Tuesday, 8 May 2012

Hikmah - Ayam Goreng Hari Kelahiran

Cerita ini di forward dari Pak Ismail A Said, mantan banker dan Direktur Utama Dompet Dhuafa Republika, beliau saya anggap sahabat walaupun jauh lebih senior daripada saya, dan beberapa kali berjumpa dalam pertemuan Lembaga Pengelola Zakat Nasional saat saya masih direktur DSM Bali.

Ceritanya begini: Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan karena hari sudah malam. Dan sampai di Tegalega, perut sudah tidak bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan.
Lagi asik menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dengan istri dan 2 anaknya. Yang menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong.

Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi dan ayam goreng utk istri dan anaknya.
Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya.
Ternyata, yang menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri dan anaknya menikmati makanan itu. Sesekali saya melihat anaknya tertawa senang dan sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya.

Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya.
Lalu saya mendengar dia berkata pelan.." makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu.."Saya terharu mendengarnya.. seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan, untuk hadiah anaknya.

Hampir menangis rasanya saya diwarung itu. Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri, dan membayar makanan saya dan juga dengan pelan saya bilang ke penjaga warung "mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe" Lalu lekas-lekas saya pergi. kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan.

Bahwa Tuhan sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini..., kita sering dan biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb. Padahal bagi org disekitar kita, pecel lele pinggir jalan, adalah makanan mewah. Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh dan merasa kurang.

***Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia. Semoga bermanfaat.

Related Posts:

  • Ujian Pertama: Ngacirnya Jamaah Sholat 'Idh Sebelum Khutbah SelesaiFenomena tahunan yang terus terulang, tidak lain adalah kekurang disiplinan jamaah terhadap tata cara sholat hari raya baik Fitri maupun Adha. Demikian juga terjadi dan saya saksikan kembali penyelenggaraaan Sholat Idhul Fit… Read More
  • Baju-Baju Yang MenipuSeorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka meminta janj… Read More
  • Aku Memilihmu Karena Engkau Manusia BiasaAku Memilihmu Karena Engkau Manusia BiasaSurat lamaran yang terindahSetiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat berag… Read More
  • SMS MERAH JAMBU: Nasehat untukku & Ukhti fillah semuaSms Merah Jambu "Tetap istiqomah, Ukhti. Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti." Sender : Ikhwan +62817xxx Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dada dan membuat jantung berd… Read More
  • Menebar Benih Kebaikan Dari Pohon Kersen Misalkan saja Anda berada di sebuah lingkungan yang perilaku kerjanya buruk. Bukan perilaku satu atau dua orang oknum. Melainkan perilaku umum yang sudah menjadi kebiasaan dan budaya kerja. Mereka juga tahu perilaku itu bu… Read More

1 komentar:

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"