi?

Sementara itu lihatlah hasilnya: data Biro Pusat Statistik menunjukkan fakta bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang di negeri ini semakin tinggi kemungkinan menganggurnya. Persentase sarjana yang menganggur lebih tinggi dari lulusan D3, yang lebih tinggi dari lulusan D2, begitu seterusnya. Sebabnya, bukan karena alasan link and match, kesesuaian keahlian dan kesempatan kerja, yang tak terpenuhi, melainkan karena semakin tinggi pendidikan sesorang semakin dungu life-skill-nya (keprigelan hidup). Padahal, bukankah keprigelan hidup itu adalah fitrah seseorang? Bukankah ini menunjukkan bahwa ’pendidikan’ yang dijajakan pada kita saat ini justru merusak kapasitas fitrah anak-anak kita? Dan harus dibayar dengan mahal pula?

Islam mengajarkan kita sesuatu yang berbeda. Rasulullah SAW menegaskan bahwa penularan pengetahuan, pengajaran dan pendidikan, merupakan bagian dari layanan sosial. Membagi pengetahuan adalah sedekah jariah. Universitas-universitas Islam, seperti Al Azhar di Cairo, Zaituna di Tunis, Qarawiyyin di Fez, dan Nizamiyya di Bagdad, adalah contoh-contoh penyedia layanan pendidikan bermutu dan sepenuhnya dibiayai oleh wakaf. Kebutuhan seluruh civitas academica di situ, baik untuk kegiatan akademik maupun kehidupan pribadi, dijamin oleh institusi wakaf. Tidak perlu kita katakan lagi, tentu saja, pesantren dan madrasah-madrasah kita di masa lalu, dalam konteks dan sekala berbeda, mengalami hal serupa.
Begitulah, satu bukti berjalannya amaliah kaum Muslimin, di mana pun mereka berada, adalah tersedianya pendidikan bermutu dan murah. Pendidikan mahal – apalagi tidak bermutu - bagi seorang Muslim adalah sebuah tragedi, dan bahkan skandal sekaligus. Betapa tidak?

Pertama, Rasulullah SAW menyatakan bahwa satu di antara tiga sedekah jariah yang tidak putus pahalanya, selain membesarkan anak saleh dan menafkahkan harta-jariah, seperti telah disinggung sebelumnya, adalah amal ilmu pengetahuan. Dengan kata lain pendidikan itu sendiri, dan dengan demikian persekolahan itu sendiri, adalah sebentuk jariah. Menjadikan ilmu pengetahuan, pendidikan dan persekolahan, sebagai komoditi dagangan, dengan demikian, sangat menjauhi ajaran Rasul SAW. Kedua, keperluan sarana dan prasarana pendidikan, sebagai bagian tak terpisahkan dari jariah pengetahuan, seharusnya dipenuhi pula dari jariah pula, yakni harta wakaf.
Kalau saat ini perwakafan kita dalam keadaan mati, atau salah kelola, tugas kitalah untuk menghidupkannya, atau merestorasinya, kembali. Bukan malah menggantikannya dengan memperdagangkan pengetahuan itu, yang seharusnya merupakan lahan jariah itu sendiri.::.

*Direktur Tabung Wakaf Indonesia

Wednesday, 6 May 2009

TINJAUAN FIQH PENTASHARUFAN ZAKAT

Oleh: Prof.Dr.KH. Sjeichul Hadi Permono, SH., MA (Dalam Munas FOZ, 28 - 30 April 2009 di Surabaya)

I. SASARAN PENTASHARUFAN ZAKAT

Sasaran pentasharufan zakat, dalam kajian fiqh terkenal dengan sebutan: Mustahiq al-zakat atau ashnaf.
Q.S. 9 Al-Taubah: 60 menyebutkan delapan ashnaf :

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.


1. Fakir-miskin
adalah mustahiq yang mempunyai satu atau dua ciri : a). kelemahan dalam bidang fisik, b). kelemahan dalam bidang harta benda. Keduanya (fakir dan miskin) sama-sama, kebutuhannya (pengeluaranya) lebih besar daripada harta benda (pendapatan) nya. Perbedaanya, fakir, pendapatannya kurang daripada separuh pengeluaran, sedangkan miskin, pendapatannya lebih besar daripada separuh pengeluaran.
2. Amilin
adalah semua orang yang diangkat oleh imam (kepala negara) atau pembantunya, dalam perlengkapan administrasi urusan zakat, baik urusan pengumpulan, pemeliharaan, ketatausahaan, perhitungan, pendayagunaan dan seterusnya.
3. Al-Muallafah qulubuhum
adalah mereka yang perlu dijinakkan hatinya agar cenderung untuk beriman atau tetap beriman kepada Allah, dan mencegah agar mereka tidak berbuat jahat bahkan diharapkan mereka akan membela atau menolong kaum muslimin. Mereka itu ada dua golongan : 1). Golongan orang Islam, 2). Golongan non Islam.
Golongan orang Islam: 1). Mereka yang lemah imannya, dengan diberi zakat, agar imannya menjadi kuat, 2). Mereka yang di harapkan kemanfaatannya untuk umum.
Golongan non Islam : 1). Orang-orang yang diharapakan beriman dengan dijinakkan hatinya, 2). Orang-orang yang dikhawatirkan kejahatannya.
4. Ar-Riqab
adalah Budak yang dengan jatah zakat itu mereka dapat memerdekakan dirinya. Untuk memerdekakan lawanan muslim dari kekuasaan musuh kafir. Untuk memerdekakan bangsa yang terjajah oleh kolonialis. Alasan hukum yang terkandung dalam pengertian ar-riqab adalah adanya sifat eksploitasi dari manusia atas menusia yang harus dibebaskan.
5. Al-Gharimin
adalah orang atau Rechtpersonnen (badan hukum) :
• Berhutang untuk kepentingan pribadi diluar maksiat.
• Berhutang untuk kepentingan masyarakat (mashalih ammah)
6. Sabilillah
adalah semua kemaslahatan Syari’iyyah secara umum, yang mencakup urusan agama dan negara.
Ada tiga pandangan tentang sabilillah :
• Mempunyai arti perang, pertahanan dan keamanan Islam.
• Kepentingan keagaman Islam. ( نصرة الإسلام واعلاء كلمتة فى الآرض )
• Kemaslahatan umum
7. Ibnus Sabil Yaitu
• Orang yang mau bepergian.
• Orang yang di tengah perjalanan.

II. DASAR PEMIKIRAN KEBIJAKSANAAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT

Berangkat dari Q.S. 9 Al-Taubah: 60 tersebut diatas, terungkaplah pemikiran-pemikiran sebagai berikut :
1. Allah SWT tidak menetapkan perbandingan yang tetap antara bagian masing-masing delapan pokok alokasi zakat (ashnaf).
2. Allah SWT tidak menetapkan delapan ashnaf harus diberi semuanya. Allah SWT hanya menetapkan zakat dibagikan kepada delapan ashnaf, tidak boleh keluar daripada delapan ashnaf.
3. Allah SWT tidak menetapkan zakat harus dibagikan dengan segera setelah masa pungutan zakat.
4. Allah Swt tidak menetapkan bahwa semua hasil pungutan zakat (baik sedikit maupun banyak) harus dibagikan semuanya.
5. Allah SWT tidak menetapkan bahwa yang diserah terimakan itu berupa in cash (uang tunai) atau in kind (natuna)

III. KEBIJAKSANAAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :

1. Pembagian zakat harus bersifat educatif, ekonomis dan produktif, sehingga pada akhirnya penerima zakat (mustahiq) menjadi tidak memerlukan zakat lagi bahkan menjadi wajib zakat (muzakki).
2. Hasil pengumpulan zakat, selama belum dibagikan kepada para mustahiq dapat merupakan dana yang disimpan dalam bank-bank Islam (Syari’ah), yang diinvestasikan pada proyek-proyek yang produktif.
3. Proyek-proyek produktif tersebut merekrut tenaga kerja dari golongan fuqara’ dan masakin, termasuk sarjana-sarjana yang belum kerja dan kaum pengangguran.
4. Proyek-proyek produktif tersebut setelah berkembang dapat di go publikan kepada para karyawan yakni dibagikan saham-sahamnya kepada para karyawan sehingga proyek-proyek produktif tersebut menjadi milik para karyawan. Dengan demikian, mereka terpacu untuk kerja keras dan disana tidak terjadi gejolak dengan demo dan sebagainya. Seterusnya, sumber penggalian zakat menjadi tambah besar, karena mereka berubah menjadi para muzakki (wajib zakat).
5. Untuk mengarah pada dayaguna yang tepat cepat, serbaguna, dan produktif, perlu perencanaan, pengarahan dan pembinaan bagi sasaran zakat (para mustahiq), baik mustahiq yang bersifat pribadi maupun yang bersifat umum atau badan hukum.
6. Distribusi zakat secara konsumtif itu mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan inflasi, karena sebagian besar dari delapan kategori mustahiq termasuk dalam strata sosial golongan ekonomi lemah yang mempunyai kecenderungan konsumtif yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan naiknya permintaan dan tingginya harga penawaran. Agar supaya terpelihara dari bahaya seperti itu, ide “Surplus Zakat Budget” rasanya dapat diterima. Surplus Zakat Budget adalah tidak semua zakat yang terkumpul dibagikan semua, namun dibagikan sebagian dan besarnya diinvestasikan dalam proyek-proyek produktif. Surplus Zakat Budget system dapat mempunyai pengaruh untuk mengurangi jumlah permintaan dalam ekonomi dan oleh karenanya dapat mengurangi tingkat harga.

IV. BENTUK-BENTUK KEBIJAKAN PER KATEGORIAN MUSTAHIQ

1. Fakir Miskin
Untuk mereka yang jompo dan cacat fisik, jatah mereka didayagunakan oleh suatu badan hukum yang bergerak dalam bidang-bidang produktif, dibawah pembinaan, pengarahan dan pengawasan Badan Amil Zakat.
Untuk mereka yang lemah dalam bidang harta benda, tapi fisiknya mampu bekerja, mendapatkan bagian secara produktif , secara langsung, dengan pengarahan, pembinaan dan pengawasan, atau mereka diperkejakan dalam suatu proyek yang produktif yang dimodali oleh Badan Amil Zakat. Mereka mendapatkan penghasilan tetap berupa gaji, kemudian mereka diberi saham dalam perusahan itu, sehingga mereka berubah menjadi muzakki.
Dapat juga, bagi mereka yang mampu kerja, mereka diberi modal uang, alat-alat kerja, dan barang dagangan, seperti diangkat menjadi sopir taksi milik suatu perusahan yang dibiayai oleh Badan Amil Zakat, atau seorang petani diberi kerja mengelola traktor. Mereka diberikan pekarangan yang hasilnya cukup buat penghidupannya.
Untuk pelayanan pendidikan dan pengobatan bagi orang fakir-miskin, latihan kejuruan dan ketrampilan.
Untuk membangun bengkel, lokakarya, perindustrian rakyat : peternakan, pertanian, mendirikan kios-kios ditempat-tempat yang cocok dengan usahanya, kaki lima, ice box, untuk menjual makanan-makanan ringan, perumahan ekonomis dan sehat dengan biaya ringan, atau sewa murah.
Perawatan medis dan kesehatan : membangun rumah sakit, apotik, penyediaan dokter, air bersih dan lain-lain, dengan cuma-cuma, atau dengan bayaran untuk fakir miskin.
Ringkasnya, kebijaksanaan pendayagunaan zakat jatah fakir miskin dapat diarahkan ke segala usaha dan segala bidang yang menyangkut kebutuhan manusia seutuhnya, lahiriyah dan batiniyah, bagi golongan fakir miskin, untuk menyelamatkannya dari jerit ketidakcukupan, dan meningkatkan harkat serta martabat manusiawinya.
2. Al-Amilin
Jumlah dana untuk amilin sangat tergantung kepada kebutuhan dan pertimbangan yang wajar. Jatah amil adalah sebagai upah kerja. Tolok ukur gaji/honor amilin adalah prestasi kerja dan pertimbangan kecukupan yang wajar bagi amil bersama keluarganya. Para petugas zakat boleh menerima hasil pengumpulan zakat, meski kaya, sebab apa yang mereka terima merupakan upah dari jerih payahnya. Perbandingan gaji antara petugas yang satu dengan yang lain diukur menurut kedudukan dan prestasi kerjanya.
3. Muallafah
Illah (alasan hukum) jatah muallafah adalah untuk menjinakkan hati mereka terhadap Islam. Apabila alasan hukum (illah) itu ada maka wujudlah hukum (jatah ta’lif), akan tetapi apabila alasan hukum itu tidak ada, maka hukumpun tidak terwujud.
Jatah muallafah dapat berupa dana bantuan penyantunan dan pembinaan orang-orang yang baru masuk Islam, pembiayaan lembaga dakwah, pembinaan mental terhadap kaum non muslim, daerah-daerah yang belum beragama, suku-suku terasing, untuk penyiaran keislaman. Untuk negara-negara non muslim, agar berdiri dibarisan orang-orang Islam, untuk suku-suku bangsa agar mereka senang kepada Islam atau mendukung orang-orang Islam.
Dus, alokasi muallafah, pendayagunaannya diarahkan kepada mereka yang hatinya perlu dijinakkan agar :
a. cenderung untuk beriman, atau
b. tetap beriman, atau
c. menolong umat Islam, atau
d. membela Islam, atau
e. tidak berbuat jahat kepada Islam dan umat Islam.
4. Ar-Riqab
Alasan hukum yang terkandung di dalam pengertian jatah ar-Riqab adalah untuk membebaskan eksploitasi atau pemerasan oleh manusia atas manusia, baik sebagai individual maupun sebagai komunal. Kebijaksanaan pendayagunaan zakat jatah ar-Riqab dapat berbentuk antara lain :
a. menebus orang-orang Islam yang ditawar oleh musuh.
b. membantu negara Islam untuk melepaskan diri dari belenggu perbudakan modern kaum penjajah modern.
c. pembebasan pekerja kontrak dan ikatan kerja yang tidak wajar.
d. pembebasan pedagang, pengusaha kecil, petani, nelayan kecil, dan sebagainya dari ketergantungan lintah darat dan pengijon. (butir d, ini dapat dimasukkan dalam kategori gharim, bukan riqab)
5. Al-Gharimin
Jatah al-garimin dapat disalurkan kepada :
a. orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya.
b. pedagang kecil untuk melepaskannya dari pemerasan kaum rentenir.
c. pedagang kecil dipasar, yang meperdagangkan barang orang lain, yang dapat musibah umpamanya kebakaran, atau dagangannya dirampas orang kaum preman.
d. orang-orang yang mendapat musibah bencana alam, banjir, kebakaran dan lain sebagainya.
e. orang atau badan, lembaga, atau yayasan yang berhutang, untuk kemaslahatan umum : yatim-piatu, pondok pesantren, rumah sakit, jalan, jembatan dan seterusnya.
f. orang yang meninggal dunia dan mempunyai hutang, sedangkan harta peninggalannya tidak cukup untuk melunasi hutangnya.
6. Sabilillah
Untuk mengetrapkan tiga pengertian sabilillah sesuai dengan kondisi dan tuntutan situasi, maka pendayagunaan jatah zakat sabilillah dapat disalurkan pada :
a. peningkatan dakwah.
b. untuk pertahanan Islam dan keamanan umat Islam dan hal-hal yang terkait.
c. Peningkatan ilmu pengetahuan, ketrampilan, keperluan beasiswa, penelitian, penerbitan buku pelajaran, dan majalah-majalah ilmiah.
d. peningkatan pembangunan fisik atau proyek menumental ke-islaman.
e. nafahah orang-orang yang sibuk dengan tugas agama.
f. peningkatan pengetahuan kader-kader Islam
g. peningkatan nilai fisik bangunan-bangunan keagamaan : masjid, madrasah, dan lain sebagainya.
7. Ibnus Sabil
Alokasi ibnus sabil dapat disalurkan pada :
a. rehabilitasi jalan-jalan dan pembuatan jalan.
b. santunan wisatawan religius
c. pembangunan penginapan gratis bagi wisatawan religius atau biaya murah.
d. Pengiriman mahasiswa keluar negeri.
e. ekspedisi ilmiah.
f. pengiriman utusan konferensi, seminar ilmiah dan agama.
g. penyediaan indekost murah bagi pelajar dan mahasiswa dari luar daerah.
h. kelancaran arus lalu lintas.

Monday, 4 May 2009

Sandal Bali

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

Posting ini memuat tentang kerajinan khas Bali: Seperti Sandal Bali, Tas Bali, Kerajinan Bali/Handicraf yang ditawarkan paling murah. Sehingga wisatawan Bali yang ingin belanja oleh-oleh khas kerajinan di Bali akan mendapati kualitas yang bagus tapi dengan harga paling murah.


.::.Alim Mahdi.::.

Tas Bali

Jika berkunjung ke Bali, Jangan Lupa belanja Tas Bali. Cantik, Indah, dan Murah!

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

PhotobucketPhotobucket

Posting ini memuat tentang kerajinan khas Bali: Seperti Sandal Bali, Tas Bali, Kerajinan Bali/Handicraf yang ditawarkan paling murah. Sehingga wisatawan Bali yang ingin belanja oleh-oleh khas kerajinan di Bali akan mendapati kualitas yang bagus tapi dengan harga paling murah.


.::.Alim Mahdi.::.