Monday, 31 August 2009

Dengan Virtual Money, bayar Zakat cukup SMS

Kamis (27/08/09)-Mewakili DSM Bali saya dan dua rekan menghadiri undangan Telkomsel dalam rangka presentasi produk terbarunya dan kabarnya pertama di Indonesia yaitu “T-Cash” singkatan dari “Telkomsel Cash”. Telkomsel Cash ini adalah uang virtual di mana dengan Telkomsel Cash ini kita tidak perlu membawa uang kas untuk berbelanja di merchant tertentu yang bekerjasama dengan Telkomsel, cukup kita menyebutkan nomer kartu ponsel/HP kita kepada kasir di ‘merchant’ tersebut ketika terjadi proses pembayaran.

Mungkin transaksi via hanphone seperti ini di Indonesia masih baru tetapi sesungguhnya di negara maju seperti Jepang sudah menjadi “lifestyle” dan caranyapun sudah jauh lebih maju. Jikalau pada T-Cash, pelanggan sebelumnya harus mengisi T-Cashnya dulu sebelum digunakan sama seperti beli voucher isi pulsa ponsel, maka di Jepang tidak perlu mengisi kas virtualnya dahulu, tagihan akan muncul bersamaan dengan tagihan bulanan ponsel bulan berikutnya, dan jikalau ponsel prabayar akan langsung mengurangi saldo pulsanya secara otomatis.

Di Indonesia model seperti di jepang masih mendapat banyak kendala terutama dalam hal aturan perbankan khususnya perbedaan nilai uang dengan pulsa apabila dikonversikan. Karena harga pulsa di Indonesia tidak persis sama seperti yang tertulis di nominalnya.
Bagaimanapun ini merupakan kemajuan yang luar biasa, kita tak perlu report membawa uang cash dan tidak perlu mengingat nomor account di bank yang memang susah diingat, cukup sms dan transaksi berlangsung secepat sms. Ke depan layanan ini akan menjadi pesaing sengit bank-bank yang ada sekarang. Jika uang kas dihilangkan dan diganti dengan uang virtual (pulsa telepon) bagaimana dengan nasib perbankan??

Menurut saya tantangan yang sekarang harus dipecahkan dalam mengembangkan aplikasi ini adalah tentang awareness dan merchants. Awareness di sini adalah bagaimana mengedukasi tentang pentingnya dan keunggulan produk T-Cash dan berapa banyak kesediaan merchant sebagai tempat bertransaksi menggunakan uang virtual ini.

BAYAR ZAKAT VIA T-CASH
Jika pembayaran atas pembelian barang yang lain bisa, tentunya untuk pembayaran ZIS (zakat, infak dan shadekah) akan lebih gampang lagi. Muzakki tinggal kirim sms dan akan segera akan mendapat balasan konfirmasi bahwa zakat yang dibayarkan telah diterima oleh amil zakat yang bersangkutan. Dengan metode ini maka akan banyak menekan cost operasional penjemputan zakat.
Jika memang demikian, maka DSM Bali adalah Lembaga Amil Zakat “Pertama” yang memberikan layanan pembayaran ZIS hanya dengan SMS di HP Anda.


.::.Alim Mahdi.::.

Related Posts:

  • Bicara yang Baik atau DiamUndzur ma qoola walaa tandzur man qoola – Dengar apa yang dikatakannya dan jangan lihat siapa yang mengatakannya- satu ungkapan lama dari ulama yang sejatinya dimaknai agar kita bersikap kritis terhadap setiap perkataan orang… Read More
  • Sajak Nasihat Untuk Para PemimpinSuatu siang aku melihat-lihat pemandangan yang membentang luas di sepanjang jalan dari rumahku di pinggiran ibukota, hingga kantor gubernur di Balai Kota. bendera-bendera beraneka warna, indah dipandang mata, kuhitung satu pe… Read More
  • Tragedi dan Skandal Pendidikan KitaBy Zaim Saidi*Entah apa reaksi Anda membaca berita ini: biaya pendidikan tinggi kita sampai strata 1 (sarjana), segera mencapai di atas Rp 500 juta. Mulai dari Universitas Indonesia di Jakarta sampai Universitas Hassanudi… Read More
  • Hati-hati Kirim SMS! Tabayyun-lah...Seorang teman mengaku sangat tergangu. Sebelumnya, dalam sehari dia menerima tiga sampai lima pesan pendek di telfon genggamnya. Belakangan jumlahnya semakin banyak. Sebagian kecil pengiriman pesan pendek itu dikenal, namun s… Read More
  • Sinergi Tak BerkesudahanAkhir desember lalu, ada cerita apik dari pemukiman Sari Kuning Tohpati. Warga muslim di sana sudah lama resah dengan aksi pengkaburan aqidah anak-anak mereka oleh sekelompok orang yang melakukan misis-misi terselubung. Denga… Read More

1 komentar:

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"