Wednesday, 15 December 2010

Berhenti Berarti Mati

Oleh: Ustadz Abdul Muiz
Anas bin Malik mengatakan tentang Abdullah bin Ummi Maktum yang secara kondisi fisik buta. Tapi pada perang Yarmuk, Abdullah bin Ummi Maktum hadir di tengah para mujahidin di medan perang, memakai baju besi, memegang bendera. Anas bin Malik bertanya, wahai Abdullah bin Ummi Maktum, bukankah Rasulullah saw telah memberi udzur kepadamu? Ia menjawab, “Ya betul, memang dalam Al Quran telah diberikan udzur kepada orang buta. Tetapi saya menginginkan dengan kehadiran saya di sini, di medan perang, paling tidak dapat menambah jumlah tentara Islam.”

Diceritakan lagi ketika tentara Holagu masuk ke kota Baghdad, terdapat seorang ulama yang juga buta. Dia menghadang tentara dengan mengayunkan pedang ke kanan dan ke kiri barangkali ada musuh yang kena. Secara logika, apa yang bisa dilakukan oleh orang yang dalam kondisi seperti itu? Barangkali kalau dia duduk di rumah dia tidak dosa dan tidak ada pertanggung jawabannya di sisi Allah. Tapi masalahnya, ia ingin berkontribusi, ingin aktif.

Kisah kisah semacam ini banyak dalam kisah tabiin. Yang kita inginkan dalam tarbiyah adalah para kader dakwah seperti itu. Meskipun sudah udzur tetap saja bersemangat berjuang, berjuang, berjuang. Kendala fisik, materi, kondisi ekonomi, minimnya sarana, dan kendala-kendala duniawi lain bukanlah halangan manakala iman sudah tertanam kuat di dada.

Suatu ketika Imam Ahmad bin Hambal ditanya muridnya, “mataa yajidul abdu tha’marrahah?” "kapan seseorang bisa beristirahat?” Ia menjawab, “Indamaa yatha’u ihda qadamaihi fil jannah” (“Jika kita telah menginjakkan kaki di Surga, maka disanalah kita akan beristirahat”). Artinya sebelum mati, tidak ada waktu untuk senang senang istirahat. Laa rahata li du’at illa ba’dal mamaat (tidak ada kamus berleha-leha bagi para da'i kecuali setelah mati). Itu kata Syaikh Ahmad Rasyid. Jadi barangsiapa yang mau istirahat silahkan mati. Meskipun setelah itu juga belum tentu bisa istirahat karena tidak ada amal.**

.::.

Related Posts:

  • Apakah Masih Ada Manfaatnya?“Seminar ini tidak mengubah apa-apa”, kata seorang wanita peserta Seminar Nasional yang digelar Lemhannas RI tadi pagi (09/12/2010). “Ada, walaupun sedikit”, jawab Kombes Pol Suko Raharjo yang menjadi mitra bicaranya.Saya ser… Read More
  • Tahun 2008: Angka Kemiskinan Menurun? Fantastik…, angka kemiskinan menurun menjadi 15,42 persen. Kita perlu memberikan apresiasi kepada pemerintah atas hal ini. Sebagaimana pada Selasa (1/7/08), BPS melansir angka kemiskinan per Maret 2008 mencapai 34,96 juta ji… Read More
  • Andai Pahlawan Penakluk ‘DAVOS’ itu SBY, Presiden kita!Rakyat Indonesia sambut kepulangan SBY atas keberaniannya melawan kecongkakan Perez di Davos. Maka, negara mana lagi yang akan meniru keberanian Indonesia?Itulah bentuk dukungan kepada Perdana Menteri Turki , Recep Tayep Erd… Read More
  • Musim Panas di Arab Saudi: Kurma pun Berbuah LebatKurma, buah khas negeri-negeri Arab, mulai berbuah lebat ketika musim panas. Pemandangan buah kurma ini banyak dijumpai di jalan-jalan.Di Arab Saudi musim panas dimulai pada bulan Maret dan berakhir hingga Oktober. Puncak pan… Read More
  • Pendidikan... Oh PendidikanPendidikan adalah mutlak bagi generasi kita. Karena mutlaknya itu, maka tak satupun dari generasi itu boleh terlantar hingga tak sekolah. Hal ini adalah tanggung jawab kita sebagai orang yang melihat fenomena terpuruknya pend… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"