Sunday 15 April 2012

Gempa 8,5 SR di Aceh Bisa Percepat Gempa Padang

Gempa dengan kekuatan 8,5 SR kemarin mengguncang Aceh dan sekitarnya. Karena guncangan ini, energinya bisa menambah tekanan di lempeng sehingga dapat mempercepat terjadinya gempa besar di Padang. Namun hal ini tidak serta merta terjadi.

"Polanya nggak langsung serta merta begitu (memicu megathrust), tetapi bisa saja mempercepat karena gempa besar kemarin kan ada getaran. Jadi kalau seharusnya belum mau patah, lalu ada getaran kemudian jadi patah ya bisa saja terjadi. Tapi tidak selalu begitu. Memang bisa mengakumulasi energi dipercepat," papar Kepala Bidang Mitigasi Gempa BMKG, Moch Riyadi, kepada detikcom, Kamis (12/4/2012).

Dia menjelaskan, di sepanjang pantai barat Sumatera ada jalur pertemuan dua lempang yaitu Indo-Australia dan Eurasia. Di mana di batas pertemuan itu banyak gempa besar terjadi, termasuk gempa yang terjadi pada Rabu kemarin.

"Batas itu membujur dari Sumatera sampai Jawa bagian Selatan, Bali, NTT, Maluku dan Papua. Nah, di deret itu berpotensi terjadi gempa. Tapi tidak secara langsung seperti domino, kalau atasnya gempa lalu berturut-turut gempa di bawahnya, tetapi random. Karena gempa tidak bisa diprediksi dengan tepat kapan terjadinya," jelas Riyadi.

Gempa yang terjadi di Aceh pada Rabu kemarin juga berbeda dengan gempa besar yang terjadi pada 2004 dan berujung tsunami itu. Sebab gempa kemarin merupakan sesar geser dan bukan patahan naik turun. Kala sesar geser terjadi, tidak ada ruang yang bisa diisi air laut untuk dimuntahkan kembali ke daratan dengan muatan energi yang besar.

Megathrust adalah satu daerah di wilayah Sumatera yang merupakan sumber gempa paling besar yang terdapat pada batas lempeng (zona subduksi) di bawah Mentawai.

Untuk mendeteksi gempa BMKG melakukan monitoring tanda-tanda pendahuluan (precursor) gempa. Secara fisika, sifat materi yang dapat dimonitor antara lain kepadatan, kandungan air, kandungan elektron, dan sifat radioaktif dalam keadaan stres. Akumulasi stres bisa terjadi akibat tekanan pergerakan lempeng tektonik. (sumber: detik)

******

Sobat: Dalam daftar 10 gempa terdahsyat yang pernah terjadi sejak 1900 sampai sekarang, Indonesia mendominasi dengan tiga gempa besar dan dengan jumlah korban yang banyak pula.

Artinya, tinggal di Indonesia yang merupakan kawasan rawan gempa seharusnya menjadikan kita lebih siap menghadapi bencana ini. Bukan hanya kesiapan pemerintah dalam urusan infrastruktur yang jadi sorotan, tapi bagaimana kita sendiri bisa mengkondisikan diri untuk tetap tenang, mencari tempat aman, dan menyelamatkan diri saat bencana terjadi.

Kita bisa berdoa, namun itu tidak cukup. Ada hal-hal yang secara manusiawi bisa kita siapkan untuk meminimalkan terjadinya korban jiwa. Apakah kita sudah melatih anak-anak sampai orangtua untuk mengevakuasi diri untuk persiapan jika bencana terjadi seperti di Jepang?

Apakah kita sudah memiliki kotak darurat berisi P3K, perlengkapan makanan serta minuman, yang bisa dibawa sewaktu-waktu saat gempa? Atau jangan-jangan malah kita tidak tahu apa yang harus dibawa ketika evakuasi darurat saat gempa? Dan tahukah kita ke mana harus menyelamatkan diri saat gempa? Seberapa sering kita melakukan latihan evakuasi?

Lalu, apa lagi menurut Anda yang bisa kita siapkan untuk selalu siaga menghadapi bencana gempa yang bisa datang sewaktu-waktu? Saya tunggu tanggapan Anda?!!??

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"