Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Friday, 31 July 2009

Mbah Surip: I love U FULL, dari Mojokerto untuk Indonesia

Siapa yang tidak tahu Mbah Surip di belantika musik Indonesia. Namun perlu diketahui, beliau adalah salah satu putra daerah Mojokerto. Lebih lengkapnya berikut biografinya:

Biodata:
Nama Lengkap : Urip Ariyanto
Nama Beken : Mbah Surip
Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 5 Mei 1949
Gelar Pendidikan : STM Brawijaya Mojokerto, Drs, Chemical Engineer from Universitas Sunan Giri, Surabaya east java, and MBA

Resep sehat : Jangan makan yang nggak kamu sukai dan bergaulah dengan orang yang kamu sukai.
Pekerjaan lama : Engineer di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, emas, dan lain2
Makanan Favorit : Perkedel kentang
Minuman Favorit : Kopi hitam
Aliran Musik : Reggae
Album: Ijo Royo-royo (1997), Reformasi (1998), Tak Gendong (2003), dan barang Baru (2004).
Art Community : Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki
Jargon : I Love You Full

Awal Kehidupan Mbah Surip
Mbah Surip dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1949 di Mojokerto Jawa Timur. Dilahirkan dengan nama Urip Ariyanto. Saat ini Mbah Surip berstatus duda dengan empat anak dan sekaligus juga sebagai kakek dengan empat cucu. Menurut pengakuannya Mbah Surip termasuk orang yang senang sekolah, Mbah Surip memiliki ijazah SMP, ST, SMEA, STM, Drs. sama insinyur dan MBA. Selain sebagai penyanyi, Mbah SUrip pernah merasakan pengalaman bekerja di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, emas, dan lain-lain bahkan pernah bekerja di luar negeri seperti Kanada, Te

Namun Merasa nasibnya kurang baik, Mbah Surip mencoba peruntungan dengan pergi ke Jakarta. Di Ibukota Jakarta, ia bergabung dengan beberapa komunitas seni seperti Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki. Pada suatu waktu, nasib menentukan lain. Mbah Surip mendapat kesempatan untuk rekaman dan akhirnya meraih kesuksesan seperti sekarang.

Dalam perjalanan musiknya
Mbah Surip telah mengeluarkan beberapa album musik. Album rekamannya dimulai dari tahun 1997 diantaranya, Ijo Royo-royo (1997), Indonesia I (1998), Reformasi (1998), Tak Gendong (2003) dan barang Baru (2004). Namun ternyata lagu Tak Gendong diciptakan pada tahun 1983 saat Mbah Surip bekerja di Amerika Serikat. Menurut Mbah Surip Filosofi dari lagu ini yaitu Belajar salah itu, yang digendong ya siapa saja, entah baik, galak, nakal, atau jahat. Seperti bus, nggak peduli penumpangnya, entah itu copet, gelandangan, pekerja, ya siapa saja. Sebab, menggendong itu belajar salah.Hmm..

Mbah Surip tampil juga lewat video klip “Witing Trisno” karangan Tony Q Rastafara di MTV. Ciri khas dari setiap aksinya di panggung musik yaitu selalu ditemani “Gitar Kopong” nya, menyanyi dengan sangat relax dan nyanyi “ngalor-ngidul” dengan gaya-nya yang khas; kocak, gila, dan bebas ekspresi.
Karakter inilah yang membuat Emha Ainun Najib atau Cak Nun sering menggambarkan sosok Mbah Surip adalah gambaran “Manusia Indonesia Sejati” yang tidak pernah merasa susah, tidak pernah gelisah, tidak pernah sedih dan selalu tertawa, meskipun seringkali di ledek orang Mbah Surip tetap saja tertawa tidak pernah dendam, atau membalas ledekan tersebut. Bahkan terkadang Mbah Surip bingung untuk pulang karena kehabisan ongkos.

Hasilnya Mbah Surip mengejawantahkan kesusahannya dalam sebuah lagu “minta ongkos pulang”. Dalam lagu tersebut Mbah Surip bercerita tentang pacarnya, meskipun kita ragu kalau Mbah Surip pernah berpacaran. Pada bait akhir lagunya mbah Surip meminta sesuatu kepada yayangnya (panggilan Mbah Surip kepada pacarnya dalam lagu tersebut)

Yang, boleh ga aku minta ongkos pulang ?,… boleh, boleh boleh…


Selain lagu Hit Tak
Gendong lagu Mbah Surip lainnya sudah sangat dekat dan bersahabat di telinga Cak Nun dan jamah kenduri cinta, diantaranya: “Bangun Tidur, atau Turunkan harga minyak angin”. Bahkan lagu Tak Gendong sempat di tayangkan video klip nya di stasiun televisi swasta.

Terkadang mbah Surip mambawakan lagu tanpa syair dan tanpa nada dengan judul “diam bersama atau saling memandang” . Namun yang terjadi bukannya penonton diam atau saling memandang malah membuat orang tertawa terbahak-bahak.

Ha ha ha ha I Love you Full !!

(Sumber: Cak Rohman di posting di Komunitas Blogger Mojokerto)

Friday, 24 July 2009

Kebenaran itu Tanpa Keraguan

Berita besar itu mengguncang setiap nalar manusia saat itu. Berita besar tentang perjalanan Nabi Muhammad dari masjidil Haram di Makkah ke masjdil Aqsha di Quds, secara fisik dan ruh, dalam keadaan sadar, lalu kembali ke Makkah dalam sepenggal malam. Dan dalam sepenggal malam juga ‘buraq’ membawa Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis sampai ke langit ke tujuh yaitu Sidratil Muntaha.

Berita besar itu tidak saja mengguncang orang kafir Quraisy tapi orang Islam pun turut terguncang imannya bahkan ada sebagian yang murtad berbalik dari agama Islam. Dan peristiwa besar itu adalah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Isra’ Mi’raj bukanlah rekaan atau dongeng tetapi merupakan kebenaran yang dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya. Kebenaran hakiki yang menepis keraguan, kebenaran yang tidak dapat pertanyakan apalagi diganggu gugat meskipun berseberangan nalar dan tradisi ilmu pengetahuan.

Teramat banyak ‘keanehan’ yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan dalam penciptaan alam ini. Pun dalam konteks ibadah seperti sedekah misalnya, di dalam Al-Qur’an Allah SWT memberikan balasan yang berlipat bagi orang yang berinfak di jalan-Nya. Maka dibutuhkan keimanan dan ketaatan dalam mengamalkan syariatnya. Secara rasional, tidak ada bisnis apapun di dunia ini yang memberikan keuntungan sampai 700 kali lipat. Yang memberikan keuntungan 700 kali lipat hanya ketika kita berbisnis dengan Allah dengan jalan menginfaqkan sebagian harta kita di jalan-Nya.

Yang Maha Agung hanya Allah, sesungguhnya kita hanya makhluk lemah dan kecil, dalam satu hari saja tanpa pertolongan Allah manusia tidak kuasa ‘memanage’ hidupnya sendiri. Karena hanya Allah yang paling tahu tentang persoalan hidup kita. Tak layak kita mempertanyakan kehendak-Nya, tidak pantas kita menggugat syari’at-Nya. Sami’na wa Atha’na dan masuk Islam secara kaffah adalah pilihan yang tepat sebagai orang yang beriman. Keanehan atau keajaiban yang kita rasakan adalah suatu ujian untuk memperkokoh keimanan kita kepada Allah SWT, karena jika Allah menghendaki… jadi maka jadilah… ”Kun Fayakun”. Wallahu’alam.


.::.Alim Mahdi.::.

Monday, 20 July 2009

Isra' Mi'raj: peristiwa besar penguji iman

Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Isra :1)

Isra’ Mi’raj adalah peristiwa dasyat dan yang mengguncang setiap nalar manusia saat itu. Berita besar tentang perjalanan Nabi Muhammad dari masjidil Haram di Makkah ke masjdil Aqsha di Quds, secara fisik dan ruh, dalam keadaan sadar, lalu kembali ke Makkah dalam sepenggal malam. Dan dalam sepenggal malam juga ‘buraq’ membawa Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis sampai ke langit ke tujuh yaitu Sidratil Muntaha.

Berita besar ini tidak saja mengguncang kepada orang Quraisy pada waktu itu tapi juga sebagian orang Islam. Setelah peristiwa itu, pagi harinya ia sampaikan kepada orang-orang. Lalu ada sebagian orang yang telah beriman murtad padahal sebelumnya telah percaya dan membenarkannya.

Maka ketika Abu Bakar r.a. ditanya:
Apakah engkau telah mendengar sahabatmu? Yang mengaku telah diperjalankan ke Baitul Maqdis malam tadi:
Abu Bakar bertanya: Betulkan ia mengatakan hal itu
Mereka mejawab: Ya, betul
Kata Abu Bakr: Jika ia yang mengatakan hal itu, pasti benar
Mereka berkata: Kamu membenarkannya telah pergi malam tadi ke Baitul Maqdis kemudian sebelum subuh sudah tiba kembali?
Kata Abu Bakar: Sesungguhnya aku telah membenarkan yang lebih aneh dari itu, aku membenarkannya yang menerima berita dari langit, ketika pagi atau sore.

Sungguh tepatlah gelar Ash Shiddiq yang diberikan Rasulullah kepada Abu Bakar semoga Allah meridhainya.

SIKAP KAUM KAFIR TERHADAP ISRA’ MI’RAJ

Sebenarnya, sebelum peristiwa itu terjadi, orang-orang kafir Quraisy pernah meminta kepada Rasulullah untuk menunjukkan hal-hal yang aneh, karena mereka tidak percaya kalau Muhammad SAW itu adalah nabi. Permintaan-permintaan itu mereka lontarkan untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar seorang Nabi. Hal ini direkam oleh Allah dalam Al Qur'an sebagai berikut:

"Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca". (QS. Bani Israil : 90 - 93)

Bagaimana sikap kaum kafir terhadap peristiwa ini?
Rasulullah saw keluar di pagi hari ke tempat berkumpulnya kaum Quraisy.
Setelah kafir Quraisy berkumpul Rasulullah sampaikan kejadian yang baru saja dialaminya. Ada di antara mereka yang bertepuk tangan, ada yang memegang kepalanya, karena aneh dan tidak percaya.

Kemudian mereka menguji Rasulullah saw; mereka ada yang memintanya menerangkan tentang Baitul Maqdis, da antara mereka ada yang pernah melihatnya ketika mereka berdagang ke Syam. Sedangkan Rasulullah saw belum pernah melihat sebelumnya, dan tidak sempat memperhatikan sifat-sifatnya ketika berada di sana.dari itulah Rasulullah saw sangat tegang, tidak pernah setegang itu sebelumnya.
Lalu Allah swt hadirkan Masjidil Aqsha itu, sehingga dapat menerangkannya dari satu pintu ke pintu lainnya, dari satu tempat ke tempat lain.

Mereka berkata: Penjelasannya tepat sekali. Kemudian mereka menanyakan tentang rombingan dagang mereka yang baru sampai di Syam. Rasulullah saw menerangkan jumah onta dan keadaan mereka di sana. Rasulullah mengatakan kepada mereka: Mereka akan tiba pada hari …, bersamaan dengan terbitnya matahari, didahului oleh onta berwarna abu-abu. Lalu mereka pada hari itu segera keluar dan menunggu rombongan dagang, untuk membuktikan kebenaran cerita Muhammad saw.
Ketika mereka sedang menunggu, ada seseorang yang berkata:
Demi Allah, sekarang matahari telah terbit, dan yang lain mengatakan: Demi Allah, dan kafilah dagang telah tiba, terdepan onta berwarna abu-abu seperti yang telah Muhammad sampaikan. Kemudian hal ini tidak menambah mereka kecuali sikap sombong dan durhaka. Sehingga mereka berkata: Ini jelas-jelas sihir.

Demikianlah, Ahlul Batil –selamanya di di manapun ia berada- akan melecehkan para penyeru kebenaran. Meskipun telah terdapat dalil dan bukti, ahlul batil akan selalu mereka yasa, dan iri kepada para pengikut kebenaran yang tidak diragukan lagi.
Allah swt menguji barisan kaum muslimin, untuk mengangkat derajat ahlusshidqi wal iman, meninggikan posisinya. Sebagaimana Allah merendahkan posisi orang-orang yang berjiwa lemah.

Bilamana ujian ini ditimpahkan pada zaman sekarang ini? Semoga Allah memberikan kekuatan dan kekokohan iman dan dapat mengambil ibrah dari peristiwa besar 'isra' mi'raj. Amin.


.::.Alim Mahdi.::.

Sunday, 19 July 2009

Ada dugaan Aksi Bom Untuk Pojokkan Islam

Aksi bom di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot, diduga oleh Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam Fauzan Al Anshori, sebagai operasi untuk mendistkreditkan kelompok Islam.
Menurut Fauzan, kejanggalan itu terlihat ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduga aksi bom ada kaitan dengan proses politik yang sedang berlangsung. Di lain pihak, CNN dan media Australia justru menuding kelompok JI. Padahal, SBY tidak pernah menyebut-nyebut kelompok JI. Pertanyaannya, kalau statement presiden mengarah pada proses politik yang sedang berlangsung, mengapa kemudian diarahkan kepada JI?” katanya.

Fauzan meminta aparat tidak cepat-cepat mengeluarkan stereotipe kepada kelompok Islam. “Kalau Islam di Indonesia sudah distereotipekan sebagai teroris, pihak asing kemudian akan buru-buru menawarkan bantuan untuk memerangi teroris,” katanya. “Setelah itu, akan nada bargaining untuk menjauhi partai Islam yang berkoalisi dengan partai pendukungnya.”

Lebih lanjut, Fauzan mempertanyakan “fakta palsu” tentang penemuan bom di kamar 1808. “Asumsi ini didukung modusnya yang menggunakan fakta palsu dengan meninggalkan bom bom yang siap meledak di kamar 1808 di JW Marriot,” katanya.

Menurut dia, tidak masuk akal ada orang yang masuk ke hotel yang dijaga superketat dan meninggalkan bom yang masih aktif di kamarnya. “Ini tidak mungkin sebagai kecerobohan, tapi sebagai palsu bukti palsu. Bukti ini nantinya akan ditujukan kepada kelompok Islam, Jamaah Islamiyah (JI), “kata Fauzan.

Ia mengaku tak habis pikir, pada 15 Juli 2009, ada tamu Hotel JW Marriott yang lolos membawa detonator dalam tas laptop. “Pertanyaannya, mengapa tidak terdeteksi X-Ray. Ini merupakan keahlian dari orang tertentu yang spesialis bom dan tidak mungkin dilakukan kelompok JI,” ujarnya.

Bom di kedua hotel itu ketika diperiksa bahannya dinyatakan sama dengan bom yang digunakan pada pengeboman di JW Marriot tahun 2003 dan bom Bali. Dengan modus seperti itu, katanya, kelompok JI kembali dituding sebagai pelaku sehingga buntutnya aka nada penangkapan terhadap aktivis-aktivis Islam.

(Tulisan lengkap dapat dilihat di Republika cetak, Ahad, 19 Juli 2009)


.::.Alim Mahdi.::.

Friday, 17 July 2009

Ledakan Bom di Dekat Marriot dan Ritz Carlton, Akses ke Mega Kuningan Ditutup

Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Ledakan bom terjadi di dekat Marriot dan Ritz Carlton Mega Kuningan. Akibatnya akses ke Mega Kuningan ditutup terutama seputar Jalan Lingkar Mega Kuningan.

Saat ini seluruh aktivitas perkantoran tampak sepi, ratusan karyawan tampak berdiri di luar gedung. Selain itu puluhan tamu hotel baik dari dalam maupun luar negeri tampak berdiri di lapangan Mega Kuningan persis di depan hotel. Beberapa tampak panik, beberapa shock dan terdiam.

Pantauan detikcom, ratusan orang polisi, baik Samapta, Brimob, maupun Gegana mengamankan lokasi kejadian. Kapolda sendiri juga telah berada di lokasi. Polisi telah membentangkan police line di sepanjang depan Ritz Carlton.

Ledakan bom terjadi di dekat Marriot dan Ritz Carlton Mega Kuningan. Akibatnya akses ke Mega Kuningan ditutup terutama seputar Jalan Lingkar Mega Kuningan.

Saat ini seluruh aktivitas perkantoran tampak sepi, ratusan karyawan tampak berdiri di luar gedung. Selain itu puluhan tamu hotel baik dari dalam maupun luar negeri tampak berdiri di lapangan Mega Kuningan persis di depan hotel. Beberapa tampak panik, beberapa shock dan terdiam.

Pantauan detikcom, ratusan orang polisi, baik Samapta, Brimob, maupun Gegana mengamankan lokasi kejadian. Kapolda sendiri juga telah berada di lokasi. Polisi telah membentangkan police line di sepanjang depan Ritz Carlton..::.

Tuesday, 14 July 2009

Tabiat jalan dakwah adalah perjuangan

“Ijlis binaa nu’min saa’ah“ - mari duduk sesaat untuk memperbaharui iman. Itulah ungkapan Ibnu Mas’ud ra. seorang sahabat Rasulullah saw. bahwa Penguatan maknawiyah dengan terus menjaga dan memperbaharui iman harus terus dilakukan. Dalam hidup ini kita sering merasakan beratnya beban kehidupan. Serasa dunia itu begitu kejam pada kita. Sepertinya kitalah manusialah manusia yang paling malang di dunia. Namun ketika kita mendengar cerita-cerita dari orang lain disekitar kita yang punya masalah yang lebih berat namun mereka sabar, kita seperti dikuatkan dengan cerita mereka itu apalagi cerita tentang Rasul Allah.

Allah berfirman dalam QS. Yusuf : 111 :
“Sungguh pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alqur’an itu bukan cerita yang dibuat-buat tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman“

Tabiat jalan dakwah adalah perjuangan. Suka dan duka, ibarat sisi dua mata uang yang tak pernah terpisahkan. Di sana bukan hanya terdapat kegembiraan dan kebahagiaan saja, tetapi onak duri, jalan yang penuh liku dan tantangan senantiasa menghadang. Kelelahan, kekakuan, penderitaan, dan duka nestapa adalah hal-hal biasa yang senantiasa dihadapi da’i di jalan dakwah. Sabar dan istiqamah adalah kata kunci yang menguatkan posisi da’i dalam keberlangsungan dakwah islam.

Apa itu Tabiat Dakwah?
Para ulama menyebutkan tabiat dakwah sebagai berikut:
• Thulut Thariq (jalannya panjang)
• Karsratu Aqabat (hambatannya banyak)
• Qillatur Rijal (pendukungnya sedikit)

Inilah hakikat dakwah jalan yang penuh kemuliaan disisi Allah. Maka dakwah tidak bisa diusung dengan berleha-leha oleh orang-orang malas. Dakwah hanya bisa diusung oleh orang-orang pilihan yang berkualitas. Selain secara maknawi kokoh, juga harus didukung dengan pemahaman yang benar dan utuh tentang dakwah. Baik menyangkut strategi, prioritas, sarana, maupun metode yang digunakan.

Dalam Surah at-Taubah ayat 42 Allah berfirman yang artinya:
“Sekiranya yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, niscaya mereka mengikutimu, namun tempat yang dituju itu terasa jauh bagi mereka. Mereka akan bersumpah dengan nama Allah ‘ Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-sama kamu’. Mereka membinasakan diri mereka sendiri (disebabkan sumpah mereka yang palsu itu) dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang- orang yang berdusta“

Dakwah harus difahami sebagai aktifitas mulia dimuka bumi.
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata ‘ sungguh aku termasuk diantara orang-orang yang berserah diri”‘ QS. Fusshilat: 33

Karena itu dakwah hendaklah dilakukan dengan kesadaran, ilmu, hikmah dan pemahaman serta pandangan yang luas.

Sejarah para Rasul membekali kita. Perjalanan dakwah yang panjang dan berat akan terasa lebih menarik, dinamis dan mudah bila kita mengacu pada mereka. Beberapa pelajaran itu antara lain:

1. Memberi prioritas bahasan pada masalah Tauhid ( Aqidah )
“Dan tidaklah kami mengutus sebelummu ( wahai Muhammad ) seorang Rasulpun melainkan kami wahyukan kepadanya bahwa sesungguhnya tiada Ilah yang (berhak disembah) melainkan aku, oleh karena itu beribadahlah kepadaKu“ QS. Al-Anbiyaa’ : 25

2. Menggunakan adab yang baik seperti lemah lembut, juga tak berharap perubahan objek dakwah terlalu cepat atau langsung, tapi memberikan kesempatan kepada mereka memikirkan dan menganalisa dirinya sendiri.
Allah berfirman dalam surah Thaha ayat : 43 – 44
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia benar-benar telah melampaui batas, maka bicaralah kamu berdua kepadanya ( Fir’aun ) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sabar atau takut “

Allah perintahkan Musa as dan Harun as untuk menyeru Fir’aun dengan lemah lembut. Jika Nabi yang mulia dengan Fir’aun yang dzalim dan sombong saja disuruh oleh Allah untuk bersikap lemah lembut apalagi kepada orang yang tidak sedzalim dan sesombong Fir’aun, sudah sepantasnya kita lebih bersikap laku yang lemah lembut. Selain itu kita jangan lupa berdo’a kepada Allah dan mengenal kelemahan diri.

Disebutkan dalam Surah Thaha ayat : 25-32
“Dia Musa berkata Ya Rabbku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskan kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, yaitu Harun saudaraku, teguhkanlah kekuatanku, dengan adanya dia ( Harun ) dan jadikanlah dia teman dalam urusanku”.

"Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl : 125)

" Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran : 159)

3. Memberi ketenangan dan kekuatan dalam berpegang teguh pada kebenaran.
Dalam sejarah para Rasul kita melihat mereka didzalimi dengan berbagai cara oleh umatnya. Kedzaliman ini mereka terima karena keistiqamaan mereka terhadap kebenaran.
Allah kabarkan hal ini dengan dengan maksud yang jelas seperti dalam Surah Hud ayat : 120
“Dan semua kisah Rasul-rasul kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) agar dengan kisah itu kami teguhkan hatimu (untuk menguatkan kamu) dan telah datang kepadamu dalam berita ini kebenaran dan pengajaran serta peringatan bagi orang-orang yang beriman“.

Pelajaran ini semoga menjadi catatan kita, para ikhwah dan bagi jiwa-jiwa yang bergelut dalam bidang dakwah. Ya Allah berikanlah kami kekuatan untuk menghadapi segala ujian yang kami hadapi. Amiin


.::.Alim Mahdi.::.

Monday, 13 July 2009

Menu Wajib para Da'i

"Kita memerangi musuh bukan dengan senjata, kekuatan atau pasukan yang banyak. Namun dengan agama, dimana Allah memuliakan kita dengannya." (Abdullah bin Rawahah)

Menumpas kezaliman, tegakkan keadilan!
Slogan yang amat sering terngiang di telinga. Bergetar jiwa bila mendengar-nya. Yah.. ! Inilah impian para mujahid. Inilah tujuan para syuhada.

Namun saat pandangan dilayangkan di sekitar. Seakan slogan itu laksana utopia. Layaknya mimpi di tengah hari.

Bagaimana tidak? Musuh berdiri dengan pongahnya. Dengan semua perangkat canggih yang dimilikinya. Semua kekuatan di muka bumi dimilikinya. Dari kekuatan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan.. Semuanya. Lalu dari pintu manakah kita akan mampu mengalahkan mereka?

Ungkapan sahabat mulia Abdullah bin Rawahah diatas seakan menjawab pertanyaan ini. Kita memerangi mereka bukan dengan segenap kekuatan yang seimbang. Namun dengan agama Allah. Dengannya, Allah akan memuliakan kita walaupun dipandang hina oleh manusia.
Allah telah menggariskan hidup para Nabi dan peng-ikutnya. Diantara mereka ada yang mendapat kemuliaan di dunia seperti Umar bin Abdul Aziz. Namun lebih banyak lagi yang mendapat kesulitan, himpitan bahkan menjumpai kebinasaan. Sederet nama telah terpatri dan daftar itu akan semakin panjang. Seiring terus berlangsungnya peperangan abadi al-Haq dan al-Bathil.

Pertanyaan berikutnya, dimanakah posisi kita?

Kita semua tahu sulit dan amat beratnya kehidupan dakwah. Jika hari ini kita masih merasa ringan-ringan saja didalamnya, jangan sampai terlena. Suatu saat nanti, Allah pasti akan mewujudkan janji-Nya, menampakkan sunnah-Nya. Bahwa perjalanan ini amat jauh dan berat serta membutuhkan taruhan yang tidak sembarang. Siapkah kita saat waktu itu datang?

Ujian, fitnah dan berbagai deraan dalam perjuangan sekali lagi merupakan sunnah Allah yang senantiasa terjadi. Bisa dikatakan bahwa dakwah dan fitnah merupakan dua sisi mata uang yang tak terlepaskan. Bukankah Allah berkali-kali menggambarkan dakwah ini dengan sesuatu yang berat dan mahal harganya?

"Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat." (QS Al Muzammil :5)
Allah Sang Maha Perkasa dan Pemilik segalanya saja menyatakan betapa beratnya dakwah yang akan dilalui Rasulullah dan para pengikut setianya.
Untuk apa itu semua?

DR. Yusuf Al-Qaradhawy mencoba menguraikan tujuan Allah mengadakan fitnah bagi para da'i fi sabilillah.

1. Membersihkan barisan kaum Mu'minin dari para munafiq dan orang-orang yang berpenyakit hati. Sebab antara baik dan buruk, asli dan palsu, sehat dan sakit; semuanya hanya dapat dipisahkan dengan tempaan yang berat. Sebagai-mana emas murni yang dibersihkan dari pasir dan berbagai logam lainnya.

2. Men-tarbiyyah kaum Mu'minin. Dengan fitnah Allah membersihkan hati-hati para Mujahid yang ikhlas. Karena dengan itu, mereka akan mengambil ibrah, hikmah dan pelajaran darinya. Dengannya, mereka akan matang dalam mengarungi perjalanan dakwah di muka bumi.

Dan saatnya kelak, Allah akan kembali memberikan amanah pemakmuran bumi ini sepenuhnya ketangan mereka.

3. Menambah bekal dan kedudukan para Mu'minin di sisi-Nya. Sebab segala terpaan ujian akan menambah amal mereka. Atau menghapus dosa-dosa mereka tanpa mereka sadari.

Tengoklah sejarah barisan para Mujahid agung. Andai keluarga Yasir tidak disiksa kaum Quraisy, apakah kedudukan mereka akan sedemikian tinggi di sisi-Nya? Banyak keluarga budak lain di zaman itu. Banyak pula diantara mereka yang masuk Islam bersama Rasulullah. Namun, mengapa kedudukan keluarga Yasir berbeda dengan lainnya?

Andai Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak menegakkan keadilan dan zuhud akan harta dunia, akankah kedudukannya sedemikian mulia? Banyak para khalifah silih berganti memimpin kaum Muslimin. Banyak diantara mereka hidup sebelum atau sesudah masa kepemimpinan Umar. Namun, mengapa kedudukan Umar bin Abdul Aziz berbeda?

Sungguh mulia karunia Allah melalui uijan ini. Maka tidak heran, Nabi Ayyub dalam do'anya tidak meminta agar Allah mencabut penyakitnya. Atau mengumpulkannya lagi dengan istri dan anak-anaknya. Beliau hanya bermunajat : "..sesungguhnya aku ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Dzat yang Maha Penyayang diantara semua penyayang." (QS Al Anbiya:83).

Maka bersabar dan berhati-hatilah. Semoga Allah tetap meneguhkan kita dalam barisan Mujahid-Nya. Bukan golongan berpenyakit yang luntur di telan zaman.
Wallahu a'lam.::.

(Aktivis Dakwah Faceboo - dari : Al-lzzah No. 08/Th. 4/1 - 30 September 2004 M)

Thursday, 9 July 2009

Golput Kalahkan Mega dan JK

Quick Count Pilpres 2009
Jakarta - Walau angka Golput diprediksi menurun dalam pilpres dibandingkan pada saat pileg, namun jumlahnya masih tinggi. Bahkan jika dihitung pemilih golput mengalahkan JK-Wiranto secara telak dan mengalahkan Mega-Prabowo dengan selisih tipis.

Berdasarkan quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI), angka golput pada pilpres mencapai 27,42 persen. Sebelumnya pada pileg, angka golput mencapai 35 persen.

Angka 27,48 persen ini mengungguli perolehan suara Mega-Prabowo yang memperoleh suara 26,56 persen dan JK-Wiranto yang mendapat 12,59 persen suara.

Hanya SBY-Boediono yang dapat mengalahkan golput dengan perolehan suara 60,85 persen.

Angka ini diambil dari jumlah pemilih yang tercantum dalam DPT ditambah pemilih yang tak terdaftar namun menggunakan KTP. DPT ditambah pemilih tidak terdaftar itu lalu dikurangi dengan pemilih yang menggunakan hak suaranya, baik yang sah maupun tidak sah..::. (http://pemilu.detiknews.com)