Thursday, 8 January 2009

Pemerintah Indonesia: Masalah Inti Palestina adalah Penjajahan

Di tengah derasnya kecaman dunia internasional terhadap serangan Israel ke Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 500 orang, sejumlah negara Barat justru menyatakan bahwa aksi Israel tersebut adalah semata-mata untuk membela diri. Terhadap hal ini, Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda menegaskan, hal tersebut keliru dan merupakan upaya untuk menggeser permasalahan.

“Sebagian negara Barat menggeser permasalahan ini sebagai pembelaan Israel terhadap (serangan) Hamas. Justru rakyat Palestinalah yang berhak membela diri,” tegasnya dalam sesi tanya jawab dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri di Departemen Luar Negeri Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2009).

“Masalah inti di Palestina adalah penjajahan Israel atas Palestina. Oleh karena itu solusinya adalah pembentukan negara Palestina merdeka,” tegasnya.

Dijelaskan Menlu, RI senantiasa menyerukan kepada seluruh pihak yang bertikai untuk kembali ke meja perundingan. “Anjuran kita kepada Hamas agar terbuka dan mau melakukan negosiasi menyangkut masalah Palestina,” imbuhnya.

Seruan serupa ditujukan kepada Israel. “Hentikan agresi, tetapkan gencatan senjata, tempatkan pasukan pengawas gencatan senjata, dan buka kembali dialog,” jelas Menlu.

Sementera itu Israel menggunakan zat berbahaya ketika menggempur warga Gaza dalam serangan daratnya. Bom-bom yang digunakan pasukan Zionis mengandung fosfor putih, sebuah zat yang berbahaya dan mematikan bagi manusia.

Fosfor putih, oleh badan intelejen AS dimasukkan ke dalam katagori “senjata kimia”. Orang yang terkena serpihan dari bom yang mengandung fosfor putih akan mengalami luka bakar yang mengerikan.

Dalam serangan artileri pasukan Israel ke Jalur Gaza hari Minggu kemarin, diketahui bahwa bom-bom yang ditembakan dari tank-tank Israel mengandung fosfor putih. Itu artinya, Israel telah menggunakan senjata kimia berbahaya yang penggunaannya masih menjadi kontroversi di dunia.

Inilah bukti kemunafikan negara-negara Barat seperti AS yang tetap memberikan dukungan buta pada Israel meski rezim ilegal itu telah menggunakan senjata kimia berbahaya terhadap warga sipil.

Bedakan dengan sikap AS terhadap Irak, yang merasa perlu menumbangkan Saddam Hussein dan menghancurkan Irak dengan tuduhan Irak memiliki senjata pemusnah massal berbahaya. Padahal tuduhan itu tidak pernah terbukti hingga sekarang. Tapi ketika Israel yang menggunakan senjata pemusnah massal, AS tidak berbuat apapun untuk menghentikan Israel.(detik/em/ln/prtv/ut)
Sumber: dakwatuna.com


Related Posts:

  • Gaza Merintih, Di Mana Sisi Kemanusiaan?dakwatuna.com - Pagi hari ini, saya mendapatkan SMS yang berbunyi, “Saudaraku, bangun, berwudlu dan segera shalatlah setelah membaca SMS ini, karena informasi dari seorang mujahid Palestina masuk jam 01.57 WIB, yang berbunyi;… Read More
  • Pemburu AkhiratOleh: Anis MattaPenghujung malam. Sang khalifah, Ali Bin Abi Thalib, berdiri di tengah mihrabnya. Sendiri. Tangannya menengadah ke langit. Air matanya tumpah ruah. Lirih benar ketika do’anya memecah sunyi, “Tuhan, biarlah dun… Read More
  • Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memiliki banyak pahala!Dari Abu Dzar radhiyallah 'anhu, bahwasanya orang-orang dari sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam datang menemui beliau. Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memiliki banyak pahala, mereka sha… Read More
  • SE-ABAD BUYA HAMKA“ULAMA YANG MEMBUMI”Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) yang akrab dipanggil dengan Buya Hamka (1908 – 1981). Kelahiran Sungai Batang, Sumatera Barat, 16 Februari 1908. Hamka adalah Ulama dan penulis Islam Indonesia Moder… Read More
  • Jadilah Kitab Walau tanpa Judul"Kun kitaaban mufiidan bila 'unwaanan, wa laa takun 'unwaanan bila kitaaban.""Jadilah kitab yang bermanfaat walaupun tanpa judul. Namun, jangan menjadi judul tanpa kitab."KH. Hilmi AminuddinPepatah dalam bahasa Arab itu menyi… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Alim Mahdi adalah Founder www.mastersop.com

Konsultan SOP dan Penggagas "GERAKAN PENGUSAHA SADAR SOP"