Angka Kemiskinan
Mengamati data BPS tentang Angka Kemiskinan di Bali cukup menarik. Menurut data BPS tahun 2006 penduduk miskin di Bali sebanyak 147.044 KK yang tersebar ke 8 Kabupaten dan 1 kota di Bali. Peringkat pertama terbesar adalah Kabupaten Buleleng 47.908 KK, kemudian Karangasem 41.826 KK, Bangli 13.191 KK, Tabanan 11.672 KK, Klungkung 8.460 KK, Gianyar 7.629 KK, Jembrana 5.201 KK, Badung 5.201 KK dan kota Denpasar sebanyak 4.159 KK.Asumsi masing-masing KK mempunyai anggota keluarga 5 orang (Suami, istri, 3 anak) maka total penduduk miskin di Bali sebesar 735.220 jiwa, sungguh angka kemiskinan yang cukup besar dari total penduduk Bali 3.2 juta jiwa.Tentu pemerintah telah berupaya mengatasi fenomena kemiskinan yang melanda masyarakat Pulau Dewata ini.
Dari pemberian dana BLT maupun program-program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah Daerah, namun pertumbuhan belum menjunjukkan hasil yang signifikan. Dalam menyikapi program penanggulangan kemiskinan di Bali ini, jika saja para pemimpin daerah di Bali ini mau sedikit jeli dan melirik pada potensi yang ada pada kaum muslim Bali yang selama ini dianggap minoritas, marginal dan warga pendatang maka disitu akan ditemui potensi dana yang cukup besar untuk membantu program pengentasan kemiskinan yaitu Zakat.
Potensi Zakat di Bali
Asumsi penduduk muslim di Bali sekarang ini sebanyak 500 ribu orang, jika 10% diantaranya mampu dan wajib mengeluarkan zakatnya sebesar Rp. 50.000,- per bulan, maka potensi zakat per bulan adalah sebesar Rp. 2.5 milyar, artinya dalam setahun potensi zakat di Bali sebesar Rp. 30 milyar belum Infak, sadaqah, wakaf dan lainnya.
Dana umat di Daerah termasuk di Bali selama ini dikelola oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ) baik propinsi maupun Kabupaten atau kota di Bali belum cukup optimal bisa terkumpul. Sebagai contoh saja DSM sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat (LAZ) pertama yang ada di Pulau Dewata ini tahun 2007 baru bisa mengumpulkan dana ZIS sebesar Rp. 2,2 milyar per tahun. Ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Lembaga Amil Zakat untuk mengambil kepercayaan umat muslim itu sendiri.LAZ dan BAZ selama ini telah bekerja mengelola Dana ZIS (Zakat,Infaq dan Shadaqah) yang secara langsung sebenarnya telah membantu meringankan beban kemiskinan, dan selama ini telah cukup dirasakan oleh masyarakat.
Tantangan
Potensi Zakat di Bali lebih Rp. 30 milyar per tahun cukup besar untuk membantu program kemiskinan di Bali karena peruntukan Zakat sudah jelas untuk orang miskin.Dalam mengaplikasikan Dana ZIS ini akan menemuhi tantangan yang cukup berat terutama terhadap kepercayaan (trust) umat muslim terhadap pengelolaan zakat sebagai kewajiban agamanya.Perlu diciptakan suatu perangkat dan aturan khusus dalam pengelolaan dana ZIS apabila Dana ini dikelola oleh Pemerintah Daerah. Termasuk peninjauan kembali atas aturan dan hubungan antara pengelola ZIS yang telah ada selama ini yaitu LAZ dan BAZ yang telah diatur dalam undang undang No. 38 tahun 1999 tentang zakat. ** Alim Mahdi
Mengamati data BPS tentang Angka Kemiskinan di Bali cukup menarik. Menurut data BPS tahun 2006 penduduk miskin di Bali sebanyak 147.044 KK yang tersebar ke 8 Kabupaten dan 1 kota di Bali. Peringkat pertama terbesar adalah Kabupaten Buleleng 47.908 KK, kemudian Karangasem 41.826 KK, Bangli 13.191 KK, Tabanan 11.672 KK, Klungkung 8.460 KK, Gianyar 7.629 KK, Jembrana 5.201 KK, Badung 5.201 KK dan kota Denpasar sebanyak 4.159 KK.Asumsi masing-masing KK mempunyai anggota keluarga 5 orang (Suami, istri, 3 anak) maka total penduduk miskin di Bali sebesar 735.220 jiwa, sungguh angka kemiskinan yang cukup besar dari total penduduk Bali 3.2 juta jiwa.Tentu pemerintah telah berupaya mengatasi fenomena kemiskinan yang melanda masyarakat Pulau Dewata ini.
Dari pemberian dana BLT maupun program-program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah Daerah, namun pertumbuhan belum menjunjukkan hasil yang signifikan. Dalam menyikapi program penanggulangan kemiskinan di Bali ini, jika saja para pemimpin daerah di Bali ini mau sedikit jeli dan melirik pada potensi yang ada pada kaum muslim Bali yang selama ini dianggap minoritas, marginal dan warga pendatang maka disitu akan ditemui potensi dana yang cukup besar untuk membantu program pengentasan kemiskinan yaitu Zakat.
Potensi Zakat di Bali
Asumsi penduduk muslim di Bali sekarang ini sebanyak 500 ribu orang, jika 10% diantaranya mampu dan wajib mengeluarkan zakatnya sebesar Rp. 50.000,- per bulan, maka potensi zakat per bulan adalah sebesar Rp. 2.5 milyar, artinya dalam setahun potensi zakat di Bali sebesar Rp. 30 milyar belum Infak, sadaqah, wakaf dan lainnya.
Dana umat di Daerah termasuk di Bali selama ini dikelola oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ) baik propinsi maupun Kabupaten atau kota di Bali belum cukup optimal bisa terkumpul. Sebagai contoh saja DSM sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat (LAZ) pertama yang ada di Pulau Dewata ini tahun 2007 baru bisa mengumpulkan dana ZIS sebesar Rp. 2,2 milyar per tahun. Ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Lembaga Amil Zakat untuk mengambil kepercayaan umat muslim itu sendiri.LAZ dan BAZ selama ini telah bekerja mengelola Dana ZIS (Zakat,Infaq dan Shadaqah) yang secara langsung sebenarnya telah membantu meringankan beban kemiskinan, dan selama ini telah cukup dirasakan oleh masyarakat.
Tantangan
Potensi Zakat di Bali lebih Rp. 30 milyar per tahun cukup besar untuk membantu program kemiskinan di Bali karena peruntukan Zakat sudah jelas untuk orang miskin.Dalam mengaplikasikan Dana ZIS ini akan menemuhi tantangan yang cukup berat terutama terhadap kepercayaan (trust) umat muslim terhadap pengelolaan zakat sebagai kewajiban agamanya.Perlu diciptakan suatu perangkat dan aturan khusus dalam pengelolaan dana ZIS apabila Dana ini dikelola oleh Pemerintah Daerah. Termasuk peninjauan kembali atas aturan dan hubungan antara pengelola ZIS yang telah ada selama ini yaitu LAZ dan BAZ yang telah diatur dalam undang undang No. 38 tahun 1999 tentang zakat. ** Alim Mahdi
Saya selalu beranggapan Bali itu ga ada orang miskin karena pariwisatanya melanda masyarakat Bali. Apakah pariwisata bisa membuat suatu wilayah kaya selain olahan perut bumi ?
ReplyDeletePak, saya tidak memasukkan alamat link saya di comment bawah, bisa tolong tambahkan fasilitasnya jadi saya tidak usah masuk ke account google. TQ
Sisi Lain Pulau Bali
ReplyDeleteSebetulnya Potensi kekayaan alam Indonesia termasuk keindahannya bisa untuk mensejahterakan rakyatnya, salah satunya untuk obyek tujuan wisata misalnya karena bisa meningkatkan perekonomian akyat dan meningkatkan devisa tentunya… Di Bali memang unik, Bali yang dikenal dengan ‘pulau dewata’ adalah termasuk tujuan utama wisata dunia. Dan banyak yang beranggapan bahwa Bali adalah pulau kaya yang tidak ada orang miskinnya seperti anggapan saya pada mulanya.
Untuk melengkapi tulisan saya: Bali : Potret Kemiskinan dan Potensi Zakat, Pada tahun 2006 kami dan yayasan Dompet Sosial Madani (DSM) Bali sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan zakat, infak, dan shadakah berusaha untuk membantu mengentaskan kemiskinan yang terjadi di Bali dengan melakukan survei ke 9 daerah di wilayah Bali untuk selanjutnya segera diambil tindakan yang efektif.
Tujan survey adalah : Untuk mengetahui kantong-kantong kemiskinan di Bali, terutama yang banyak dihuni oleh warga muslim, mencari tahu jenis-jenis fasilitas dan bantuan yang tepat untuk masing-masing daerah dan membuat data base yang memuat profil penduduk muslim miskin di Bali
Survey yang kami lakukan tanggal 29 Februari sampai dengan tanggal 17 Juni 2006 dengan sasaran penduduk muslim yang berdomisili di wilayah Karangasem, Klungkung, Gianyar, Bangli, Buleleng, Tabanan, Jembrana, Badung dan Denpasar yang dipilih berdasarkan rekomendasi sebagai warga miskin dan perlu dibantu oleh tokoh setempat. Banyaknya sampel di tiap-tiap desa/kampung dibatasi kurang lebih 10 orang dengan pertimbangan telah mewakili anggota populasi yang lain.
Dari hasil survei yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dari 413 responden yang meliputi 67 desa/kampung di seluruh Bali, diketahui bahwa sebagian besar bermatapencaharian sebagai buruh/tukang (29,5%), pedagang (21,1%), dan petani (16,5%) dengan penghasilan rata-rata kurang dari 200 ribu/bulan (52,5%) dan sebagian besar memiliki hutang (77,5%). Dilihat dari latar belakang pendidikan, sebagian besar responden telah tamat SD (33,7%) dan tidak tamat SD (27%)
Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan hasil berupa program-program rekomendasi yang bisa dilakukan di kantong-kantong muslim di wilayah Bali, sebagai berikut : Modal Bergulir, Alat-alat pertanian/peternakan/perikanan, Klinik keliling, Ketrampilan, Pemasaran produk, Bimbingan Keislaman, Sarana umum, MCK, Tandon air, Listrik, Renovasi masjid/mushol, Jalan, Beasiswa, dan Pemberdayaan pesantren.
Survey tersebut kami lakukan pada taggal 29 Februari sampai dengan 17 Juni 2006, tentu masih banyak kekurangan, karena keterbatasan dana dan tenaga. Survey tersebut masih di kantong-kantong muslim dan masih banyak kantong-kantong miskin lain yaang belum kami survey. Semoga tahun 2008 ini kita bisa melanjutkan dan menguptade data hasil survey (peta mustahik Bali) tahun 2006. Wallahu’alam.
Pak, saya tidak memasukkan alamat link saya di comment bawah, bisa tolong tambahkan fasilitasnya jadi saya tidak usah masuk ke account google. TQ
Kalo yang ini saya juga gak ngerti, gimana caranya ya pak? Bisa dibantu via email atau blog? Thanks ya… sorry merepotkan!
Kapan ya...? Negeri ini bisa bebas dari masalah kemiskinan dan kebodohan.
ReplyDeletehalo
ReplyDeleteapakah jika warga miskin di Bali diberi zakat? mereka akan diminta beralih kepercayaan juga?
@Anonymous, Terimakasih atas comentnya.
ReplyDeleteSemoga pemikiran yang seperti saudara ambil tidak terus menyebar ke setiap orang.
Jika setiap umat berpikiran negatif dan memupuk rasa curiga ke umat lain betapa ngerinya hidup bermasyarakat kita.
Lebih baik kita menjadi bagian solusi daripada menambah masalah di tatanan masyarakat yang sudah penuh masalah ini. Thanks