Tuesday, 13 January 2009

Potensi UKM di Bali

Di dalam Harian Sinar Harapan tahun 21 Oktober 2006, disebutkan bahwa Ketua Bidang UKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Supartha Yuma pekan ini di Denpasar menjelaskan, beratnya tekanan ekonomi yang dihadapi menyebabkan kondisi UKM Bali berada di fase kritis."Bila tidak segera diselamatkan dengan sejumlah terobosan baru dalam beberapa bulan ke depan akan banyak UKM yang gulung tikar," ucapnya.

Hal ini terkait dengan bahan baku, dan pasar yang selama ini sangat tergantung pada pasar Eropa, Amerika dan Asia. Persoalan lain yang kini juga melilit UKM di Bali adalah sulitnya untuk mendapatkan kredit dari perbankan. Saat ini kalangan perbankan sangat hati-hati dalam menyalurkan kredit.

Bagaimana sikap Muslim Bali dengan hal ini?
Jika dilihat dari data Kanwil Depag Provinsi Bali jumlah penduduk yang beragama Islam di propinsi Bali tahun 2007 sesuai pendataan Kantor Urusan Agama (KUA) se-Bali sebesar 558.515 jiwa. Ini adalah angka yang sangat tinggi. Dan sebagian dari penduduk itu adalah pedagang/ indusri/pelaku pasar.

Jika kita melihat lebih jauh tentang Pulau Bali, atau pernah singgah di Bali pas Hari Raya Idul Fitri. Di situlah akan sangat terlihat bahwa pemain-pemain pasar, pedagang kaki lima dan usaha-usaha mikro (UKM) lainnya terlihat lengang/ sepi, mo cari makan yang berlabel Muslim susah. Karena pada pulang kampung merayakan Idul Fitri. Dari situ nampak jelas bahwa sesungguhnya umat Muslim di Bali banyak yang terjun di bidang wirausaha.

Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan dampak krisis tersebut juga berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat Muslim Bali. Nah, mensikapi hal itu saat ini sebuah Lembaga Sosial yang bergerak di bidang Zakat Infaq Shodaqoh yang cukup dikenal di Bali yaitu DSM Bali menggalakkan koperasi yang diberi nama Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Bina Mandiri.

Koperasi yang bernuansa syari'ah dengan pengelolaan Islami tersebut diharapkan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat Bali khususnya umat Muslim.

Adapun Sistem Operasional BMT bina Mandiri tersebut dikelola dengan sistem yang Islami.

Saat ini memiliki 6 tenaga profesional yang bekerja bahu-membahu untuk melayani masyarakat kecil dan memajukan ekonomi Islam. Saat ini masih beroperasi di sekitar Denpasar, karena aset masih kurang jika mau bergerak di sektor yang lebih luas. Namun, jika melihat potensi pasar yang begitu luas, Ustad Tumaji, SE direktur BMT Bina Mandiri mengatakan optimis 2009 mampu meraih market yang cukup luas. Bahkan beliau sepakat dengan timnya mentargetkan tahun 2009 ini insyaAllah akan mampu menembu angka 1 Milyar. Karena dengan begitu, fungsi pemberdayaan masyarakat akan tercapai dan insyaAllah sedikit demi sedikit ekonomi Bali akan pulih dengan menerapkan Ekonomi yang Islami. (Amru Sholihin)


Related Posts:

  • LPPOM MUI Bali Terbitkan Sertifikat Halal Sebenarnya Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Bali sendiri telah lama menerbitkan sertifikat halal terhadap produk halal dari perusahaan yang ada di Bali. Saya sendiri b… Read More
  • BALI: The Best Island VS PovertyKemiskinan dibalik gemerlap Bali The Best Island in Asia Pasific itulah penghargaan yang diberikan oleh Destin Asian Award 2008 baru-baru ini. Wajar saja karena nama Bali lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara daripada nama… Read More
  • Aturan Mabuk: efektif menekan bentrok antar wargaPararem mabuk Bentrokan antar warga akibat mabuk karena miras telah banyak menelan kurban, insiden yang sering terjadi akibat pengaruh miras ini,misalnya perkelaian, bentrokan antar warga sampai bentrokan antar banjar. Sering… Read More
  • Selamat Jalan KH. Habib AdnanInnalillahi wainnailaihi rojiun telah meninggal dunia bapak Habib Adnan (mantan ketua MUI Bali) Subuh tadi di RS Sanglah dlm usia 88 tahun. tria-biDenpasar (07/03/09) - Itulah sms pertama yang saya terima pada Sabtu pagi puku… Read More
  • Sisi Lain Pulau BaliPotensi kekayaan alam Indonesia dan keindahannya bisa untuk mensejahterakan rakyatnya, Pulau Bali salah satu contoh karena Keindahan alam dan budayanya menjadi obyek tujuan wisata, dismping dapat meningkatkan perekonomian rak… Read More

1 komentar:

  1. Jika berlibur ke Bali, jangan lupa beli oleh-oleh jajanan khas Bali yaitu DODOL TRADISIONAL dengan berbagai macam rasa antara lain: NANGKA, NANAS, SALAK, SIRSAK, DAN LAIN-LAIN (dibuat dari buah-buah asli Indonesia baik dari Bali maupun dari Jawa).

    Mari bergabung dengan kami untuk mencintai PRODUK LOKAL yang tidak kalah bermutu dengan produk luar.

    ReplyDelete

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"