Wednesday, 8 October 2008

'Arus Banjir Lebaran' di Denpasar

Selepas maghrib saya terima SMS dari pak Saifuzzuhri yang diforward dari SMS sahabat (saudara) lama, isinya sebagai berikut: “Banjir bandang di padang asri. Saat ini trbesar sepanjang sejarah. SAR dan Relawan PKS on the way, ibu, nana, via dll aman di lantai 2. Ruang tamu n lantai 1 terendam. Warung jd posko. Heru” SMS itu saya terima jam 18.54 Wita (Selasa, 7 Oktober 2008).

Saat itu saya bersama keluarga (saya, istri dan anak-anak) masih di Mojosari, Mojokerto, menunggu rombongan dari Madiun yang akan balik ke Bali bersama. Cuaca di jawa saat itu sangat panas khususnya di Mojokerto, jangankan hujan, awanpun gak ada. Pokoknya panas.. nas..nas… Makanya ketika dapat kabar tersebut sempat terkejut juga.

Malam hari ketika kami dalam perjalanan ke Bali tepatnya sekitar Probolinggo, kami mendengar kembali tentang banjir di Bali tersebut via Radio Elsinta dengan jaringan nasionalnya, yang kebetulan sepanjang perjalanan Radio yang ada di Mobil kami hidupkan terus untuk mendengar informasi arus mudik lebaran. Dari informasi tersebut ternyata banjir tidak hanya terjadi di daerah Padang Asri (sebuah perumahan di daerah Padang Sambian, Denpasar) saja. Tetapi terjadi juga di kawasan Pura Demak, Jl.Teuku Umar Barat, Gatot Subroto, Kawasan Monang-maning, Gianyar bahkan tiga kendaraan roda empat terseret arus saat sedang melintas di Jalan Siulan hingga terjerembab ke Sungai Tohpati. Tak luput lantai satu Rumah Asuh Madani di Jalan Gunung Talang pun ikut terendam, pun karpet tempat anak-anak belajar dan sholat bersama ikut menjadi korban padahal bangunan lantai empat itu pondasinya paling tinggi dibanding rumah sekitar sehingga penghuninyapun tidak menyangka jika air bisa masuk.

Masih teringat di benak saya, dulu pernah terjadi banjir di Denpasar yang memakan korban tewas di seret arus Tukad Badung yang naik sejajar mencapai jembatan diatasnya. Selasa lalu sebagian wilayah Denpasar kembali di landa banjir setelah didera hujan seharian dan Kawasan Pura Demak (JL. Teuku Umar Barat) yang memang menjadi daerah rawan banjir karena berada di sejajar dengan bibir sungai Tukad Mati, kembali terendam air mencapi tinggi 2,5 meter.

Banjir di kota tercinta ini mulai mengkhawatirkan, terutama karena sedikitnya perhatian aparat berwenang mengantisipasi permasalahan dan ketidakpedulian masyarakat menjaga kebersihan sungai. Tanggul jebol di daerah Pura Demak ini bukan pertama kali terjadi, Maret 2007 lalu kawasan Pura Demak ini juga dilanda banjir akibat tanggul yang jebol, dan sekarang terulang kembali. uh..terlalu..! Semoga tidak semakin parah seperti di Jakarta.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa topology kota Denpasar yang landai ini memiliki system drainase yang lemah, sehingga Denpasar menjadi daerah rawan banjir dari tahun ke tahun. Disadari atau tidak, kebiasaan masyarakat melakukan pembetonan terhadap halaman dan pemapingan yang tidak tepat telah menghilangkan fungsi resapan air ke tanah dan air mengalir ke daerah yang lebih landai dan diperparah oleh ketiadaan system drainase yang memadai.

Informasi lain menyatakan bahwa banjir, Selasa (7/10) malam itu, menyeret tiga mobil milik warga yang tengah melintas di Jalan Siulan, Toh Pati, hingga masuk ke dalam sungai. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Banjir yang menerjang kawasan Toh Pati berasal dari luapan Bendungan Wongan lantaran sudah melebihi kapasitas daya tampung setelah hujan deras mengguyur seharian. Banjir juga menyebabkan belasan rumah warga rusak parah.

Banjir juga menerjang Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar, yang berjarak 30 kilometer dari Kota Denpasar. Satu rumah yang berada di tepi sungai bahkan amblas karena tanahnya longsor. Nyoman Ginarti, sang pemilik rumah, mengaku masih trauma dan berencana pindah ke tempat lain.

Meski air telah surut, warga yang tinggal di tepi sungai masih khawatir banjir susulan akan datang. Saat ini yang dilakukan warga sebatas membersihkan rumah tapi belum berani menempatinya. Banjir yang terjadi di Denpasar dan Gianyar sejauh ini tak mengganggu aktivitas para wisatawan karena jauh dari lokasi wisata.

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"