Thursday, 25 September 2008

Lailatul Qodar di Kota Denpasar

Hari ini kamis, hari ke 25 kita menjalani puasa di Ramadhan tahun ini. Saya merasakan udara hari ini terasa lebih sejuk begitupun angin berhembus semilir dan sepoi ketika saya beranjak dari kantor menuju masjid untuk menunaikan sholat dhuhur berjamaah. Di sebuah masjid, An-Nur yang terletak di tengah jantung kota Denpasar. Berjalan kaki kurang lebih 100 langkah ke arah selatan dari kantor DSM Bali di Jalan Diponegoro 157 Denpasar.

Matahari tidak terlihat di langit tetapi cahayanya tetap menembus bumi tetapi lembut membelai tubuh. Tidak panas membakar tetapi menyejukkan. Iya, terasa berbeda dari hari kemaren. Di dalam masjid setelah sholat berjamaah dhuhur, ada beberapa orang jamaah duduk-duduk dan membincangkan suasana hari ini. “Sepertinya malam tadi merupakan malam ‘Lailatur Qodar’, hawanya sejuk tidak panas!” kata salah satu dari mereka. “Malam tadi kan malam keduapuluhlima, malam ganjil. Coba rasakan suasana hari ini!” sambungnya, jamaah yang lain pun merasa penasaran dan tidak urung saya mendengar percakapan tadi turut terkesiap.

Wajah tertunduk dan hati mulai tersadar. Pikiran melayang dan mulutpun seakan bertanya: “Benarkah malam Lailatur Qodar telah berlalu malam tadi?” Jika benar berarti malam tadi adalah malam yang paling ditunggu oleh hamba-hamba Allah yang ingin mendapatkan malam kemuliaan, malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Allah turun ke bumi berbondong-bondong dan memberikan kesejahteraan di malam hari sampai terbit fajar. “salaamun hiya hattaa mathla’il fajri”.

Ada pertanyaan dalam hati, apakah tadi malam saya sudah maksimal beribadah kepada Allah? Apakah saya sudah meminta dan berdo’a secara sungguh-sungguh pada malam yang semua doa dikabulkan oleh Allah SWT?. Sudahkan saya bertaubat dan mohon ampun kepada Allah atas segala dosa-dosa di malam yang semua dosa diampuni oleh Allah SWT?. Secara tidak sadar setitik air mata menghias kelopak mata saya. Ah, sungguh menyesal apabila semua kemuliaan itu tidak saya dapatkan, haruskah menunggu tahun depan yang belum tentu kita menjumpai bulan yang penuh kemuliaan itu lagi.

Kawan, Masih ada kesempatan beberapa malam lagi, semoga malam-malam berikutnya manjadi malam-malam terbaik untuk 'taqarrub' atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan mempertemukan kita pada malam Lailatul Qodar. Semoga Allah SWT mengabulkan do'a-do'a kita, mengampuni dosa-dosa kita, menyempurnakan amal ibadah kita, menutupi kekurangan kita dan mempertemukan kembali bulan ramadhan berikutnya. Amin. Wallahu a'lam

Related Posts:

  • Mengapa Spiderman Bertopeng? Anda pernah menonton Spiderman 3? Ada kesamaan diantara ketiga film Spiderman, yaitu Spiderman selalu tampil dengan mengenakan topeng. Yang menjadi pertanyaan ialah mengapa? Mungkin bagi Anda yang pernah menonton bisa menyim… Read More
  • Bunda, mandikan aku..sekali ini saja.." Untuk direnungkan dan diambil pelajaran... Kisah ini saya dapat via email dari seseorang yang sudah cukup lama sekitar 5 tahun yang lalu. Tiba-tiba saya teringat dan saya posting, spesial untuk para Sahabat semua.Rani, sebut… Read More
  • Sang Murabbi: Mencari Spirit Yang HilangRibuan langkah kautapaki, pelosok negeri kausambangi, tanpa kenal lelah dan jemu, sampaikan firman Tuhan-Mu. Begitulah sosok perjalanan dakwah ustadz Rahmat Abdullah yang diangkat dalam film Majelis Budaya Rakyat (MBR) bertaj… Read More
  • MERDEKA! (diulang 3 kali)Merdeka! Merdeka! Merdeka! Pekikan yang bisa kita kumandangkan ketika hari kemerdekaan negara ini diperingati. Ada nada kecewa mata anak bangsa. Ada juga rona bahagia pada anak bangsa yang lain, sebab penderitaan sekarang tak… Read More
  • FILM SANG MURABBI : Jangan Seperti Monyet… Astaghfirullah! Menulis judulnya saja sebenarnya saya sudah nggak mau. Tapi, ini memang ceritera yang pernah diceriterakan oleh Almarhum Ustadz Rahmat Abdullah Allahuyarham, di berbagai kesempatan saat mengisi dauroh. Tering… Read More

3 komentar:

  1. Lailatul Qadar apa bisa dirasakan?

    ReplyDelete
  2. Lailatul Qodar termasuk malam misteri yang kita tidak tahu kapan tepatnya, yang jelas menurut beberapa sumber Lailatul qadar berada di malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan, yaitu malam 21,23,25,27 dan 29. Mungkin tidak diberitahukannya secara pasti untuk menguji keikhlasan kita beribadah apakah semata-mata hanya karena Allah atau bukan dan mungkin supaya kita lebih giat dalam taqarrub kepada ALlah tidak hanya pada malam tertentu akan tetapi malam-malam lainnya juga tetap istiqamah.
    Pada hari Kamis,25 Ramadlan 1429 saya juga merasakan hal yang berbeda dengan dengan hari-hari sebelumnya, udara terasa sejuk dan tidak panas, tidak dingin tidak membara, hati juga sempat bertanya tanya-tanya, apakah Lailatul Qadar jatuh pada malam 25? wallohu a'lam
    yang jelas pada pagi hari kamis tersebut pertanyaan demi pertanyaan dalam hati mulai bermunculan yang bermuara pada rasa untuk intropeksi diri.
    Harapan kita semoga kita diberi kekuatan oleh Allah swt untuk terus bisa mendekatkan diri kepada Nya secara istiqamah....amin allahumma amin

    ReplyDelete
  3. @ Ahmad: Mas sudah dijawab tuh sama Aboe Dhiffany. :)

    @ Aboe Dhifany: Amim. Syukron penjelasannya, sangat membantu. Semua itu menjadikan diri untuk selalu introspeksi atas segala amal-amal kita.
    Ada juga 2 orang yang konfirmasi via YM, bahwa mereka merasakan hal sama pada hari kamis itu. Wallahu a'lam.

    ReplyDelete

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"