Paket SOP Toko Retail Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Toko Retail Modern.

Key Performance Indicator (KPI)

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : Key Performance Indicator (KPI).

Konsultan SOP Perusahaan

Master SOP adalah Konsultan SOP dan Sistem Bisnis untuk bisnis yang Autopilot.

Paket SOP Garmen / Konveksi

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Garmen / Konveksi.

Paket SOP Resto Modern

Refrensi dan Contoh Lengkap Penyusunan SOP dari Produk Paket Serial Contoh SOP Perusahaan : SOP Resto Modern.

Wednesday, 31 December 2008

300 NGO Internasional Dukung Palestina

Dakwatuna.com - Lebih dari 300 NGO internasional sepakat untuk segera menyelamatkan bangsa Palestina dari kehancuran dan blokade anti kemanusiaan di Gaza yang dilakukan Israil. Itulah yang berlangsung di Konferensi Internasional untuk Kemanusiaan Palestina, di Jakarta mulai hari Jum’at 31 Oktober 2008 ini.

Adalah Gretta Duisenberg, Chariman “Stop the Occupation” Foundation yang bermarkas di Belanda menegaskan: “Israil harus mematuhi resolusi-resolusi PBB yang telah ada, yang intinya adalah perdamaian dan menghormati hak-hak bangsa Palestina. Tapi yang terjadi adalah, mereka tidak pernah satu pun mematuhi resolusi itu. Oleh karena itu, lembaga kami akan terus mengangkat issu kemanusiaan Palestina di dunia internasional, karena infrastruktur Palestina dihancurkan, mulai dari listrik, air, bangunann, kebun dan lainnya. Karena itu Palestina harus diselamatkan oleh dunia. Dan perlu diwaspadai adanya gerakan Zionisme ineternasional yang disokong penuh oleh Amerika. Sokongan dana yang tidak terkira, juga senjata, bahkan sennjata nuklir.”

Ia menambahkan: “Israil harus membayar kerugian yang diderita Palestina. Dan media massa dunia hendaknya menghadirkan informasi yang objektif dan faktual atas apa yang terjadi di Palestina. Ada pelanggaran HAM di Palestina, pembunuhan massal, penghancuran infrasturktur, penistaan kesehatan dan pengkerdilan pendidikan. Media harus membantu memperjuangkan kemerdekaan Palestina.”

Kehadiran beliau dalam konferensi internasional ini bukan tanpa resiko. Ia tahu persis resiko atas dukungannya terhadap bangsa Palestina, karena negerinya sendiri, Belanda berada dalam bayang-bayang lobi Yahudi yang sangat kuat.

Sedangkan Mr. Ibrahim Hewitt, Chairman of The Board of Trustees London menekankan bahwa: “Bencana yang menimpa Palestina adalah bencana kemanusiaan yang seharusnya dicegah dan dihentikan, bukan bencana alam yang tidak bisa dicegah. Karena itu, setiap NGO di manapun berada di dunia ini agar membantu menyelamatkan Palestina, bantuan emergency, recovery dan pembangunan kembali, sampai akhirnya Palestina bangkit kembali menjadi negara merdeka.”

Beliau mengingatkan bahwa permasalahan yang sedang terjadi bukan sekedar permasalahan agama dan wilayah Palestina semata, namun lebih besar lagi, ini adalah permasalahan krusial di dunia internasional, yaitu permasalahan gerakan Zionisme internasional. Gerakan yang ingin menguasi dunia.

Sementara Dr. Ikrimah Shabri, Mufti Besar Al Aqsha menegaskan: “Perkembangan di Palistina sekarang ini tidak mengalami kemajuan berarti, karena Israil selalu mengulur waktu dalam penindasan, penghancuran dan pembunuhan, mereka mengharapkan dari itu semua agar bangsa Palestina menyerah dan mau berunding dengan mereka, berunding atau berdamai dengan Israil, sesuai dengan kepentingan mereka. Padahal dalam sejarahnya mereka tidak pernah memenuhi janji dan perundingan. Karena itu media massa internasional hendaknya berlaku adil dalam memberitakan apa yang terjadi dengan sebenarnya di Palestina secara umum, dan Gaza secara khusus.”

Dalam kesempatan menjawab pertanyaan wartawan tentang kemungkinan pergantian pemimpin Israil dengan adanya pemilu dini, beliau menegaskan: “Kelompok-kelompok yang ada di Israil dan pemimpim-pemimpin mereka boleh jadi berbeda dalam hal yang teknis, namun secara prinsip mereka sama, bahwa Yerusalem adalah wilayah mereka, dan Haikal Sulaiman di bawah masjid Al Aqsha adalah nyata. Sehingga siapapun yang memimpin Israil, tidak akan banyak merubah kebijakan tentang Palestina.

Karena itu, bangsa Palestina harus bersatu dalam rangka membela hak-hak rakyatnya dan dalam membebaskan tanah suci para Nabi dari kehancuran dan penodaan Zionis.” (ut)

Sumber: dakwatuna.com

Wednesday, 24 December 2008

Alfin Al Hamdani, Busung Lapar dan Penderita Epilepsi di Karang Bedil, Karangasem - Bali

Menanti Uluran Tangan ANDA!
Duka di Karangasem terkuak lagi. Kali ini seorang anak di dusun Karang Bedil Lingkungan Belong Kecamatan Karangasem bernama Alfin Al Hamdani tergolek lunglai tak berdaya. Tubuhnya lemas. Sementara di dadanya terlihat cekungan yang cukup dalam dari penyakit yang dideritanya. Orang-tua dan tetangganya bilang, Alfin terkena busung lapar atau gizi buruk. Sejak kecil Alfin memang sering sakit-sakitan. Dari diare hingga kejang-kejang ia pernah mengidapnya. Ia sering bolak-balik ke UGD. Namun rupanya tak hanya itu, karena seringnya kejang, Alfin didiagnosa mengalami kelainan saraf. Dokter RSAD Karangasem yang sering menangani sakit-sakitnya Alfin tak berani menyimpulkan. Maka dirujuklah Alfin untuk berobat ke Denpasar.

Berangkatlah orang tua Alfin, Sariyati (28) dan Suhaini (31) ke Denpasar. Bukan ke RSU Sanglah yang dituju, melainkan sebuah klinik bernama Tumbuh Kembang. Dari sana didapat kesimpulan bahwa ternyata Alfin juga mengidap Epilepsi. Epilepsi itulah yang juga membuat dirinya tak bisa berdiri. Bahkan untuk sekedar dudukpu tak bisa. Jadilah Alfin hanya bisa menengok ke kanan dan ke kiri. Merespon setiap yang dekat dengannya.

Sariyati maupun Suhaini meresa terpukul karenanya. Mereka tak ingin Alfin terus menderita. Dengan segala keterbatasannya, sekuat biaya mereka mengantarkan Alfin berobat dan dan melakukan terapi penyembuhan. Menurut dokter, terapi agar Alfin bisa baik kembali dilakukan selama 2 tahun. Setiap bulannya Alfin harus berobat. Namun sayang, biaya obat sangat menyulitkan Sariyati dan Suhaini. Menurutnya, yang sangat memberatkan adalah obat gejala epilepsi yang mencapai 200 ribu rupiah. Sedangkan untuk menebus kalsium agar tulang Alfin kembali kuat dan bisa duduk / berdiri mereka harus membayar 196 ribu rupiah. Lain halnya dengan biaya dokter, yang mencapai 80 ribu rupiah per sekali tebus.

Tentu saja Suhaini yang seorang Cleaning Service Bank Sari Parta kelimpungan. Honornya yang telah bekerja selama 11 tahun di Bank Tersebut dihargai 700 ribu perbulannya. Tak cukup? Tentu saja. Apa lagi Sariyati juga tidak bekerja. Sebagai ibu, ia hanya bisa menjaga dan merawat Alfin di rumah. Tak bayak yang ia bisa kerjakan di dusun Karang Bedil. Di dusun tersebut, susah baginya untuk membuka usaha, walau sekedar usaha kecil-kecilan.

Sebagai orang tua yang melahirkan dan menyayangi Alfin, keduanya, baik Suhaini maupun Sariyati berharap Alfin bisa segera sembuh. Mereka juga berharap bisa menebus biaya berobat rutin setiap bulannya untuk Alfin yang mencapai 450 ribu rupiah. Barangkali dari kita ada yang igin berbagi?! (Hanafi - DSM Bali).

Dompet Peduli Untuk Alfin Al Hamdani
DSM Bali
Jalan Diponegoro No.175 Denpasar
Telp. +62361 7445221, +62361 241376
Email: dsmbali@yahoo.com
www.dsmbali.or.id

Rekening Donasi:
Bank Muamalat Indonesia, Acc.No. 751 000 1315
Bank Syariah Mandiri, Acc.No. 085 000 8797
BCA (an. Hendry Sulistiono) Acc. No. 6110 211 901

Saturday, 20 December 2008

Ebiet G.Ade Live In Concert Bersama Habiburahman di BALI

Dompet Sosial Madani Bali (DSM Bali) akan menghadirkan Ebiet G Ade dan Habiburahman El Shirazy (Penulis Buku Best Seller Ayat-ayat cinta dan Ketika Cinta Bertasbih) dalam tema: ”Malam Amal Ebiet G Ade Live In Concert & Execlusif With Habiburahman El Shirazy” yang akan digelar pada Sabtu, 03 Januari 2009 di Sanur Beach Hotel Denpasar Bali.

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka penggalangan dana untuk melanjutkan pembangunan Rumah Asuh Madani yang sedang di bangun di Bali.

Dalam acara ini juga akan diadakan lelang diantaranya gitar kesayangan milik Ebiet G Ade, beberapa lukisan dan masih banyak lagi, semua dana yang terkumpul dari acara ini akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan asrama dan sarana pendidikan untuk anak anak terlantar dari keluarga kurang mampu berasal dari pelosok Bali yang dibina Rumah Asuh Madani.

Tiket hanya sebesar Rp. 300.000,- (Termasuk dinner dengan raound table) langsung bisa dipesan di DSM Bali.

Apabila Anda penggemar Ebiet G Ade dan Habiburahman El Shirazy. Jangan sampai ketinggalan. Beli tiketnya di sini! (Hanya tersedia 300 seat).

Hubungi DSM Bali :
Jl. Diponegoro 157 Denpasar Bali
Telpon: 0361 7445221
Website: www.dsmbali.or.id
Email: dsmbali@yahoo.com


Dapat juga di sini:
Ticket BOX:
TB. Gramedia Mall Bali Galeria. Telp. 758072
TB. Gramedia Pusat Kota Denpasar. Telp. 221026
De Surau Rumah Makan Keluarga. Telp. 8053165 (Pipit)
Radar Bali. Telp. 417153/41356
Muna Tour. Telp. 7872976 (Gunawan)
Talita Tour & Travel. Telp. 263548 (Hj. Farida Hanum)
Pradnyagama. Telp. 7416491 (Susi)
Global FM. Telp. 812994
Duta FM. Telp. 426782
Rumah Syukur. Telp. 8003341 (Hasan Sazali)
Anak Emas. Telp. 227922
Reihan Moslem Fashion. Telp. 7965046
Harapan Mulian School. Telp. 081 558763332 (Hj. Mahmudah Kun)
TB. Gunung Agug, Ramayana Bali Mall, Diponegoro Denpasar


Sampai jumpa di Sanur Beach Hotel Denpasar Bali

Tuesday, 16 December 2008

Concern Greetings For Donors DSM Bali

The year of two thousand eight end soon, it means: 8 years we have together, the range is 8 years old that is not so long from the age of mankind. Thanks to Allah SWT building called the DSM Bali is not alone anymore. Many, even thousands of you always accompany together with sincerity.

Your support is so amazing and you also get the DSM Bali inspiration for creative and innovative work. Always keep the spirit of trust and professionalism in managing your donation for the sake of concern to the poverty people.

The range of activities is to become part of the solution. Facing the problem of poverty, unemployment, school dropouts, health issues, humanitarian disaster and dynamically the steps of DSM Bali to contribute actively help solve problems in people, especially in the field of social humanity.

DSM Bali as a public institution assets remain the synergy with the public as synergy with the government. And made public as a major stakeholder of this institution. Various be synergy with various parties such as corporations, institutions and communities is a form of collective concern.

Together with DSM Bali picked a message of concern and certainly stir the spirit to continue to work for the humanity. The happiness when it can share with each other, and when amanah and trust well done.

Together with you the souls of noble and care, DSM Bali with the sincere earnest efforts to continue the struggle without stopping to give smile again and happiness.

Akh. Alim Mahdi
Director LAZ DSM Bali

Sunday, 14 December 2008

Salam Kepedulian Untuk Donatur DSM Bali

Tahun Dua Ribu Delapan segera berakhir, itu berarti: 8 tahun kita telah bersama, 8 tahun adalah rentang yang tidak begitu panjang dari usia manusia. Puji syukur kepada Allah SWT bangunan yang bernama DSM Bali itu tidak sendiri lagi. Banyak, bahkan ribuan dari Anda selalu bersama menemani dengan keikhlasan.

Sungguh dasyat dukungan Anda selama ini dan dari Anda pula DSM Bali mendapat inspirasi untuk selalu bekerja kreatif dan inovatif. Selalu semangat menjaga amanah dan profesionalisme dalam mengelola donasi Anda demi untuk kepedulian kepada sesama.
Rentang aktivitas pun dijalani untuk menjadi bagian dari solusi. Menghadapi masalah kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, masalah kesehatan, bencana dan kemanusiaan semakin mendinamiskan langkah DSM Bali untuk berkontribusi aktif turut memecahkan masalah umat khususnya dalam di bidang sosial kemanusiaan.

DSM Bali sebagai lembaga asset publik tetap mengedepankan sinergi dengan publik sebagaimana sinergi dengan pemerintah. Dan menjadikan publik sebagai stakeholder utama lembaga ini. Berbagai sinergi yang dirangkai dengan berbagai pihak seperti korporasi, institusi dan masyarakat merupakan wujud kepedulian kolektif.

Bersama DSM Bali menebar pesan kepedulian dan tentunya menggelorakan semangat untuk terus bekerja demi kemanusiaan. Sejatinya ketenangan itu ketika dapat berbagi dengan sesama, dan saat amanah tertunaikan dengan baik.

Bersama Anda para jiwa-jiwa mulia nan peduli, DSM Bali dengan upaya tulus bertekad melanjutkan perjuangan tanpa henti untuk mengadirkan kembali senyum dan keceriaan.

Wassalam,
Akh. Alim Mahdi
Direktur LAZ DSM Bali

Wednesday, 10 December 2008

Kurban Terakhir

Pada Idul Kurban tahun lalu, saya masih ingat ada sebuah dusun bernama Karang Sasak di kabupaten Karangasem. Waktu itu informasi yang saya terima, pada Idul Kurban tahun 1427 H, Karang Sasak adalah salah satu dusun dari 5 dusun yang mendapatkan daging kurban dari 1 sapi yang di bagi 5 dusun. Padahal, kalau tidak salah Karang Sasak dihuni oleh 113 kepala keluarga. Secara logika matematis, jika satu keluarga minimal punya dua anak, maka di Karang Sasak terdapat 565 jiwa. Bisa jadi lebih dari itu. Bisa dibayangkan betapa sedikitnya bagian mereka, karena setiap dusun hanya mendapatkan 1/5 bagian dari seekor Sapi Bali yang tidak begitu besar. Namun pada Idul Kurban 1428 H, dengan kepercayaan para donatur kurban tahun tersebut, alhamdulillah DSM bisa memberikan jumlah daging kurban lebih banyak dari sebelumnya.

Tahun ini, tentu kita bertekad untuk bisa mendistribusikan daging-daging kurban yang biasanya berlimpah di perkotaan dialihkan lebih banyak ke warga miskin di dusun-dusun di berbagai kabupaten di Bali. Merekapun sangat mengharapkan hal itu. Walau hanya sekerat daging atau tulang belulang yang bisa dijadikan sup pelezat aroma, namun hanya itukah yang bisa mereka harapkan bila bulan kurban tiba. Tak lebih, karena untuk menjadi seorang pekurban tentulah sangat berat bagi mereka, kecuali dengan kehendak Allah.

Tahun ini pula kita juga berharap, masyarakat muslim di Bali mengalami peningkatan finansial dan ekonomi. Para dhuafa juga sudah pasti mendoakan hal itu. Sehingga dengan peningkatan itu akan meningkat pula keinginan untuk menyambut seruan ibadah haji dan berkurban. Maka dari sinilah hukum keberkahan berlaku. Bahwa kelimpahan kekayaan haruslah menjadi jalan kebaikan untuk membantu orang lain dan memberikan rona kebahagiaan dengan berbagi daging kurban. Pada taraf yang lebih rasional dalam keberkahan berkurban, maka para orang kaya bisa menyisihkan dananya untuk mengangkat para dhuafa. Bentuknya bisa berupa pendanaan untuk usaha ternak penyiapan hewan kirban. Jadi bila tahun depan para pekurban ingin berkurban lagi, maka mereka tinggal membeli hewan kurban kepada pada ”dhuafa” yang telah berdaya tadi.

Mengesankan memang, bila setiap Bulan Kurban kita menyaksikan peningkatan jumlah pekurban dan penurunan jumlah dhuafa yang biasanya menerima daging kurban. Artinya, persoalan kemiskinan yang menempatkan para dhuafa selalu diberi benar-benar terkikis. Namun realitanya sekarang berbicara lain. Butuh waktu yang cukup panjang untuk memimpikan hal itu. Sebab saat ini diberbagai daerah di Bali dusun-dusun miskin yang jumlahnya ratusan, masih menyebar di mana-mana. Sulitnya menjangkau wilayah mereka adalah persoalan tersendiri yang juga sama rumitnya untuk merealisasikan sebuah pembahagiaan dan pemberdayanan.

Namun bila tekad kita sudah bulat, masalah seberat apapun yang kita hadapi pasti akan menuai hasil akhir yang mengesankan. Apa lagi bila kita sudah sepaham tentang konsep kebersamaan dalam setiap amal kebajikan. Anda sebagai sumber harapan, DSM sebagai fasilitator penyaluran dan pendistribusian daging kurban. Satu hal yang tak bisa kita ketahui, bisa jadi Idul Kurban kali ini adalah yang terakhir bagi kita. Maka itu berkurbanlah dengan segenap kemampuan dan keimanan yang kita miliki. Selamat membahagiakan dhuafa!



.::.Alim Mahdi.::.

Saturday, 6 December 2008

Kurban: Dari Ritual Ibadah kepada Ritual Pemberdayaan

Pada Idul Qurban tahun lalu, sungguh kami sangat berterima kasih atas kepercayaan Anda yang menitipkan hewan kurban kepada LAZ DSM Bali untuk disalurkan kepada yang berhak. Jumlahnya mencapai 400-an pekurban. Bagi kami hal itu adalah capaian yang fenomenal. Pendistribusianpun kami lakukan. Kami mendata-daerah-daerah pelosok yang memang jarang mendapatkan daging kurban. Atau daerah yang sering mendapatkan daging kurban, namun jumlahnya hanya beberapa kerat. Bahkan tak jarang berupa kumpulan tulang belulang yang hanya berbalut daging-daging tipis. Maka tak ada pilihan lagi bagi mereka selain hanya membuat sop tulang yang mengandung sumsum.

Hampir terjadi pada setiap tahun, berpuluh-puluh tahun kita telah mewarisi model penghimpunan dan penyaluran hewan kurban dengan sistem: penerimaan-pemotongan-penyaluran dengan ratusan bahkan ribuan kantung-kantung kecil. Praktis dan cepat selesai. Secepat pula orang –orang miskin menerima dan mengonsumsinya. Daging itu paling lama akan habis rata-rata 3 hari. Bagaimana setelah itu? Hanya tinggal kenangan, cerita. ’ Menunggu tahun depan lagi’, pikir mereka.

Jika begitu, artinya kita atau mereka memastikan diri mereka sendiri akan tetap miskin sampai tahun depan. Sesuatu yang memprihatinkan terjadi disini. Boleh saja kita mengelola dengan cara yang praktis sebagaimana diatas, karena semua tetap dalam bingkai ritual ibadah kurban kita kepada Allah. Perolehan pahala amal dari hasil kurban kita dan membahagiakan para dhuafa. Atau metode pembelajaran efektif semangat berkurban untuk kepentingan kaum papa.Namun mari kita sedikit mendalami dan arahkan pada sebuah upaya pengentasan kemiskinan. Bahwa kemiskinan masyarakat kita sudah sampai pada kondisi yang mengkhawatirkan. Mari kita mencoba mentransformasi dari sekedar ritual ibadah menjadi ritual pemberdayaan.

Sederhananya, dana infak berpotensi besar untuk bisa diberdayakan. Dana tersebut bila cukup besar diterima, bisa kita gunakan untuk membeli kambing atau sapi yang masih kecil untuk diternak. Istilahnya bersiap lebih awal sebelum Idul Qurban tahun depan tiba. Kita bisa memilih sebuah kampung miskin dan meminta warganya untuk menggembala hewan-hewan calon kurban tersebut hingga cukup dewasa.

Minimal ada dua manfaat besar yang bisa terlihat, pertama, penitipan ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga setempat. Mereka mendapatkan honor dari pekerjaan menggembala. Kedua, jika hewan-hewan ternak tersebut beranak pinak, maka secara sederhana pula, bisa saja anak-anak ternak tersebut kita berikan kepada mereka atau masyarakat miskin yang lain secara cuma-cuma. Boleh saja mereka nantinya akan menjualnya kembali atau ingin menggembangbiakkannya. Dari sini, mereka akan mendapatkan daging kurban atau hewan kurban lebih banyak.Upaya ini memang sedikit lebih ekstra dibanding sekedar ritual ibadah sebagaimana diatas. Bukan sekedar satu kresek tapi satu kambing atau satu sapi yang kita bagikan. Jika upaya ini akan menpercepat proses pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan kaum tak berpunya, maka tak ada salahnya kita upayakan, bukan?! **DSM Bali

Friday, 5 December 2008

Haji Lebih Satu Kali Haram?

Al Qaradhawi: Kapan Ibadah Haji Menjadi Haram?
Oleh: Ulis Tofa, Lc
dakwatuna.com - Kembali cendekiwan muslim dunia, Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi menegaskan bahwa ada sejumlah syarat dan koridor secara syariat yang membatasi pelaksanaan ibadah haji bagi yang sudah melaksanakan sebelumnya, baik haji yang ke dua atau seterusnya. Di antarannya adalah, bahwa Allah swt. tidak menerima ibadah sunnah –haji kedua dan seterusnya tergolong ibadah sunnah, yang wajib sekali seumur hidup, jika mengarah pada perbuatan haram.

Karena ada kaidah “menghindar dari terjerumus pada yang haram di dahulukan dari pada meraih pahala sunnah.” Seperti misalnya, jika pengulanngan berangkat haji sunnah justeru menyakiti banyak orang, menyebabkan padat dan sesak sehingga menambah beban berat, tersebarnya suatu penyakit, banyak orang jatuh kurban, berdesak-desakan, tidak bisa maju dan mundur, terinjak-injak kaki dan kondisi bahaya lainnya. Padahal yang wajib adalah meminimalisir kesemrawutan, dan bahaya.

Dr. Al Qaradhawi menjelaskan, bahwa Allah swt. tidak menerima ibadah nafilah –tambahan atau sunnat- sehingga yang wajib ditunaikan dengan baik. Kami melihat bahwa setiap orang yang melaksanakann haji atau umrah sunnah –bukan wajib-, namun ia ternyata pelit mengeluarkan zakat yang wajib, baik zakat secara keseluruhan atau sebagiannya, maka haji dan umrahnya tertolak. Lebih baik baginya untuk menyalurkan biaya haji dan umrah untuk mensucikan dirinya terlebih dahulu dengan menunaikan zakat.

Contoh lain adalah pedagang yang menjalankan transaksinya dengan sistem angsuran atau tempo, namun ia tidak atau belum membayarnya sesuai waktunya. Atau ia menerima suatu hutang dan belum ia bayar sesuai batas waktunya, dalam kondisi demikian tidak diperkenankan baginya menunanikan ibadah haji dan umrah sunnah, sebelum melunasi hutangnya. Beliu mengisyaratkan baginya agar orang yang demikian -ia sudah menunaikan haji, boleh jadi beberapa kali-, hendaknya ia tidak diperkenankan melaksanakan haji lagi, untuk memberi peluang kepada selainnya yang belum menunaikan ibadah haji wajib.

Beliau menjelaskan bahwa mengantisipasi kerusakan didahulukan dari pada mendapatkan kemanfaatan, lebih lagi jika kerusakan itu berdampak pada khalayak umum.

Beliau juga menegaskan bahwa pintu-pintu ibadah sunnah sangatlah banyak dan luas. Allah swt. tidak mempersulit terhadap hambanya-Nya dalam hal ini. Seorang mukmin yang cerdas adalah yang mampu memilih amal ibadah yang sesuai dengan kondisinya, lebih tepat dalam waktunya, dan lingkungannya. Jika melaksanakan haji dan umrah sunnah membawa dampak keburukan, bahaya bagi sebagian umat muslim, maka Allah swt. membuka seluas-luasnya kesempatan yang bisa dilaksanakan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, tanpa harus menyakiti dan membahayakan orang lain.

Contohnya, bersedekah bagi yang membutuhkan dan yang papa, terutama bagi kerabat dan yang punya tali persaudaraan, sebagaimana yang ditegaskan dalam sebuah hadits.

“Sedekah bagi orang yang miskin bernilai satu sedekah, sedakah terhadap orang yang masih ada hubungan saudara bernilai dua: sedekah dan shilah –pererat hubungan-.” Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim.

Boleh jadi memberi sedekah kepada mereka menjadi sebuah kewajiban, jika mereka dalam kondisi kesulitan. Begitu juga terhadap tetangga yang fakir, karena mereka memiliki hak bertetangga setelah hak Islam, dan bisa jadi bantuan bagi mereka berubah menjadi kewajiban. Rasulullah saw. bersabda:

“Bukanlah termasuk orang yang beriman, orang yang tertidur dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan.” At Thabrani.

Ia juga menambahkan bahwa membantu lembaga-lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, yayasan sosial Islam yang tidak bisa menjalankan kegiatannya dan terancam bubar karena tidak ada dana dan donatur. Padahal lembaga-lembaga misionaris memiliki berjuta dollar yang digunakan untuk misinya, menebar keraguan terhadap Islam, memecah belah persatuan Islam, gerakan pemurtadan.

Beliau menjelaskan bahwa minimnya kegiatan-kegiatan Islam bukan karena sedikitnya harta umat muslim. Di sebagian negara Islam hari ini, ada yanng terhitung paling kaya di dunia. Dan bukannya minimnya orang yang baik dan dermawan. Umat muslim masih sangat banyak yang dermawan, namun masih banyak bantuan, donatur yang didistribusikan bukan pada tempatnya. Seandainya ratusann ribu orang yang berangkat haji dan umrah sunnah, biaya mereka digunakan untuk sebuah proyek Islam, dengan pengelolaan yang bagus, maka proyek dan kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi umat muslim, seperti rumah sakit gratis, sekolah gratis dan lain-lain.

Beliau juga menghimbau bagi para aktivis dakwah Islam untuk profesional dalam mengelola dana-dana umat, agar digunakan untuk mengantisipasi gerakan misionaris, sekular dan komunis dan yang lainnya dari pergerakan misionaris di Barat dan Timur.

Dr. Al Qaradhawi menasehati bagi setiap muslim yang taat beragama, yang bersemangat menjalankan haji dan umrah, hendaknya mencukupkan diri dengan ibadah yang sudah dilaksanakan. Jika mengharuskan menjalankannya lagi, hendaknya setiap lima tahun sekali. Dengan demikian, ia mendapatkan dua manfaat besar yang berpahala: pertama pahala mendistribusikan harta yang hendak digunakan berangkat haji bagi kegiatan dakwah dan sosial. Kedua pahala memberi kesempatan bagi orang lain yang belum berangkat haji untuk menjalankan proses ibadah haji dengan nyaman dan aman.

Inilah langkah cerdas seorang muslim dalam beragama, ia mendekat kepada Tuhannya sesuai dengan amal prioritas dan kondisional. Karena itu baginya pelipatan pahala. “Dan bagi setiap orang apa yang ia niatkan.” Allahu a’lam




Monday, 1 December 2008

Bingung Makanan Halal di Bali?

Banyak pertanyaan yang masuk ke email saya, komentar maupun pesan singkat di blog yang menanyakan tentang dimana mendapatkan makanan halal di Bali. Dan rata-rata mereka tidak mudah percaya dengan kehalalan masakan yang ada di hotel dan restaurant di Bali akibatnya paket makanan yang disediakan hotel tidak termakan dan mereka mencari alternatif makanan halal di luar hotel. Maka berawal dari situlah masalah mulai timbul karena mereka juga tidak tahu, mencari makanan halal dimana?
Itulah kenyataan yang terjadi, makanan Halal di Bali menjadi sangat penting, karena Bali masih sebagai tujuan favorit wisatawan domestik dari luar Bali. Dan notabene kebanyakan mereka adalah wisatawan muslim yang concern dengan masakan halal. Bertambah parah lagi tentang image Bali bahwa mendapatkan makanan halal di ‘pulau dewata’ ini masih sangat sulit sehingga bisa mengurangi kenyamanan wisatawan.

Kebutuhan makanan halal (bersertifikat halal) semakin penting semenjak dibukanya penerbangan Doha - Denpasar melalui Kuala Lumpur (Malaysia) dengan jadwal penerbangan setiap hari mulai bulan Maret 2008 lalu. Bahkan Qatar Airways sudah membuka penerbangan Doha-Denpasar melalui Kualalumpur empat kali seminggu sejak setahun lalu. Tentu ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan dari Malaysia dan Timur Tengah yang selama ini sudah cukup baik. Dari negara penyumbang wisatawan ke Bali, Malaysia saja menembus lima besar.

Baiklah kembali ke makanan halal di Bali… tulisan ini sengaja saya buat karena selama ini banyak pertanyaan via email atau di blog saya http://alimmahdi.blogspot.com, bahkan tidak jarang pertanyaan berlanjut via HP dan YM. Dengan tulisan ini diharapkan lebih informatif dan bermanfaat bagi pembaca yang hendak berlibur dan mendapatkan makanan halal di Bali.

Sebenarnya tidak terlalu sulit mencari makanan halal di Bali terutama bagi penduduk muslim yang sudah menetap di Bali. Warung-warung muslim relatif mudah ditemui di sepanjang jalan Denpasar, Sanur, Tuban dan Kuta. Secara tampilan mudah dikenali dengan atribut ‘warung jawa’, ‘warung muslim’, ‘masakan halal’ atau cari masakan padang yang bertebaran di tempat-tempat strategis kota Denpasar dan Badung.

Di bawah ini beberapa refrensi yang dapat membantu Anda:

Denpasar:
De Surau Resto & Lounge
Lokasi: Rumah Makan Keluarga. Jl. Mahendradata No. 9C Teuku Umar Barat
Makanan: Sedia Makanan Nusantara, Fasilitas Free Hot Spot.

Wong Solo Denpasar.
Lokasi: Jl. Merdeka Denpasar
Makanan: Menu khas Ayam bakar dan Ikan Bakar

Warung Ibu Tinuk
Lokasi: Jl. Teuku Umar Denpasar
Makanan: Sedia pecel, aneka sayur, ayam goreng.

Ikan Bakar Cianjur
Lokasi: Jl. Tjok Agung Tresna - Renon (Depan TVRI)
Makanan; Gurame pesmol, tahu sumedang, lalap, sayur asin.

Warung Sederhana
Lokasi: Jl. Tjok Agung Tresna – Renon
Makanan: Berbagai macam menu Jawa dan Nusantara

Depot Pecel Madiun
Lokasi: Jl. Tjok Agung Tresna – Renon
Makanan: Khas nasi pecel Madiun dan menu nusantara

Ranah Minang
Lokasi: Jl. WR. Supratman Denpasar dan Jl. By Pass Ngurah Rai Denpasar
Makanan: Masakan Padang

Ayam Bakar Taliwang
Lokasi : Jl. Teuku Umar Denpasar
Makanan : Ayam Bakar Kampung

Pawon Pasundan
Lokasi: Jl Kediri Kuta
Makanan: Khas Sunda

Warung Bu Fauziah
Lokasi: Jl Nusakambangan
Makanan: nasi campur, ada mie goreng, sate, ati sapi, elor asin, suwir, ayam goreng

Warung Pak LikLokasi: Jalan Raya Puputan Renon (Depan Musium Braja Sandi)
Makanan: Lontong Sayur, Siomay, Soto, Nasi Goreng

Bumbu Desa
Lokasi: Jl. Raya Puputan Renon- Depan Gedung Diknas
Makanan: Khas Sunda - Nusantara


Kuta:
Wong Solo Kuta
Lokasi: Jl. Raya kuta kalo dari arah bandara sesudah jogger,
Makanan :Dengan menu special adalah ayam bakar.

Warung Ibu Tinuk
Lokasi: Jalan Raya Kuta deket apotik kimia farma
Makanan: Sedia pecel, aneka sayur, ayam goreng etc.

Madania Restaurant
Lokasi: Jl. By Pass Ngurah Rai – Tuban
Makanan: Masakan Nusantara dan Internasional Halal.

Warung Hamdalah
Lokasi: Jl. Kubu Anyar – Kuta
Makanan: Masakan kas jawa, pecel, pepes, sayur dll.


Jimbaran:
McDonalds
Lokasi : Jl. By Pass Ngurah Rai – Jimbaran (pojok pertigaan kampus unud bukit)
Makanan : Ayam Goreng

Ikan Bakar Jimbaran
Lokasi : Sepanjang Pantai Jimbaran
Makanan : Ikan Bakar


Sanur:
Natrabu Padang
Lokasi : Jl. By Pass Ngurah Rai Sanur
Makanan : Khas Padang

Warung Sederhana
Lokasi : Jl. Danau Tambilangan - Sanur
Makanan : Nasi Campur - Nusantara


Kintamani:
Restaurant Kintamani
Lokasi : Jl. Raya Penelokan, Kintamani - Bangli
Makanan: Menu Nusantara

Semoga refrensi ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menikmati makanan halal di Bali. Walaupun begitu, saya (penulis) belum pernah mencoba semuanya, karena itu Anda tetap memeriksa atau menanyakan di lokasi sebelum memesannya siapa tahu sudah berubah atau salah informasi.

Insya Allah akan diupgrade terus daftar ini, bagi siapa saja yang ingin menambahkan kami persilahkan asal memang benar-benar masakan halal terutama yang bersertifikat LPPOM MUI. Wallahu ‘alam.

Buku Tamu

Silakan Isi Buku di Bawah ini:
Sign dan Add Foto Anda di Guestbook



Terima kasih Anda telah mengisi buku tamu saya.

Saturday, 29 November 2008

Pelatihan ENTREPRENEURSHIP, gratis untuk umum!

Kelas Kewirausahaan (Enterpreneurship) yang dibuka pada 18 November 2008 lalu langsung direspon dengan antusias oleh peserta. Kelas perdana yang hanya dibatasi 15 orang tersebut langsung penuh. Pelatihan Kewirausahaan (Enterpreneurship) ini diselenggarakan oleh DSM Bali bekerjasama dengan De Surau Institute dengan instruktur Tommy Setyawan, yang berpengalaman di Bussiness Strategy. Selain pengusaha, Tommy Setyawan adalah Managing Director PT. De Surau Mitratamaa dan pakar dalam bidang Product Planning Development, Inter Mediacy, Management dan Marketing Development.

Peserta yang rata-rata pemula atau baru tahap merintis bisnis ini merasa terbantu dengan diadakannya pelatihan ini. Dengan materi yang banyak membahas tentang bagaimana cara memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha. Dengan gaya khas instruktur dalam mengupas kasus-kasus kewirausaaan yang dialamai perserta sendiri, membuat para peserta menikmati dan banyak menemukan ilmu baru, seakan peserta langsung berhadapan dengan konsultan bisnisnya sendiri.

Program ini adalah merupakan komitmen DSM Bali (Dompet Sosial Madani Bali) untuk turut andil dalam program pemberdayaan dan pengembangan kemandirian sumber daya manusia. Menurut Syaiful Bahri pelaksana program ini, setiap peserta akan di latih dan dibina selama 3 bulan, dengan frekwensi 2 kali pertemuan dalam satu pekan. Peserta akan diberikan sertifikat sebagai tanda kepersertaan yang akan diberikan ketika berakhir masa pelatihan.

Tommy Setiawan yang juga salah satu owner dan manajemen PT. De Surau Mitratama mengungkapkan, bahwa pelatihan ini sekaligus sebagai sarana rekrutment SDM yang handal. Tommy melanjutkan bahwa De Surau Group sendiri kedepannya akan banyak membutuhkan tenaga-tenaga profesional yang berkualitas maka setelah dilatih dan dibina peserta pelatihan ini dapat langsung direkrut oleh De Surau Group sebagai tenaga kerja sesuai kebutuhan.

Yang tidak kalah pentingnya DSM Bali tidak hanya membuka kelas Enterpreneurship, tetapi juga kelas Bahasa Inggris, Akuntansi dan Pajak, Potong Rambut, Ketrampilan Menjahit, Pelatihan Guru dan Siswa serta bimbingan belajar. Dan yang baru terealisasi adalah pelatihan Enterpreneurship dan kursus Bahasa Inggris.

Bagi yang berminat dapat menghubungi DSM Bali. Alamat: Graha Zakat, Jl. Diponegoro 157 Denpasar, atau telpon 0361-7445221 langsung ke Bapak Syaiful.

Jadwal Pendidikan dan Pelatihan:
Kursus Bahasa Inggris, Senin – Kamis Jam: 19.00 Wita – 20.30
Pelatihan Enterpreneurship, Selasa – Jum’at Jam: 19.00 Wita – 20.30
Kursus Akuntansi, Jadwal menyusul
Potong Rambut, Jadwal Menyusul
Semua dilaksanakan secara gratis, cukup hanya mendaftar di DSM Bali.

Tempat Pelatihan: DSM EDUCATION AND TRAINING CENTER Jalan Padang Lalang No. 2 , Mahendradata (Depan RS. Bali Medistra) Denpasar

Friday, 28 November 2008

The Messenger of Peace, Film Hollywood “Rasul Pembawa Kedamaian”

Adalah pembuatan film “Rasulus Salam” terjemahnya adalah “Rasul Pembawa Kedamaian” (The Messenger of Peace), berusaha menembus industri perfilman Amerika “Hollywood”, sebuah kiblat perfilman dunia. Film ini disiapkan oleh para seniman dan perfilman Amerika dan Arab.
Film ini termasuk pengalaman atau generasi kedua setelah film “Ar Risalah” karya seniman muslim Moustapha Akkad, yang juga bercerita tentang sejarah kehidupan Muhammad saw..

Film yang sekarang diproduksi ini kira-kira akan menelan biaya 127 juta dollar Amerika dengan setting pengambilan gambarnya di Emirat dan Maroko, dan akan kelar pada tahun 2010, biidznillah.

Film ini bercerita awal mula tersebarnya Islam, dengan target menampakkan nilai-nilai yang sebenarnya dari ajaran Islam, untuk menjembatani dua dunia, Islam dan Barat.

Film yang akan menggunakan dua bahasa ini, Bahasa Arab dan Bahasa Inggeris di komandoi oleh seniman dunia “Anthony Quinn”.

Produser film ini, Oscar Zoghbi, seorang warga negara Amerika, berkebangsaan Libanon mengatakan:

“Sejarah kehidupan kenabian akan menjadi titik tekan penggarapan film ini, namun tentu kepribadian Muhammad saw. tidak akan diperankan dalam bentuk apa pun dalam film ini. Juga akan ditampilkan beberapa figur yang berinteraksi dengan kehidupan Muhammad dan mereka terpesona dengan kepribadian dan risalahnya.”

Zoghbi melanjutkan:

“Film ini akan menjawab tudingan keliru terhadap pribadi Muhammad saw. yang dikesankan miring oleh kalangan Barat. Tentu film ini akan sangat ditunggu lebih dari satu setengah milyar muslim di seluruh dunia, belum lagi non muslim yang selama ini objektif menggali dan belajar tentang Islam.”

Ia juga menegaskan bahwa film ini nantinya akan laku di pasaran, dan memberikan peluang bisnis perfilman nyang menguntungkan, sebagaimana film-film hollywood lainya.
Sebagaimana ia juga menegaskan bahwa film ini tidak sekedar buah karya dari seorang muslim untuk umat muslim di dunia, namun film ini adalah persembahan bagi seluruh penjuru dunia berikut keluarga besarnya.

“Ini film hollywood namun dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana juga akan diangkat cerita tentang tersebarnya Islam di Bizantium dan Paris.” tambahnya.
Disebutkan juga bahwa pemain film ini boleh jadi sosok yang sudah terkenal atau tokoh-tokoh yang pernah tampil dalam film meskipun baru sekali, namun sangat berbakat dan bagus perannya.

Pembuatan film ini dikawal langsung oleh “Darus Syari’ah” semacam lembaga sensor film yang syar’i dan sekaligus menjadi konsultan dalam hal boleh-tidaknya menurut kaca mata syari’ah Islam.

Siapa menyusul membuat gebrakan perfilman Islami di Nusantara ini?, setelah sebelumnya dimeriahkan dengan film-film fenomenal; “Fatahillah”, “Ayat-Ayat Cinta”, “Laskar Pelangi”, “Sang Murabbi”, dan yang insya Allah akan tayang dilayar lebar pada bulan Mei 2009 adalah “Ketika Cinta Bertasbih”, kata penulis novelnya, Kang Abik. Namun film yang bercerita tentang sejarah Rasulullah saw. hasil karya putra Indonesia sepertinya belum ada, siapa tergerakkan untuk membuatnya?!. (io/ut)

Wednesday, 26 November 2008

Senang Lihat Orang Lain Susah

Susah Melihat Orang Lain Senang
Selalu mencari-cari kesalahan orang lain …, itulah mungkin yang mewabah pada masyarakat kita saat ini. Masalah bangsa kita yang komplek ini sepertinya semakin pelik saja ketika orang-orang didalamnya saling menyalahkan. Yang ditawarkan bukan menyelesaikan masalah malah menambah masalah. Begitulah, akhir-akhir ini saya sering mendengar obrolan-obrolan yang demikian ini. Apa sih arti sebuah obrolan?

Kita simak beberapa contoh komentar-komentar sebagai berikut. Ketika ada orang lain mulai berbuat, dikomentari, “Ah…, itu bukan apa-apa, ntar lagi juga gagal!”. Ketika orang berbuat baik, dikomentari, “Itu sih ada pamrihnya, tidak mungkin dia berbuat baik begitu jika tidak ada pamrihnya”. Orang prestasi, dikomentari, “Dia sih orang si ini, prestasi dia sih hanya untuk golongan ini dan golongan itu saja, gak ada baiknya untuk kita”.
Dia menyalahkan korban bencana alam hanya lantaran mereka tidak mampu membantu dan meringankan beban mereka. Tetapi ketika dia mampu melakukannya malah menyalahkan orang lain karena tidak ikut membantu dan tidak sebaik dirinya.
Ketika ada organisasi yang lebih baik dari yang dipimpinnya, dikatakannya bahwa organisasi tersebut adalah milik ini dan itu yang berbeda dengan golongannya dia, sehingga tidak perlu diapresiasi. Yang berbeda dengan dirinya selalu ingin dimatikan, sekalipun yang berbeda itu baik. Ah, susah juga ya!
Parameter penilainnya adalah: siapa mereka, mazhab apa, golongan apa, suku mana, baju dan benderanya apa. Sedangkan profesionalisme, prestasi dan hasil kerja adalah nomor terakhir dalam penilaiannya.

Salahnya Kodok
Sikap argumentum ad hominem, adalah prilaku suka menyalahkan sesuatu karena ia tidak mampu melakukan, prilaku suka mencari-cari kesalahan sesuatu di luar dirinya agar ia memiliki cukup alasan untuk memaafkan dirinya sendiri. Menurut Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya Salahnya Kodok, sikap argumentum ad hominem mulai terbentuk dari peristiwa kecil sehari-hari pada masa anak-anak.

Nah, jika orangtua Yahudi mengajarkan kelicikan kepada anak-anaknya ketika menangis, orangtua Amerika menanamkan nasionalisme melalui acara makan malam keluarga, bangsa Sovyet Rusia memberikan doktrin komunisme melalui kepatuhan tanpa syarat kepada orangtua. Lain lagi orangtua Jepang menanamkan nilai-nilai kesatriaaan, nilai sportivitas yang tinggi pada anak-anak, bila menghadapi anak mereka menangis, mereka akan mengatakan buat apa menangis? Kena batu saja menangis? Setelah itu mereka akan menjelaskan.

Bagaimana dengan orangtua di Indonesia ketika anak-anaknya menangis? Apa yang dilakukan orantua saat menyuapi anaknya makan? Ketika anak menangis karena terjatuh, berbeda dengan orang Jepang, orangtua di Indonesia menyikapinya dengan menyalahkan kodok, “Ouw, salahnya kodok. Kodoknya nakal, ya? Anak ibu nggak salah, dijatuhkan. Huh nakal kamu kodok.”
Kodok masih untung, yang kasihan nasib ayam. Ketika seorang anak terjatuh ketika belajar berjalan, maka orangtua akan melempar ayam sambil berkata, “Uh, ayamnya nakal. Sudah ibu lempar biar kapok.”

Di kota-kota besar, keluarga menengah ke atas, dan berpendidikan tinggi itu, ayam sulit dijumpai di rumah, anak juga sulit membayangkan seekor kodok yang suka mencelakakan dirinya.
Yang kasihan kemudian, senasib dengan ayam kampung adalah pembantu. Kalau sepulang kantor anak mengadukan tangannya yang lecet karena terjatuh, di depan anak orangtua berteriak, “Bi, kenapa Andi jatuh. Diperhatikan dong, Bi. Yang benar kalau menjaga anak-anak.”

Orangtua tidak menanyakan perasaan si kecil – yang seharian ditinggal sendirian bersama pembantu dan mendengarkan ceritanya. Orangtua lebih mendorong untuk mengungkapkan “cemasnya” kepada pembantu di depan anak, saat itu juga. Padahal, anak lecet tangannya mungkin justru karena kreatifitas anak. Misalnya, ia mencoba membuat kapal-kapalan dari potongan kayu di belakang rumah. Padahal, anak justru akan bahagia dan mengembangkan perasaan diterima, diperhatikan dan disayang orangtua jika orangtua setia mendengarkan pengalamannya hari itu, sejak orangtua berangkat sampai tangan anak lecet.

Senang Melihat Orang Lain Susah
Seorang anak bersikap argumentum ad hominem dengan menyalahkan orangtua yang tidak mengikutkan les matematika ketika ia mendapat nilai rendah.
Remaja menyalahkan bapaknya yang tidak membelikan motor ketika bakatnya tidak berkembang. Sedangkan walimurid menyalahkan guru ketika anaknya tidak rangking satu. Orangtua menyalahkan rumah yang tidak selebar istana ketika anaknya tidak kreatif dan bakatnya tidak berkembang.

Yang lebih parah lagi, merasa tidak senang jika orang lain senang. Jika diri tidak berhasil orang lain juga ‘harusnya’ tidak berhasil. Jika diri kita sendiri yang senang, orang lain tidak perlu senang. Jika diri kita susah orang lain juga ‘harus’ susah.
Senang melihat orang lain susah, Susah melihat orang lain senang. Semoga tidak demikian. Tapi seperti puisi yang dibaca kang Dedi Miswar, “Senang melihat orang lain Senang, Susah melihat orang lain Susah”. Jadikan diri kita bagian dari solusi bukan bagian dari masalah. Wallahu’alam. (17/06/08)

age: http://www.digitaldreamland.org/, dengan modifikasi animasi.

Friday, 21 November 2008

Mewarnai Background Tulisan

Tulisan ini hanya untuk sekedar bagi-bagi Types tentang bagaimana cara membuat background. Tentunya dengan mengatur sendiri warna background diharapkan tulisan pada blog kita semakin menarik. Dengan sedikit script yang kita tambahkan dalam postingan pada blog, kita bisa mewarnai background tulisan yang kita anggap penting sesuai dengan selera kita, agar pesan lebih mudah diterima dan menarik pengunjung. Contohnya tulisan di bawah ini:

MEWARNAI BACKGROUND TULISAN PADA BLOG


Baiklah, langsung saja.. caranya cukup mudah. Anda tinggal menambahkan code script di bawah ini di dalam Edit Html ketika anda hendak posting sebuah tulisan.
Code Scripnya sbb:



Kode BACKGROUND: warna (#330099) bisa anda ganti dengan code warna yang Anda sukai. Untuk membantu, berikut ini code warna-warna dasar yang bisa Anda coba: Hitam (#000000), Merah (#FF0000), Putih (#FFFFFF), Kuning (#FFFF00), Biru (#0000FF) dan Hijau (#00FF00).

Demikian tulisan ini dengan harapan bisa membantu dan bermanfaat bagi sahabat sekalian. Thanks
Selamat Mencoba...!
...

Thursday, 20 November 2008

Kayalah Lalu Masuk Surga!

dakwatuna.com - Dari Abi ‘Abdillah Tsauban Bin Bujdad bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Dinar yang paling utama yang dibelanjakan seseorang adalah dinar yang ia belanjakan untuk keluarganya, dinar yang ia belanjakan untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang ia infakkan untuk rekan-rekannya (yang tengah berjuang) di jalan Allah.” (Muslim)
Dalam kitab Nuzhatul-Muttaqin (syarah Riyadush-Shalihin karya Imam An-Nawawi) disebutkan, hadits itu menjelaskan peringkat keutamaan pengeluaran harta (infak) bahwa memberi nafkah kepada keluarga merupakan infak yang paling mulia. Dalam hadits lain disebutkan:
“Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk (mememerdekakan) hamba sahaya, dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau infakkan untuk keluarga, yang paling utama di antara semua itu adalah dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (Muslim)

Ke manapun alokasinya, yang jelas seseorang tidak mungkin dapat berinfak jika tidak memiliki harta. Lebih-lebih jika kita mencermati ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan kita terlibat dalam jihad. Selalu saja disandingkan antara kewajiban berjihad dengan jiwa dengan kewajiban berjihad dengan harta. Bahkan dari semua ayat yang memerintahkan kita berjihad dengan harta dan jiwa, berjihad dengan harta selalu didahulukan kecuali pada satu ayat saja yakni ayat 111 surah At-Taubah, yang maknanya:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin jiwa dan harta mereka dengan mendapatkan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.”

Selebihnya, hartalah yang disebut terdahulu. Perhatikan ayat-ayat berikut:
“Wahai orang-orang yang beriman, inginkah kalian aku tunjukkan pada suatu perniagaan yang menyelamatkan kalian dari adzab yang pedih. Kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kalian berjihad di jalan Allah denganh harta dan jiwa kalian.” (Ash-Shaf: 10-11)

Ini diperkuat dengan adanya kewajiban zakat. Dalam urusan yang satu ini memang ada kesalahan persepsi pada sebagian kaum muslimin. Kewajiban zakat sering dipahami begini: kalau punya harta, zakatlah; kalau tidak punya, tidak usah mengeluarkan zakat. Secara fiqih, pemahaman itu sangat benar. Tapi semangatnya bukanlah semangat kepasrahan pada keadaan. Semangat perintah zakat harusnya dipahami: carilah uang, kumpulkanlah harta agar dapat melaksanakan perintah Allah yang bernama zakat. Seharusnya kita membawa semangat shalat untuk diterapkan pada zakat. Kita selalu berpikir kita harus bisa melaksanakan shalat dengan segala perjuangan yang menjadi konsekuensinya. Dari mulai mencari penutup aurat, mencari tempat shalat, menentukan arah kiblat, mensucikan diri, dan seterusnya.

Itu semua mematahkan anggapan yang masih dianut sebagian orang bahwa kesalihan dan ketakwaan identik dengan kepapaan, kemelaratan, kesengsaraan, dan ketertindasan. Seolah-olah hanya orang miskin, jelata, dan tertindaslah yang layak menghuni surga. Sebaliknya orang kaya dan orang yang punya jabatan tidak punya tempat di surga. Ini diperparah dengan sering disitirnya hadits-hadits dha’if (lemah) atau bahkan maudhu’ (palsu) yang memberikan pesan untuk menjauhi dunia sejauh-juahnya demi mencapai ketakwaan dan kesucian jiwa. Atau mungkin juga menyitir hadits shahih tentang zuhud dengan pemahaman yang salah.

Zuhud tidaklah identik dengan melarat. Zuhud adalah kepuasaan hati dengan apa yang diberikan Allah swt. Zuhud adalah ketiadaan ikatan hati kepada kekayaan. Bahwa sambil merasa puas dengan apa yang Allah berikan dan sambil meniadakan ikatan hati dengan harta seseorang memiliki harta dan jabatan, tidaklah menafikan sifat zuhud.

Utsman Bin 'Affan adalah konglomerat dan kaya raya. Beliau termasuk sahabat Nabi saw. yang dijamin masuk sorga. Demikian pula halnya dengan ‘Abdurrahman Bin ‘Auf. Beliau sukses dalam bisnis dan menjadi saudagar kaya raya. Toh beliau juga termasuk yang dijamin masuk surga. Umar Bin ‘Abdul-‘Aziz, khalifah yang kaya raya. Tapi justeru dia termasuk orang zuhud.

Posisi harta dalam Islam sama dengan posisi kemiskinan: sebagai ujian bagi manusia. Dengan kekayaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kekayaan pula orang bisa masuk neraka. Dengan kepapaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kepapaan pula orang bisa masuk neraka. Semuanya ujian! Allah swt. menegaskan:
“Dan Kami coba kalian dengan keburukan dan kebaikan, (semuanya) sebagai ujian.” (Al-Anbiya: 35)

Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu manis dan menghijau. Dan sesungguhnya Allah mengangkat kalian sebagai khalifah di dalamnya untuk melihat (menguji) bagaimana kalian bekerja. Maka berhati-hatilah dengan dunia dan berhati-hatilah dengan wanita. Karena sesungguhnya fitnah Bani Israil adalah pada wanita.” (Riwayat Muslim)

Jadi, orang yang saleh bukanlah orang memilih meninggalkan harta melainkan yang lulus dalam ujian mengelola harta itu. Seseorang dianggap lulus ujian dalam urusan harta manakala:

•Hanya menempuh cara halal untuk memperoleh harta.
Pada hari kiamat, setiap orang akan diminta pertanggungjawaban terkait dengan hartanya, dari manakah ia memperolehnya dan dengan cara apa? Ini batu ujian pertama. Rasulullah saw. bersabda:
Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman seperti yang diperintahkan kepada para rasul. Dia berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari yang baik dan beramal salehlah karena sessungguhnya Aku mengetahui apa yang kamlian lakukan’.
Dia juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik dari yang Kami rezekikan kepada kalian’.”
Lalu Rasulullah saw. menerangkan tentang orang yang mengadakan perjalanan panjang, kusut masai dan berdebu. Ia mengadakahkan kedua tangannya (berdoa) ke langit (sambil mengatakan): Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dari yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan.” (Muslim)

•Harta itu tidak menyebabkan sombong
Orang yang suksus mengelola harta adalah orang yang dengan hartanya justeru semakin rendah hati dan menyadari bahwa segala yang dimilikinya adalah titipan atau amanah dari Allah. Abdurrahman bin ‘Auf yang padahal termasuk orang yang dijamin masuk surga pernah berlinang air mata saat dirinya siap menyantap hidangan lezat yang ada di hadapannya. Ketika ditanya penyebab ia menangis, ia menjawab, “Aku takut hanya yang kunikmati di dunia inilah yang menjadi ganjaranku dari Allah.”

•Menjadi fasilitas untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik harta yang saleh adalah yang ada pada orang saleh.” Beliau juga memerintahkan kepada kita, “Jauhkanlah dirimu dari neraka walau dengan hanya sebelah kurma.”

•Menjadi fasilitas untuk silaturahim.
Infaq adalah baik. Dan infaq kepada kerabat adalah lebih baik lagi. Karena selain bernilai taqarrub, perbauatan itu juga merupakan upaya silaturahim. Rasulullah saw. bersabda, “Shadaqah kepada orang misikin adalah satu shadaqah dan shadaqah kepada orang yang punya hubungan rahim (kerabat) adalah dua shadaqah: shadaqah dan shilah (menyambungkan).” (At-Tirmidzi)

•Menjadi fasilitas untuk perjuangan.
Perjuangan Islam jelas tidak mungkin tanpa dukungan finansial. Kekuatan orang-orang kafir harus dihadapi dengan kekuatan optimal kaum muslimin. Dan ini tentu saja salah kekutan itu adalah kekuatan maliyyah (finansial).

Itulah sebagian ajaran Islam yang terkait dengan kekayaan. Jadi, menjadi orang kaya, siapa takut? Allahu a’lam.

Sumber : http://www.dakwatuna.com/2008/kayalah-lalu-masuk-surga/

Monday, 17 November 2008

Terima Kasih, Saya Mendapat Award

Banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta dan persahabatan. Kadang dengan bunga atau coklat, bisa juga surat bahkan sekedar senyuman manis di bibir dapat menghangatkan hubungan cinta atau persahabatan. Begitu indah makna persahabatan, seperti Kata-kata Bijak, "Seribu Teman terlalu sedikit, Satu Musuh terlalu banyak" demikian seharusnya dalam kehidupan kita, kita berharap mempunyai teman dan sahabat sebanyak-banyaknya dan menghindari adanya musuh walaupun hanya satu.

So, Terima kasih untuk sahabatku Mas Eddy J.Harto dengan blog renungannya dan Mbak Try Keyno yang memberikan Awardnya, semoga dengan Award ini bisa menjadi pertanda jalinan persahabatan kita walaupun sementara lewat maya, siapa tahu nanti bisa berjumpa dalam arti sesungguhnya. Semoga dengan Award ini saya bisa lebih semangat lagi untuk menuangkan karya, ide, info dalam blog saya yang bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Seperti biasa, peraturannya adalah, kita forward award ini ke-7 teman kita dengan memberitahukan ke teman-teman yang mendapatkan award tersebut dan mencantumkan link yang memberi. Lengkapnya :

1. Put the award logo on your blog
2. Add the link of the person who gave this award
3. Nominate another seven
4. Leave message to the nominees

Ini Award dari Mas Eddy J.Harto dan Mbak Try Keyno yang kebetulan datang bersamaan dengan Award yang sama:
Award ini saya teruskan kepada para sahabat sbb :
Wirathi
Anie
Rohman
Nanang
Shanti Fahlevi
FiyahRedApple
Punjuls

Semoga berkenan di hati para sahabat.. dan mohon maaf jika sahabat yang lain belum kebagian.

Saturday, 15 November 2008

Hikmah: Bibit Tanaman

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi dipucuk-pucuk daunku. Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang."
Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman." Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

***
Teman, memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri.

Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.

Ditulis dari buku: Irfan Toni Herlambang

Friday, 14 November 2008

Tokoh Penting Dibalik Gerakan Zakat

Terbentuknya Gerakan Zakat Untuk Indonesia bulan Februari 2008 yang lalu telah menyatukan beberapa aktifis Zakat di tanah air. Beberapa Tokoh penting lahirnya Gerakan Zakat Untuk Indonesia tersebut berusaha saya hadirkan dalam blog ini walaupun sekedar foto. Inilah Deklarator Piagam Batam dan Anggota Presidium Gerakan Zakat untuk Indonesia :



Erie Sudewo

Deklarator Piagam Batam,
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------



Ahmad Juwaini

(Dompet Dhuafa Republika)
Deklarator Piagam Batam,
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


M. Arifin Purwakananta
(Dompet Dhuafa Republika)
Deklarator Piagam Batam,
Ketua Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Juperta Panji Utama
(Lampung Peduli)
Deklarator Piagam Batam,
Sekjen
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Luthfi Afandi
(Dompet Dhuafa Bandung)
Deklarator Piagam Batam,
Bidang Standarisasi
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Yohandromeda Syamsu
(Radar Banjar Peduli)
Deklarator Piagam Batam,
Bidang Jaringan
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Pandapotan Simatupang
(Peduli Waspada Medan)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Akh Alim Mahdi
(DSM Bali)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Moch. Arief
(DSNI Amanah Batam)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Arif Fajar S.
(DD Yogya)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Widyawati
(DSNI Amanah Batam)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Adi Apriliansyah
(DSIM Palembang)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Danar Dona
(Dompet Dhuafa Republika)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Ogi Fajar Nuzuli
(Radar Banjar Peduli)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Viryan Azis
(Dompet Ummat Pontianak)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Abdul Samad
(DD Kaltim)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


M.Mulyana
(DD Harian Aceh)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Muhammad Firad
(DASI NTB)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------


Dwi Atmoko
(Pondok Zakat Jambi)
Deklarator Piagam Batam,
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------



Yuli Pujihardi

(Dompet Dhuafa Republika)
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------



Herman Budianto

(Dompet Dhuafa Republika)
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------



Ima Rachmalia

(DD Bandung)
Anggota Presidium
Gerakan Zakat Untuk Indonesia
-----------------------------------

Bagi aktifis zakat yang ingin bergabung menjadi anggota Gerakan Zakat Indonesia bisa mengunjungi di blog resminya http://gerakanzakatindonesia.blogspot.com.

Hikmah: Cangkir Yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja ke sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar itu cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara. “Terima kasih untuk perhatiannya. Perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang perajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata, “Belum!” Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata, “Belum!”

Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh, ternyata belum.
Setelah dingin ternyata aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.
Wanita itu berkata, “Belum!” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi, orang itu tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Teman, seperti itulah Allah Swt. membentuk kita. Pada saat Allah Swt, membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi, itulah cara mengubah kita agar menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
Teman, anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu terjatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna, utuh dan tak kekurangan satu apapun.

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup jangan kecil hati karena Allah swt. sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan itu memang menyakitkan, tetapi setelah semua proses itu selesai Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk Anda. (Tulisan: Irfan Toni Herlambang)

Wednesday, 12 November 2008

KARSA Menang Tipis

Hasil rekapitulasi coblosan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur seng anyar Karo KPUD (11/11/08) gak disongko dimenangno pasangan Soerkarwo – Saifullah Yusuf (Karsa). Bedo presentasine titik banget yoiku mok 0,40% neng dhuwure suorone pasangan Khofifah – Mujiono (Kaji).

Hasil iki ndadekno kaget mulane miturut itungan cepet (Quick Count) sakwise coblosan tanggal 4 November 2008 seng kepungkur, LSI menangno pasangan KAJI ambe roto-roto suoro 50%. Padahal itungane KPUD Jatim nyebutno lek KARSA oleh 7.729.944 suoro (50,20%) lan KAJI 7.669.721 suoro (49,80%).

Perpedaan seng tipis iki ndadekno rawan komflik. Suasanane perhitungan suoro coblosan lan penetapan hasil PILGUB JATIM neng hotel Mercure dadi tegang. Pasangan KAJI gak terimo lan kate ngadukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) mergo alasane ono penggelembungan suoro.

Khofifah nuding ono intervasi pemerintah pusat. Indikasi iku seng paling nyolok, jare Khofifah, yoiku dikirimno Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh nang Surabaya kanggo ngurangi hasil Quick Count gawenan telu lembaga survei. Pas Kemis minggu wingi Nuh nggelar Konfrensi pers neng Hotel Sheraton Suroboyo, Nuh jalok masyarakat gak percoyo lan gak usah ngreken hasil perhitungan cepet.

Monday, 10 November 2008

Laskar Pelangi The Movie

Sebuah adaptasi sinema dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an.
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.

5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?

Film ini dipenuhi kisah tentang kalangan pinggiran, dan kisah perjuangan hidup menggapai mimpi yang mengharukan, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.

Jenis Film :Drama
Produser :Mira Lesmana
Produksi :Miles Films & Mizan Production
Homepage : http://www.laskarpelangithemovie.com

PR: "Jika Saya Jadi...?"

Akhirnya saya bisa menyelesaikan PR yang diberikan oleh Mbak Rathi. Ehmm, memang berat tiba-tiba dapat PR seperti ini yang sebelumnya tidak terpikirkan. Tapi syukurlah saya bisa menyelesaikan walaupun isinya agak ngaco untuk menjawab pertanyaan "Kalau saya jadi...". Semoga bermanfaat ya...

1. Kalau saya jadi Wartawan, saya akan tulis berita dengan baik, jujur dan benar.
2. Kalau saya jadi Walikota, saya akan sering turba untuk memastikan rakyat saya sejahtera.
3. Kalo saya jadi Gubernur, pertama saya akan mundur jadi Walikota. Kan tidak boleh rangkap jabatan, hehehe. Kedua saya akan mengayomi semua warga dengan tidak melakukan diskriminasi kependudukan.
4. Kalau saya jadi Pengusaha Kaya, saya akan buka sebanyak-banyaknya lapangan kerja.
5. Kalau saya jadi Dokter, saya akan beri pengobatan gratis bagi pasien yang tidak mampu.
6. Kalau saya jadi SBY, saya akan hitung-hitung kembali berapa modal untuk kembali maju ke Pilpres .
7. Kalau saya jadi Presiden, tentunya saya akan mengundurkan diri dari Jabatan Gubernur.
8. Kalau saya jadi Pengusaha, kira-kira siapa ya yang ngerjain kerjaan saya yang sekarang.
9. Kalau saya jadi Produser, saya akan buat film yang bermoral, mendidik, bukan film yang bikin hancur moral bangsa yang mengandung pornografi atas nama kebebasan yang kebablasan. Kok jadi serius ya.
10. Kalau saya jadi Spiderman, saya pikir tidak mungkin, ach!

Sunday, 9 November 2008

Bersama Keluarga


Adik Zaki dan Mas Fadhil


Adik Zaki dan Mas Fadhil



Perjalanan ke Kalimantan Timur


Wisata Budaya Dayak, Desa Pampang Samarinta - Kaltim


Masjid Al Istiqomah - Balikpapan


Masjid Islamic Center - Samarinda


Transit di Bandara Hasanudin - Makasar


Bersama "Peppy" DD Bandung