Potensi kekayaan alam Indonesia dan keindahannya bisa untuk mensejahterakan rakyatnya, Pulau Bali salah satu contoh karena Keindahan alam dan budayanya menjadi obyek tujuan wisata, dismping dapat meningkatkan perekonomian rakyat dan meningkatkan devisa tentunya… Bali yang dikenal dengan ‘pulau dewata dan masuk tujuan utama wisata dunia, banyak yang beranggapan bahwa Bali adalah pulau kaya yang tidak ada orang miskinnya seperti anggapan saya pada mulanya.
Untuk melengkapi tulisan saya: Bali : Potret Kemiskinan dan Potensi Zakat, Pada tahun 2006 kami dan yayasan Dompet Sosial Madani (DSM) Bali sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan zakat, infak, dan shadakah berusaha untuk membantu mengentaskan kemiskinan yang terjadi di Bali dengan melakukan survei ke 9 daerah di wilayah Bali untuk selanjutnya segera diambil tindakan yang efektif.Tujan survey adalah : Untuk mengetahui kantong-kantong kemiskinan di Bali, terutama yang banyak dihuni oleh warga muslim, mencari tahu jenis-jenis fasilitas dan bantuan yang tepat untuk masing-masing daerah dan membuat data base yang memuat profil penduduk muslim miskin di Bali.
Survey yang kami lakukan tanggal 29 Februari sampai dengan tanggal 17 Juni 2006 dengan sasaran penduduk muslim yang berdomisili di wilayah Karangasem, Klungkung, Gianyar, Bangli, Buleleng, Tabanan, Jembrana, Badung dan Denpasar yang dipilih berdasarkan rekomendasi sebagai warga miskin dan perlu dibantu oleh tokoh setempat. Banyaknya sampel di tiap-tiap desa/kampung dibatasi kurang lebih 10 orang dengan pertimbangan telah mewakili anggota populasi yang lain.
Dari hasil survei yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dari 413 responden yang meliputi 67 desa/kampung di seluruh Bali, diketahui bahwa sebagian besar bermatapencaharian sebagai buruh/tukang (29,5%), pedagang (21,1%), dan petani (16,5%) dengan penghasilan rata-rata kurang dari 200 ribu/bulan (52,5%) dan sebagian besar memiliki hutang (77,5%). Dilihat dari latar belakang pendidikan, sebagian besar responden telah tamat SD (33,7%) dan tidak tamat SD (27%).
Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan hasil berupa program-program rekomendasi yang bisa dilakukan di kantong-kantong muslim di wilayah Bali, sebagai berikut : Modal Bergulir, Alat-alat pertanian/peternakan/perikanan, Klinik keliling, Ketrampilan, Pemasaran produk, Bimbingan Keislaman, Sarana umum, MCK, Tandon air, Listrik, Renovasi masjid/mushollah, Jalan, Beasiswa, dan Pemberdayaan pesantren.
Survey tersebut kami lakukan pada taggal 29 Februari sampai dengan 17 Juni 2006, tentu masih banyak kekurangan, karena keterbatasan dana dan tenaga. Survey tersebut masih di kantong-kantong muslim dan masih banyak kantong-kantong miskin lain yaang belum kami survey. Semoga tahun 2008 ini kami bisa melanjutkan dan menguptade data hasil survey (peta mustahik Bali) tahun 2006.
Untuk melengkapi tulisan saya: Bali : Potret Kemiskinan dan Potensi Zakat, Pada tahun 2006 kami dan yayasan Dompet Sosial Madani (DSM) Bali sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan zakat, infak, dan shadakah berusaha untuk membantu mengentaskan kemiskinan yang terjadi di Bali dengan melakukan survei ke 9 daerah di wilayah Bali untuk selanjutnya segera diambil tindakan yang efektif.Tujan survey adalah : Untuk mengetahui kantong-kantong kemiskinan di Bali, terutama yang banyak dihuni oleh warga muslim, mencari tahu jenis-jenis fasilitas dan bantuan yang tepat untuk masing-masing daerah dan membuat data base yang memuat profil penduduk muslim miskin di Bali.
Survey yang kami lakukan tanggal 29 Februari sampai dengan tanggal 17 Juni 2006 dengan sasaran penduduk muslim yang berdomisili di wilayah Karangasem, Klungkung, Gianyar, Bangli, Buleleng, Tabanan, Jembrana, Badung dan Denpasar yang dipilih berdasarkan rekomendasi sebagai warga miskin dan perlu dibantu oleh tokoh setempat. Banyaknya sampel di tiap-tiap desa/kampung dibatasi kurang lebih 10 orang dengan pertimbangan telah mewakili anggota populasi yang lain.
Dari hasil survei yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dari 413 responden yang meliputi 67 desa/kampung di seluruh Bali, diketahui bahwa sebagian besar bermatapencaharian sebagai buruh/tukang (29,5%), pedagang (21,1%), dan petani (16,5%) dengan penghasilan rata-rata kurang dari 200 ribu/bulan (52,5%) dan sebagian besar memiliki hutang (77,5%). Dilihat dari latar belakang pendidikan, sebagian besar responden telah tamat SD (33,7%) dan tidak tamat SD (27%).
Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan hasil berupa program-program rekomendasi yang bisa dilakukan di kantong-kantong muslim di wilayah Bali, sebagai berikut : Modal Bergulir, Alat-alat pertanian/peternakan/perikanan, Klinik keliling, Ketrampilan, Pemasaran produk, Bimbingan Keislaman, Sarana umum, MCK, Tandon air, Listrik, Renovasi masjid/mushollah, Jalan, Beasiswa, dan Pemberdayaan pesantren.
Survey tersebut kami lakukan pada taggal 29 Februari sampai dengan 17 Juni 2006, tentu masih banyak kekurangan, karena keterbatasan dana dan tenaga. Survey tersebut masih di kantong-kantong muslim dan masih banyak kantong-kantong miskin lain yaang belum kami survey. Semoga tahun 2008 ini kami bisa melanjutkan dan menguptade data hasil survey (peta mustahik Bali) tahun 2006.
ya begitu lah,,
ReplyDeletebahkan di Bali banyak orang yang terkena gangguan mental juga,, tolong juga di angkat ya
thx ya udah bisa kasih kritikan dikit
sungguh menyedihkan, di balik kesenangan orng yang berwisata ada juga orng yang sedang sengsara
ReplyDeletetenten bali, kunjungi http://vacationaccompany.com
berzakat tidak memandang dari golongannya saja...semua makhluk ciptaan Tuhan
ReplyDelete