"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."(Qur’an Surat: Al Ahzab: 56)
1. Krisis keteladanan
Krisis terbesar di Dunia ini adalah krisis keteladanan, Krisis ini jauh lebih dasyat dari krisis energy, global warming, kesehatan, pangan, transportasi dan air. Karena dengan absennya pemimpin yang visioner dan integritas tinggi, maka masalah air, konversi hutan, kesehatan, transportasi, pendidikan, hukum dan peradilan, politik dan budaya semakin rusak dan semakin parah.
Akibatnya pendidikan semakin mahal, manajemen transportasi amburadul, hutan semakin rusak, air semakin tercemar, banjir dan longsor mengepung negeri, korupsi semakin menggila, sampah menumpuk di mana-mana, subsidi bantuan tidak tepat sasaran, pornografi menggila, narkoba masuk sekolah, smackdown mewabah sampai halaman rumah tempat mainan anak-anak kita.
"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu". (Qur’an Surat: Al Mu’minun : 71)
2. Rabun dekat kaum muslim
Ketidakmampuan kaum muslimin melihat perjalanan hidup Rasulullah SAW secara lengkap dan holistic. Kemudian memformulasikan nilai-nilai keteladanan tersebut ke dalam suatu model yang mudah diteladani.
Saat ini kita melihat Rasulullah SAW dalam satu sisi sudut pandang saja (onesided). Rasulullah dipandang hanya sebagai pemimpin keagamaan saja. Dan daerah toritorialnya di Masjid dan Mushollah saja. Itupun toritorial yang sepi dikunjungi oleh kaum muslimin. Kita lebih sering berada di kantor, bank, pasar, kampus, sekolah, proyek, bahkan di gedung pemerintah maupun gedung DPR.
Rasulullah adalah teladan bagi pelaku bisnis dan wirausaha, keluarga, dakwah, sosial dan politik, system hukum, pendidikan, strategi militer dan lainnya.
Rasulullah adalah teladan bagi para Remaja dan Pemuda, Rasulullah merupakan suami yang penuh cinta dan kasih sayang kepada istri-istrinya, rasulullah seorang ayah teladan, mertua yang pengertian, kakek yang penyayang.
Rasulullah mengajari kita bagaimana hidup bertetangga, bertoleransi dalam perbedaan dan sukses menyatukan manusia yang berlainan ideology dan agama.
Rasulullah pernah kaya dan juga pernah miskin sebagaimana manusia yang lain, maka Rasulullah mengajari kita bagaimana hidup dalam keadaan bercukupan harta dan bagaimana hidup dalam kekurangan. Sungguh Rasulullah adalah tauladan yang paling baik.
Rasulullah adalah khalifah (presiden) dan ahli militer. Dalam strategy militer, Rasulullah telah memimpin 9 perang dan 53 expedisi militer dalam waktu 13 tahun. Satu jumlah operasi lapangan yang jauh lebih besar dari pengalaman teritorial seorang komandan angkatan bersenjata manapun. Tapi kenapa jarang ada studi yang mendalam oleh cendekiawan atau personil militer tanah air terhadap strategi militer Rasulullah.
Kita harus paham, bahwa Rasulullah meninggalkan teladan yang bisa kita Copy Paste juga meninggalkan teladan yang berupa inspirasi dan kebijaksanaan tentang banyak hal.
Ironi memang, ketika setiap kali uswah hasanah Rasulullah Saw akan dibawa keluar dari masjid dan mushollah. Seolah-olah tak hubungan kuat antara sunnah rasulullah dan kehidupan bisnis, fiskal dan moneter. Malah bersikap sinis dan beranggapan apologik, teladan yang dibawa Rasullah seakan berada di atas langit, mustahil untuk di contoh.
Banyak di antara kita membaca shalawat-shalawat panjang, diba’ dan barzanzi, terutama di setiap maulid Nabi. Tetapi semua itu sebatas dikumandangkan di masjid, madrasah, rumah-rumah dan majelis taklim saja. Saat kembali ke kantor ternyata kantor kita kosong dari nilai-nilai akhlak dan budi pekerti seperti yang diajarkan dalam barzanzi. Tidak ada sepotong haditspun, yang jumlahnya puluhan ribu itu, termuat dalam Manual dan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan kita.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah". (Qur’an Surat: Al Ahzab: 21)
3. Tantangan
Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang luar biasa, namun bukan tidak mungkin untuk diteladani dan diikuti jejak-jejak kesuksesannya.
Rasulullah meninggalkan teladan yang bisa langsung dicopy paste, dan ada yang harus kita kembangkan karena banyak berupa inspirasi dan kebijaksanaan.
Dengan cara mengkaji dan mendalami serta tarbiyah yang instensif terhadap Islam dan keteladanan Rasulullah Saw yang lengkap dan holistik, sehingga kita menjadi pribadi muslim yang beraqidah lurus, ibadah yang benar sampai kemudian menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, umat, bangsa dan Negara. Amin
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".(Qur’an Surat: Al-Hasyr: 18)
1. Krisis keteladanan
Krisis terbesar di Dunia ini adalah krisis keteladanan, Krisis ini jauh lebih dasyat dari krisis energy, global warming, kesehatan, pangan, transportasi dan air. Karena dengan absennya pemimpin yang visioner dan integritas tinggi, maka masalah air, konversi hutan, kesehatan, transportasi, pendidikan, hukum dan peradilan, politik dan budaya semakin rusak dan semakin parah.
Akibatnya pendidikan semakin mahal, manajemen transportasi amburadul, hutan semakin rusak, air semakin tercemar, banjir dan longsor mengepung negeri, korupsi semakin menggila, sampah menumpuk di mana-mana, subsidi bantuan tidak tepat sasaran, pornografi menggila, narkoba masuk sekolah, smackdown mewabah sampai halaman rumah tempat mainan anak-anak kita.
"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu". (Qur’an Surat: Al Mu’minun : 71)
2. Rabun dekat kaum muslim
Ketidakmampuan kaum muslimin melihat perjalanan hidup Rasulullah SAW secara lengkap dan holistic. Kemudian memformulasikan nilai-nilai keteladanan tersebut ke dalam suatu model yang mudah diteladani.
Saat ini kita melihat Rasulullah SAW dalam satu sisi sudut pandang saja (onesided). Rasulullah dipandang hanya sebagai pemimpin keagamaan saja. Dan daerah toritorialnya di Masjid dan Mushollah saja. Itupun toritorial yang sepi dikunjungi oleh kaum muslimin. Kita lebih sering berada di kantor, bank, pasar, kampus, sekolah, proyek, bahkan di gedung pemerintah maupun gedung DPR.
Rasulullah adalah teladan bagi pelaku bisnis dan wirausaha, keluarga, dakwah, sosial dan politik, system hukum, pendidikan, strategi militer dan lainnya.
Rasulullah adalah teladan bagi para Remaja dan Pemuda, Rasulullah merupakan suami yang penuh cinta dan kasih sayang kepada istri-istrinya, rasulullah seorang ayah teladan, mertua yang pengertian, kakek yang penyayang.
Rasulullah mengajari kita bagaimana hidup bertetangga, bertoleransi dalam perbedaan dan sukses menyatukan manusia yang berlainan ideology dan agama.
Rasulullah pernah kaya dan juga pernah miskin sebagaimana manusia yang lain, maka Rasulullah mengajari kita bagaimana hidup dalam keadaan bercukupan harta dan bagaimana hidup dalam kekurangan. Sungguh Rasulullah adalah tauladan yang paling baik.
Rasulullah adalah khalifah (presiden) dan ahli militer. Dalam strategy militer, Rasulullah telah memimpin 9 perang dan 53 expedisi militer dalam waktu 13 tahun. Satu jumlah operasi lapangan yang jauh lebih besar dari pengalaman teritorial seorang komandan angkatan bersenjata manapun. Tapi kenapa jarang ada studi yang mendalam oleh cendekiawan atau personil militer tanah air terhadap strategi militer Rasulullah.
Kita harus paham, bahwa Rasulullah meninggalkan teladan yang bisa kita Copy Paste juga meninggalkan teladan yang berupa inspirasi dan kebijaksanaan tentang banyak hal.
Ironi memang, ketika setiap kali uswah hasanah Rasulullah Saw akan dibawa keluar dari masjid dan mushollah. Seolah-olah tak hubungan kuat antara sunnah rasulullah dan kehidupan bisnis, fiskal dan moneter. Malah bersikap sinis dan beranggapan apologik, teladan yang dibawa Rasullah seakan berada di atas langit, mustahil untuk di contoh.
Banyak di antara kita membaca shalawat-shalawat panjang, diba’ dan barzanzi, terutama di setiap maulid Nabi. Tetapi semua itu sebatas dikumandangkan di masjid, madrasah, rumah-rumah dan majelis taklim saja. Saat kembali ke kantor ternyata kantor kita kosong dari nilai-nilai akhlak dan budi pekerti seperti yang diajarkan dalam barzanzi. Tidak ada sepotong haditspun, yang jumlahnya puluhan ribu itu, termuat dalam Manual dan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan kita.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah". (Qur’an Surat: Al Ahzab: 21)
3. Tantangan
Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang luar biasa, namun bukan tidak mungkin untuk diteladani dan diikuti jejak-jejak kesuksesannya.
Rasulullah meninggalkan teladan yang bisa langsung dicopy paste, dan ada yang harus kita kembangkan karena banyak berupa inspirasi dan kebijaksanaan.
Dengan cara mengkaji dan mendalami serta tarbiyah yang instensif terhadap Islam dan keteladanan Rasulullah Saw yang lengkap dan holistik, sehingga kita menjadi pribadi muslim yang beraqidah lurus, ibadah yang benar sampai kemudian menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, umat, bangsa dan Negara. Amin
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".(Qur’an Surat: Al-Hasyr: 18)
0 komentar:
Post a Comment
Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com
Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"