Pernikahan Kami Di Surga
Novel setebal 335 halaman ini adalah terjemahan dari ‘Azzam Hadban. Novel ini banyak menceritakan kejadian perang saudara di Libanon yang justru awal mulainya kisah kisah lucu, keras tapi kok membumbung tinggi.
Justru aku lihat, benar benar kondisi para ‘cowok’ mirip dengan apa yang dirasakan, apa yang di anut “Usamah” (bintang novel-red). Aku ingin seperti mereka, aku ingin mencari mereka, aku ingin menjadi mereka, aku ingin segala galanya, aku ingin itu ini — seorang Usamah, yang benar benar keras pendirianya —
Tapi tatkala bertemu “Abir” , gadis berjilbab ( 15 thn), busetttt… aku pikir kalah akan parasnya .. tapi yang namanya cowok keras .. tetap idealis dengan apa yang di inginkan. tapi penyesalan ini akan di bayar mahal , bahkan amat sangat MAHAL ..
Banyak… hal hal yang aku duga dari alur cerita seperti novel islami ( mirip alurnya), tapi novel ini beda aku membaca sempat terjebak dengan pola pikir dari penulis, banyak kejadian yang justru membuat aku pingin tahu sebenarnya .. apa ending dari ceritanya ….
Sungguh, demi baca ini … lembur, lembur .. ( 01.45 malam-red).. selesai, dan akhirnya tahu apa yang di sampaikan oleh penulis. Terkejut, ini membuat aku pingin tahu adakah cowok “usamah” yang begitu kerasnya , yang begitu “dingin” dengan yang namanya ‘wanita’, tapi akhirnya sadar bahwasanya ‘wanita’ tidak yang dia pikirkan.
Ingin tahu.. kelanjutan ceritanya. silahkan rekan rekan . beli .. cuma 45 rb tok….
“Usamah, mungkin ini sesuatu yang aneh bagi wanita, apalagi bagi wanita yang tahu agama sepertiku,” kata Abir sembari mendekat. “Tapi… aku harus mengatakanya. Maukah kamu menjadi suamiku?”
Usamah tampak kaget dengan permohonan yang begitu tiba tiba ini. Namun ia segera menimpali, “Abir…. kamu tahu itulah yang selama ini aku impikan sejak pertama kali melihatmu. Tapi…. sekarang? Aku sudah tidak punya sisa umur lagi.”
Dikutip dari blog Elin Kuswoyo dengan izin.
Novel setebal 335 halaman ini adalah terjemahan dari ‘Azzam Hadban. Novel ini banyak menceritakan kejadian perang saudara di Libanon yang justru awal mulainya kisah kisah lucu, keras tapi kok membumbung tinggi.
Justru aku lihat, benar benar kondisi para ‘cowok’ mirip dengan apa yang dirasakan, apa yang di anut “Usamah” (bintang novel-red). Aku ingin seperti mereka, aku ingin mencari mereka, aku ingin menjadi mereka, aku ingin segala galanya, aku ingin itu ini — seorang Usamah, yang benar benar keras pendirianya —
Tapi tatkala bertemu “Abir” , gadis berjilbab ( 15 thn), busetttt… aku pikir kalah akan parasnya .. tapi yang namanya cowok keras .. tetap idealis dengan apa yang di inginkan. tapi penyesalan ini akan di bayar mahal , bahkan amat sangat MAHAL ..
Banyak… hal hal yang aku duga dari alur cerita seperti novel islami ( mirip alurnya), tapi novel ini beda aku membaca sempat terjebak dengan pola pikir dari penulis, banyak kejadian yang justru membuat aku pingin tahu sebenarnya .. apa ending dari ceritanya ….
Sungguh, demi baca ini … lembur, lembur .. ( 01.45 malam-red).. selesai, dan akhirnya tahu apa yang di sampaikan oleh penulis. Terkejut, ini membuat aku pingin tahu adakah cowok “usamah” yang begitu kerasnya , yang begitu “dingin” dengan yang namanya ‘wanita’, tapi akhirnya sadar bahwasanya ‘wanita’ tidak yang dia pikirkan.
Ingin tahu.. kelanjutan ceritanya. silahkan rekan rekan . beli .. cuma 45 rb tok….
“Usamah, mungkin ini sesuatu yang aneh bagi wanita, apalagi bagi wanita yang tahu agama sepertiku,” kata Abir sembari mendekat. “Tapi… aku harus mengatakanya. Maukah kamu menjadi suamiku?”
Usamah tampak kaget dengan permohonan yang begitu tiba tiba ini. Namun ia segera menimpali, “Abir…. kamu tahu itulah yang selama ini aku impikan sejak pertama kali melihatmu. Tapi…. sekarang? Aku sudah tidak punya sisa umur lagi.”
Dikutip dari blog Elin Kuswoyo dengan izin.
0 komentar:
Post a Comment
Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com
Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"