Wednesday, 27 August 2008

FILM SANG MURABBI : Jangan Seperti Monyet…

Astaghfirullah! Menulis judulnya saja sebenarnya saya sudah nggak mau. Tapi, ini memang ceritera yang pernah diceriterakan oleh Almarhum Ustadz Rahmat Abdullah Allahuyarham, di berbagai kesempatan saat mengisi dauroh. Teringat akan ceritera ini, saya pun memutuskan untuk memasukkannya ke dalam dialog pada adegan terakhir sebelum beliau wafat dalam film Sang Murabbi.

Adegannya begini:
Saat Ustadz Rahmat Abdullah menaiki tangga gedung Kindo, beliau bertemu dengan seseorang (diperankan oleh sahabat saya, yang sudah mewanti-wanti untuk tidak disebutkan namanya sebelum film ini jadi. “Takut ngetop!” katanya bercanda). Seseorang itu curhat pada Ustadz Rahmat.

Seseorang :
Ustadz, gimana nih? Teman-teman udah pada kendor semangatnya. Kalau kita ketemu nggak pernah ngomongin pengajian lagi. Yang diomongin soal ekonomi… politik… Gimana dong, tadz?!

Ustadz Rahmat:
Akhi, antum mesti sabar dan ikhlas. Antum tahu monyet?

Seseorang:
Ya, tahu Ustadz. Tapi bukan ane kan monyetnya?

Ustadz Rahmat:
(Tersenyum) Ada ceritera, seekor monyet nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede. Angin Topan, Tornado sama Bahorok. Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa. Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik. Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik. Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet.

Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. Angin Topan duluan, dia tiup sekenceng-kencengnya, Wuuusss…. Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatmya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah. Giliran Angin Tornado. Wuuusss… Wuuusss… Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado nyerah. Terakhir, angin Bahorok. Lebih kenceng lagi dia tiup. Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.…

Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Diketawain sama tiga angin itu. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil. Nggak banyak omong, angin Sepoi-Sepoi langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss… Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia. Lepas pegangannya. Jatuh tuh si monyet.

Nah, akhi. Tantangan dakwah seperti itu. Diuji dengan kesusahan… Dicoba dengan penderitaan… Insya Allah, kita kuat. Tapi jika diuji oleh Allah dengan kenikmatan, ini yang kita mesti hati-hati. Antum mesti sabar… ikhlas… Ingetin terus temen-temen antum, jangan seperti monyet…

Cerita ini diambil dari sini

Related Posts:

  • Yusuf Islam Buat Lagu untuk Gaza"Setelah Michael Heart, penyanyi Britain Cat Stevens yang setelah masuk Islam lebih dikenal dengan nama Yusuf Islam juga mengeluarkan sebuah lagu berjudul "The Day the World Gets Around" yang dipersembahkan untuk rakyat Pales… Read More
  • Sri Mulyani : Penerapan Pajak Dibutuhkan di Masa Pandemi Covid-19Ada kabar baru ni gaes, walau isunya sudah lama sih. Kemarin Sri Mulyani menyoroti kembali tentang pajak digital agar segera diterapkan.Hal itu disampaikan oleh Sri Mulyani dalam diskusi dengan menteri keuangan seluruh dunia … Read More
  • Dosa Yang Gugur Karena Keletihan KitaKawan, Kita Yakin bahwa Allah sudah mengatur Rezeki kita. Dan kewajiban kita adalah bekerja dan ikhtiar untuk mendapatkannya, sedangkan hasil adalah hak Allah yang menentukan.Karena bekerja adalah ibadah, maka niatkan kerja d… Read More
  • SONG FOR GAZA: "We will not go down"WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)(Composed by Michael Heart)A blinding flash of white lightLit up the sky over Gaza tonightPeople running for coverNot knowing whether they’re dead or aliveThey came with their tanks and thei… Read More
  • Muhammad SAW - The Super Leader Super Manager _____Muhammad SAW_____The Super Leader Super ManagerDr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec(Nio Gwan Chung)Bagi Anda para Leader! Buku ini memang untuk Anda... Belajar dari kearifan leadership dan manajemen dari suri tauladan terb… Read More

3 komentar:

  1. iya.... benar itu... biasanya kalau sudah diuji kekayaan apalagi..banyak yg lupa..dulunya gimana?

    ReplyDelete
  2. trimakasih postingannya.. bener2 "mengingat"kan..

    ReplyDelete
  3. @bunda rierie & shanti Fahlevi.-- Betul mbak, manusia tempatnya salah dan lupa..Toh harus sering-sering diingatkan dan memperbaiki diri.

    ReplyDelete

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"