Monday, 14 July 2008

Kemiskinan di Bali Turun 13.400 Orang

Angka kemiskinan di Bali per Maret 2008 tercatat mengalami penurunan 13.400 orang. Pada bulan Maret 2007 tercatat ada 229.100 orang di Bali yang berada di bawah kemiskinan atau mencapai 6,63 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Bali. Jumlah itu menurun menjadi 215.700 orang pada bulan Maret 2008 atau sekitar 6,17 persen dari total penduduk Bali.

Kepala BPS Bali Ida Komang Wisnu menyampaikan hal itu di Denpasar, Selasa (1/7) kemarin. Didampingi jajarannya, ia menyebutkan garis kemiskinan sendiri justru meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 6,4 persen. Pada Maret 2007 sebesar Rp 165.954,00 per kapita menjadi Rp 176.569,00 per kapita per bulan Maret 2008. 'Kemiskinan dimungkinkan menurun dengan adanya pertumbuhan ekonomi kita yang cukup baik dan sejalan dengan peningkatan di sektor pariwisata,' ujar Wisnu.

Di pihak lain, seperti yang diprediksi sebelumnya, kenaikan harga BBM memicu tingkat inflasi di Bali. Data yang diperoleh dari Berita Resmi Statistik BPS Propinsi Bali menyebutkan, inflasi Kota Denpasar pada bulan Juni 2008 mencapai 1,78 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 106,95 (perhitungan IHK menggunakan tahun dasar 2007=100). Padahal, trend tahun-tahun sebelumnya menunjukkan, tingkat inflasi bulan Juni cukup rendah.

'Bulan Juni 2006 inflasi hanya 0,47 persen. Kemudian turun untuk tahun berikutnya menjadi 0,06 persen. Namun tahun ini karena kenaikan harga BBM, inflasinya jadi setinggi itu,' ujar Wisnu.

Meski meningkat, inflasi di Bali masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,46 persen. Hal ini dikatakan Wisnu, disebabkan faktor psikologis masyarakat Bali yang tidak serta merta bergejolak dengan adanya kenaikan harga BBM. Pola konsumsi di Bali dinilai stabil meskipun dihadapkan pada situasi kenaikan harga BBM tersebut.

Dilanjutkan Wisnu, sumbangan terhadap inflasi dipicu kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,65 persen, kelompok sandang 0,03 persen, kelompok kesehatan 0,05 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,28 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 7,71 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks 0,09 persen. (Sumber: Bali Post - Rabu, 02 Juli 2008)

Related Posts:

  • Tembus 250 Visitors per hari, Welcome to my BlogSelasa, 18 Agustus 2009 kemarin, secara mengejutkan pengunjung blog www.alimmahdi.com tembus angka 250 orang pengunjung. Angka ini merupakan angka tertinggi sejak blog ini dibuat.Dilihat dari data statistik Histats.com sebuah… Read More
  • 'Arus Banjir Lebaran' di DenpasarSelepas maghrib saya terima SMS dari pak Saifuzzuhri yang diforward dari SMS sahabat (saudara) lama, isinya sebagai berikut: “Banjir bandang di padang asri. Saat ini trbesar sepanjang sejarah. SAR dan Relawan PKS on the way, … Read More
  • BALI: The Best Island VS PovertyKemiskinan dibalik gemerlap Bali The Best Island in Asia Pasific itulah penghargaan yang diberikan oleh Destin Asian Award 2008 baru-baru ini. Wajar saja karena nama Bali lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara daripada nama… Read More
  • Kemiskinan di Bali Turun 13.400 OrangAngka kemiskinan di Bali per Maret 2008 tercatat mengalami penurunan 13.400 orang. Pada bulan Maret 2007 tercatat ada 229.100 orang di Bali yang berada di bawah kemiskinan atau mencapai 6,63 persen dari jumlah keseluruhan pen… Read More
  • Benarkah Belenggu Adat mengungkung Potensi Profesionalisme Manusia Bali?Ngayah Adat - Ngayah menurut seorang tokoh Adat adalah Kerja Bakti untuk berbagi keperluan, apa itu urusan ritual keagamaan ataupun masalah sosial kemasyarakatan. Siapapun yang terlibat ngayah tidak mendapatkan upah alias gra… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"