Thursday, 1 January 2009

Awal yang Menentukan...

Sejenak mari kita merefleksi perjalanan hidup kita. Coba kita list keberhasilan besar apa saja yang telah kita buat selama tahun 2008 ataupun 1429 yang sebentar lagi berakhir ini? Buatlah daftar 12 keberhasilan dari perencanan hidup yang kita lakukan di awal tahun. Jika itu ada, maka bisa dipastikan kita memang benar-benar serius dalam menapaki setiap estafet-estafet hidup yang selalu penuh warna dan gejolak. Beruntunglah orang-orang yang demikian. Ada kenikmatan hidup dari upaya mengejar cita-cita yang telah ditancapkan.

Berbeda dengan bagi kita yang tak dapat menganalisa keberhasilan dari aktifitas kita. Ada ketertinggalan ”manajemen diri” di sana. Tak hanya sekeder manajemen diri saja sebenarnya, tapi ada manajemen keummatan yang terbengkalai di sana. Padahal, sebagai makhluk pengemban risalah kenabian, kita tak boleh melupakan peran kita untuk mengajak manusia agar tetap selalu berada dalam kebaikan.

Berakhirnya tahun 2008/1429 rupanya telah menjadi bagian dari mozaik sejarah masa lalu yang boleh jadi menelurkan catatan buruk atau karya-karya besar. Kita tak tahu batasan sampai kapan usia kita ke depan. Tapi yang jelas, estafet tahun berikutnya (2009/1430) sudah siap menyambut kita. Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi perjalanan waktu itu dengan perencanaan akan gagasan-gagasan besar untuk perbaikan umat. Tidak lagi mempertanyakan apa yang akan kita lakukan, tapi bagaimana kita secara cerdas dan kreatif merealisasikan ide-ide kita.

Saat ini umat kita belumlah selesai keluar dari beragam problematika sosial politik dan ekonomi yang memprihatinkan. Umat kita dikatakan bodoh dan terbelakang itu benar adanya, walau tidak semuanya bisa digeneralisir. Umat kita dikatakan miskin juga tidak bisa dikatakan salah. Sebab memang kenyataannya para keluarga miskin banyak yang orang Islam. Belum lagi persoalan konflik internal antar kelolmpok yang dipicu oleh kesalahan penafsiran aliran dan afiliasi politik yang beberapa bulan terakhir ini sering tersulut.

Dari persoalan itulah sebenarnya kita dituntut agar bisa mengambil peran strategis dalam menciptakan stabilitas, perbaikan, edukasi, dan hal-hal positif yang bersifat konstruktif pada umat. Umat sekarang menanti peran dan tanggung jawab kita sebagai sekelompok orang yang ”terpilih” punya kesadaran konstruktif. Semoga saja, lompatan estafet tahun yang akan kita jalani kedepan, dapat menciptakan warna-warna kehidupan yang lebih indah dan membuahkan karya-karya besar bagi umat.


.::.Alim Mahdi.::.

Related Posts:

  • Bali : Potret Kemiskinan dan Potensi ZakatAngka Kemiskinan Mengamati data BPS tentang Angka Kemiskinan di Bali cukup menarik. Menurut data BPS tahun 2006 penduduk miskin di Bali sebanyak 147.044 KK yang tersebar ke 8 Kabupaten dan 1 kota di Bali. Peringkat pertama te… Read More
  • Sisi Lain Pulau BaliPotensi kekayaan alam Indonesia dan keindahannya bisa untuk mensejahterakan rakyatnya, Pulau Bali salah satu contoh karena Keindahan alam dan budayanya menjadi obyek tujuan wisata, dismping dapat meningkatkan perekonomian rak… Read More
  • Hati-hati Kirim SMS! Tabayyun-lah...Seorang teman mengaku sangat tergangu. Sebelumnya, dalam sehari dia menerima tiga sampai lima pesan pendek di telfon genggamnya. Belakangan jumlahnya semakin banyak. Sebagian kecil pengiriman pesan pendek itu dikenal, namun s… Read More
  • Ada dugaan Aksi Bom Untuk Pojokkan IslamAksi bom di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot, diduga oleh Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam Fauzan Al Anshori, sebagai operasi untuk mendistkreditkan kelompok Islam.Menurut Fauzan, kejanggalan itu terlihat ketika Preside… Read More
  • Kemiskinan Dan Ritual MewahPutu Setia, Kemiskinan Dan Ritual MewahIronis sekali, angka kemiskinan di Bali terus meningkat dari tahun ketahun. Pulau Bali yang dijuluki Pulau Sorga, Pulau Dewata, dan entah apalagi, kini merana karena salah urus. Konsep p… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"