"Seringkali persoalan agama dijadikan pemicu konflik yang memecah belah bangsa." ungkapnya.
Makassar - Era politik aliran di Indonesia dinilai sudah berakhir. Konstituen dalam Pemilu 2009 diprediksi akan lebih terpengaruh pada kinerja kader dan kredibilitas partai, ketimbang karena sentimen agama atau kelompok tertentu.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta dalam acara temu muka Tim Delapan PKS dengan sejumlah tokoh nonmuslim Makassar di Hotel Clarion, Makassar, Kamis (23/1/2009).
Oleh karena itu, menurut Anis, PKS berhasrat merangkul semua suku maupun agama yang ada di Indonesia untuk memenuhi target perolehan suara 20 persen dalam Pemilu 2009. Saat ini sudah waktunya bagi PKS untuk membuka diri, mengusung isu kemanusiaan tanpa dominasi agama.
"Seringkali persoalan agama dijadikan pemicu konflik yang memecah belah bangsa." ungkapnya.
Selain itu, lanjut Anis, agenda PKS untuk mengusung isu kemanusiaan tanpa sekat apapun dalam persatuan bangsa adalah dengan menghapuskan anggapan awam bahwa partai selalu berorientasi tempat, tokoh, dan warna.
"Seringkali Bali dan Papua disebut sebagai basis partai tertentu, atau Soekarno dan Soeharto merupakan satu-satunya tokoh dari partai selain PKS. Hal tersebut salah kaprah." ucap Anis.
Sekjen PKS asal Sulsel ini juga mengkritik pemeluk agama yang selalu mencari dalil dalam kitab suci untuk saling berperang. "Perang di kalangan umat beragama hanyalah akal-akalan kapitalisme industri senjata," tandasnya.
Sumber: DetikCom
Makassar - Era politik aliran di Indonesia dinilai sudah berakhir. Konstituen dalam Pemilu 2009 diprediksi akan lebih terpengaruh pada kinerja kader dan kredibilitas partai, ketimbang karena sentimen agama atau kelompok tertentu.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta dalam acara temu muka Tim Delapan PKS dengan sejumlah tokoh nonmuslim Makassar di Hotel Clarion, Makassar, Kamis (23/1/2009).
Oleh karena itu, menurut Anis, PKS berhasrat merangkul semua suku maupun agama yang ada di Indonesia untuk memenuhi target perolehan suara 20 persen dalam Pemilu 2009. Saat ini sudah waktunya bagi PKS untuk membuka diri, mengusung isu kemanusiaan tanpa dominasi agama.
"Seringkali persoalan agama dijadikan pemicu konflik yang memecah belah bangsa." ungkapnya.
Selain itu, lanjut Anis, agenda PKS untuk mengusung isu kemanusiaan tanpa sekat apapun dalam persatuan bangsa adalah dengan menghapuskan anggapan awam bahwa partai selalu berorientasi tempat, tokoh, dan warna.
"Seringkali Bali dan Papua disebut sebagai basis partai tertentu, atau Soekarno dan Soeharto merupakan satu-satunya tokoh dari partai selain PKS. Hal tersebut salah kaprah." ucap Anis.
Sekjen PKS asal Sulsel ini juga mengkritik pemeluk agama yang selalu mencari dalil dalam kitab suci untuk saling berperang. "Perang di kalangan umat beragama hanyalah akal-akalan kapitalisme industri senjata," tandasnya.
Sumber: DetikCom
aku ngga paham politik...
ReplyDeleteAku juga benci dunia politik, dunia yang ngga ada solidaritasnya.. cos sesama partai aja saling sikut sikutan....
ReplyDelete@suryaden: Politik memang susah dipahami mas...
ReplyDelete@ Abdee Negara: Sebagai abdi negara harus tahu politik... hehehe... Saya juga tidak suka politik yang tidak solidaritas dan saling sikut.. :)