Friday, 28 August 2009

Tiga Dosa Wartawan dalam Peliputan Terorisme

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam melakukan tugas jurnalistiknya dalam peliputan kasus-kasus terorisme, para wartawan dinilai melakukan kesalahan besar. Demikian dikatakan Leo Batubara, Wakil Ketua Dewan Pers, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (27/8), terkait maraknya pemberitaan mengenai tindakan terorisme di media massa.

"Ada tiga dosa media dalam liputan bom," kata dia. Dosa yang pertama, banyak tayangan di media yang sebenarnya tidak patut untuk ditampilkan karena menimbulkan rasa takut dan trauma. Kedua, saat ini wartawan bertindak menjadi interogator terhadap anggota keluarga yang diduga sebagai teroris. Padahal, hal tersebut tidak dibenarkan dalam kode etik. Dan dosa yang ketiga, kata Leo, wartawan juga seperti malas mencari alternatif versi lain dari apa yang disampaikan sumber resmi.

Leo menyayangkan hal tersebut karena, menurutnya, tugas pokok wartawan adalah memberikan informasi kepada masyarakat. Adalah suatu kewajiban bagi wartawan untuk membuat masyarakat melek informasi. Meski demikian, wartawan harus dapat memilah mana berita yang pantas untuk dikonsumsi publik.

Ia menuturkan, alat ukur patut tidaknya sesuatu kejadian diberitakan adalah lima fungsi pers, kode etik jurnalistik, dan standar program siaran. "Yang penting dulu tahu dasarnya. Apakah itu pantas di-shoot? Kalau media cetak apakah itu pantas di-print," ujarnya.


.::.Alim Mahdi.::.

Related Posts:

  • The Messenger of Peace, Film Hollywood “Rasul Pembawa Kedamaian”Adalah pembuatan film “Rasulus Salam” terjemahnya adalah “Rasul Pembawa Kedamaian” (The Messenger of Peace), berusaha menembus industri perfilman Amerika “Hollywood”, sebuah kiblat perfilman dunia. Film ini disiapkan oleh par… Read More
  • Mbah Tuki - Menggantung Nasib pada Buah AfkirDenpasar - Bali, DSM Bali Menggantung Nasib pada Buah Afkir”Usianya sudah uzur, 68 tahun, namun Mbah Tuki masih harus bergelut dengan kehidupan yang berat. Tiga cucunya menjadi tanggungannya. Sementara ia hanya mengandalkan u… Read More
  • Sundusiah, Janda Dhuafa yang Mengasuh 5 AnakDSM Bali - Seorang diri Sundusiah memberi makan, mengasuh, membesarkan 5 orang anak-anaknya. Suaminya, Almarhum Syahrudin, sudah 2 tahun lalu menghadap Sang Khaliq. Kata para tetangga, Si Almarhum sakit tetanus. Luka-luka di … Read More
  • BizHat Free File Hosting ServisUpload data gratis dapat DolarBagi yang ingin Upload data secara online dan supaya bisa di download oleh pengunjung blog kita. Maka ada beberapa artinatif penyedia Free File Hosting Servis yang menyediakan tempat untuk upload… Read More
  • Kopdar dengan Rama, The Blind Blogger Pernahkan Anda berada pada saat-saat paling menyedihkan dalam hidup Anda? Saat ketika kita merasa bahwa cobaan hidup yang diberikan Tuhan sudah tidak lagi bisa kita hadapi. Jika pernah, mungkin ada yang harus dikoreksi pada … Read More

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"