Friday, 14 November 2008

Hikmah: Cangkir Yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja ke sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar itu cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara. “Terima kasih untuk perhatiannya. Perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang perajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata, “Belum!” Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata, “Belum!”

Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh, ternyata belum.
Setelah dingin ternyata aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.
Wanita itu berkata, “Belum!” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi, orang itu tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Teman, seperti itulah Allah Swt. membentuk kita. Pada saat Allah Swt, membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi, itulah cara mengubah kita agar menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
Teman, anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu terjatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna, utuh dan tak kekurangan satu apapun.

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup jangan kecil hati karena Allah swt. sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan itu memang menyakitkan, tetapi setelah semua proses itu selesai Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk Anda. (Tulisan: Irfan Toni Herlambang)

Related Posts:

  • Bunda, mandikan aku..sekali ini saja.." Untuk direnungkan dan diambil pelajaran... Kisah ini saya dapat via email dari seseorang yang sudah cukup lama sekitar 5 tahun yang lalu. Tiba-tiba saya teringat dan saya posting, spesial untuk para Sahabat semua.Rani, sebut… Read More
  • Hikmah: Cangkir Yang Cantik Sepasang kakek dan nenek pergi belanja ke sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau be… Read More
  • FILM SANG MURABBI : Jangan Seperti Monyet… Astaghfirullah! Menulis judulnya saja sebenarnya saya sudah nggak mau. Tapi, ini memang ceritera yang pernah diceriterakan oleh Almarhum Ustadz Rahmat Abdullah Allahuyarham, di berbagai kesempatan saat mengisi dauroh. Tering… Read More
  • Mudik Tidak Kembali Lagi?Denpasar Hari IniHari ini Senin, 29 September 2008. Kota Denpasar nampak lengang. Jama’ah di masjid dan mushollah mulai berkurang. Jika minggu pertama, masjid-masjid sesak dipenuhi jamaah sholat tarawih maka di penghujung bul… Read More
  • Lailatul Qodar di Kota Denpasar Hari ini kamis, hari ke 25 kita menjalani puasa di Ramadhan tahun ini. Saya merasakan udara hari ini terasa lebih sejuk begitupun angin berhembus semilir dan sepoi ketika saya beranjak dari kantor menuju masjid untuk menunai… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"